Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT.


BUNGA JAYA JATI BINTANG (Pabrik Roti Bunga Mawah Putih) di
KOTA MOJOKERTO

Untuk memenuhi tugas Evaluasi Tengah Semester 6 pada mata kuliah Metodeologi Penelitian

Dosen Pengampu:

Nur Ali, SE., M.SM

Oleh :

Findi Maulidiyah (1861118)

Manajemen KP-B SDM 2018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

PGRI DEWANTARA JOMBANG

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metodologi adalah sebuah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang
ingin digunakan. Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta
prosedur yang dipakai oleh peneliti suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan suatu
analisis teoritis tentang sebuah metode atau cara.

Metode penelitian memberikan gambaran rancangan penelitian yang meliputi antara


lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data,
dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan
dianalisis.

Metode Penelitian Kualitatif Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan
untuk penelitian generalisasi.

Sebuah perusahaan atau organisasi dapat berjalan dan beroperasi karena terdapat
aktivitas setiap individu di dalamnya. Perusahaan dapat hidup dan bertahan karena ada
kegiatan manusia di dalamnya yang terstruktur dengan baik. Agar perusahaan dapat tetap
survive maka perusahaan diharapkan mampu menjaga kualitas SDM di dalamnya.
Perusahaan harus memantau SDM-nya agar kinerjanya tetap terjaga dan setiap karyawan
atau individu di dalamnya dapat mencapai sasaran dan target yang telah ditetapkan.

Pabrik Roti Bunga Mawar Putih dibawah bendera PT. Bunga Jaya Jati Bintang yang
ada di Jalan Raya Jatirejo, kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
(Jatim), merupakan pabrik roti yang terkenal dimasyarakat mojokerto, jombang dan
sekitarnya dan berdiri sejak 10 tahun yang lalu.

Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak


menyenangkan bagi karyawan memandang pekerjaan mereka.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam
pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan
susasana lingkungan kerja yang baik .1 Kepuasan kerja dapat dipengaruhi beberapa
aspek, diantaranya adalah: promosi, gaji, pekerjaan itu sendiri, supervise, teman kerja,
keamanan kerja, kondisi kerja, administrasi/kebijakan perusahaan, komunikasi, tanggung
jawab, pengakuan, prestasi kerja, dan kesempatan untuk berkembang

Salah satu tujuan perusahaan adalah mencari laba juga diharapkan dapat
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu hal terpenting yang harus
diperhatikan perusahaan untuk mencapai hasil yang optimal yang diberikan oleh
karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dari karyawan itu sendiri. Melihat keberadaan
tenaga kerja atau karyawan tersebut maka manajemen perusahaan perlu memperhatikan
kondisi karyawan dan mampu menciptakan suasana kerja yang mendorong peningkatan
kepuasan kerjanya. Dari penjelasan di atas maka penulis memilih faktor pengaruh kinerja
organisasi sebagai variabel pada penelitian ini.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian kali ini bertujuan untuk melakukan sebuah
Penelitian Kualitatif pada Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Pada PT. BUNGA JAYA JATI BINTANG (Pabrik Roti Bunga Mawah Putih) di
KOTA MOJOKERTO

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Pada PT. BUNGA JAYA JATI BINTANG (Pabrik Roti
Bunga Mawah Putih) yang berada di kota mojokerto ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh penilaian pada tugas
Evaluasi Tengah Semester 6 pada mata kuliah Metodeologi Penelitian
b. Bagi Akademis, memberikan hasil pemikiran serta tambahan pengetahuan di bidang
Industri.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja Kepuasan kerja adalah pandangan positif karyawan terhadap


pekerjaannya, lingkungannya, relasasi kerjanya, dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pekerjaannya.

Kepuasan kerja dapat disimpulkan bahwa :

1. Kepuasan kerja merupakan suatu tanggapan emosional seseorang terhadap


situasi dan kondisi kerja.

2. Tanggapan emosional bisa berupa perasaan puas (positif) atau tidak puas
(negatif). Bila secara emosional puas berarti kepuasan kerja tercapai dan
sebaliknya bila tidak aka berarti karyawan tidak puas.

3. Kepuasan kerja dirasakan karyawan setelah karyawan tersebut membandingkan


antara apa yang dia harapkan akan dia peroleh dari hasil kerjanya dengan apa
yang sebenarnya dia peroleh dari hasil kerjanya.

4. Kepuasan kerja mencerminkan beberapa sikap yang berhubungan.

Kepusaan kerja merupakan sesuatu yang sangat sulit diukur yang bersifat subjektif
karena setiap orang selalu mempunyai keinginan-keinginan yang ingin dipenuhi
namun setelah terpenuhi muncul lagi keinginan-keinginan lainnya, seakan-akan
manusia itu tidak mempunyai rasa puas dan setiap pegawai mempunyai kriteria
sendiri yang menyatakan bahwa dirinya telah puas.

Kepuasan kerja bisa dilihat atau dikatakan puas dalam bekerja jika pendapatan
yang diperoleh telah dapat mencukupi kebutuhan pekerja tersebut, dan dalam
perusahaan tersebut pegawai merasakan nyaman dalam bekerja dan tidk
mempunyai kekhawatiran lain seperti kurang cukup gaji yang diterima, tidak
adanya jaminan kesehatan/keselamatan kerja dan jaminan masa tua atau pension.
Kepuasan kerja (job satisfaction) mengacu pada sikap individu secara umum
terhadap pekerjaannya dapat juga dikatakan sebagai persepsi awal terhadap
keberhasilan suatu pekerjaan. Kepuasan dalam Islam dilandasi dengan rasa ikhlas.

2.1.2  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah:

1. Kondisi kerja, artinya jika seluruh kebutuhan seseorang untuk bekerja


terpenuhi baik itu dari bahan yang dibutuhkan ataupun dari lingkungan yang
menunjang maka kepuasan kerja akan terjadi.
2. Peraturan, budaya serta karakteristik yang ada dalam organisasi tersebut, yang
jika peraturan dalam menjalankan pekerjaannya dapat mendukung terhadap
pekerjaannya maka karyawan atau para pekerja akan merasakan kepuasan
kerja.
3. Kompensasi dari pekerjaannya yang seimbang dengan pekerjaan yang telah ia
lakukan.
4. Efisiensi kerja, dalam hal ini dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam
pekerjaannya, sehingga apabila kepuasan kerja itu ada salah satunya adalah
dengan bekerja sesuai dengan kemampuan masing-masing.
5. Peluang promosi, yaitu di mana adanya suatu peluang untuk mendapatkan
penghargaan atas prestasi kerja seseorang dimana diberikan jabatan dan tugas
yang lebih tinggi dan disertai dengan kenaikan gaji. Promosi ini sangat
mempengaruhi kepuasan kerja dapat dihargai dengan dinaikan posisinya
disertai gaji yang akan diterimanya.
6. Rekan kerja atau partner kerja, kepuasan kerja akan muncul apabila dalam
suatu organisasi terdapat hubungan yang baik. Misalnya anggota kerja
mempunyai cara atau sudut pandang atau kebiasaan yang sama dalam
melakukan suatu pekerjaan sehingga dalam bekerja juga tidak ada hambatan
karena terjalin hubu ngan yang baik.

2.1.3 Aspek-aspek Kepuasan Kerja.

1. Kerja yang Secara Mental Menantang.


Kebanyakan karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka
kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan
menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik mengenai betapa baik mereka
mengerjakan. Karakteristik ini membuat kerja secara mental menantang.
Pekerjaan yang terlalu kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi terlalu
banyak menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi
tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalamai kesenangan
dan kepuasan.
2. Ganjaran yang Pantas.
Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang
mereka persepsikan sebagai adil, dan segaris dengan pengharapan mereka.
Pemberian upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat
keterampilan individu, dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar
akan dihasilkan kepuasan.
Tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima baik
uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau
dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih
besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja. Tetapi kunci yang
manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak yang dibayarkan;
yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula karyawan berusaha
mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih banyak, dan status sosial
yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang mempersepsikan
bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil (fair and just)
kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.
3. Kondisi Kerja yang Mendukung.
Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi
maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan
bahwa karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang tidak berbahaya
atau merepotkan. Temperatur (suhu), cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan
lain seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).
4. Rekan Kerja yang Mendukung
Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang atau prestasi yang
berwujud dari dalam kerja. Bagi kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi
kebutuhan akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan sekerja yang
ramah dan menyenangkan dapat menciptakan kepuasan kerja yang meningkat.
Tetapi perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari kepuasan.
5. Kesesuaian Kepribadian dengan Pekerjaan
Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya kongruen (sama dan
sebangun) dengan pekerjaan yang mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa
mereka mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk memenuhi tuntutan
dari pekerjaan mereka. Dengan demikian akan lebih besar kemungkinan untuk
berhasil pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini, mempunyai
kebolehjadian yang lebih besar untuk mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam
kerja mereka.

2.1.4 Produktivitas Kerja

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mempunyai pengertian


sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Secara filosofi, produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan
selalu mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari
kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.10 Produktivitas kerja adalah ukuran
yang menunjukkan pertimbangan antara input dan output yang dikeluarkan
perusahaan serta peran tenaga kerja yang dimiliki persatuan waktu, atau dengan kata
lain mengukur efesiensi memerlukan identifikasi dari hasil kinerja. Produktivitas
berarti keseimbangan antara semua faktor-faktor produksi yang akan memberikan
output yang paling besar dengan usaha tertentu.

