BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
UD New Tweety merupakan industry yang bergerak di bidang produksi kue kering yang
sudah beroperasi lebih dari lima tahun. Kelangsungan industry ini tidak lain ditunjang dari
SDM yang berkualitas dan memiliki loyalitas yang tinggi. Hal ini Nampak pada fenomena
kedisiplinan para karyawan dalam bekerja dan rendahnya absen para karyawan. Industri
pada sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana karyawan bekerja di perusahaan
tersebut. Produktivitas yang baik merupakan harapan setiap perusahaan yang diberikan oleh
para karyawannya, produktifitas sendiri dipengaruhi oleh komitmen kerja yang dimiliki oleh
karyawan. Komitmen kerja dipengaruhi oleh beberapa factor seperti dari segi kepuasan kerja
para karyawan, kepuasaan kerja adalah perasaan subjektif individu yang merasa cukup dan
puas atas apa yang mereka dapat setelah melakukan sesuatu pekerjaan yang menjadi tugas
individu tersebut. Factor lain yang memengaruhi dari komitmen kerja itu sendiri adalah
desain pekerjaan atau job design, job design diartikan sebagai suatu penataan tugas atau
pekerjaan menjadi mudah dan jelas untuk dilakukan hal ini dilakukan oleh manajemen suatu
organisasi atau perusahaan.
Di Indonesia sendiri job design dan juga kepuasan kerja karyawan merupakan hal yang
perlu ditingkatkan, setiap organisasi atau perusahaan perlu memperhatikan hal tersebut untuk
menunjang dan meningkatkan produktifitas karyawan. Desain pekerjaan adalah fungsi
penetapan kegiatan kerja seorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional.
Desain pekerjaan bertujuan untuk mengatur penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan
organisasi, teknologi, dan keperilakuan. Apabila desain pekerjaan yang diberikan kurang
jelas akan berakibat karyawan kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta akan
berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan, hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak
tercapai dengan baik. Desain pekerjaan mutlak diperlukan oleh setiap organisasi karena
dalam desain pekerjaan, yang dilakukan adalah merakit sejumlah tugas menjadi sebuah
pekerjaan atau sekelompok pekerjaan agar perkerjaan yang dilakukan menjadi terarah jelas
dan pekerjaan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Di era industry 4.0 ini sudah
semestinya kita lebih aware terhadap upaya-upaya meningkatkan kemampuan dan kualitas
SDM, perusahaan yang sukses perlu ditunjang oleh SDM yang baik, oleh karena itu sebagian
perusahaan rela memberikan pelatihan bagi para karyawannya untuk mengembangkan diri
dengan tujuan produktifitas mereka dapat meningkat. Pelatihan yang diberikan untuk
meningkatkan kinerja karyawan dapat dijadikan sebuah strategi dan kekuatan yang dimiliki
oleh perusahaan. Banyak manfaat yang akan diperoleh perusahaan dengan kondisi SDM
yang berkualitas.
Perencanaan sumber daya manusia dapat dijadikan strategi yang mendukung terciptanya
peningkatan kinerja karyawan dari tenaga kerja yang dimiliki perusahaan. Hal ini dapat
diwujudkan dengan adanya penyesuaian, seperti misalnya pengarahan job design yang baik
dalam pekerjaan, akan memberikan dampak kepada para karyawan dalam menghasilkan
suatu hal yang memiliki hubungan dengan kepentingan organisasi (Putra, 2020).
