PENDAHULUAN
1
perencanaan-perencanaan kerja, agar semua tugas-tugas yang
yang telah ditentukan. Selain itu, hukuman juga dapat berakibat baik
meningkatkan kedisiplinan.
2
memiliki sikap ketegasan; (3) pemimpin harus bersifat adil terhadap
pengawasan.
3
penggunaan ancaman dan kekerasan senantiasa diterapkan oleh
: “sasaran kerja Pegawai Negeri Sipil (SKP) yang telah disusun dan
agar sasaran kerja Pegawai Negeri Sipil yang disetujui bersama antara
atasan dan bawahan sebagai kontrak dalam hasil kerja yang didukung
4
Melainkan diharapkan pegawai dapat bekerja atas dasar kesadaran
diri yang tinggi demi tercapainya tujuan organisasi. Karena itu sebuah
tinggi. Tapi tidak loyal buta pada organisasi serta dapat melaksanakan
dengan baik, dengan giat diikuti sifat kerja yang tinggi. Selain itu
5
dengan tepat waktu, keluar jam kantor tanpa izin serta asyik membaca
tujuan serta dapat merugikan organisasi atau lembaga, baik dari aspek
6
B. Rumusan Masalah
Sulawesi Tengah.
pemecahannya.
C. Tujuan Penelitian
alternatif pemecahannya.
D. Kegunaan Penelitian
7
kajian teori dari peneliti selanjutnya dalam bidang pengawasan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peranan
berikut :
perannya.
berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, peranan tidak
9
akan ada tanpa kedudukan (status) demikian pula sebaliknya. Dari
sebelumnya.
pergaulan hidup.
10
2. Peranan merupakan konsep perilaku apa yang dapat dilakukan
masyarakat.
B. Pengawasan
11
Pengawasan manajemen adalah usaha sistematik untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan diperlukan dengan cara yang paling efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Sedangkan Ranupandojo (1990:6) mendefenisikan pengawasan
ataukah tidak. Bila tidak sesuai dengan rencana maka perlu dilakukan
12
Pengawsan dapat dibedakan menjadi beberapa macam
(1998:106) :
13
b. Komparatif, yaitu membandingkan antara hasil yang
diperoleh dengan rencana yang ada;
c. Verifikatif, yaitu pemeriksaan yang dilakukan staf
terutama dalam bidang keuangan dan/atau materil;
d. Investigatif, yaitu melakukan penyelidikan untuk
mengetahui atau membongkar terjadinya
penyelewengan-penyelewengan yang tersembunyi.
14
atasan pimpinan organisasi itu atau bertindak atas nama
pimpinan organisasi itu karena permintaannya, misalnya
pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara;
3. Pengawasan preventif; adalah pengawasan yang dilakukan
sebelum rencana dilaksanakan. Maksudnya adalah untuk
mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan dalam
pelaksanaan;
4. Pengawasan represif; adalah pengawasan yang dilakukan
setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksudnya adalah
untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan, agar
hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
berikut :
pengawasan yaitu :
15
2. Pengawasan menurut cara melaksanakannya :
yang dibuat.
dilakukan;
mengatakan bahwa :
16
5. Pengawasan harus bersifat fleksibel, dinamis dan ekonomis;
6. Dapat merefleksikan pola organisasi, misalnya setiap
kegiatan karyawan harus tergambar dalam struktur
organisasi atau terhadap setiap bagian yang ada harus ada
standar daripada biaya dalam jumlah tertentu, apabila terjadi
penyimpangan. Sehingga apabila penyimpangan melebihi
standar disebut tidak wajar lagi;
7. Dapat menjamin diberlakukannya tindakan korektif yakni
segera mengetahui apa yang salah, di mana terjadinya
kesalahan tersebut serta siapa yang bertanggung jawab.
17
dapat dilakukan teknik pengawasan. Soelistriyo (2003:86)
(2003:363), yaitu :
18
Penetapan Penentuan Pengukuran Pembandingan
standar pengukuran pelaksanaan dengan
pelaksanaan pelaksanaan kegiatan standar,
kegiatan evaluasi
Pengambilan
tindakan
koreksi, bila
perlu
= Tindakan Koreksi
Gambar 1
Proses Pengawasan (Handoko, 2003:363)
19
dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat diterangkan kepada para
karyawan.
20
2. peningkatan kompleksitas organisasi;
3. kesalahan-kesalahan;
4. kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
21
Dari uraian tentang pengawasan di atas, dapat diberikan
mencapai tujuan;
22
kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.” Sementara
berlaku. Jadi dapat diartikan bahwa disiplin kerja adalah suatu sikap
ada.
23
pendisiplinan diri dalam kerangka ketentuan-ketentuan yang
berlaku umum bagi seluruh anggota organisasi;
2. Pendisiplinan korektif, yaitu jika ada karyawan yang telah
melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku atau
gagal memenuhi standar yang berlaku akan dikenakan
sanksi disipliner. Berat ringannya hukuman tergantung dari
bobot pelanggaran yang dilakukan. Pengenaan sanksi
korektif dengan memperhatikan paling sedikit tiga hal.
