Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

RUMAH SAKIT HERMINA

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)

Mata Kuliah Perilaku Organisasi

Disusun Oleh :

AZMI BATUL LUTHFIYYAH

(1973201010)

Dosen Pembimbing : Khairunnisa’ Syarif, M.Psi., Psi

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS ABDURRAB PEKANBARU

2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah singkat ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah atau materi
yang diangkat pada tulisan kali ini adalah tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
Kerja Karyawan Rumah Sakit Hermina”.

Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah
Perilaku Organisasi yaitu Ibu Khairunnisa' Syarif S.Psi, M.Psi yang telah membimbing kami untuk
menyelesaikan makalah singkat ini. Selain itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat makalah singkat ini
menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Pekanbaru, 23 Januari 2023


Azmi Batul Luthfiyyah

DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR 4

DAFTAR ISI 5

BAB I 6

PENDAHULUAN 6

BAB II 7

PEMBAHASAN 7

A. Definisi 7

1. Kepuasan Kerja 7

B. Faktor-fakor yang Mempengaruhi 7

C. Dampak 7

BAB III 8

HASIL ANALISIS 8

A. Data Instansi 8

1. Profil Organisasi 8

2. Visi dan Misi 8

3. Struktur Organisasi 9

4. Demografi Karyawan 9

5. Value Organisasi 9

BAB 1 11

PENDAHULUAN 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang membantu pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan berbagai jenis pelayanan seperi pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat dengan tujuan untuk dapat memberikan pelayanan yang
terbaik yang dapat memuaskan para pelanggannya. Kepuasan ini merupakan representasi dari
kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada para pasiennya. Karyawan dengan kepuasan
kerja yang baik akan memberikan pelayanan prima dan memiliki semangat yang baik dan ulet dalam
bekerja. Kepuasan kerja yang kurang cenderung membuat karyawan untuk keluar dari pekerjaannya
dan tentunya hal ini akan meningkatkan turnover karyawan. Maka faktor apa saja yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Rumah Sakit Hermina perlu diteliti lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalah dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Apa itu kepuasan kerja dan pentingnya kepuasan kerja bagi instansi.

2. Faktor faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja?

3. Dampak terpenuhinya kepuasan kerja karyawan bagi instansi.

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pentingnya kepuasan kerja karyawan “Rumah Sakit
Hermina” Kota Pekanbaru bagi instansi, adapun tujuan mendalamnya yaitu agar dapat mengetahui
dan mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

D. Manfaat

Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai pengertian kepuasan
kerja serta faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sehingga kedepannya dapat membantu
instansi dalam meningatkan kepuasan kerja karyawan. 

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

1. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja ini merupakan hal yang bersifat individu, yang mana artinya setiap orang memiliki
tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Definisi kepuasan kerja yang dikutip Moch. As’ad dalam buku
“Psikologi Industri” (2000:104) Joseph Tiffin, kepuasaan kerja merupakan sikap karyawan terhadap
pekerjaan, situasi kerja, kerjasama antar pimpinan dengan sesama karyawan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja. Setiap perusahaan pasti memiliki kondisi lingkungan kerja yang
berbeda-beda. Hal ini mempengaruhi kondisi sumber daya manusia yang berkerja didalamnya
apakah mereka puas atau tidak.

Menurut Wesley & Yulk (2003) kepuasaan kerja merupakan generalisasi sikap-sikap terhadap
pekerjaannya. Sikap seseorang terhadap pekerjaanya mencerminkan pengalaman yang
menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya mencerminkan pengalaman serta
harapan-harapan terhadap pengalaman masa depan. Teori kepuasaan kerja mencoba
mengungkapkan apa yang membuat sebagian orang lebih puas terhadap suatu pekerjaan daripada
beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang proses perasaan orang terhadap kepuasan
kerja.

B. Faktor-fakor yang Mempengaruhi

Menurut pendapat Gilmer (1966) dalam bukunya Moch. As’ad (2004:114) terdapat beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu sebagai berikut:

1 Kesempatan untuk maju, merupakan ada tidaknya kesempatan untuk meningkatkan


pengalaman dan kemampuan selama bekerja.

2 Keamanan kerja, merupakan penunjang kepuasaan karena keadaan yang aman sangat
mempengaruhi perasaan karyawan baik pria maupun wanita.

3 Gaji, faktor ini banyak menyebabkan ketidakpuasan.

4 Manajemen kerja, manajemen yang baik memberikan siatuasi dan kondisi kerja yang stabil
sehingga karyawan bekerja dengan nyaman.

