Anda di halaman 1dari 4

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS KELAS TRANSFER


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

MATA KULIAH : KEWIRAUSAHAAN


SEMESTER : GANJIL
DOSEN : YOSI OKTRI

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

JAWABLAH SOAL KASUS DI BAWAH INI DENGAN BENAR !

KASUS :

Seorang mahasiswa kesehatan memiliki impian dan cita-cita menjadi seorang wirausaha,
dan dia merasa saat ini kuliah di program studi kesehatan tersebut tidak sesuai dengan
keinginannya. Mahasiswa tersebut berkuliah di program studi tersebut karena keinginan
orangtuanya, dan tidak merasa nyaman untuk menolak permintaan orangtuanya.
Mahasiswa merasa malas, untuk belajar dan sibuk dengan usaha untuk mencapai
impiannya

PERTANYAAN :

1. Bagaimana penyelesaian masalah di atas supaya perkuliahannya selesai dan


menjadi wirausaha yang diinginkan oleh mahasiswa tercapai !
2. Bagaimana meningkatkan motivasi mahasiswa pada kasus di atas !
3. Jelaskan gaya-gaya kepemimpinan dan berikan contohnya !
4. Jelaskan keterkaitan motivasi dengan kepuasan kinerja dan berikan contohnya !
5. Jelaskan perbedaan dan persamaan kepala dan pemimpin !

Jawaban dapat dikirmkan melalui email yosi.oktri@gmail.com

@@@@@@ S e l a m a t m e n g e r j a k a n @@@@@@
NAMA : DENA HARDIANTI

NIM : C.0105.20.162

KELAS : RSU KASIH BUNDA

1. Berikan penjelasan pada mahasiswa tersebut bahwa kita dapat menyelesaikan kedua
nya tanpa meninggalkan kewajiban yang lain, selagi kita menyelesaikan kuliah maka saat ada
waktu senggang kita bisa memulai untuk berwirausahaan secara bersamaan. Menjalankan
usaha yang fleksibel karna bisnis dan kuliah sama-sama penting bagi masa depan,
menjalankan keduanya dengan baik dengan memilih jenis usaha yang fleksibel serta
menghindari buka usaha yang dijaga setiap saat sebaiknya pilih jenis usaha yang bisa
disesuaikan dengan kesibukan perkuliahan contoh nya bisnis online dapat dijalankan
darimana saja dan kapan saja tidak terikat waktu kerja dan tidak akan mengganggu kegiatan
kuliah

2. Berikan penjelasan kepada mahasiswa tersebut bahwa betapa pentingnya memotivasi


diri sendiri , jelaskan untuk menjadi anak muda jangan ragu untuk memulai bisnis tunjukkan
semangat muda untuk sukses jangan mudah menyerah jika mental kuat pasti perlahan-lahan
dapat membangun bisnis yang baik tanpa meninggalkan perkuliahan.

3. Gaya-gaya kepemimpinan

 Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan ini biasa disebut laissez-faire di mana pemimpin memberikan


kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara
mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh
siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada
umumnya menjadi rendah.

 Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif
apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung
jawab rutin setiap hari. Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi
para anggota untuk melakukan inovasi, karena semuanya sudah diatur dalam sebuah
tatanan prosedur yang harus dipatuhi oleh setiap lapisan.

 Kepemimpinan Otokratis

Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap kebijakan,
peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri. Kepemimpinan jenis ini memusatkan
kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia membatasi inisiatif dan daya pikir dari para
anggotanya. Pemimpin yang otoriter tidak akan memperhatikan kebutuhan dari
bawahannya dan cenderung berkomunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke
bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat kita temukan di akademi
kemiliteran dan kepolisian.
 Kepemimpinan Partisipatif

Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota)
karena posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan
dipegang secara bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan
untuk dapat berpartisipasi dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana
persahabatan dan hubungan saling percaya antar pimpinan dan anggota. Jenis
kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup matang
dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap
pekerjaan. Namun sebaliknya dapat menjadi boomerang bagi perusahaan bila
memiliki karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan sebelumnya.

 Kepemimpinan Transaksional

Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara pemimpin dan
bawahan di mana pemimpin akan memberikan reward ketika bawahan berhasil
melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan. Pemimpin dan
bawahan memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan masing-masing

 Kepemimpinan Transformasiona

Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada


mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan
terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok
untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka.Pemimpin cenderung memiliki semangat
yang positif untuk para bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat
berpengaruh pada para anggotanya untuk lebih energik. Pemimpin akan sangat
memedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak buahnya.

 Kepemimpinan Melayani (Servant)

Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dengan para anggota
berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin yang
melayani lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota
daripada kepentingan pribadinya.

 Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut oleh
karena karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan. Para pengikut cenderung
mengikuti pemimpin karismatik karena kagum dan secara emosional percaya dan
ingin berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik. Karisma tersebut timbul
dari setiap kemampuan yang memesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan
setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arahan yang ia inginkan.

 Kepemimpinan Situasional

Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih sering


menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para
anggota yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas.
Gaya kepemimpinan situasional mencoba mengombinasikan proses kepemimpinan
dengan situasi dan kondisi yang ada.

4. Kepuasan kerja merupakan aspek penting pada diri seseorang karyawan didalam organisasi
karena dengan adanya kepuasan kerja pada diri seseorang karyawan dalam bekerja dan akan
lebih memacu motivasinya dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi. Bahwa
aspek –aspek kerja yang ber pengaruh terhadap kepuasan kerja adalah komunikasi dan rekan
kerja,promosi,keamanan kerja, gaji, perusahaan dan manajemen pengawasan, faktor-faktor
intrinsik pekerjaan kondisi kerja,aspek social dalam pekerjaan.Sedangkan faktor yang
mempengaruhinya yaitu bahwa aspek –aspek kerja yang berpenganih terhadap kepuasan
kerja adalahpromosi gaji,pekerjaan itu sendiri, supervisi, teman kerja, keamanan kerja,kondisi
kerja, administrasi/ kebijakan,komunikasi,tanggungjawab, pengakuan, prestasi
kerja,dankesempatan untuk berkembang. adanya motivasi kerja akan timbul kepuasan pada
karyawan dimana pada akhirnya akan membuat karyawan menjadi lebih produktif, serta akan
mencegah timbulnya rasa frustasi serta rendahnya kepuasan kerja pada karyawan.,salah
satunya kepuasan kerja yang pada akhirnya akan mendorong karyawan tersebut lebih giat
bekerja untuk lebih baik dan dapat memberikan kontribusinya secara optimal terhadap
pencapaian tujuan perusahaan

5 Kepala dan pemimpin mempunyai persamaan dan perbedaan.

Persamaannya adalah:

a.Kepala dan pemimpin membawahi anak buah.

b.Kepala dan pemimpin diberi tugas pekerjaan dan mempertanggung-jawabkannya.

Perbedaannya adalah:

a.Kepala diangkat oleh kekuasaan/instansi tertentu, pemimpin dipilih oleh anak buahnya

b.Kepala kekuasaannya berasal dari kekuatan peraturan dan kekuasaan atasannya, sedangkan
pemimpin kekuasaannya menurut peraturan dan berlandaskan kepercayaan anak buah.

c.Kepala bertanggung jawab kepada atasannya, sedang pemimpin bertanggung jawab


terhadap atasanjuga bersedia bertanggung jawab kepada anak buah.

d.Kepala bertindak sebagai penguasa, sedang pemimpin berperan sebagai pencetus ide
organisator dan koordinator.

e.Kepala tidak merupakan merupakan bagian dari anak buah sedangkan pemimpin
merupakan bagian dari anak buah

Anda mungkin juga menyukai