Pertama, karyawan yang dikenakan sanksi diberitahu
pelanggaran atau kesalahan apa yang telah dilakukan.
Kedua, kepada yang bersangkutan diberi kesempatan
pembelaan diri. Ketiga, dalam pengenaan sanksi terberat
yaitu pemberhentian, perlu diadakan “wawancara keluar”,
dengan menjelaskan kepada yang bersangkutan mengapa
manajemen mengambil keputusan tersebut sehingga
karyawan dapat mengerti. Agar pencapaian tujuan
pendisiplinan dapat tercapai, pendisiplinan perlu diterapkan
bertahap, dimulai dari :
a. peringatan lisan;
b. pernyataan tertulis ketidakpuasan atasan langsung;
c. penundaan kenaikan gaji berkala;
d. penundaan kenaikan pangkat;
e. pembebasan dari jabatan;
f. pemberhentian sementara;
g. pemberhentian atas permintaan sendiri;
h. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri;
i. pemberhentian tidak dengan hormat.
24
3. sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan
kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat
dan tertib.
(2003:194) bahwa ;
25
perilaku, moral, sikap dan gairah kerja serta prestasi kerja
bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu ada atau
hadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan
memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Dengan waskat, atasan secara langsung dapat mengetahui
kemampuan dan kedisiplinan setiap individu bawahannya;
6. Sanksi hukuman
Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan
akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan
perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner akan berkurang.
Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan
pertimbangan logis, masuk akal dan diinformasikan secara
jelas kepada semua karyawan. Sanksi hukuman tidak terlalu
ringan atau teralu berat, namun tetap mendidik karyawan
untuk mengubah perilakunya.
7. Ketegasan
Pimpinan harus tegas dan berani bertindak untuk
menghukum karyawan yang indisipliner sesuai dengan
sanksi hukuman yang telah ditetapkan pimpinan yang berani
bertindak tegas menerapkan hukuman bagi karyawan yang
indisiplier akan disegani dan diakui kepemimpinannya oleh
bawahan.
8. Hubungan kemanusiaan
Hubungan yang harmonis di antara sesama karyawan akan
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan.
Manajer harus berusaha menciptakan suasana hubungan
kemanusiaan yang serasi. Hubungan yang serasi dapat
mewujudkan lingkungan dan suasana kerja yang nyaman.
Hal ini akan memotivasi kedisiplinan yang baik pada
perusahaan.
mengatakan :
26
Motivasi merupakan faktor penting dalam pencapaian disiplin
kerja. Apabila tidak ada motivasi maka seseorang tidak akan bergairah
27
Dalam upaya menegakkan disiplin karyawan, pimpinan harus
bawah pimpinannya.
D. Pegawai
28
Prakoso (1992:27) mengatakan : “pegawai negeri adalah
diberi gaji oleh pemerintah yang berasal dari Anggaran Belanja Negara
29
E. Kerangka Pikir
semula. Pada sisi lain disiplin kerja pegawai mengambil konsep teori
30
Peran pengawasan
- Menilai
- Mengoreksi
- Sesuai rencana semula
(Manullang, 2005:173)
Feed Back
Gambar 2
Kerangka Pikir
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Dasar Penelitian
2. Tipe Penelitian
32
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
33
2. Sampel
sebagai berikut :
- Sekretaris = 1 orang
Jumlah = 38 orang
a. Observation (pengamatan)
34
bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
b. Interview (wawancara)
(interview guide).
c. Questionary (kuesioner)
d. Documentation (dokumentasi)
35
E. Teknik Analisa Data
kata (variabel).
sebagai berikut :
berikut :
36
- Mengoreksi adalah pelaksanaan pengawasan yang dilakukan
ditemukan penyimpangan;
kerja pegawai.
37
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
38
-------------------, 1996., Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara, Jakarta.
B. Dokumentasi
39
PERANAN PENGAWASAN TERHADAP PENINGKATAN DISIPLIN
KERJA PEGAWAI PADA BADAN KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK PROVINSI SULAWESI TENGAH
LAPORAN MANDIRI
Oleh
SAIYED ALI
Stb. 220.010.005
TAHUN 2023
i
HALAMAN PENGESAHAN
MENGETAHUI,
ABSTRAK
ii
Saiyed Ali, No. Stb. 220.010.005 : Peranan Pengawasan Terhadap
Peningkatan Disiplin Kerja Pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik Provinsi Sulawesi Tengah.
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku ............................................................................................... 36
B. Dokumen ........................................................................................ 37
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 1 Tiga tipe pengawasan (Handoko, 2003:362)............................................ 13
Gambar 2 Proses Pengawasan (Handoko, 2003:363).............................................. 18
Gambar 3 Kerangka Pikir ......................................................................................... 29
v
6