Anda di halaman 1dari 5

2.

KEPUASAN PEGAWAI
a. Pengertian Kepuasan pegawai
Terdapat bermacam-macam pengertian atau Batasan tentang kepuasan kerja.
Pertama, pengertian yang memandang kepuasan pegawai sebagai suatu reaksi
emosional yang kompleks, reaksi emosional ini merupakan akibat dorongan,
keinginan, tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan yang
dihubungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan karyawan, sehingga
menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang,
perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas.
Kedua, pengertian yang menyatakan bahwa kepuasan pegawai adalah suatu sikap
karyawan terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama
antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, hal-hal yang menyangkut factor
fisik dan psikologis.
Istilah “kepuasan” merujuk pada sikap umum seorang individu terhadap
pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap
yang posirif terhadap kerja.
Handoko (1992), mengemukakan kepuasan pegawai adalah keadaan emosional
yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para karyawan memandang
pekerjaan mereka. Kepuasan pegawai mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya.
As’ad (1991), mengemukakan penelitian dibidang kepuasan kerja, terdapat tiga
macam arah, yaitu :1
1) Usaha untuk menemukan factor-faktor yang menjadi sumber kepuasan kerja
serta kondisi-kondisi yang mempengaruhinya.
2) Usaha untuk melihat bagaimana dampak dari kepuasan pegawai terhadap
sikap dan tingkah laku karyawan seperti produktivitas, absentisme, kecelakaan
kerja, labour turn over, dan sebagainya.
3) Dalam rangka usaha mendapatkan rumusan yang lebih tepat dan bersifat
komprehensif mengenai kepuasan kerja.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh pimpinan dalam rangka mewujudkan
produktivitas kerja yang tinggi adalah dengan meningkatkan kepuasan pegawai.
Sesuai dengan pendapat Hasibuan (2008 :202) kepuasan pegawai adalah sikap

1
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Kencana Prenadamedia Group, 2016), hlm. 74-76.
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya” sikap ini dicerminkan
oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam
pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.2

b. Manfaat kepuasan Pegawai


Adapun manfaat yang berkaitan dengan kepuasan pegawai menurut Robinson dan
Corners (2000), bahwa kepuasan pegawai akan memberikan manfaat antara lain
sebagai berikut :
1) Menimbulkan peningkatan kebahagiaan hidup karyawan
2) Peningkatan produktivitas dan prestasi kerja
3) Mengurangi biaya melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan
4) Meningkatkan gairah dan semangat kerja
5) Mengurangi tingkat absensi
6) Mengurangi labour turn over (perputaran tenaga kerja)
7) Mengurangi tingkat kecelakaan kerja
8) Meningkatkan motivasi kerja
9) Meningkatkan kematangan psikologis
10) Meningkatkan sikap positif terhadap pekerjaannya

Karyawan adalah asset nyata organisasi. Membangun tenaga kerja yang


berkomitmen dan termotivasi dianggap sebagai tujuan utama dan kunci keberhasilan
dalam lingkungan kompetitif hari ini. Tujuan ini akan tercapai jika keunggulan
kompetitif organisasi memilki potensi untuk meningkatkan profitabilitas organisasi.

Penelitian yang dilakukan oleh (Arifin, 2015; Azeem, 2014; Rose, et al., 2009;
Carmeli, 2004; Dungguh, 2014) menunjukan bahwa kepuasan pegawai berpengaruh
secara positif dan secara signifikan terhadap kerja, berarti bahwa jika kepuasan
pegawai tinggi maka pegawai juga akan memaksimalkan kinerjanya.3

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pegawai

2
Edi Wibowo, Wiwik Susilowati, ”Pengaruh Kepemimpinan, Organizational Citizenship Behaviour, Dan
Komitemn Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai”, Jurnal Ekonomi Dan Kewisausahaan, Vol 10
No. 1, April 2010, hlm. 70.
3
Hartini, Person Organization Fit (P-O Fit), Quality Of Work Life, Dan Keadilan Organisasi, (Pekalongan : PT
Nasya Expanding Management, 2021), hlm. 67-69.
Banyak factor yang mempengaruhi kepuasan pegawai . factor-faktor itu sendiri
dalam peranannya memberikan kepuasan kepada karyawan bergantung pada pribadi
masing-masing karyawan. Adapun factor-faktor nya sebagai berikut :4
1) Pemenuhan kebutuhan (need fulfilment)
Kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan yang memberikan
kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Perbedaan (discrepancies)
Kepuasana merupakan suatu hasil memenuhi harapan, pemenuhan harapan
mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh
individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima,
orang tidak akan puas. Sebaliknya individu akan merasa puas bila menerima
manfaat diatas harapan.
3) Pencapaian nilai (value attainment)
Kepuasan merupakan hasil dari persepsi, pekerjaan memberikan pemenuhan
nilai kerja individual yang penting.
4) Keadilan (equity)
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan ditempat
kerja.
5) Komponen genetic (genetic component)
Kepuasan pegawai merupakan fungsi sifat pribadi dan factor genetic.
d. Faktor-faktor kepuasan pegawai menurut Blum adalah :5
1) Factor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan.
2) Factor social, meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan pekerja, kebebasan
berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan.
3) Factor utama dalam pekerjaani, meliputi upah, pengawasan, ketentraman
kerja, kondisi kerja, dan kesempatan ungtuk maju. Selain itu menghargai
terhadap kecakapan, hubungan social didalam pekerjaan, ketetapan dalam
menyelesaikan konflik antarmanusia, perasaan diperlakukan adil baik yang
menyangkut pribadi maupun tugas.

4
Pandi Afandi, Concept & Indicator Human Resources Manajement for Management Research, (Yogyakarta :
CV Budi Utama, 2016), hlm. 60.
5
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia…, hlm. 77.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Pandi. (2016). Concept & Indicator Human Resources Manajement for
Management Research. Yogyakarta : CV Budi Utama.

Hartin. (2021). Person Organization Fit (P-O Fit), Quality Of Work Life, Dan Keadilan
Organisasi. Pekalongan : PT Nasya Expanding Management.

Sutrisno, Edy. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana


Prenadamedia Group.

Susilowati, Edi Wibowo, Wiwik. (2010). Pengaruh Kepemimpinan, Organizational


Citizenship Behaviour, Dan Komitemn Organisasional Terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai. Jurnal Ekonomi Dan Kewisausahaan, 10 (1), 70.

Anda mungkin juga menyukai