Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM

DISUSUN OLEH :

YULIANA NIM : 20280013

S2 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,

serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas mata

kuliah Kepemimpinan dan Berfikir Sistem yang disajikan berdasarkan dari berbagai

sumber dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami

selaku penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang

telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna

tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan

kata-kata yang kurang berkenan.

Yuliana
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Penulisan
1.1.1 Mengetahui cara menyeleksi pemimpin
1.1.2 Mengetahui Karakteristik wajib pemimpin era revolusi industry
4.0
1.1.3 Mengetahui sifat pemimpin untuk mendukung kemajuan
organisasi
1.1.4 Mengetahui tipe kepemimpinan untuk mendukung mkemajuan
organisasi
1.1.5 Mengetahui gaya kepemimpinan yang perlu dikuasai pemimpin
1.2 Manfaat penelitian
1.2.1 Bagi Pemimpin
Diharapkan bagi pemimpin dapat memahami peran pemimpin
dalam memimpin suatu lembaga atau institusi yang merupakan salah
satu factor penting untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan dalam
era revolusi 4.0.
1.2.2 Bagi Instansi
Diharapkan makalah ini dapat memberikan sumbangan
pengetahuan yang bermanfaat untuk bahan evaluasi terhadap
kegiatan perkuliahan yang telah dilaksanakan sehingga akan
bermanfaat untuk pengembangan pendidikan selanjutnya dan dapat
dijadikan referensi makalah lebih lanjut dalam bidang yang sama.
BAB 2

ISI
2.1. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan


mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan
kepada mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert
(1995), kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task
related activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam
mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang
harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan
menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses,dan sebagai atribut. Sebagai proses,
kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu
proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas
tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi
mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu
budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah
kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu,
pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-
orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin
mereka.

2.2. Cara Menyeleksi Pemimpin Untuk Mendukung Kemajuan Organisasi

Agar suatu organisasi dapat berjalan dengan baik dan maju, maka
pemimpin harus benar-benar diseleksi dengan tepat. Adapun cara yang dapat
kita lihat untuk menyeleksi pemimpin untuk kemajuan organisasi adalah :

1.2.1. Self Managing (Mampu Mengatur Diri Sendiri)

Sulit untuk mengelola orang lain secara efektif jika Anda tidak dapat
mengelola diri sendiri. Mengelola diri berarti mampu memprioritaskan tujuan
Anda dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagai
pemimpin yang baik dan efektif dalam tim, Anda harus dapat mengatur waktu,
perhatian dan emosi Anda, sambil tetap menyadari kekuatan, kelemahan, dan
sumber dari potensi yang Anda miliki. Pemimpin yang luar biasa adalah mereka
yang terampil dalam menangani stres dan menyeimbangkan kehidupan pribadi
dan profesional mereka.

1.2.2. Acting Strategically (Bertindak secara strategis)

Pilihlah pemimpin yang memiliki pikiran yang maju dan berpikiran


terbuka sangat diperlukan untuk para pemimpin saat ini.  strategis adalah proses
berkelanjutan yang melibatkan penilaian lingkungan Anda. Pemimpin yang
mengembangkan pemikiran strategis dengan:

 Penasaran dan benar-benar tertarik dengan perusahaan dan lingkungan


bisnis yang lebih luas,
 Bersikap fleksibel dalam pola pikir dan mencoba berbagai pendekatan
dan ide baru,
 Berfokus pada masa depan dan memikirkan kondisi operasional
perusahaan
 Mempertahankan pandangan positif.

1.2.3. Being An Effective Communicator (Menjadi Komunikator Yang Efektif)

Pemimpin yang kuat tahu kapan harus berbicara dan kapan harus
mendengarkan. Mereka adalah komunikator yang efektif dan mampu dengan
jelas dan ringkas menjelaskan kepada karyawan atau anggota tim mereka
tentang segala sesuatu mulai dari tujuan organisasi hingga tugas khusus
tertentu.

1.2.4. Being Accountable And Responsible (Akuntabel dan Bertanggung


Jawab)

Pemimpin yang sukses tahu bagaimana menggunakan kekuasaan dan


wewenang secara tepat. Para pemimpin yang baik dan efektif menganggap diri
mereka bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri — dan mereka
mengharapkan orang lain melakukan hal yang sama. Mereka dapat bekerja
dalam prosedur yang ditetapkan, dan menjadi produktif dan efisien dalam
keputusan mereka. Mereka menghargai pentingnya mendukung dan
mendorong potensi tiap individu di samping mereka juga memahami struktur
organisasi dan kebutuhan untuk mengikuti aturan dan kebijakan.

1.2.5. Setting Clear Goals And Persisting In Archieving Them (Menetapkan


Tujuan Yang Jelas dan Bertahan Dalam Mencapai Mereka)

Berikut ini adalah versi yang direbus untuk mendapatkan karisma:


Tetapkan tujuan yang jelas dan secara terarah dan serta konsisten mencapainya.
Ketika mengalami kebimbangan, kembalikan semuanya dengan keyakinan diri
yang tak tergoyahkan. Jika pemimpin memancarkan antusiasme dan benar-
benar bersemangat dengan apa yang dilakukan, orang akan tertarik secara alami
kepada pemimpin tersebut.
1.2.6. Having A Vision For The Future

Pemimpin yang luar biasa memiliki kemampuan untuk melihat masa depan
perusahaan mereka, membuat tujuan yang jelas dan konkrit yang akan
menguntungkan organisasi yang mereka pimpin. Mereka percaya diri dan
optimis, menginspirasi antusias pada orang-orang di sekitar mereka. Menjadi
seorang yang visioner adalah tentang mengelola perubahan sambil
mengimbangi keseimbangan antara stabilitas dan pertumbuhan. Pemimpin
harus memasukkan pendekatan baru tanpa mengganggu atau terlepas dari
tujuan utama.

1.2.7. Managing Complexity

Pemimpin harus menjadi pemecah masalah yang dapat membuat


keputusan dalam keadaan tak menentu (berubah dengan cepat). Belajar
memimpin dalam lingkungan yang kompleks adalah keterampilan penting bagi
pemimpin di mana pun. Bahkan sebelum kebenaran informasi tersedia,
pemimpin yang efektif harus menilai kompleksitas situasi dan memilih tindakan
yang sesuai.

1.2.8. Ostering Creativity And Innovation (Membina Krativitas dan Inovasi)

Pemimpin harus berani melakukan eksperimen dan mendorong


kreativitas. Melakukan hal ini akan menumbuhkan inovasi yang akan mengarahkan
organisasi Anda ke tujuan baru di tengah perubahan yang dinamis dan tak
terkontrol.

1.2.9. Team Building And Promoting Teamwork (Membangun Tim dan


Mempromosikan Kerja Tim)

Kepemimpinan yang berhasil adalah kepemimpinan yang dibangun di


atas orang-orang di sekitar. Membangun tim sangat penting untuk memimpin
kelompok orang yang beragam dan unik dengan kepribadian, motivasi, dan
keterampilan yang berbeda. Memiliki tim dengan kerja tim yang kuat adalah
kunci untuk mencapai banyak hal, seperti membina inovasi, komunikasi yang
efektif, dan mencapai tujuan organisasi.

1.2.10. Creating Lasting Relationships (Menciptakan Hubungan Abadi)

Pemimpin yang memikat melakukan lebih dari sekedar menginspirasi


orang lain untuk mengikuti mereka. Mereka tahu bagaimana memotivasi
karyawan mereka untuk berjuang dengan sepenuh hati demi tujuan perusahaan.
Karyawan yang merasa dihargai dan diperhatikan akan merasa bersemangat
untuk mendorong diri lebih keras dalam mencapai kesuksesan bagi perusahaan,
tempat mereka bekerja.

1.2.11. Learning Agility (Belajar Lincah)

Para pemimpin yang benar-benar hebat tahu bahwa kekuatan


kepemimpinan mereka dibangun di atas kemampuan mereka untuk beradaptasi
dengan keadaan yang tiba-tiba berubah dan untuk mengetahui bagaimana dan
kapan harus memanfaatkan peluang di tengah persaingan dan perubahan global
yang dinamis. Memiliki rasa ingin tahu yang tak terpuaskan akan mendorong
keinginan Anda untuk terus belajar dan bertumbuh sebagai seorang pemimpin.

2.3. Sifat Pemimpin Untuk Mendukung Kemajuan Organisasi


Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong
sebagai pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang berhasil
memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya
mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus

menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih


banyak ciri-ciri kepemimpinan.Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara
para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai
berikut :
a) Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas
b) Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan
c) Berwibawa dan memiliki daya tarik
d) Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)
e) Kemampuan analistis
f) Memiliki daya ingat yang kuat
g) Mempunyai kapasitas integratif
h) Keterampilan berkomunikasi
i) Keterampilan mendidik
j) Personalitas dan objektivitas
k) Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)

2.4. Tipe Pemimpin Untuk Mendukung Kemajuan Organisasi


Tipe pemimpin yang dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan
yang demokratis dimana komunikasi memegang peranan yang sangat penting.
Seseorang yang secara lengkap memenuhi kriteria kepemimpinan demokratis
ialah orang yang menerima peranannya sebagai pemimpin diskusi.
1.4.1. Tipe-tipe Kepemimpinan
1.4.1.1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah
seorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan
menunjuukkan sikap yang menonjol ”keakuannya”, antara lain dalam
bentuk: Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama
dengan alat-alat lain ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan
demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas
tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan
kebutuhan para bawahannya. Pengabaian peran para bawahan dalam
proses pemgambilan keputusan.Gaya kepemimpinan yang dipergunakan
adalah: Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya, Dalam
menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya, Bernada keras dalam
pemberian perintah atau instruksi, Menggunakan pendekatan punitif
dalam hal terjaduinya penyimpangn oleh bawahan.
1.4.1.2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris.
Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang
tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang
tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan,
sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh
adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan
sikap kebersamaan.
1.4.1.3. