Anda di halaman 1dari 5

1.

Tipe dan gaya kepemimpinan

a. Tipe dan gaya otokratik ( AUTOCRATIC )

Pemimpin model ini berusaha menggapai sebesar mungkin kekuasaan


dan pengambilan keputusan. Tipe pemimpin begini tidak pernah
berkonsultasi terhadap bawahan dan tidak memperbolehkan bawahan
memberi masukan . Bawahan hanya diperkenankan satu hal:
Taat Perintah tanpa banyak tanya ini dan itu
Baginya , kebenaran hanyalah apa yang dia pikirkan. Ide dirinyalah yang
paling benar, meski ternyata keliru.
Namun begitu, terkadang tipe ini terbilang efektif dalam kondisi tertentu

Tipe kepemimpinan Otokratik akan efektif pada situasi :

1. Menghadapi karyawan yang belum terlatih, yang tidak mengetahui apa-apa yang menjadi
tugas dan prosedur yang harus diikuti;

2. Supervisi yang efektif dapat diberikan hanya melalui perintah dan instruksi yang detail;

3. Ada keterbatasan waktu untuk mengambil keputusan ;

4. Ketika kekuasaan pimpinan (manajer) sedang ditantang oleh para bawahan;

5. Manakala diwilayah yang miskin sentuhan manajemen yang rapi;

6. Pekerjaan butuh koordinasi dengan departemen atau organisasi lain.

Tipe kepemimpinan Otokratik tidak akan efektif pada situasi :

1. Bawahan atau karyawan menjadi semakin tertekan , ketakutan dan tak rasional;

2. Bawahan atau karyawan mengharapkan pendapat mereka di dengar;

3. Para karyawan yang semakin bergantung kepada atasan dalam menentukan pengambilan
keputusan mereka ketika moral dari rakyat atau karyawan begitu lemah, banyak
karyawan yang tidak masuk, abstein, dan banyak pekerjaan tak tuntas digarap.

b. Tipe dan gaya Birokratik ( BUREAUCRATIC )

 Tipe kepemimpinan ini sangat kental dengan nuansa formal berdasarkan aturan
main .
 Tipe birokratik ini cenderung memberi penekanan pada aturan baku.
Model ini akan efektif dalam situasi :
 Karyawan menjalankan tugas rutin setiap hari
 Karyawan perlu memahami prosedur standar tertentu
 Karyawan bekerja dengan peralatan berbahaya yang membutuhkan
seperangkat regulasi berupa Prosedur Standar Operasional
 Pelatihan keamanan atau keselamatan yang sedang diberlakukan
 Karyawan sedang menjalankan tugas yang membutuhkan pengelolaan dana
tunai
 Model ini tidak akan efektif ketika menghadapi masalah
 Bentuk kebiasaan kerja yang sulit sekali diubah, khususnya bila sudah tidak
diperlukan lagi
 Karyawan yang sudah kehilangan minat terhadap pekerjaan yang dilakukan
dan terhadap rekan sekerja
 Para karyawan dan pekerja melakukan tugas sebatas apa yang diharapkan dan
tidak pernah berbuat lebih dari itu

c. Tipe dan gaya demokratik ( DEMOCRATIC )

Tipe pemimpin seperti ini disebut juga tipe Partisipatif. Pemimpin model ini kerap
memberi semangat kepada karyawan dan bawahannya. Mengatakan bahwa mereka
adalah bagian dari sistem dan ikut pula dalam proses pengambilan keputusan.

Model ini efektif bila diterapkan pada kondisi :

 Mengembangkan rencana guna membantu para karyawan melakukan evaluasi


terhadap kinerja mereka sendiri.
 Pemimpin mengerjakan karyawan untuk menetapkan sasaran yang ingin
dicapai.
 Mendorong semangat karyawan untuk bertumbuh dalam pekerjaan

 Lebih menekankan pada kesadaran atau semangat untuk mencapai prestasi.

 Pemimpin ingin agar karyawan mendapat informasi terhadap suatu masalah yang
mempengaruhi mereka.

 Pemimpin ingin para karyawan berbagi dalam mengambil keputusan dan kewajiban
mengatasi masalah.

 Pemimpin ingin menyediakan peluang bagi karyawan atau bawahan mengembangkan


kepuasan terhadap pekerjaan.

 Ketika ada masalah yang kompleks dan membutuhkan begitu banyak input sebelum
mengatasi masalah.

 Perubahan mesti diambil atau persoalan diselesaikan yang mempengaruhi karyawan atau
bawahan.

 Anda ingin mendorong kerja sama dan partisipasi kelompok

Metode ini tidak efektif pada kondisi :


 Ketika tidak ada waktu untuk menyaring semua masukan dari karyawan

 Akan jauh lebih mudah dan efektif bagi pimpinan untuk mengambil keputusan

 Ketika bisnis tidak dapat menerima kesalahan

 Ketika pimpinan sendiri merasa tertekan atau terancam dengan model kepemimpinan
seperti ini

 Keselamatan karyawan atau bawahan adalah kepedulian yang kritis

d. Tipe dan gaya Liberal

Adalah tipe pemimpin yang memberi kebebasan serta kekuasaan kepada karyawan atau
bawahannya.
Model seperti ini akan efektif dalam kondisi :

o Karyawan atau bawahan yang memiliki keahlian , pengalaman , dan pendidikan tinggi

o Karyawan memiliki rasa bangga dengan pekerjaan mereka dan setiap motivasi
menjalankan tugas adalah untuk kepentingan sang karyawan

o Selain pakar , terkadang staf khusus dan konsultan dipakai

o Karyawan memiliki rasa percaya diri dan dapat dipercaya serta berpengalaman

 Model seperti ini seperti ini tidak efektif dalam situsi :

 Karyawan atau bawahan merasa kurang aman dan nyaman ketika tidak ada pimpinan
ketika mesti mengambil keputusan

 Para manajer tidak dapat merespon balik agar karyawan atau bawahan mengetahui
bahwa mereka telah bekerja dengan baik

 Pimpinan tidak dapat menyampaikan rasa terima kasih kepada karyawan atau bawahan

 Pimpinan tidak memahami akan tugas serta tanggung jawabnya dan berharap para
karyawan atau bawahanlah yang akan menutupnya bagi mereka.

Efektivitas kepemimipinan

 Perubahan berbagai lingkungan strategis ikut mempengaruhi model kepemimpinan yang


cocok untuk diberlakukan disuatu negara, perusahaan, atau organisai nirlaba.

 Dalam memilih model dan gaya kepemimpinan memang mesti melihat konteks dan situasi
yang sedang dihadapi.

 Setiap model kepemimpinan memiliki kelebihan dan kekurangannya


2. Fungsi kepemimpinan

Menurut Stephen Covey (penulis buku “the seven habits of highly effective people”,
kepemimpinan adalah bagaimana cara berkomunikasi kepada orang lain akan nilai penting
(worth) dan potensi mereka didalam organisasi, masyarakat, atau bangsa dengan sangat jelas,
sehingga hal itu memberi inspirasi untuk melihat keutamaan potensi tersebut.

Ada 4 formula yang disampaikan untuk menjadi seorang pemimpin hebat :

 Menginspirasi kepercayaan (inspired trust)

 Menjelaskan tujuan (clarify purpose)

 Menyelaraskan sistem (align system)

 Memberdayakan orang (empower people)

Menginspirasi kepercayaan (inspired trust)

Seorang pemimpin akan membangun relasi saling percaya melalui dua hal, yakni karakter dan
kompetensi si pemimpin. Pemimpin akan menunjukkan kepada orang lain bahwa anda percaya
kepada kapasitas yang dimiliki mereka untuk mencapai ekspektasi tertentu, untuk menyampaikan
jani-janji, dan untuk kejelasan pencapaian tujuan-tujuan kunci.

Seseorang tidak akan memperhatikan kepercayaan kepada orang yang dipimpin dengan ikut
campur tangan urusan sederhana yang dipercayakan kepada mereka, atau dengan terus bertanya
setiap tahapan yang dilakukan

Memperjelas tujuan (clarify purpose)

 Seorang pemimpin besar akan melibatkan orang-orang yang dipimpinnya dalam proses
komunikasi guna mengkreasikan tujuan yang akan dicapai.

Menyelaraskan sistem (align system)

Seorang pemimpin mestilah hati-hati. Anda sebagai pemimpin tidak akan membiarkan konflik
antara hal yang anda katakan PENTING dan yang anda UKUR atau NILAI.

Memberdayakan Orang (empower people)

 Seorang pemimpin mencoba membangun relasi saling percaya dengan orang yang
dipimpin dan berbagai tujuan disertai dengan keselarasan sistem.

 Jadi , kemampuan atau talenta yang dimiliki orang-orang yang dipimpin dilepaskan
sehingga kapasitas, kemampuan intelektual, kreativitas, dan segala kemampuan akan
bermanfaat

Fungsi-fungsi kepemimpinan

1. Sebagai penentu arah

2. Sebagai wakil dan juru bicara organisasi

3. Sebagai komunikator yang efektif

4. Sebagai mediator
5. Selaku integrator

(Sondang P. Siagian )

Tabel fungsi kepemimpinan

Anda mungkin juga menyukai