5 Kondisi kerja, yaitu seperti tempat kerja, ventilasi, pencahayaan, kantin dan tempat parkir.

6 Pengawas (supervisi), bagi karyawan supervisor seperti figur ayah sekaligus atasan. Supervisi
yang buruk dapat menyebabkan absensi dan turnover.

7 Faktor intrinsik, merupakan keterampilan tertentu sukar/mudah dilakukan serta kebanggaan


akan tugas akan meningkat atau menurunkan kepuasan.

8 Komunikasi, adanya kesediaan pimpinan dalam mendengar, memahami dan mengakui


pendapat atau prestasi karyawannya. Hal ini sangat berperan dalam meningkatkan kepuasan.

9 Aspek sosial, merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang penting
sebagai faktor penunjang kepuasaan.

10 Fasilitas, yaitu seperti kelengkapan fasilitas rumah sakit, cuti dan dana pensiun.

Menurut Moch. As’ad (2004:115) terdapat juga faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja,
antara lain:

1 Faktor Psikologi, berhubungan dengan kejiaawaan karyawan yang meliputi minat,


ketentraman kerja, sikap terhadap kerja dan persaan kerja.

2 Faktor fisik, berhubungan dengan fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan yang
meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja, perlengkapan kerja, sirkulasi udara dan kesehatan
pegawai.

3 Faktor finansial, berhubungan dengan jaminan serta kesejahteraan pegawai yang meliputi
sistem penggajian, jaminan sosial, besarnya tunjangan, fasilitas yang diberikan dan promosi.

4 Faktor Sosial, berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan, atasan,
maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.

C. Dampak

Menurut Church (1992) kepuasaan kerja merupakan hasil dari berbagai macam sikap yang dimiliki
karyawan. Kepuasan kerja merupakan variabel yang di latar belakangi oleh faktor kepercayaan
dalam organisasi. Kepuasaan merupakan salah satu kunci dalam dunia bisnis ataupun institusi
pelayanan publik. Keberhasilan suatu organisasi dapat tumbuh dan berkembang dipengaruhi oleh
kepuasan yang muncul pada kegiatan organisasinya. Strauss & Sayles (1981:43) memandang
kepuasan kerja itu penting bagi pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri seseorang. Seseorang yang
kepuasan kerjanya tidak terpenuhi maka tidak akan mencapai kematangan psikologis, sehingga
dapat menyebabkan frustasi. Selain itu kurangnya kepuasan kerja akan menyebabkan semangat
kerja menurun. Sebaliknya, menurut Dessler dalam Handoko (1993:194) jika kepuasan kerja
terpenuhi maka karyawan tersebut biasanya mempunyai catatan kehadiran yang lebih baik dan
memiliki prestasi kerja lebih baik dibanding karyawan yang tidak mendapat kepuasan kerja.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai dampak kepuasan dan ketidakpuasan kerja terhadap
perilaku karyawan dapat disimpulkan bahwa kepuasan pada pekerjaan akan menumbuhkan motivasi
seseorang untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Maka ini merupakan hal penting
yang dapat menciptakan sumber daya manusia yang loyal dan memiliki komitmen yang tinggi
terhadap pekerjaanya serta dipastikan dapat mendukung terciptanya kinerja yang lebih baik.
Sebaliknya, jika perusahan tidak dapat memenuhi kepuasan kerja karyawan maka akan timbul
berbagai sikap negatif karyawan yang sedikit banyak mempengaruhi visi, misi, tujuan, sasaran atau
target perusahaan. Maka disarankan agar pihak manajemen dapat mengadakan evaluasi secara
simultan dengan memasukkan kegiatan pengukuran kepuasan kerja secara berkesinambungan.

BAB III

HASIL ANALISIS

A. Data Instansi

1. Profil Organisasi

Rumah Sakit Umum Hermina Pekanbaru yang biasa di singkat dengan RS Hermina Pekanbaru,
merupakan rumah sakit yang berada dibawah PT Medika Loka Pekanbaru sebagai pemilik RS
Hermina Pekanbaru, yang berdasarkan Akta Pendirian Terbatas PT Medika Loka Pekanbaru, Notaris
Rahayu Ningsih, H,M.Kn No.02 tanggal 22 oktober 2017.

