Anda di halaman 1dari 6

NAMA DOSEN

JESSICA FRANSISCA TONAPA, S.M.B.,.M.

NAMA MAHASISWA
ANDI FEBY FEBRINA
( S032018040)

SISTEM MANAJEMEN KINERJA


Senin, 5 April 2021
UJIAN TENGAH SEMESTER

1. Tahapan- tahapan dalam manajemen kinerja.


Jawab :

1. Tahap Directing and Planning


Merupakan tahap identifikasi perilaku kerja dan dasar/basis
pengukuran kinerja. Yang kemudian, dilakukan pengarahan konkret
terhadap perilaku kerja dan perencanaan terhadap target yang akan
dicapai, kapan dan bantuan apa yang dibutuhkan. Targetnya pun harus
jelas apa yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya
(Specific),terukur keberhasilannya (Meansureable)dan orang lain pun
dapat memahami/melihatn keberhasilannya. Bukan hanya itu target
harus memunkinkan untuk dicapai,tidak terlalu rendah dan
berlebihan,masuk akal dan sesuai kondisi,serta jelas sasaran waktunya.

2. Tahap Managing/Supporting
Tahap ini merupakan penerapan Monitoring pada proses organisasi.
Tahap ini pun berfokus terhadap jalannya proses agar tetap berasa pada
jalurnya, maksudnya yakni kriteria maupun proses kerja yang sesuai
dengan prosedur berlaku suatu organisasi.

3. Tahap Review / Apparaising.


Mencakup langkah evaluasi.Evaluasi dilakukan dengan
flashback/review kinerja yang telah dilaksanakan. Setelah itu, kinerja
dinilai/ diukur (Apparaising). Pada tahapan ini pula memerlukan
dokumentasi/ record data yang berkaitan dengan obyek yang dievaluasi.
Dan Evaluator harus bersifat obyektif dan netral agar mendapatkan hasil
evaluasi yang valid.

4. Tahap Developing/ Rewarding


Tahap ini berfokus unutk pengembangan dan penghargaan. Hasil
evaluasi menjadi pedoman keputusan terhadap apa yang dikerjakan.
Kemudian adapun beberapa langkah seperti perbaikan, pemberian
reward/punishment, kemudian melanjutkan kegiatan / prosedur yang
telah ada.
2. Hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan
Jawab :
Motivasi sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan.
Dikarenakan motivasi tersebut dapat memberikan semangat dalam
menjalankan dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Itulah mengapa
motivasi sangant diperlukan kepada karyawan, yang burujung pada
keberhasilan individu maupun perusahaan.
Motivasi pun merupakan keinginan, hasrat dalam diri manusia,
motivasi berhubungan dengan faktor psikologi manusia yang
mencerminkan antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang ada dalam diri
manusia Selain itu motivasi juga suatu proses atau tindakan yang mampu
menginspirasi karyawan untuk mencapai tujuan. Seperti kepuasan kerja,
pencapaian, kebutuhan ekonomi, dan nilai menghormati.Selain itu
tumbuhnya motivasi tersebut juga berpengaruh pada :
1. Karyawan menjadi lebih produktif
2. Proses pengambilan keputusan
3. Mempermudah Deskripsi Pekerjaan dan Fleksibiltas.
4. Gaji dan Benefit
5. Budaya Perusahaan
Menurut, Hakim (2006) menyebutkan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor motivasi, dimana motivasi
merupakan kondisi yang menggerakan seseorang berusaha untuk mencapai
tujuan atau mencapai hasil yang diinginkan. Terbentuknya motivasi yang
kuat, maka akan dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus
berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya. Hal ini berarti bahwa
setiap peningkatan motivasi yang dimiliki oleh karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya akan memberikan peningkatan terhadap
kinerjanya.Fungsi ideal dari pelaksanaan tugas karyawan dalam unit kerja
adalah fungsi pelayanan. Oleh karena itu, orientasi manajemen harus
berfokus pada pelanggan, dengan demikian, dalam konteks ini seharusnya
arah pelaksanaan tugas karyawan adalah memberikan pelayanan kepada
pelanggan, baik internal maupun eksternal. Akan tetapi, hal tersebut
tidaklah mudah. Oleh karena itu barisan terdepan dalam pemberian
pelayanan adalah karyawan dengan berbagaipersoalannya. Dalam keadaan
demikian, bukan tidak mungkin pelanggan memperoleh citra yang buruk
tentang organisasi/lembaga yang disebabkan pelayanan yang dilakukan
karyawan jelek. Dari sinilah mungkin enter-point-nya harus berfokus fokus
pada pelanggan tanpa didahului oleh “fokus pada karyawan.” (Yunarifah &
Kustiani, 2012)
Menurut Gibson (dalam Warsito, 2008:99), kinerja individual
dipengaruhi oleh faktor motivasi, kemampuan, dan lingkungan kerja. Faktor
motivasi mempunyai hubungan langsung dengan kinerja individual
karyawan. Sedangkan, faktor kemampuan individual dan lingkungan kerja
memiliki hubungan tidak langsung dengan kinerja. Kedua faktor tersebut
keberadaannya akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Oleh karena
itu kedudukan dan hubungan tersebut, maka sangatlah strategis jika
pengembangan kinerja individual karyawan dimulai dari peningkatan
motivasi kerja. Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak
bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan
roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktifitas dan
motivasi yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan dengan
kencang.Dengan lajunya roda tersebut, akhirnya akan menghasilkan kinerja
dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin
roda perusahaan berjalan dengan baik jika karyawannya bekerja tidak
produktif. Artinya, karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi,
tidak ulet dalam bekerja, dan memiliki moril yang rendah.Sudah menjadi
tugas manajemen untuk mendorong karyawan agar memiliki semangat kerja
dan moril yang tinggi serta ulet dalam bekerja. Berdasarkan pengalaman di
lapangan dan kajian beberapa buku, biasanya karyawan yang puas dengan
yang diperoleh dari apa yang diharapkan dan ia akan memberikan kinerja
lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki
kinerjanya.
Berikut Contoh Motivasi dikaitkan dengan kinerja karyawan
Dilansir dari sumber penelitian yang saya dapatkan, yakni pada
pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai si secretariat DPR
Provinsi Banten. Menyatakan bahwa hasil yang di dapatkan yakni adanya
hubungan yang sangat kuat serta pengaruh antara motivasi jerha terhadap
kinerja pegawai. Yang dimana, adanaya kebutuhan fisiologis, kebutuhan
rasa aman, kebutuhan sosialisasi, kebutuhan akan penghargaan dan
kebutuhan aktualisasi diri.
Hasil tersebut membuktikan bahwa motivasi ini sangat emberikan
factor yang positif seperti seperti kebutuhan pegawai yang terpenuhi,
penghargaan atas kinerja, hubungan baik dengan pimpinan, dan faktor lain
yang mempengaruhi kinerja pegawai.
Adapun Contoh di suatu Perusahan.
Contoh nya di perusahaan Logamindo.dimana perushaan ini sebuah
perusahaan yang menghasilkan logam yang berkualitas tinggi. Sehingga
banyak konsumen yang bekerja sama dengan perusahaan ini. seiiring
dengan berkembangnya usaha logamindo, karyawan merasa semangat
dalam melayani pelanggan. Dikarenakan, adanya motivasi yang mereka
dapatkan dari perusahaan. Yakni adanya tunjangan bonus bagi karyawan
yang memiliki kinerja yang baik dalam melakukan pekerjaan mereka.
sehingga, karyawan tersebut bersemangat dalam melakukan pekerjaan.
3. Keterkaitan kinerja dengan profesionalitas
Sikap profesional dalam dunia kerja telah menjadi syarat wajib bagi
setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Akan tetapi, hal tersebut
terkadang hanya menjadi slogan kosong seiring berjalannya masa kerja.
Padahal, seorang karyawanharus bisa beradaptasi untuk mempertahankan
profesionalitasnya dalam berbagai macam kondisi. Karyawan yang bersikap
profesional mampu memahami hubungan dan relasi, tahu tugas dan
tanggung jawab, serta bisa fokus dan konsisten terhadap urusan pekerjaan.
Dengan memiliki sikap yang seperti itu, dampak positif akan dialami oleh
perusahaan tempat seseorang bekerja dan juga untuk pribadi karyawan itu
sendiri.
Keterkaitan kinerja dengan profesionalitas adalah kinerja sangat erat
hubungannya dengan profesionalitas karena orang yang profesional akan
memiliki kinerja yang tinggi, karena prinsip dalam meningkatkan kinerja
yang tinggi. Juga prinsip dalam meningkatkan kinerja adalah
membangkitkan motivasi dan etos kerja untuk berkerja secara profesional,
meningkatkan kompetensi kerja melalui pendidikan dan pleatihan, dan
menerapkan sistem imbalan yang memuaskan dengan karir yang jelas.

4. Faktor-faktor yg menyebabkan rendahnya kinerja karyawan dalam suatu


perusahaan/organisasi.
Jawab :

1. Ketidaksesuaian antara Pekerjaan yang diberikan kompetensi yang di


miliki oleh pegawai
2. Rendahnya tunjangan atau gaji yang di dapatkan oleh pegawai terhadap
tugas yang diberikan.
3. Manajer tidak memberikan kompensasi yang seimbang dengan prestasi
kerja.
4. Kurangnya pemberian motivasi terhdap karyawan
5. Karyawan kebingunan dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini
disebabkan karna kurangnya peningkatan dalam system kerja sama (
Team Work) dalam menyelesaikan tugas.
6. Adanya system ketidaksamarataan dalam menilai sebuah kerja atau
prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat menyebabkan karyawan merasa
tidak dihargai dalam menyelesaikan pekerjaannya.
5. Yakni, dengan melakukan pendekatan terlebih dahulu (Conseling) hal ini
dilakukan apa dan mengapa pegawai tersebut melakukan pekerjaannya yang
biasa-biasa saja. Setelah itu dilakukan pemberian motivasi terhadap
karyawan. Bisa berupa tunjangan atau bonus yang diberikan. Bukan hanya
itu, pemberian berupa diklat (Pelatihan) juga dapat kita berikan kepada
karyawan jika karyawan memiliki kendala dalam mengerjakan tugas
mereka. sehingga pendekatan terhadap karyawan yang kinerjanya menurun,
bukan hanya pemberian motivasi ataupun tunjangann (Bonus) yang
diberikan, bisa pula dengan pelatihan (Diklat) untuk peningkatan kinerja
dalam proses pekerjaan mereka.

Anda mungkin juga menyukai