Anda di halaman 1dari 2

Coba jelaskan tentang budaya dalam perspektif iman Kristen berdasarkan Alkitab dan

relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan berikan kesimpulan di forum
diskusi.

Shalom, Pak Tutor dan teman-teman.


Izin menanggapi,

Pengertian budaya secara etimologis didefinisikan dengan beragam sudut pandang oleh oleh para
antropolog budaya. Clifford Geertz misalnya, mendefinisikan budaya sebagi pola makna yang
disampaikan dalam sejarah yang terwujud melalui simbol-simbol. Budaya adalah sistem konsep
yang diwariskan dan diekspresikan dalam bentuk simbol-simbol itu sebagai wadah untuk
berkomunikasi, bertahan hidup dan mengembangkan pengetahuan dan sikap mereka dalam
kehidupan. Definisi lainnya dikemukakan oleh Deddy Muliana dan Jalaludin Rahmat bahwa
budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, kompleks, abstrak, dan luas.
Berdasarkan beragam definisi dan pengertian di atas, maka budaya merupakan aktivitas berpikir,
atau kegiatan akal budi yang dapat dipahami sebgai sesuatu yang dihasilkan oleh manusia berupa
karya, cipta, rasa dan karsa, kesepakatan dan konsensus yang dianut dan dipegang teguh dalam
suatu kelompok masyarakat.

Budaya dalam perspektif iman Kristen sendiri berasal dari Allah dan dijalankan sesuai tata nilai
dari Allah dan dan harus kembali kepada Allah, itulah esensi iman Kristen. Budaya tidak dapat
dipisahkan dari keberadaan Allah, baik asal mulanya, prosesnya hingga kepada tujuan akhirnya.
Seperti yang tertulis dalam kitab Yes 28:26 : “Mengenai adat dan kebiasaan ia telah diajari,
diberi petunjuk oleh Allahnya”. Terkandung makna dalam ayat ini bahwa kebudayaan adalah
pemberian Allah kepada manusia sebagai anggota masyarakat.
Para pakar menggolongkan kebudayaan dalam dua komponen, yaitu:
- Kebudayaan Material, mengacu kepada ciptaan masyarakat yang konkret, arkeologi,
teknologi dan barang-barang yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri. Seperti contoh:
perkakas pertanian, perabotan yang digunakan untuk makan dan minum, upacara
keagamaan, benda-benda yang berkaitan dengan adat istiadat, perlengkapan perang, dan
lain sebagainya.
- Kebudayaan Nonmaterial, berupa tata nilai, norma-norma yang berlaku dalam suatu
masyarakat, adat istiadat yang diwariskan pada generasi berikutnya, tabu atau pamali,
legenda, hikayat, dan sejarah serta bentuk-bentuk tradisi verbal lainnya. Tradisi verbal
yang dimaksud adalah budaya yang disampaikan dalam bentuk lisan, diajarkan,
ditampilkan dalm bentuk pantun, nyanyian, tari-tarian, upacara-upacara maupun dalam
bentuk narasi.

Menyinggung soal relevansi eksistensi budaya dalam berbangsa dan bernegara saat ini baik
Kebudayaan Bangsa, maupun Kebudayaan Nasional, juga Kebudayaan Asing yang diterima ke
dalam Kebudayaan Nasional Indonesia, memiliki tiga wujud, yaitu :
1. Wujud kebudayaan pertama berupa kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia. Wujud
ini dapat berupa nilai-nilai yang abstrak, tak dapat dijamah. Inilah yang biasanya disebut "sistem
budaya", satu realitas dalam kehidupan yang berada dalam pikiran yang tak kelihatan.
2. Wujud kebudayaan kedua, sebagai satu kompleks kegiatan manusia berinteraksi. Wujud ini
adalah realitas sosial yang konkrit, dapat dilihat dan diamati. Itulah yang biasa disebut "sistem
sosial". Kegiatan manusia berinteraksi, bergaul dan saling berhubungan dengan sesamanya itu,
pada umumnya mengikuti pola-pola tertentu yang diatur, dan dilatarbelakangi oleh sistem
budaya, berupa gagasan dan tema-tema berpikir.
3. Wujud kebudayaan ketiga, berupa benda-benda hasil karya manusia yang dipergunakan dalam
berinteraksi dalam sistem sosial dan mendapatkan
4. Pengaruh nilai-nilai rohaniah, dari sistem budaya. Benda-benda budaya itu biasa disebut
Kebudayaan fisik.

Pada kesimpulannya, sebagai orang Kristen yang baik dan benar kiranya memandang dan
menempatkan budaya sebagai;
 Gaya hidup kudus yang diekspresikan melalui kejujuran, keadilan dan kebenaran.
 Keikutsertaan atau keterlibatan orang Kristen dalam pekerjaan Allah di dunia, merujuk
pada kemajuan dan pembangunan masyarakat melalui kebudayaan dalam berbagai
bentuk.
 Membuat atau menubah suatu hal, dan melakukan hal tersebut dalam rangka menyatakan
citra dirinya sebaai penyandang citra Allah.
 Melakukan pekerjaan dengan kepekaan dan akuntabilitas, dengan imajinasi kreatif dan
ekspresi diri yang memberikan kemuliaan kepada Tuhan.
 Upacara-upacara atau perayaan tertentu dapat dijadikan sebaai sarana memperkenalkan
iman Kristen.
 Menerima dan menyaring adat sesuai dengan iman Kristen.

Referensi;
MKDU4222/MODUL 6 (halaman 6.4 – 6.23)
Drs. A.A. Gde Aryana, MSi. - KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Anda mungkin juga menyukai