MK : Perilaku Organisasi
Motivasi dan Kepuasan Kerja Perawat Rumah Sakit H.Andi Sulthan Dg.Rajda
Kabupaten Bulukumba
OLEH
ABDULLAH
C0I2171004
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
hidayah-Nya sehingga laporan tugas individu satu perilaku organisasi kami dengan tema
“Motivasi dan Kepuasan Kerja” dapat diselesaikan,.Kami menilai bahwa tugas yang kami
susun memiliki kekurangan oleh karena itu koreksi dan masukan tetap kami harapkan.
Melalui kesempatan ini ,kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
mendukung dan memberi bantuan kepada kami dalam menyelesaikan makalah kami.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Kami menyadari makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan ,semoga ini mendapat
Penyusun.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
A. LATAR BELAKANG............................................................... 1
C. TUJUAN................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Saat ini persaingan dunia kerja diera globalisasi mulai meningkat dan semakin
kuat. Oleh karena itu tenaga kerja kesehatan yang dimiliki rumah sakit harus mampu
peranan penting dalam pelayanan yang diberikan kepada pasien, boleh dikatakan bahhwa
tenaga kesehatan yang yang ada dirumah sakit yang paling banyak jumlahnya adalah
perawat, serta paling dominan bahkan selama 24 jam tidak pernah lepas dari interaksi
dengan pasien.
Berdasarkan pengakuan beberapa perawat di ruang rawat inap, perawat
menganggap pengembangan karier untuk perawat dirasakan masih terbatas, ada yang
menyatakan masih kurangnya kerja sama dengan rekan kerja,masih ada yang sering
datang terlambat, bahkan ada yang meninggalkan pekerjaaanya, hal ini masih
menunjukkan kedisiplinan dan tanggung jawab masih rendah,adanya turn over, ini semua
Dg.Radja Kabupaten Bulukumba yang belum optimal, penyebab dan cara mengatasi.
C. TUJUAN
Mengetahui hubungan motivasi dan kepuasan kerja perawat yang belum optimal dan
BAB II
PEMBAHASAN
intensitas, arah, dan ketekunan sesorang individu untuk mencapai tujuannya. Secara
umum adalah usaha untuk mencapai tujuan apapun . Motivasi kerja perawat sangat
bertindak dalam suatu cara yang diarahkan pada tujuan tertentu. (Santoso S,2013)
- Proses psikologi mendorong seorang melakukan sesuatu atau bekerja (Miftah
T,2016)
- Aktifitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang
2. KEPUASAN KERJA
2
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang
tersebut. Sementara orang yang tidak puas memiliki perasaan –perasaan yang negative
faktor-paktor pekerjaan , penyusuain diri dan hubungan sosial individu diluar kerja.
- Merupakan security feeling (rasa aman) yang memiliki segi-segi :
a. Segi sosial ekonomi (gaji dan jaminan soisal)
b. Segi sosial psikologi : kesempatan untuk maju,kesempatan untuk mendapatkan
B. KASUS
masalah motivasi dan kepuasan kerja yang terjadi di Rumah Sakit H.Andi Sulthan
Dg.Radja Bulukumba
Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan beberapa perawat di Ruangan
Motivasi kerja cenderung menurun apalagi setelah gaji tenaga honorer dan uang jasa
perawat PNS dikurangi dari sebelumnya , ada yang merasa kecewa dengan sistem
penggajian yang baru, motivasi dan kepuasan kerja perawat dan staf lainnya
3
cenderung menurun,masyarakat sudah beberapa kali menyoroti buruknya pelayanan di
rumah sakit bahkan sudah dimuat beberapa kali dimedia koran tentang ketidakpuasan
pelayanan yang diberikan. Pada masalah ini pokus pada pada bagaimana pengaruh
imbalan dan motivasi terhadap kepuasan kerja perawat di rumah sakit H.Andi Sulthan
C. PEMBAHASAN
Menurut Cherrington (1983), kepuasan kerja merupakan fungsi dari imbalan yang
diterima seseorang, sebagai patokan umum orang merasa lebih puas sejauh mereka
dihargai lebih tinggi. Seseorang akan merasa lebih puas apabila imbalan yang diterima
dirasa pantas atau lebih dari memadai. Konsep imbalan dalam arti organisasi meliputi
hubungan pertukaran.
Para ahli mengemukakan konsep imbalan sebagai berikut: imbalan adalah
pengganti dari kesediaan, kemampuan dan perfomasi kerja seseorang didalam hub kerja
(henderson.1979) konsep ini bisanya disebut sebagai proses pertukaran antara pemberi
manusia yang mampu dan mau diberikan perusahaan sebagai ganti atas kontribusi yang
ruangan :
1. Stres Peran akibat kerja yang berat
2. Komitmen organisasi/pemimpin
3. Kemampuan komunikasi dyadic
4. Lingkungan kerja
5. Dukungan sosial
Berikut penjelasan dan solusi yang diharapkan bisa menjadi solusi penyelesaian masalah
muncul pada perawat karena adanya beban yang berat yang diterima oleh perawat.
4
Stres dibentuk oleh gabungan perilaku indivdu dengan interaksi dengan lingkungan.
Dalam hal ini perawat berhadapan bukan hanya dengan pasien tapi dengan seluruh
indididu yang ada di rumah sakit secara oragnisasi. Adanya beban kerja yang besar
dituntut harus memberikan pelayanan maksimal namun disisi lain gaji dan jasa
dikurangi oleh pihak manajemen, dalam menghadapi stres peran perawat secara
hal ini rumah sakit . Misalnya pengurangan kinerja, kelelahan kerja, dan pengunduran
diri harus mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen (wen-hsein Ho,2009)
Dalam teori peran stres peran dibagi menjadi dua yaitu konflik dan ambigiutas
bahkan ada yang menambahkan overlod peran dan konflik peran. Pendapat lain
mengatakan ada lima stres peran yaitu; peran ambigiutas, konflik peran, peran
berlebihan, konflik peran, peran tidak seseuai, peran ketidakmampuan atau over
kuakifikasi.
Solusi yang bisa ditawarkan :
Yaitu melakukan rotasi. Hal ini berdasrkan peniltian yang dilakukan oleh Wenhsien
2. Komitmen organisasi
Dalam hal merubah komitmen organisasi dalam berbagai hal termasuk
perubahan gaji dan jasa pegawai,perlu pertimbangan yang matang karena bisa
5
mempengaruhi motivasi dan kinerja perawat , manajemen tidak seenaknnya merubah
kebijakan gaji dan tunjangan jasa. Faktor pemimpin sangat mempengaruhi jalannya
pelayanan di ruangan jika kurang perhatian terhadap motivasi dan kepuasan kerja
perawat maka efek yang perlu diperhitungkan maka akan muncul ketidakpuasan
berkaitan erat dengan kepuasan kerja karyawan. Perilaku pemimpin dan kepuasan
perawat.
3. Komunikasi dyadic
Perilaku individu dipengaruhi oleh jaringan sosial dimana mereka tinggal.
dalam organisasi. Komunikasi antara pimpinan dan staf khusus dari keperawatan
6
sangat penting baik jangka pendek dan panjang terhadap pelayanan yang diberikan .
kepuasan kerja. Kemampuan untuk mentransfer ilmu dan kebijakan pimpinan sangat
diperlukan agar para manajer mulai level atas sampai kebawah ahli berkomunikasi
terhadap kebijakan baru yang diambil sangat berpengaruh terhadap kepuasan kerja
dan motivasi dan akan banyak muncul pertanyaan kenapa kebijakan pimpinan seperti
itu oleh sebab itu diperlukan lebih banyak komunikasi yang handal dan wawasan
serta pengetahuan untuk mencari masukan rekan kerja (Wooki dan Ravi S, 2018)
Solusi yang ditawarkan :
Pemimpin harus mampu memiliki keterampilan komunikasi bagaimana
menyampaikan kebijakan agar kebijakan yang diambil bisa dijalankan dan diterimah
4. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang kurang nyaman dan adanya tekanan yang dirasakan
oleh perawat teruma dalam hal pelibatan dalam mengambil kebijakan terasa sangat
dirugikan oleh perawat apalagi dengan adanya ancaman mutasi jika tidak menerima
lingkungan kerja, baik tingkat pendidikan , ras, dan jenis kelamin . Kekompakan
7
kerja merupakan hal yang penting untuk dijaga dalam hal memberikan asuhan
kondusif, perawat harus dilibatkan dalam tata kelola pelayanan dan manajemen harus
mampu menerima saran demi menciptakan motivasi dan kepuasan kerja, perawat
harus diberi perhatian apakah penghargaan atau pengembangnan karir perawat dalam
niat untuk pindah (Ann kutney dkk.,2016). Harus diupakayakan perubahan atau
penambahan tenaga.
5. Dukungan sosial
Ketika perawat mengalami penurunan motivasi dan kepuasan kerja apakah
karena adanya perubahan kesejahteraan maka perlu ada dukungan sosial dari
keluarga. Lingkungan sosial sangat penting begitu juga kesejahteraan perawat perlu
mendapat perhatian yang serius dari pihak manajemen apalagi lingkungan kerja yang
tidak mendukung akibat pimpinan yang kurang reflektif, apalagi rekan kerja dan
dkk.,2016).
Pemecatan karena sakit bisa menimbulkan ketidakpuasan kerja perawat.
(Helena dkk.,2016)
Solusi yang ditawarkan :
Pimpinan harus menciptakan suasana kerja yang kondusif, pelibatan dukungan
sosial dari keluarga , rekan kerja , atau organisasi profesi harus lebih peka terhadap
persolan yang menimpa perawat. Apalagi kalau perawat mengalami sakit atau
terinfeksi penyakit kronis atau penyakit infeksius seperti HIV/AIDS atau dipecat dari
8
tempat kerjanya harus mendapat dukungan sosial dari rekan kerja dan organisasi
profesi. .
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan : motivasi dan prestasi kerja sangat erat sangat berhubungan erat dalam
meningkatkan kepusan kerja dampak yang paling besar akan dirasakan oleh penerima
pelayanan kesehatan yang secara lansung mempengaruhi organisasi . Manajer atau pemimpin
harus peka terhadap persoalan motivasi dan kepuasan kerja para perawat atau staf yang ada.
9
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, LH. (2016). Nurse enggagement in shared governa and Patiend and nurse out comes.
Jona, 46(11),605-612. doi :10.1097/NNA.000000000000412
Gates, MG., & Mark,BA. (2012). Demographic diversity, value congruence, and workplace
outcomes in acute care. wiley ,35,265-267. doi : 10.1002/nur.21467
10
Hong,W., & Gajedran,RS. (2017). Explaining dyadic expertise use in knowledge work tim :
an opportunity-ability-motivation perspective. Wiley,1-16.doi : 10.1002/job.2286
Sola,HD., Salazar,A., Duenas,M., Ojeda,B., & Failde, I. (2011). Nation wide cross-sectional
study of the impact of chronic pain on an individual’s employment : relationship with
the family and the social support.BMJ,6(e012246),1-12. doi : 10.1136/bmjopen-2016-
012246
Tsai,Y. (2011). Relationship between organization Culture, Leadership behaviour and job
satisfaction . BMC 11(98), 1-9.
doi : 10.1186/1472-6963-11-98
11