Anda di halaman 1dari 8

QUIZ KE-8 PERILAKU ORGANISASI

NAMA : PRIMADAYA FAJAR NURRIZKI

NPM : 20262011307

KELAS : TIK 20

SOAL QUIZ

1. Sampai seberapa jauh situasi menyajikan Pemimpin kekuasaan dan pengaruh yang diperlukan
untuk menjadi efektif, atau sampai seberapa jauh faktor-faktor situasi itu menguntungkan ?

2. Sampai seberapa jauh Pemimpin dapat meramalkan pengaruh dari gaya kepemimpinannya
terhadap perilaku dan hasil karya para karyawan ?

3. Apakah menjadikan seseorang pemimpin yang efektif ?

4. Apakah seorang ketua panitia tidak dapat menjadi seorang kepala yang efektif dari suatu
perkumpulan ?

5. Coba berikan sebuah contoh mengenai pengaturan pekerjaan ( Job Engineering ) ?

6. Apa semboyan Job Engineering ?

7. How to Be a Successful Leader ? The Toostmaster.

8. DAPATKAH SUPERVISOR MENYARANKAN KEPADA ATASANNYA UNTUK MEMBERIKAN IMBALAN


DAN HUKUMAN KEPADA BAWAHAN ?

9. DAPATKAH SUPERVISOR MENGHUKUM ATAU MEMBERI IMBALAN BAWAHAN SENDIRI ?

10. DAPATKAH SUPERVISOR MENYARANKAN PROMOSI ATAU PENURUNAN PANGKAT


BAWAHANNYA ?

JAWABAN QUIZ

1. Tiga faktor situasional yang menentukan apakah seseorang memiliki peluang menjadi
pemimpin yang efektif, yaitu :
1. Hubungan pemimpin-anggota yang mengacu pada kadar keyakinan, kepercayaan,
rasa hormat para pengikut terhadap pemimpin yang bersangkutan. Variabel ini mencerminkan
penerimaan pemimpin.
2. Struktur tugas adalah Batasan dimana terdapat standar prosedur operasi untuk
menyelesaikan tugas, sebuah gambaran rinci dari produk atau jasa yang telah jadi, dan indicator
objektif mengenai seberapa baiknya tugas itu dilaksanakan, dimana dimensi ini mencakup
komponen berikut: a. Kejelasan tujuan b. pemecahan masalah c. pembuktian keputusan d.
Keterincian keputusan
3. Kekuasaan posisi, yaitu faktor situasi yang dirancang untuk menentukan berapa
banyak kekuasaan yang dimiliki seseorang yang melakukan suatu pekerjaan tertentu
Situasi kepemimpinan :
1. Telling/Directing
Situasi yang terjadi ketika bawahan tidak mampu menjalankan tugas
dan tidak mau atau takut mencoba sesuatu yang baru sehingga harus
mengarahkan dan memerintahkan apa yang harus dilakukan para bawahan
tersebut. Biasanya terjadi ketika terdapat karyawan baru yang belum
mengetahui sebuah pekerjaan yang harus dilakkannya.
2. Selling/Coaching
Situasi yang terjadi ketika bawahan memiliki kompetensi yang kurang,
namun mereka memiliki keinginan untuk bekerja yang kuat dan mau mencoba
hal-hal yang baru. Dalam hal ini pemimpin berperan memberikan saran.
3. Participating/Supporting
Situasi yang terjadi dimana bawahan memiliki kompetensi yang tinggi
namun mereka enggan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dalam situasi ini
pemimpin harus menunjukkan apa yang harus dikerjakan para bawahan dan
meminta untuk bekerjasama untuk menyelesikan pekerjaan tersebut.

4. Delegating/Observing
Situasi ini berada pada posisi dimana karyawan memiliki kompetensi
dan juga komitmen yang tinggu untuk menyelesaikan tugas sehingga pemimpin
dapat melakukan pendelegasian pekerjaan pada bawahan. Hal ini menyebabkan
pemimpin mengurangi fokusnya pada bawahan. Seharusnya dalam hal ini
pemimpin tetap memberikan dukungan walaupun sedikit karena karyawan
dapat mengerjakan tugasnya sendiri.
2. Pemimpin dapat meramalkan pengaruh dari gaya kepemimpinannya terhadap perilaku
dan hasil karya para karyawan berdasarkan 5 indikator gaya kepemimpinan yang akan kami
bahas serta pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, yaitu:
1. Sifat

Indikator gaya kepemimpinan pertama yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah sifat
dari seorang pemimpin. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, karyawan akan merasa
lebih nyaman untuk bekerja di perusahaan yang memiliki atasan dengan sifat pemimpin
dibandingkan bos.

Anda perlu tahu, pemimpin dan bos adalah 2 sifat gaya kepemimpinan yang sangat berbeda.
Salah satu perbedaan yang sangat signifikan di antara keduanya adalah pemimpin akan melihat
proses yang dilalui oleh karyawannya sedangkan bos akan lebih menuntut hasil yang diberikan.

Perbedaan sifat gaya kepemimpinan tersebut akan berpengaruh pada bagaimana seorang
atasan dapat menghargai seluruh kinerja karyawannya. Pemimpin yang mampu menghargai
karyawannya akan membuat siapapun yang bekerja dengannya memiliki semangat dan motivasi
untuk memberikan hasil yang terbaik.

2. Watak

Seorang pemimpin dengan watak yang baik dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam
hal-hal tertentu seperti keberanian dalam menghadapi tantangan baru, keinginan untuk terus
maju, tekun atau disiplin, dan banyak lagi. Oleh karena itu, atasan yang memiliki watak seorang
pemimpin akan sering dijadikan sebagai role model oleh karyawan dan bahkan mereka tidak
akan segan-segan untuk belajar langsung dari pemimpinnya.

3. Kepribadian
Selain watak, kepribadian seorang atasan juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
Kepribadian seorang atasan harus menjadi cermin bagi karyawannya agar mereka dapat melihat
contoh nyata dari pemimpin mereka secara langsung dalam menjadi seseorang yang sukses.

4. Temperamen

Setiap karyawan tentu akan lebih nyaman untuk bekerja dengan seorang pemimpin yang
dapat mengontrol temperamen mereka. Temperamen yang dimaksudkan di sini adalah perilaku
seorang pemimpin ketika mereka berkomunikasi dengan karyawan ataupun memberikan
tanggapan atas hasil kerja seseorang.

Seorang pemimpin dengan temperamen yang baik akan membuat kinerja karyawan
meningkat. Karyawan dapat menjadi lebih terbuka untuk berinteraksi langsung dengan atasan
mereka.

5. Kebiasaan

Indikator gaya kepemimpinan terakhir yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah
kebiasaan. Perilaku atau hal-hal yang menjadi kebiasaan dari seorang pemimpin akan dapat
dilihat secara langsung oleh karyawannya.

Seperti yang telah disampaikan pada poin-poin sebelumnya, seorang pemimpin adalah
cerminan bagi seluruh karyawannya. Maka dari itu, pemimpin yang memiliki kebiasaan yang
baik akan lebih dihormati oleh karyawannya dibandingkan yang tidak.

3. Di bawah ini ada lima cara mengukur yang dapat dijadikan acuan sebagai tanda
efektivitas indikator kepemimpinan di sebuah perusahaan.
Memahami Kemampuan Diri
Seorang yang ingin jadi pemimpin harus paham betul apa saja kemampuan dan
bagaimana perilaku dalam menjalankan pekerjaannya dengan selaras. Seorang pemimpin harus
tahu siapa dirinya sendiri.

Menetapkan Tujuan Pribadi


Seorang pemimpin sejati akan menetapkan tujuan pribadi dan mengeksekusinya dengan
baik. Menjadi seorang pemimpin juga harus memiliki strategi pribadi yang lengkap dengan
tujuan dan rencana yang akan dicapainya dalam beberapa tahun ke depan.
Memahami Kondisi dan Cara Mengelola Finansial Perusahaan
Keuangan atau finansial merupakan aspek penting dari berjalannya sebuah usaha.
Menjadi pemimpin juga diharapkan mampu mengelola keuangan dan tidak takut berinvestasi.
Mengambil risiko dalam keperluan mengembangkan rencana adalah salah satu tindakan
pemimpin yang telah matang.
Dapat Menjual Idenya
Dalam hal ini, seorang pemimpin diharapkan dapat “menjual” idenya dalam
memengaruhi orang lain. Pemimpin yang siap memerlukan pengikut, dan pengikut memerlukan
pandangan dari seorang pemimpin.
Mengelola Energi dalam Diri
Seorang pemimpin diharapkan mampu mengelola energi yang ada di dalam diri mereka
untuk membuat tim tetap solid dan sinergis. Hal-hal seperti memberi apresiasi, berterima kasih,
bersyukur, dan memberi rasa hormat sesama anggota tim adalah contoh pemimpin yang siap
mengelola energi.
4. Bisa jadi, apabila gaya kepemimpinannya tidak cocok denngan situasi yang ada
disekitarnya, seperti sikap anggota perkumpulan,bahasa,agama dan lain sebagainya.
5. Secara sederhana, aturan kerja merupakan sebuah susunan hal-hal yang harus dilakukan
atau ditaati karyawan selama operasional perusahaan berjalan atau selama mereka berada
dalam lingkungan pekerjaan.

Pada awalnya, aturan kerja diciptakan untuk membangun kedisiplinan karyawan agar
tidak melanggar norma tertentu selama bekerja. Misalnya tiba-tiba membolos dan tidak
mengabari rekan kerja atau pimpinannya. Yang mana hal tersebut akan sangat berdampak
terhadap produktivitas karyawan lain serta operasional perusahaan yang mungkin saja dapat
terhambat.

Selain itu, aturan ini juga akan memudahkan karyawan mengetahui apa saja sebenarnya
tanggung jawab mereka dalam pekerjaan. Meski sebenarnya tanpa ada aturan yang jelas pun,
seorang karyawan harus tetap memahami tugas serta tanggung jawabnya masing-masing
berdasarkan peran mereka dalam perushaaan tersebut. Selain itu, aturan dalam pekerjaan juga
memungkinkan karyawan untuk mendapatkan hak atau kewajibannya. Di mana perusahaan
harus memberikan gaji atau upah yang sepadan sesuai dengan aturan dan risiko yang diemban
maupun sesuai kesepakatan di awal. Kemudian hal ini juga akan mengatur tentang tunjangan,
hari libur, cuti dan sejenisnya.

Jadi keberadaan peraturan dalam perusahaan tak hanya untuk memberikan batasan
pada para pekerja. Namun juga bagi perusahaan itu sendiri. Di mana tak ada satu pun dari kedua
belah pihak (karyawan & perusahaan) yang boleh melanggar aturan yang sudah ditentukan di
awal.
6. ” A new place for better innovation”
7. Berikut adalah karakteristik leader yang sukses , yaitu :
1. Pemimpin yang baik memiliki attitude yang tidak ‘nyeleneh’
Menjadi seorang pemimpin itu artinya Anda akan menjadi seseorang yang akan selalu
berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakteristik, baik dalam pekerjaan maupun di
luar pekerjaan. Satu penilaian yang paling penting dalam diri seorang pemimpin adalah tentang
etika-nya. Itulah kenapa sepintar apapun pemimpin Anda, tetap akan tidak terlihat sebagai
pemimpin yang baik di mata orang lain jika etika-nya selalu menyimpang dari adab yang berlaku
dalam suatu organisasi, mulai dari kejujuran, perilaku, keberanian hingga tanggung jawab.
2. Pemimpin yang baik terbuka untuk mendengarkan masukan orang lain dan kritis
Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini, begitu pula seorang pemimpin.
Dalam setiap ide dan gagasan yang dikeluarkannya, pasti memerlukan kritik dan saran
dari orang lain. Untuk itulah, Anda harus selalu terbuka untuk setiap masukan yang diberikan
dari orang lain. Namun, bukan berarti setiap masukan harus diterima dengan mentah-mentah.
Perlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat
meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah Anda komunikasikan. Semakin bagus ide
Anda, semakin tinggi perusahaan memberikan kompensasi kepada Anda
3. Pemimpin yang baik memiliki hubungan dengan orang lain yang bersifat saling
menguntungkan
Pikirkan kembali tentang bagaimana jalan terbaik untuk memiliki hubungan dengan
orang lain yang bersifat saling menguntungkan. Karena, orang lain akan selalu melihat apa
manfaat yang dapat mereka dapatkan jika berada di bawah kepemimpinan Anda, entah dalam
dalam bentuk materi, ilmu ataupun hal lainnya. Akan terasa sulit, jika Anda selalu memberikan
informasi mengenai ide dan gagasan kepada orang lain yang hanya akan menguntungkan diri
Anda sendiri. Mungkin mereka akan menerimanya untuk sementara, tapi Anda tidak berhasil
untuk menjadi pemimpin yang baik.
4. Pemimpin yang baik selalu belajar dari lingkungan sekitar
Menjadi seorang pemimpin tidak selalu harus memiliki jabatan.
Hal itu bisa Anda dapatkan dari apa yang telah Anda berikan kepada kelompok Anda.
Semuanya sanggup Anda raih karena mampu membaca lingkungan sekitar dengan baik dan
telah berkomunikasi dengan baik bersama tim. Sehingga, keberadaan Anda dapat menawarkan
solusi terbaik dalam setiap pemecahan masalah.
5. Pemimpin yang baik memiliki wawasan luas dan tidak pernah berhenti belajar
Ingin menjadi pemimpin dalam organisasi di suatu tempat?
Kurangilah membaca buku yang hanya berfokus pada bidang yang Anda geluti di
organisasi tersebut dan terbukalah untuk membaca buku pengetahuan lain. Hal ini supaya
wawasan Anda semakin luas. Sehingga, setiap komunikasi yang terjadi antara Anda dengan
orang lain akan selalu berjalan dengan baik. Semakin terbuka pikiran Anda dengan pengetahuan
lainnya, semakin mudah Anda menemukan solusi untuk memecahkan suatu masalah.
6. Pemimpin yang baik terlihat menonjol dari orang lain
Sekali lagi, terlihat menonjol sebagai seorang pemimpin tidak perlu Anda tunggu sampai
mendapatkan jabatan. Semuanya akan bergerak begitu saja dan terlihat bahwa Anda-lah
pimpinan dalam kelompok tersebut. Kuncinya, jadilah orang yang aktif dan posisikan diri Anda
sebagai team player dalam kelompok tersebut. Seperti yang disebutkan dalam peneltian dari
Center for Creative Leadership, suatu perusahaan ataupun organisasi akan selalu mencari
individu unggul yang kolaboratif dan dapat diandalkan dalam tim untuk dijadikan sebagai
pemimpin.
7. Pemimpin yang baik tidak menutupi kesalahannya
Hanya orang dengan berjiwa besar yang sanggup menjadi pemimpin. Karena, menjadi
seorang pemimpin tidak semudah apa yang Anda bayangkan. Diperlukan mental kuat karena
berani menanggung malu dan dosa pada setiap kesalahan yang telah dilakukan. Orang lain akan
mengurasi rasa hormat kepada Anda selaku pemimpin jika suatu waktu ada terjadi masalah
yang justru kalian tutupi sendiri dan melemparkan kepada orang lain. Benar-benar jangan
pernah melakukan hal yang satu ini karena akan menjadi boomerang yang sangat menyakitkan
bagi diri Anda.
8. Pemimpin yang baik tidak pernah lupa untuk memberikan apresiasi terhadap prestasi orang
lain terutama bawahan.
Pujian adalah kata-kata yang dinanti-nanti orang lain terhadap pencapaian yang telah
mereka lakukan, terutama pujian dari pimpinan. Oleh sebab itu, jadilah pemimpin yang tidak
pernah melupakan prestasi bawahan Anda. Kenapa? Karena, setiap pujian yang dilontarkan oleh
seorang pemimpin akan menjadi cambuk bagi siapapun untuk lebih semangat dan solid dalam
suatu organisasi atau kelompok, baik dalam keadaan baik ataupun buruk. Sehingga kinerja
karyawan akan selalu mengarah ke arah positif.
9. Pemimpin yang baik memiliki kecerdasan emosional yang tinggi
Unik dan sedikit orang yang tahu, bahwa menjadi seorang pemimpin bukan hanya
menjadi orang yang paling pintar dalam berbagai bidang di dalam sebuah perusahaan dan
organisasi. Dalam buku “Leaders Eat Last” pernah disebutkan pemimpin akan mendapatkan rasa
hormat yang lebih tinggi jika mampu mengatur ritme emosi mereka terhadap bawahan, baik
dalam masalah pekerjaan maupun kehidupan pribadi mereka.
10. Pemimpin yang baik jarang terlihat ragu
Suatu ketika, Anda sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat risiko
yang tinggi. Pelajarilah tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat
profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan.
8. Dapat, karena atasan yang baik adalah atasan yang menerima semua saran, usulan, dan kritikan.
9. Tidak bisa secara langsung, hanya bisa memberikan usulan atau pengajuan kepada atasan.
10. Tidak bisa secara langsung, hanya bisa memberikan usulan atau pengajuan kepada atasan.

Anda mungkin juga menyukai