PENDAHULUAN
A. Kepuasan kerja pegawai adalah salah satu fenomena yang perlu dicermati oleh
pimpinan oerganisasi.kepuasan kerja seorang karyawan berhubungan erat dengan
kinerja pegawai. Jika seorang pergawai yang puas bekerja akan memiliki motivasi,
komitmen pada oreganisasinya dan partisipasi kerja yang ditunjukan akan selalu
lebih baik. Menurut Steve M. Jex (2000) mendefinisikan bahwa kepuasan kerja
sebagai tingkat afeksi positif seorang pekerja terhadap pekerjaannya dan situasi
kerjanya
.
B. Menurut Michell dan Larson dalam Sinambela (2012) setidaknya terdapat dua alasan
untuk mengetahui kepuasan dan akibatnya, yaitu :
1. Bersumber dari factor organisasi
Kepuasan kerja adalah suatu hal yang dapat mempengaruhi prilaku kerja,
keterlambatan bekerja, ketidak hadiran, dan keluar masuknya pegawai.
2. Bersumber dari sumber daya dan penyebabb kepuasan karena kepuasan sangat
penting untuk meningkatkan kinerja perorangan.
C. Berbagai factor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Ghiselli dan Brow
dalam As’ad (2004) mengemukakan lima factor yaitu :
1. Kedudukan (Posisi)
Umumnya manusia beranggapan bahwa seseorang pada pekerjaan yang lebih
tinggi akan merasa lebih puas daripada yang pekerjaannya lebih tinngi akan
merasa lebih luas dari pekerjannya yang lebih rendah. Sesungguhnya hal tersebut
tidak selalu benar, melainkan perubahan dalam tingkat pekerjaanlah yang
memperngaruhi kepuasan kerja.
2. Golongan
Seseorang yang memiliki golongan yang lebih tinggi umumnya memiliki gaji,
wewenang, dan kedudukan yang lebih dibandingkan yang lain sehingga
menibulkan prilaku dan perasaan yang puas terhadap pekerjaannya.
3. Umur
Dinyatakan bahwa ada hubungan antara umur dan kepuasan kerja, ketika antara
umur 25-35 tahun dan umur 40 – 45 tahunmepukapan umur yang bisa
menimbulkan perasaan yang kurang puas terhadap pekerjaannya.
4. Jaminan financial dan jaminan social
Jaminan financial dan jaminan social umumnya berpengaruh terhadap kepuasan
kerja
5. Mutu Pengawasan
Kepuasan pegawai dapat ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik
dari pimpinan dengan bawahan sehingga pegawai akan merasa bahwa dirinya
merupakan bagian penting dari organisasi kerja.
D. Menurut Jewell dan Siegall (2014 : 90) employee turnover dibedakan menjadi :
1. Faktor internal yakni latar belakang pendidikan, pengalaman kerja,
dukungan social, kepuasan kerja, dan komitment
2. Factor eksternal yakni sikap atasan, promosi jabatan, peluang karir dari
luar perusahaan
Kepuasan Kerja
H1
(X1)
Turnover Intention
H3
(Y)
Stres Kerja
(X2) H2
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = 5% kelonggaran ketelitian karena kesalah pengambilan sampel yang masih
dapat ditoleransi .
130
n=
1+130 (0.05)²
=98,11
Berdasarkan rumus hitung Slovin maka ukuran besar sampel, maka ukuran besar
sampel penelitian ini sebesar 98,11 yang dibulatkan menjadi 98 responden.
Langkah selanjutnya yaitu menentukan metide pengambilan sampel yaitu dengan
metode random sampling. Random sampling merupakan pengambilan anggota
populasi sebagai sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada
populasi
3.6 Variabel serta Indikator Penelitian
3.6.1 Variabel Bebas ( Independent)
Variabel Bebas ( Independent) merupakan variable yang mempengaruhi atau
menjadi sebeb perubahan variable tersebut. Pada penelitian ini terdiri dari 2
variabel bebas (X) :
A. X1 adalah kepuasan kerja
Indikator Kepuasan Kerja
1. Kepuasan terhadap diri sendiri
Seberapa besar pekerjaan itu member seseorang tugas yang menarik,
kesempatan untuk belajar dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab
2. Kepuasan terhadap gaji
Berapa besar imbalan financial yang diterima dan seberapa besar hal itu
dianggap pantas/adil dibandingkan dengan imbalan organisasi lain
3. Kepuasan terhadap promosi
Kesempatan untuk maju dalam organisasi
4. Kepuasan dalam pengawasan (Supervisi)
Kemampuan penyedia member bantuan teknis dan dukungan prilaku
5. Kepuasan terhadap rekan kerja
Seberapa besar rekan kerja terampil secara teknis dan secara social member
dukungan
Uji Normalitas
Uji Linearitas
Menurut Priyanto(2010: 73) uji linier bertujuan untuk mengetahui apakah dua
variable mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Uji
linieritas biasanya digunakan sebagai persyaratan dalam analisis kolerasi atau
regresi linier. Pengujian dapat dilakukan dengan SPSS dengan menggunakan test
for linearity pada taraf signifikasi 0.005. criteria dalam uji linearitas adalah dua
variable ditetapkan mempunyai hubungan yang linear bila signifikan(linearity)
kurang dari 0.05.
Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas timbul sebagai akibat adanya dua variable penjelas ayau variable
bebas atau lebih atau adanya kenyataan bahwa dua variable penjelas atau lebih
bersama – sama dipengaruhi oleh tiga variable yang berada diluar model. Variable
yang menyebabkan multikoinearitas adalah nilai tolerance yang lebih daripda 0.1
atau nilai VIF yang lebih besar daripada 5.
Uji Heteroskedastisitas
Pada penelitian ini teknik analisi berganda digunakan untuk menentukan hasil
kesimpulan secara langsung mengenai pengaruh mashing-masing variable bebas
yang terdiri atas kepuasan kerja dan stress kerja terhadap variable terikat yaitu
turnover intention, baik secara parsial maupunbersama
Keterangan :
Α : Konstanta
Y : Turnover Intention
X1 : Kepuasan kerja
X2 : Stres Kerja
β1, β2 : Koefisien regresi variabel X1, X2
ε : Eror of term (Variabel yang tidak terungkap)