Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA BERPIKIR KRITIS UNTUK MEMBANGUN

KEPEMIMPINAN YANG BAIK

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Penugasan Latihan Kepemimpinan dan


Manajemen Mahasiswa

Disusun Oleh :

Siti Awaliah 11211040000020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH


JAKARTA

SEPTEMBER/2021
Kepemimpinan merupakan pondasi utama untuk mengembangkan suatu
organisasi, karena tanpa adanya kepemimpinan yang baik, bagaimana sebuah
organisasi akan berjalan dengan baik? Kunci utamanya ada pada seorang
pemimpin, pemimpin yang baik akan mengarahkan karyawannya dengan baik
sehingga terciptalah sebuah kerjasamaa yang benar antara pemimpin dan
karyawan sehingga menghasilkan kinerja yang baik. Pemimpin dan karyawan
mempunyai hubungan ketergantungan, yang dimana di dalamnya, pemimpin tidak
bisa bekerja tanpa adanya karyawan begitupun sebaliknya. Dalam proses ini
terjadilah interaksi yang dimana pemimpin mempengaruhi bawahannya agar
berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkannya. Dalam proses interaksi
tersebut akan terlihat bagaimana keberhasilan seorang pemimpin dalam
kepemimpinan organisasinya.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk bisa mengendalikan


orang lain untuk mengerjakan sesuatu yang dia sukai ataupun tidak disukai
olehnya (Truman dalam Gillies, 1996). Dalam suatu organisasi tentunya kita
menginginkan/ mengharapkan seorang pemimpin yang bersikap kritis dalam
menghadapi dan menangani setiap masalah yang bermunculan. Masalah yang
muncul baik eksternal maupun internal, pemimpin harus bisa mengambil
keputusan dengan tepat,cepat dan membuahkan hasil yang baik. Seorang
pemimpin adalah orang yang berada pada garis terdepan untuk memperjuangkan
setiap perubahan yang mengharapkan setiap perubahan itu menghasilkan hasil
yang terbaik. Sesungguhnya pemimpin yang baik selain bersikap kritis dia juga
harus amanah terhadap pekerjaannya. Kisah ini di ambil dari kisah nyata di
kampung saya, ada seorang perawat yang kronologis nya menurut orang-orang
dikampung, belum mempunyai izin untuk membuka praktik mandiri tetapi dia
melanggar dan mempunyai praktik sendiri. Kan secara otomatis dia telah
melanggar ketentuan dari atasan, hal seperti ini yang dilarang, karena
bagaimanapun ketika kita belum mempunyai izin untuk membuka praktik maka
jangan sekali-kali melanggarnya, ditakutkan akan memberikan efek yang tidak
baik kepada masyarakat sekitar. Berarti menurut sepemahan yang saya tangkap,
orang itu masih belum berpikir kritis terhadap masalah/resiko terhadap apa yang
dia perbuat. Dia tidak memikirkan bagaimana resiko yang akan dia hadapi ketika
ada salah seorang pasien melaporkan dia kepada atasan? Mungkin masalah akan
semakin runyam pastinya.

Teman-temanku semua, yang namanya kepemimpinan atau memimpin itu


tidak selamanya terpacu pada apa yang dipimpin, tetapi mengendalikan diri
supaya tetap berada pada jalan kebenaran juga termasuk pada hakikat memimpin,
tapi memimpin nya untuk memimpin sendiri saja. Manusia diciptakan oleh Allah
untuk menjadi khalifah dibumi, maksud dari khalifah tersebut adalah pengganti
dari setiap generasi ke generasi. Model kepemimpinan itu apa aja sih? Model
kepemimpinan menurut ilmu manajemen dibagi kedalam 3 bagian, diantaranya
ada pemimpin karistematik, merupakan pemimpin yang mempunyai kemampuan
luar biasa dalam memimpin serta mampu mengendalikan emosionalnya dengan
baik, kemudian yang kedua adalah pemimpin transaksional, yakni pemimpin yang
bisa mengendalikan bawahannya dengan cara kekuasaannya agar mencapai
tujuan, memberikan reward kepada karyawan yang telah berhasil mengerjakan
suatu project/ tugas dengan baik dan memberikan punishment untuk mereka yang
melanggar. Yang terakhir adalah pemimpin transformasional merupakan
kepemimpinan yang menekan karyawannya dengan beberapa factor yakni
perhatian, komunikasi, kepercayaan, rasa hormat dan resiko, dan model
kepemimpinan ini telah diterapkan diberbagai organisasi baik internasional
supaya bisa mengelola hubungan baik antara pemimpin dan karyawan.

Kesimpulanya adalah pemimpin adalah orang dapat yang mempengaruhi


karyawan/bawahan supaya bisa mengikuti apa yang diperintahkannya, supaya
tujuan yang diinginkan bisa tercapai. Tujuan kepemimpinan yang baik ini akan
mengahsilkan sebuah organisai yang dimana segala program kerjanya dapat
terlaksana dan sesuai apa yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Haan, Putri Levina Maria de, Bitjuni, Hendro J, dkk. 2019. Gaya Kepemimpinan
Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Rumah Sakit Jiwa. Jurnal Keperawatan, 7(2),
2302-1152. https://ejournal.unsrat.ac.id. Diakses pada Kamis, 09 September 2021
pukul 22.35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai