1. Menghadapi karyawan yang belum terlatih, yang tidak mengetahui apa-apa yang menjadi
tugas dan prosedur yang harus diikuti;
2. Supervisi yang efektif dapat diberikan hanya melalui perintah dan instruksi yang detail;
1. Bawahan atau karyawan menjadi semakin tertekan , ketakutan dan tak rasional;
3. Para karyawan yang semakin bergantung kepada atasan dalam menentukan pengambilan
keputusan mereka ketika moral dari rakyat atau karyawan begitu lemah, banyak
karyawan yang tidak masuk, abstein, dan banyak pekerjaan tak tuntas digarap.
Tipe kepemimpinan ini sangat kental dengan nuansa formal berdasarkan aturan
main .
Tipe birokratik ini cenderung memberi penekanan pada aturan baku.
Model ini akan efektif dalam situasi :
Karyawan menjalankan tugas rutin setiap hari
Karyawan perlu memahami prosedur standar tertentu
Karyawan bekerja dengan peralatan berbahaya yang membutuhkan
seperangkat regulasi berupa Prosedur Standar Operasional
Pelatihan keamanan atau keselamatan yang sedang diberlakukan
Karyawan sedang menjalankan tugas yang membutuhkan pengelolaan dana
tunai
Model ini tidak akan efektif ketika menghadapi masalah
Bentuk kebiasaan kerja yang sulit sekali diubah, khususnya bila sudah tidak
diperlukan lagi
Karyawan yang sudah kehilangan minat terhadap pekerjaan yang dilakukan
dan terhadap rekan sekerja
Para karyawan dan pekerja melakukan tugas sebatas apa yang diharapkan dan
tidak pernah berbuat lebih dari itu
Tipe pemimpin seperti ini disebut juga tipe Partisipatif. Pemimpin model ini kerap
memberi semangat kepada karyawan dan bawahannya. Mengatakan bahwa mereka
adalah bagian dari sistem dan ikut pula dalam proses pengambilan keputusan.
Pemimpin ingin agar karyawan mendapat informasi terhadap suatu masalah yang
mempengaruhi mereka.
Pemimpin ingin para karyawan berbagi dalam mengambil keputusan dan kewajiban
mengatasi masalah.
Ketika ada masalah yang kompleks dan membutuhkan begitu banyak input sebelum
mengatasi masalah.
Perubahan mesti diambil atau persoalan diselesaikan yang mempengaruhi karyawan atau
bawahan.
Akan jauh lebih mudah dan efektif bagi pimpinan untuk mengambil keputusan
Ketika pimpinan sendiri merasa tertekan atau terancam dengan model kepemimpinan
seperti ini
Adalah tipe pemimpin yang memberi kebebasan serta kekuasaan kepada karyawan atau
bawahannya.
Model seperti ini akan efektif dalam kondisi :
o Karyawan atau bawahan yang memiliki keahlian , pengalaman , dan pendidikan tinggi
o Karyawan memiliki rasa bangga dengan pekerjaan mereka dan setiap motivasi
menjalankan tugas adalah untuk kepentingan sang karyawan
o Karyawan memiliki rasa percaya diri dan dapat dipercaya serta berpengalaman
Karyawan atau bawahan merasa kurang aman dan nyaman ketika tidak ada pimpinan
ketika mesti mengambil keputusan
Para manajer tidak dapat merespon balik agar karyawan atau bawahan mengetahui
bahwa mereka telah bekerja dengan baik
Pimpinan tidak dapat menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan atau bawahan
Pimpinan tidak memahami akan tugas serta tanggung jawabnya dan berharap para
karyawan atau bawahanlah yang akan menutupnya bagi mereka.
Efektivitas kepemimipinan
Dalam memilih model dan gaya kepemimpinan memang mesti melihat konteks dan situasi
yang sedang dihadapi.
Menurut Stephen Covey (penulis buku “the seven habits of highly effective people”,
kepemimpinan adalah bagaimana cara berkomunikasi kepada orang lain akan nilai penting
(worth) dan potensi mereka didalam organisasi, masyarakat, atau bangsa dengan sangat jelas,
sehingga hal itu memberi inspirasi untuk melihat keutamaan potensi tersebut.
Seorang pemimpin akan membangun relasi saling percaya melalui dua hal, yakni karakter dan
kompetensi si pemimpin. Pemimpin akan menunjukkan kepada orang lain bahwa anda percaya
kepada kapasitas yang dimiliki mereka untuk mencapai ekspektasi tertentu, untuk menyampaikan
jani-janji, dan untuk kejelasan pencapaian tujuan-tujuan kunci.
Seseorang tidak akan memperhatikan kepercayaan kepada orang yang dipimpin dengan ikut
campur tangan urusan sederhana yang dipercayakan kepada mereka, atau dengan terus bertanya
setiap tahapan yang dilakukan
Seorang pemimpin besar akan melibatkan orang-orang yang dipimpinnya dalam proses
komunikasi guna mengkreasikan tujuan yang akan dicapai.
Seorang pemimpin mestilah hati-hati. Anda sebagai pemimpin tidak akan membiarkan konflik
antara hal yang anda katakan PENTING dan yang anda UKUR atau NILAI.
Seorang pemimpin mencoba membangun relasi saling percaya dengan orang yang
dipimpin dan berbagai tujuan disertai dengan keselarasan sistem.
Jadi , kemampuan atau talenta yang dimiliki orang-orang yang dipimpin dilepaskan
sehingga kapasitas, kemampuan intelektual, kreativitas, dan segala kemampuan akan
bermanfaat
Fungsi-fungsi kepemimpinan
4. Sebagai mediator
5. Selaku integrator
(Sondang P. Siagian )