Suatu komitmen perlu dibentuk sedini mungkin dengan berbagai upaya, komitmen kerja
memengaruhi terhadap kinerja karyawan, pada penelitian ini peneliti ingin membahas
fenomena antara kepuasan kerja, job design dengan komitmen kerja. Seperti yang kita
ketahui bersama bahwa komitmen kerja dibentuk dari beberapa indicator dan dapat dilihat
apakah komitmen kerja itu baik atau tidak dari indicator tersebut, beberapa indicator yang
dimaksud adalah bagaimana tingkat absensi dan bolos dari para karyawan, kedisiplinan
karyawan dan lain sebaginya. Karyawan yang puas terhadap pekerjaannya karena adanya
desain pekerjaan yang jelas dan terarah akan memberikan sebuah komitmen dalam bekerja,
karena karyawan sudah merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan saat ini, hal ini akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap komitmen kerja. Kepuasan kerja pada dasarnya
merupakan sesuatu yang bersifat individual. Setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin tinggi penilaian
terhadap kegiatan dirasakan sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi
kepuasannya terhadap kegiatan tersebut. Dengan demikian, kepuasan merupakan evaluasi
yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau
tidak puas dalam bekerja. (Rivai, 2012) Kepuasan kerja merupakan unsur yang diinginkan
oleh karyawan dalam menjalankan pekerjaannya, apabila karyawan merasa puas, maka hal
ini akan memberi manfaat bagi karyawan maupun perusahaan tempat ia bekerja. Karyawan
sebagai pelaksana, kepuasan yang dirasakan merupakan motivasi untuk bekerja lebih giat,
oleh karena itu kepuasan kerja merupakan unsur yang harus ada didalam organisasi.
Munculnya masalah ketidakpuasan kerja dalam suatu organisasi perusahaan menjadi titik
rawan yang dapat menyulut perselisihan antar karyawan dengan suatu organisasi. Sesuai
dengan pendapat Elviera (2015), pegawai akan merasa puas dalam bekerja apabila aspek
pekerjaan dan individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
berkenaan dengan perasaan seseorang tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan
karyawan. Komponen lain yang mempengaruhi kepuasan kerja biasanya terdiri dari
penghargaan yang diberikan kepada karyawan, komunikasi, hubungan dengan atasan dan
teman kerja, kondisi pekerjaan, keamanan dan lain lain. Kepuasan kerja bersifat dinamis,
yang berarti berkembang terus tergantung harapan yang ada di lingkungan kerja. Komitmen
adalah suatu keyakinan yang dipegang teguh untuk dilakukan atau tidak dilakukan dengan
berlandaskan suatu alas an logis yang dinyakini oleh individu.
Menurut (Nur et al., 2020) menyatakan semakin baik desain kerja dan budaya organisasi,
akan berpengaruh pada komitmen antar karyawan. Komitmen dibangun oleh perusahaan
untuk menggapai tujuannya. Rasa komitmen yang besar, membuat karyawan bekerja dengan
rasa senang dan bertanggung jawab secara maksimal. Harapan perusahaan yaitu dapat
meningkatkan komitmen semua karyawan melalui aktivitas-aktivitas yang membangun
keharmonisan antar karyawan. Oleh karena itu mereka akan memaksimalkan pekerjaannya
untuk mencapai tujuan perusahaan. Pada dasarnya desain pekerjaan, budaya organisasi, dan
komitmen organisasi merupakan bentuk tanggung jawab karyawan untuk memberikan
kinerja yang terbaik untuk perusahaan. Melihat begitu berpengaruhnya antara kepuasan kerja
dan desain pekerjaan terhadap komitmen kerja karyawan, peneliti tertarik untuk meneliti
lebih lanjut mengenai bagaimana fenomena kepuasan kerja para karyawan di UD New
Tweety terhadap komitmen kerja yang terbentuk, selain itu peneliti juga tertarik untuk
meneliti mengenai fenomena desain pekerjaan yang dikelola oleh pihak manajemen UD New
Tweety yang memengaruhi komitmen kerja para karyawan.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui fenomena antara kepuasan kerja, job design dengan komitmen kerja
para karyawan UD New Tweety.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Menganalisis fenomena kepuasan kerja dengan komitmen kerja para karyawan UD
New Tweety.
2) Menganalisis fenomena job design dengan komitmen kerja para karyawan UD
New Tweety.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Praktis
1) Dapat digunakan sebagai input bagi UD New Tweety dalam mengembangkan
perusahaan dengan meningkatkan komitmen kerja para karyawan.
2) Dapat digunakan sebagai bahan referensi penelitian mengenai komitmen kerja
suatu perusahaan yang bergerak pada industry makanan
3) Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi perusahaan industry makanan yang
ingin meningkatkan SDM dan kinerja para pegawai
H
Kepuasan 1 Komitmen Kerja
Kerja
Job design
H
2
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan Kepuasan Kerja dan Job Design
dengan komitmen kerja para karyawan di UD New Tweety
Keterangan :
: Diteliti
Hipotesis merupakan estimasi awal dimana terdapat hubungan antara variable
independent dengan variable dependen ditentukan sebelum penelitian ini dilakukan dan harus
diperjelas oleh penelitian. Adapun hipotesis yang dibentuk adalah sebagai berikut:
H1 : Terdapat hubungan antara fenomena kepuasan kerja dengan komitmen kerja para karyawan
di UD NEW TWEETY
H2 : terdapat hubungan antara fenomena job design dengan komitmen kerja para karyawan di
UD NEW TWEETY
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif
fenomenologi, yaitu suatu jenis penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang
dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain- lain
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dengan cara
yang alamiah (Moleong, 2013). Metode ini memudahkan peneliti dalam menggali lebih dalam
tentang pengalaman yang berfokus pada sesuatu hal yang dialami sehingga dalam mengkaji
tidak ada batasan dalam memahami suatu fenomena tersebut (Creswell, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Bachraesy, M. I., Asiyah, S., & Rahman, F. (2021). Pengaruh Desain Kerja dan Budaya
Organisasi Terhadap Komitmen Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Pada
PT Ongkowidjojo Malang. Jurnal Ilmiah Riset Manajemen, 10(13).
Busro, M. (2018). Teori-teori manajemen sumber daya manusia. Prenada Media.
Mansur, M. (2020). PENGARUH DESAIN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Jurnal Ilmiah Riset
Manajemen, 9(21).
Mardiyanti, R. (2019). Workload Analysis Fungsional Dan Mental Untuk Job Design. Jurnal
Psikologi: Media Ilmiah Psikologi, 17(1), 26-34.
Nur, M., Sabilalo, M. A., Kalsum, U., & Makkulau, A. R. (2021). PENGARUH BUDAYA
ORGANISASI DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP KOMITMEN KERJA DAN
KINERJA KARYAWAN PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SULTRA. SEIKO:
Journal of Management & Business, 3(2), 134-150.
Putra, R. A. (2021). DETERMINASI KINERJA KARYAWAN: KOMPENSASI, MOTIVASI,
DAN KEPUASAN KERJA (SUATU KAJIAN STUDI LITERATUR MANAJEMEN
SUMBERDAYA MANUSIA). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(4), 562-576.
Purwanti, R. R. N., Firdaus, M. A., & Rachmatullaily, R. (2018). Job Design Dan Job
Spesification Terhadap Produktivitas Organisasi Pegawai. Inovator, 7(2), 144-160.
Santoso, Y., & Setyadi, I. (2013). Organization Design & Job Analysis. Elex Media
Komputindo.
Susilo, C. L. THE EFFECT OF CHARACTERISTIC OF EMPLOYER, JOB DESIGN,
CAREER OPPORTUNITY, REWARD AND RELATION BETWEEN EMPLOYEE TO
JOB SATISFACTION OF AN EMPLOYEE. In Welcome to the 3 rd International
Conference on Entrepreneurship (p. 229).
Suryosukmono, G., & Widodo, S. (2020). “ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA
DAN IKLIM ETIKA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA
KARYAWAN”(Studi Kasus pada Kantor Pusat PT Bank Rakyat Indonesia Tbk). JURNAL
MANAJEMEN DAN BISNIS SRIWIJAYA, 18(1), 41-56.
Tentama, F. (2019). Hak Kekayaan Intelektual (HKI)-Hak Cipta Buku Komitmen Kerja.
Wahyu, W., & Salam, R. (2020). KOMITMEN ORGANISASI (Kajian: Manajemen Sumber
Daya Manusia).
Yusuf, R. M., & Syarif, D. (2018). Komitmen Organisasi. Nas Media Pustaka.