Rumah sakit hermina adalah rumah sakit swasta nasional milik perseroan terbatas yang merupakan
anak perusahaan dari PT Medika Loka Pekanbaru. Rumah sakit ini berlokasi di Jl. Tuanku Tambusai
RT.03 RW 02 kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Rumah sakit hermina ini lebih
disebut dengan institusi dibanding perusahaan karna adanya tanggung jawab moril daripada
mencari keuntungan semata.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi rumah sakit hermina pekanbaru sebagai rumah sakit yang tumbuh, sehat dan terkemuka
diwilayah cakupannya dengan unggulan kesehatan ibu dan anak serta mampu bersaing di era
globalisasi.

b. Misi

1 Melakukan upaya berlanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan.


2 Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar mampu memberikan
pelayanan yang professional.

3 Melakukan pengelolahan rumah sakit secara profesional agar tercapai efisiensi dan
efektifitas yang tinggi. 

3. Struktur Organisasi

4. Demografi Karyawan

No Karakteristik Demografi Keterangan

1 Nama/Inisial Karyawan Indah Putri Yonita

2 Usia Karyawan 30 tahun

3 Jenis Kelamin Perempuan

4 Agama Islam

5 Level pendidikan D3

6 Status Perkawinan Menikah

7 Status Karyawan Karyawan tetap

5. Value Organisasi

Rumah Sakit Hermina menawarkan layanan rumah sakit umum dan telah mengembangkan layanan
komprehensif, didukung oleh perawatan spesialis. Dalam menjalankan fungsinya, Rumah Sakit
Hermina menyediakan perawatan kesehatannya secra optimal dan professional, dibawah nilai
“Pertumbuhan, Kesehatan, Umur Panjang”. Rumah Sakit Hermina berkomitmen untuk menyediakan
layanan bagi pasien BPJS untuk mendukung program pemerintahan Indonesia.

Demi mendukung kepuasan kerja karyawannya, Rumah Sakit Hermina menawarkan tunjangan dan
fasilitas yang memuaskan untuk para karyawannya. Rumah sakit Hermina ini juga sangat
bertanggung jawab terhadap salary dan jenjang karier karyawannya. Sehingga karyawaannya merasa
puas dan menikmati pekerjaanya.

B. Hasil Analisis

Dari hasil wawancara, meski ada beberapa budaya organisasi yang tidak selaras dengan nilai-
nilaiyang dipegang oleh karyawaan namun ternyata karyawan cukup puas dan menikmati
pekerjaannya. Karyawan ini merasa puas dengan tunjangan dan fasilitas yang ditawarkan oleh
perusahaan. Meski karyawan tidak terlalu sering mendapatkan pujian dan terkadang merasa dibeda-
bedakan, karyawan masih bisa bertahan dan ingin tetap bersama organisasi ini dimasa yang akan
mendatang. Dikarenakan perusahaan sangat bertanggung jawab terhadap karyawannya. Perusahaan
juga sangat bertanggung jawab terhadap jenjang karier karyawannya.

Sehingga kepuasaan kerja memiliki arti penting bagi seorang karyawan. Semakin banyak aspek-aspek
dalam dalam pekerjaannya yang sesuai dengan keinginan karyawan, maka semakin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan. Begitu pula sebaliknya, bila semakin sedikit aspek-aspek dalam pekerjaan
yang sesuai dengan keinginan karyawan maka semakin rendah tingkat kepuasan yang dirasakan. 
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepuasan kerja bersifat individual, yang mana setiap orang memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-
beda sesuai dengan sistem nila-nilai yang berlaku pada dirinya. Banyak faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja diantaranya, yaitu: kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, manajemen kerja,
kondisi kerja, pengawasan, faktor intrinsik, komunikasi, aspek sosial dan fasilitas. Upaya untuk
meningkatkan kepuasan kerja di antaranya perusahaan bisa mampu menciptakan kondisi yang
menyenangkan dalam perusahaan sehingga kepuasan kerja dapat tercapai.

B. Saran

1. Bagi perusahaan

Diharapkan dari hasil penulisan ini pihak perusahaan dapat memperhatikan kepuasan kerja
karyawan. Perusahaan diharapkan juga mampu menciptakan lingkungan kerja yang kondusif agar
karyawan nyaman saat bekerja.

2. Bagi penulis selanjutnya

Diharapkan dari hasil penulisan ini dapat dipakai sebagai rujukan bagi penulis selanjutnya mengenai
kepuasan kerja karyawan

DAFTAR PUSTAKA

As’ad, M. 2002. Psikologi Industri (Seri Ilmu Sumber Daya Manusia). Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta:
BPFE.

Anda mungkin juga menyukai