Jadi produktivitas kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Produktivitas = Jumlah produksi per tahun

Jam kerja

Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan yang berupaya meningkatkan


produktivitas kerja yang efektif dan efesien dapat mencapai target perusahaan itu
sendiri yaitu meningkatkan keuntungan.

1. Indikator produktivitas kerja


 Untuk mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator sebagai
berikut: Kemapuan Kemampuan seorang karyawan dalam melaksanakan
tugas sangat bergatung pada keterampilan yang dimiliki secara
profesionalisme mereka dalam bekerja.
 Berusaha meningkatkan hasil yang dicapai Hasil merupakan salah satu
yang dapat dirasakan baik oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati
hasil pekerjaan tersebut. Jadi, hal tersebut merupakan upaya untuk
memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing-masing yang terlibat dalam
suatu pekerjaan.
 Semangat kerja
Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini dapat
dilihat dari etos kerja dalam satu hari kemudian dibandingkan dengan hari
sebelumnya
2. Faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
a. Pelatihan Latihan kerja dimaksud untuk melengkapi karyawan dengan
keterampilan dan cara yang tepat untuk menggunakan peralatan kerja.
Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap akan
tetapi sekaligus untuk memberikan dasar- dasar pengetahuan.
b. Mental dan kemampuan fisik karyawan Keadaan mental dan fisik karyawan
merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi sebab keadaan fisik dan
mental mempunyai hubungan yang erat dengan produktivitas kerja
karyawan.
c. Hubungan antara atasan dan bawahan Hubungan atasan dan bawahan akan
mempengaruhi kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan
atasan terhadap karyawan, sejauh mana karyawan diikutsertakan dalam
penentuan tujuan
3. Pengukuran produktivitas kerja
Adapun faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja
meliputi:
a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang dicapai oleh
pekerja dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar ada atau
ditetapkan oleh perusahaan atau usah.
b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan
mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh pekerja, dalam hal ini
merupakan dalam suatu kemampuan pekerja dalam menyelesaikan
pekerjaan secara teknis dengan perbandingan standar yang diterpkan oleh
perusahaan atau usaha.
c. Ketetapan waktu adalah tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada awal
waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktifitas lain. Ketepatan
waktu diukur dari persepi pekerja terhadap suatu aktifitas yang disediakan
diawal waktu sampai menjadi output.

2.2 Penelitian Terdahulu

Peneliatian terdahulu/ kajian terdahulu adalah kumpulan hasil-hasil yang dilakukan


oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh usaha dalam meningkatkan
kesejahteraan yaitu:

Pada jurnal Riski Damayanti, dkk yang meneliti tentang “pe ngaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan” dengan rumusan masalah Bagaimana Pengaruh Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan, dengan hasil penelitian yang menunjukkan Ada
pengaruh yang kuat dan signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.

Pada Jurnal Deden Misbahudin Muayyad yang meneliti tentang “Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Prodktivitas Pegawai Bank Syariah X Kantor Wilah II“ dengan rumusan
masalah Bagaiman Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai
Bank Syariah X Kantor Wilayah II, dengan hasil penelitian rata rata tingkat kepuasan
kerja pegawai Bank Syariah X Kantor Wilayah II hanya mencapai tingkat cukup puas.
Pada jurnal Iwan Kurnia Wijaya yang meneliti tentang”Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan CV Bukit Sanomas “ dengan rumusan masalah apakah
kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV Bukit Sanomas, dengan
hasil penelitian ditemukan bahwa kepuasan karyawan CV Bukit Sanomas memiliki
pengaruh terhadap kinerja karyawan. F.

2.3 Kerangka Penelitian

Berdasarkan teori – teori yang telah digunakan, maka dapat disusun kerangka
berpikir (framework) berbagai faktor atau variabel yang telah dikenali sebagai masalah
penting yang merupakan salah satu timbulnya masalah, diantara variabel X (kepuasan
kerja), dan variabel Y (produktivitas kerja).
Kerangka berpikir menjelaskan apakah terdapat pengaruh antara variabel X
(kepuasan kerja), dengan variabel Y (produktivitas kerja). Sebagaimana digambarkan
dalam bagan penelitian sebagai berikut :

Kerangka Berpikir :

Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja


X X

Keterangan : X = Variabel Independen Y = Variabel

Dependen Kerangka berpikir di atas dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja terhadap
produktivitas kerja. Kepuasan kerja akan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada
tingkat produktivitas kerja PT. BUNGA JAYA JATI BINTANG (Pabrik Roti Bunga
Mawah Putih) di KOTA MOJOKERTO .

Anda mungkin juga menyukai