Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ida Novita Waruwu

NIM : 044104565
Prodi : S1 Manajemen
UPBJJ : UT Yogyakarta

TUGAS 1

1. Jelaskan tentang teori Reinforcement !


2. Apakah ada kritik terhadap teori ini?
3. Jelaskan tipe-tipe konflik ! Apakah anda pernah mengalaminya? Jelaskan
dengan Bahasa sendiri pengalama ini!

JAWABAN :

1. Teori Reinforcment (Reinforcement Theory) merupakan suatu pendekatan


psikologi yang sangat penting bagi manusia. Teori ini menjelaskan bagaimana
seseorang itu dapat menentukan, memilih dan mengambil keputusan dalam
dinamika kehidupan.
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab akibat dari perilaku seseorang
dengan orang lain. Misalnya kenaikan pendapatan seseorang tergantung dari
prestasi yang didapatnya. Teori ini mengatakan bahwa jika suatu perilaku
akan diberi balasan yang menyenangkan (rewarding) maka perilaku tersebut
akan diulangi lagi pada masa mendatang. Mulanya, pendekatan semacam ini
diterapkan dalam eksperimen dengan menggunakan binatang, karena
sifatnya lebih mengabaikan perasaan batin dan penggerak individu. Namun,
menurut B. F. Skinner, seorang psikolog, lingkungan eksternal organisasi
harus dirancang secara efektif dan positif sehingga dapat memotivasi
karyawan. Teori ini adalah alat yang kuat untuk menganalisis mekanisme
kontrol untuk perilaku individu. Teori ini tidak fokus pada penyebab
perilaku individu.
Proses reinforcement dapat digambarkan sebagai berikut:

Stimulus  Respons Konsekuensi  Respons masa mendatang

Pada dasarnya, ada empat jenis reinforcement berkaitan dengan perubahan


perilaku manusia, yaitu:

 Pengukuhan atau Penguatan Positif. Hal ini dilakukan dengan cara


memberikan respons positif ketika seseorang menunjukkan perilaku positif
yang diperlukan. Misalnya - Segera memuji karyawan karena datang lebih
awal. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan perilaku tersebut terjadi lagi.
Hadiah adalah penguatan positif, tetapi tidak harus. Jika dan hanya jika
perilaku karyawan meningkat, imbalan dapat dikatakan sebagai penguat
positif. Penguatan positif merangsang terjadinya perilaku. Yang perlu dicatat
adalah pemberian hadiah secara spontan akan memberikan dampak yang
lebih besar sehingga nilai penguatan yang didapatpun akan menjadi lebih
besar.

 Pengukuhan atau Penguatan Negatif (avoidance). Hal ini dilakukan


dengan cara memberi penghargaan kepada karyawan dengan menghilangkan
konsekuensi negatif / tidak diinginkan. Baik penguatan positif maupun
negatif dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku yang diinginkan.

 Hukuman (punishment). Hal ini berarti menghapus konsekuensi positif


sehingga menurunkan kemungkinan karyawan tersebut
mengulang perilaku yang tidak diinginkan di masa depan. Dengan kata
lain, hukuman berarti menerapkan konsekuensi yang tidak diinginkan untuk
menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan. Misalnya dengan
menangguhkan seorang karyawan karena melanggar aturan organisasi.
Hukuman dapat disamakan dengan penguatan positif dari sumber alternatif.

 Pemadaman (extinction). Hal ini menyiratkan tidak adanya pengukuhan


atau penguatan. Dengan kata lain, kepunahan berarti menurunkan
kemungkinan perilaku yang tidak diinginkan dengan cara menghapus hadiah
untuk perilaku semacam itu. Misalnya, jika seorang karyawan tidak lagi
menerima pujian atas pekerjaannya yang baik, dia mungkin merasa bahwa
perilakunya tidak menghasilkan konsekuensi yang bermanfaat. Kepunahan
dapat berakibat, secara tidak sengaja, turunnya perilaku yang diinginkan.

2. Teori Reinforcement ini jelas tidak bebas kritik, karena dalam


pelaksanaannya tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks,
sebab banyak hal yang tidak dapat diubah menjadi sekadar hubungan
stimulus dan respons. Teori tingkah laku ini dianggap tidak mampu
menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan
respon tersebut. Tentu saja kita dapat mengganti stimulus dengan stimulus
lain sampai kita mendapatkan respons yang kita inginkan. Selain itu,
perubahan perilaku manusia tampak seperti perubahan perilaku binatang
atau robot, yang tampaknya menyalahi anggapan bahwa manusia merupakan
makhluk yang dapat memilih. Perubahan perilaku manusia mempunyai
kesan negatif dan dikhawatirkan dapat disalahgunakan oleh orang-orang
yang “salah”.

3. Terdapat 4 tipe-tipe konflik adalah sebagai berikut:

- Konflik Interpersonal  konflik antar orang-orang dalam


satu organisasi. Konflik ini muncul akibat perbedaan
pendapat atau sudut pandang.

- Konflik Intragroup  konflik ini terjadi dalam tim/kelompok,


yang disebabkan oleh pertentangan pendapat.

- Konflik Intergroup  konflik antar departemen/tim, yang


disebabkan oleh perbedaan pendapat terhadap hal-hal yang
terjadi dalam tim masing-masing.

- Konflik Interorganizational  konflik yan terjadi antar


organisasi yang cenderung bersifat saling menjatuhkan.

Menurut pengalaman pribadi, hampir semua dari tipe-tipe konflik ini pernah
saya alami sendiri. Sebagai contoh, konflik interpersonal, dikarenakan saya
dan partner kerja di kantor, berbeda pendapat dalam menyelesaikan tugas
yang sama. Walaupun akhirnya kami sepakat untuk tetap kompak bekerja
sama, kami memilih hasil yang paling baik dan menguntungkan perusahaan.

Sumber :
Hanafi M. Mamduh.2017.Manajemen.Tangerang Selatan. Universitas terbuka
(Modul 07 halaman 7.19-7-21, 7.46-7.47)

Anda mungkin juga menyukai