Anda di halaman 1dari 5

1.

Opening
2. Nama Anggota

3. Sumber
Baca PPT
4. Latar Belakang Penelitian
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung tercapainya kinerja yang maksimal.
Karena menurut Nasution & Sinaga di tahun 2014, motivasi adalah keadaan intern diri seseorang
yang mengaktifkan dan mengarahkan tingkah lakunya kepada sasaran tertentu. Motivasi
berkaitan dengan SDM di Kantor Kecamatan Tanjung Balai Utara, yang merupakan instansi
pemerintahan, yakni para PNS. PNS sebagai unsur utama yang berperan menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, baik pembangunan fisik,
maupun non fisik. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, instansi harus melakukan berbagai cara
yang berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai yang akan berpengaruh searah terhadap
pencapaian target yang telah disepakati bersama. Adapun fenomena yang terjadi di Kantor
Kecamatan Tanjungbalai Utara yaitu: kondisi kerja pegawai yang tidak efektif dan memadai, yang
disebabkan oleh permasalahan waktu dan umur pegawai. Kondisi tersebut menjadi tantangan
bagi aparat Kecamatan Tanjungbalai Utara untuk lebih meningkatkan kualitas kepemimpinan
melalui bimbingan, pemeliharaan dan pengarahan semangat partisipasi pegawai dalam
pelaksanaan tugas dan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Tanjung Balai Utara melalui
motivasi kerja.
5. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya peranan motivasi dalam kinerja pegawai di Kantor
Kecamatan Tanjungbalai Utara dapat dikatakan baik, dilihat dari faktor Intrinsik dan faktor
ekstrinsiknya. Peranan motivasi kerja yang sangat berpengaruh adalah pekerjaan itu sendiri atau
pekerjaan yang dimiliki pegawai apabila sesuai. Namun kenyataannya, masih ditemukan adanya
pegawai yang sulit melakukan motivasi sebab pegawai tersebut hendak pensiun. Hal ini
ditunjukkan dari kinerja pegawai yang terkesan lambat dan tidak maksimal dalam menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi peranan motivasi kerja dalam kinerja pegawai pada
Kantor Kecamatan Tanjungbalai Utara adalah sumber daya non fisik yang berupa fasilitas, modal
atau dapat dikatakan dana/keuangan serta sumber daya manusia (pegawai).

6. Analisis Jurnal
Sekarang kita masuk ke dalam analisis jurnal Peranan Motivasi Kerja Dalam Kinerja Pegawai Pada
Kantor Kecamatan Tanjungbalai Utara Kota Tanjungbalai.
Untuk mengetahui motivasi kerja pegawai di instansi ini, jurnal ini mengacu pada teori motivasi
yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg, yaitu melalui faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
7. Faktor intrinsik adalah faktor yang ada di dalam diri seseorang yang menjadi penggerak.
Komponen yang ada di dalamnya meliputi prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan, dan
pekerjaan itu sendiri. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang ada di luar diri seseorang
yang menjadi penggerak. Komponen yang digunakan meliputi gaji, keamanan dan keselamatan
kerja, hubungan kerja, kondisi kerja, dan prosedur. Komponen-komponen dalam kedua faktor
tersebut merupakan sumber daya non-fisik. Kita akan membahas mengenai komponen indikator
yang ada dalam faktor intrinsik terlebih dahulu.
8. Prestasi
Pertama, dilihat dari segi prestasi. “Pegawai sudah memiliki sikap inisiatif dalam bekerja, hal ini
ditunjukkan dari pegawai dalam melaksanakan pekerjaan tanpa menunggu arahan dari pimpinan
terlebih dahulu, menujukkan hasil pekerjaan yang baik dan tidak menunda pekerjaan yang
diberikan. Inisiatif juga berperan dalam pemecahan masalah, dimana pegawai mencoba melalui
berbagai cara yang membuatnya semakin kreatif akan ide. Ide bisa menjadi kontribusi yang paling
mahal bagi organisasi.”
Menurut kami, inisiatif berbanding lurus dengan prestasi. Kemauan dan kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam melakukan pekerjaan dapat dilihat dari prestasi kerjanya dalam usaha
penerapan konsep dan gagasan demi mencapai tujuan instansi.
9. Pengakuan
Para pegawai menyatakan bahwa mereka sangat menghargai pengakuan sehari-hari dari
penyedia, rekan kerja maupun anggota tim lainnya. Hampir seluruh pegawai Kantor Kecamatan
menyatakan penting bagi mereka untuk memiliki keyakinan bahwa orang lain menghargai hasil
kerja mereka.
Dapat disimpulkan, hasil pekerjaan pegawai mendapat pengakuan yang cukup baik dari pimpinan.
Hal ini dapat dilihat dari adanya evaluasi yang dilakukan Camat untuk melihat kinerja semua
pegawai, dan pegawai yang kurang mendapatkan pengakuan dikarenakan hasil pekerjaan yang
belum menunjukkan hasil yang baik. Pengakuan memiliki dampak positif pada kinerja, baik sendiri
maupun dikombinasikan dengan dengan penghargaan keuangan.

10. Tanggung Jawab


pegawai yang sudah bekerja dengan penuh tanggung jawab dan menjalankan tugas pokok dan
fungsinya serta melaksanakan kegiatan dan program kerja Kecamatan sesuai dengan SOP dan
diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dilihat dari gambaran tersebut, Pegawai yang bekerja dan diberikan tanggungjawab telah
melaksanakan semua tanggung jawabnya dengan sangat baik
11. Kemajuan
sebagian besar pegawai masih memiliki jabatan yang masih rendah dan memiliki pekerjaan yang
memungkinkan untuk kenaikan jabatan, sementara beberapa pegawai yang kurang menunjang
untuk kenaikan jabatan dikarenakan pekerjaan mereka yang sudah berada pada posisi kepala
bagian seksi.
Adanya jenjang karir dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk menjadi lebih baik dalam
kinerjanya. Kemajuan pekerjaan akan menunjang untuk kenaikan jabatan.
12. Pekerjaan Itu Sendiri
pegawai telah memiliki pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki.
Jadi, dapat diartikan sebagian besar pegawai telah menunjukkan bahwa mereka sangat menyukai
pekerjaan yang dikerjakan.
Selanjutnya kita akan masuk pada faktor ekstrinsiknya.

13. Faktor Ekstrinsik: Gaji


pegawai sudah memiliki gaji dan tunjangan kinerja yang sesuai dengan golongan masing-masing
pegawai, sehingga pegawai merasa gaji yang diperoleh sudah cukup dan sesuai dengan pekerjaan
yang dikerjakan, pegawai juga akan termotivasi dengan adanya penambahan gaji atau tunjangan
diterima, namun penambahan tersebut tidak serta merta diberikan, perlu adanya kinerja yang
baik dari pegawai untuk mendapatkan tunjangan kinerja yang lebih tinggi tersebut
jadi, pegawai sudah memiliki gaji yang sesuai dengan pekerjaannya. Apalagi adanya penambahan
gaji yang sangat memotivasi pegawai dalam bekerja, sehingga pegawai perlu meningkatkan
kinerjanya untuk mendapatkannya.

14. Keamanan dan keselamatan kerja


hasil evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan yaitu Camat, bahwasannya sejauh ini pegawai
sangat terjamin dalam hal keamanan dan keselamatan kerja, seperti : jaminan akses BPJS
jadi, sebagian besar pegawai sudah menunjukkan rasa aman dan nyaman dengan pekerjaan yang
dikerjakan saat ini, instansi telah menjamin adanya keamanan kerja bagi pegawainya melalui
asuransi kesehatan
15. Hubungan Kerja,
pegawai mampu menunjukkan hubungan antara pimpinan dan bawahan yg harmonis dalam hal
pekerjaan, hal ini dapat dilihat dari koordinasi yang terjalin dengan baik antara camat dengan
bawahan dalam menjalankan TUPOKSI dan penyelesaian program kerja dan kegiatan di Kantor
Kecamatan.
hubungan antara atasan dan bawahan bisa dikatakan sangat penting karena mengandung rasa
percaya dan pelaksanaan tanggung jawab. Pemimpin merupakan faktor yang signifikan untuk
mencapai kesuksesan suatu organisasi. Pemimpin memiliki pengaruh yang amat besar terhadap
organisasi. Pemimpin yang baik menghasilkan individu yang baik, dan individu yang baik lah yg
menghasilkan organisasi yang baik.
Tingkat apresiasi pemimpin jg berpengaruh langsung terhadap rasa kompeten dan kebebasan
individu dalam berpendapat. kompetensi dan kebebasan dari rasa takut, serta adanya rasa saling
percaya, individu akan bersedia membagikan pengetahuannya kepada orang lain dan akan
mengurangi kesenjangan diantara tim kerja.
16. Kondisi Kerja,
Adapun kondisi kerja adalah suatu hal yang sangat diutamakan oleh setiap organisasi, dan faktor
disiplin kerja yang tinggi sangat diperlukan dalam setiap usaha kerjasama antar pegawai untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seberapa baik seorang pemimpin mengelola kinerja
bawahan akan secara langsung mempengaruhi kinerja individu, unit kerja, dan seluruh kondisi
kerja organisasi. Apabila pekerja jelas memahami pekerjaan dan mendapat dukungan untuk
memberikan kontribusi produktif, pemahaman akan tujuan, motivasi akan meningkat.
Sedangkan kondisi kerja yang dilakukan pegawai pada Kantor Camat Tanjungbalai Utara, ternyata
masih ditemukan indikasi yang menunjukkan bahwa disiplinPegawai untuk bekerja kurang
terlaksana dengan baik sehingga menimbulkanDampak terhadap hasil kerja Pegawai yang masih
menunjukkan adanya indikasiyang kurang efektif yaitu permasalahan kondisi kerja dalam hal
ketetapan waktu. Hal ini dapat diketahui dari lambatnya waktu pengurusan KTP di Kecamatan
Tanjungbalai Utara.

17. Prosedur,
Pemimpin mampu melakukan keadilan informasi dan kebijaksanaan dalam menanungi pekerjaan
bawahan. Hal tersebut dapat memotivasi pegawai dalam bekerja secara optimal, sehingga suatu
fungsi sebagai pimpinan dapat dirasakan dan dinikmati oleh sekelompok orang, artinya prosedur
yang diberikan oleh pimpinan bersikap adil dan bijaknana.
Dapat dilihat bahwa prosedur kerja yang terjalin cukup baik dan optimal melalui Keadilan dan
kebijakasanaan dalam mengahadapi pekerja. Serta pemberian evaluasi dan informasi secara tepat
dapat mempengaruhi motivasi pekerja.

18. HAMBATAN
Dalam kantor kecamatan tanjungbalai, informan juga menyatakan terdapat beberapa hambatan
motivasi kerja.
1. persaingan antar pegawai,
tanpa disadari, terkadang tingkat persaingan yang menantang dapat membunuh motivasi
kerja pegawai. Hal ini dapat dilihat pada kumpulan pegawai, dimana hanya salah satunya
diumumkan akan dipromosikan jabatannya, sementara lainnya akan tetap menempati
posisi yang sama”.
2. ada masanya motivasi seorang pegawai menurun. misalnya, saat pemberian
penghargaan yang kurang. Terkadang pegawai yang pandai bicara dan bisa mendekati
atasan diberikan perhatian yg lebih besar. Padahal tidak selamanya seseorang yang
pandai bicara itu lebih baik kinerjanya, ada kalanya pegawai yang pendiam lebih
berkualitas.
3. Kritik, seperti atasan yg sering mengeluh dan merasa kurang puas. Ada sebagian
pemimpin yang selalu tidak puas akan hasil kerja para pegawainya. Ia tidak juga memberi
pengarahan bagaimana agar mereka bisa bekerja secara expert hingga layak untuk
dipromosikan. Jika ini terjadi, maka dapat di pastikan para pegawai akan merasa lelah dan
tidak bersemangat.
4. Hampir semua fasilitas kerja yang diperlukan sudah terpenuhi, hanya saja dibutuhkan
perawatan yang intensif demi kontinuitas dari semua sarana yang dimiliki, dengan
demikian pada akhirnya nanti pegawai bisa bekerja dengan lebih baik. Lebih dari itu,
instansi harus selalu memeperhatikan kebutuhan sarana dan prasarana yang menjadi
tuntutan dari waktu-kewaktu.

19. Berdasarkan tinjauan kelompok 1, isi dari jurnal ini dijabarkan cukup rinci, disertai kutipan yang
dielaborasi dengan kalimat penyusun. Penyusun berusaha menselaraskan bahasa lisan
dalan jawaban supaya lebih mudah dimengerti pembaca.

Sedangkan kekurangan dari jurnal ini, tidak disertakannya teori dari indikator2 yg
digunakan untuk mengukur faktor motivasi.

20. Yang dapat kami sarankan untuk jurnal ini:


Indkator dari faktor motivasi dapat didukung dengan teori kebutuhan dasar dari abraham maslow.
Bekerja itu sendiri dapat diasosiasikan dengan kebutuhan dasar tingkat 1 (fisiologis). Faktor
jaminan keamanan dan keselamatan kerja serta gaji dapat diasosiasikan dengan kebutuhan dasar
tingkat 2 tentang rasa aman dan keselamatan. Faktor hubungan kerja dapat diasosiasikan dengan
kebutuhan dasar tingkat 3 yakni kebutuhan sosial. Faktor kondisi kerja dengan prosedur yang
mendukung menjadi kebutuhan dasar tingkat 4, yakni kebutuhan untuk hidup bersama orang lain.
Faktor pekerjaan itu sendiri, prestasi, dan pengakuan menjadi kebutuhan dasar tingkat akhir,
yakni pegawai dapat mengaktualisasi dirinya sendiri melalui aktivitas profesional.
Manusia pada dasarnya termotivasi untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri. oleh
karenanya, teori ini dirasa memiliki keterkaitan.

Sedangkan untuk kantor kecamatan tanjungbalai


1. Pada hambatan motivasi - persaingan: pimpinan harus mampu mempersiapkan pegawai agar
bisa menempati posisi penting di instansi sesuai dengan bidangnya. jika suatu saat nanti ada
seseorang yang resign pensiun atau dipindah tugaskan dari instansi ini, maka dapat dipastikan
instansi masih bisa berjalan dengan normal
2. Pada hambatan motivasi – penghargaan: peminpin harus memberikan penghargaan pada
karyawan berdasarkan perhitungan dan target kerja yang berhasil mereka capai.
3. Pada hambatan motivasi – kritik: baiknya pimpinan membantu pegawai untuk mencari solusi
yang terbaik, serta membimbingnya.
4. Pada hambatan motivasi – sarana prasarana: pemantauan dan pengembangan sarana
prasana perlu dilakukan scr berkala, dan sebaiknya ditunjang dengan adanya pendidikan dan
pelatihan yang tersusun secara rapi sebagai agenda rutin Kantor Kecamatan Tanjungbalai
Utara untuk meningkatkan kemampuan para pegawai.

Anda mungkin juga menyukai