Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU MANAJER YANG

MEMILIKI JIWA KEPEMIMPINAN

Oleh :
Yohana Kristiyaning
Christian A Mailoa

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
2022
 
BAB I
PENDAHULUAN

• Manusia sebagai makhluk sosial tidak lain dan tidak bukan adalah
pemimpin bagi dirinya sendiri, dan bukan tidak mungkin juga menjadi
pemimpin bagi orang lain. Di dunia ini pada kenyataannya adalah benar
bahwa seorang pemimpin itu dapat mempengaruhi kualitas kerja,
kepuasan kerja dan prestasi di suatu organisasi atau perusahaan.
Disamping itu, seorang pemimpin pun mempunyai peran yang sangat
penting dalam mengorganisir serta membantu kelompok, organisasi
ataupun masyarakat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
• Kepemimpinan ideal menjadi dambaan atau harapan bagi setiap
organisasi. Hal ini, akan membawa berkah bagi seluruh anggota
organisasi yang ada di dalamnya. Sorang pemimpin harus mempunyai
jiwa kepemimpinan (leadership) yang matang, sudah pasti mempunyai
rasa tanggung jawab yang tinggi pada setiap amanah dan aktivitas yang
sudah menjadi tanggung jawabnya.
• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepemimpinan ideal akan
menjadikan organisasi yang sehat. Hal ini akan menjadi dambaan setiap
organisasi, namun tidaklah mudah. Banyak organisasi yang vakum, tidak
bisa berkembang dan tidak bisa menjalankan kegiatannya. Selain dari
pada bertanggung jawab, yang paling pertama dan yang paling utama,
kepemimpinan ideal itu mempunyai karakter sebagai fasilitator,
menerima dan mengembangkan staf dan berpikir visioner (Sahadi dkk,
2020).
Rumusan Masalah
Bagaimana manajer yang berjiwa kepemimpinan sebagai fasilitator,
menerima dan mengembangkan staf serta berpikir visioner

Tujuan
Mengidetifikasi manajer yang berjiwa kepemimpinan sebagai fasilitator,
menerima dan mengembangkan staf serta berpikir visioner
BAB II
PEMBAHASAN

• Pengertian kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan atau


keahlian yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi orang
lain agar dapat bekerja sesuai dengan yang telah diperintahkan untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kepemimpinan
memang menyangkut orang lain yaitu bawahan atau pengikut.
• Manajer yaitu seseorang yang harus merencanakan, mengorganisir,
mengawasi dan menggerakan semua kegiatan yang dilakukan di suatu
kantor, dengan kata lain, ia bertanggungjawab mengelola seluruh
kegiatan intansi.
Tugas-Tugas
Manajer:
• Seorang manajer bertugas untuk membuat perencanaan, melakukan pengorganisasian
dan pengawasan serta mengambil sebuah keputusan.
• Seorang manajer harus memotivasi para karyawannya agar dapat bekerja dengan
semangat dan dengan rasa tanggung jawab yang tinggi.
• Harus dapat memperbaiki fungsi fundamental dengan baik.
• Dapat membina karyawannya untuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan yaitu
secara efektif dan efisien.
• Seorang manajer harus dapat mewakili juga membina hubungan yang baik dengan
pihak ekstern dari perusahaan,
• Seorang manajer selain membina karyawan/anggotanya juga harus dapat menciptakan
suasana atau kondisi yang dapat menghasilkan kepuasan bekerjan dari karyawannya.
• Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari,
sumber daya pokok, dan titik sentral dari setiap aktivitas
yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin
atau manajer dalam menjalankan wewenangnya akan sangat
menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan
tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal yang perlu di
tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer buruk dan
pemimpin adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran
yang tepat di antara keduanya, sangat dibutuhkan dalam
organisasi, pada berbagai tingkat jabatan yang berbeda-
beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat
mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Pemimpin Berjiwa Failitator

• Peran manager berjiwa fasilitator, Seorang pemimpin harus dapat


mendorong dan menumbuhkan kesadaran para kelompok di suatu
organisasi yang dipimpinnya
• supaya melakukan perubahan yang diharapkan untuk meningkatkan
perkembangan suatu organisasinya. Pemimpin harus dapat
memberikan berbagai kemudahan bagi para kelompoknya dengan
cara :
1) Mengorganisasikan kegiatan para kelompok untuk memudahkan
organisasi mencapai tujuannya
2) Membuat keputusan yang mengacu kepada penyusunan skala
prioritas tugas-tugas yang hendak dikerjakan oleh organisasi dan
para kelompoknya
Menurut Prof Yulianto, pemimpin juga harus sebagai faisilitator, seorang
pemimpin harus mampu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh organisasi dan
implementor kebijakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dikontrol oleh
seorang pemimpin, bagaimana pula seorang pemimpin membuat,
• Memberi dan membuka jalan yang mudah dilewati oleh para implementor
untuk meningkatkan prestasi dan kinerjanya
• Menciptakan kesempatankesempatan untuk pemuasan kebutuhan para
implementor yang lebih memungkinkan tercapainya produktivitas kerja. Dan
yang tidak kalah pentingnya adalah kemampuan seorang pemimpin dalam
mengurangi dan mengeliminir berbagai hambatan dan probelematika yang
dapat membuat implementor kebijakan menjadi frustrasi.
Pemimpin yang menerima dan mengembangkan staff

• Teori kepemimpinan berikutnya adalah Teori Humanistik dengan para


pelopor Argryris, Blake dan Mouton, Rensis Likert, dan Douglas
McGregor. Teori ini secara umum berpendapat, secara alamiah
manusia merupakan "motivated organism". Organisasi memiliki
struktur dan sistem kontrol tertentu. Fungsi dari kepemimpinan
adalah memodifikasi organisasi agar individu bebas untuk
merealisasikan potensi motivasinya didalam memenuhi kebutuhannya
dan pada waktu yang sama sejalan dengan arah tujuan kelompok
Apabila dicermati, didalam Teori Humanistik, terdapat tiga variabel pokok,
yaitu;
1. kepemimpinan yang sesuai dan memperhatikan hati nurani anggota
dengan segenap harapan, kebutuhan, dan kemampuannya,
2. organisasi yang disusun dengan baik agar tetap relevan dengan
kepentingan anggota disamping kepentingan organisasi secara
keseluruhan, dan
3. interaksi yang akrab dan harmonis antara pimpinan dengan anggota
untuk menggalang persatuan dan kesatuan serta hidup damai bersama-
sama.
Blanchard, Zigarmi, dan Drea bahkan menyatakan, kepemimpinan bukanlah
sesuatu yang Anda lakukan terhadap orang lain, melainkan sesuatu yang
Anda lakukan bersama dengan orang lain (Blanchard & Zigarmi, 2001).
Pemimpin Visioner

• Seorang pemimpin harus senantiasa memandang ke depan berarti


akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada
terhadap kemungkinan. Maka seorang pemimpin harus peka
terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar
organisasi sehingga mampu mendeteksidan mengantisipasi hal- hal
berupa hambatan yang kemungkinan muncul, baik yang kecil maupun
besar. Sehingga proses pekerjaan ke arah yang dituju akan
berlangsung secara terus menerus tanpa mengalami hambatan dan
penyimpangan yang merugikan.
• Sebuah visi adalah pernyataan yang secara relatif mendeskripsikan
aspirasi atau arahan untuk masa depan organisasi. Dengan kata lain
sebuah pernyataan visi harus dapat menarik perhatian tetapi tidak
menimbulkan salah pemikiran. Agar visi sesuai dengan tujuan organisasi
di masa mendatang, para pemimpin harus menyusun dan manafsirkan
tujuan-tujuan bagi individu dan unit-unit kerja
BAB III
KESIMPULAN

Seorang manajer di era sekarang ini harus mempunyai jiwa


kepemimpinan yang mampu menjadi fasilitator untuk timnya. Selain itu
harus mampu menerima masukan dari karyawan atau stafnya dalam
bentuk apapun. Pemimpin harus juga memiliki jiwa untuk
mengembangkan timnya sehingga mampu membawa organisasinya
maju sesuai dengan perkembangan zaman. Pemimpin juga harus
mempunyai jiwa visioner dengan mampu membaca kondisi atau situasi
di masa depan sehingga organisasi tersebut mampu bertahan dan
beradaptasi dengan perubahan perubahan global.
Daftar Pustaka

• Sahadi dkk. 2020. Karakter kepemimpinan ideal dalam


organisasi. Jurnal MODERAT,Volume 6, Nomor 3
• Mulyono Hadi. 2018. Kepemimpinan (leadership) berbasis karakter
dalam peningkatan kualitas pengelolaan perguruan tinggi. Jurnal
Penelitian Pendidikan Sosial Humaniora
• Yulianto. 2015. Model kepemimpinan situasional dalam perspektif
implementasi kebijakanpublic. Karya Ilmiah dalam pengukuhan Guru
Besar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai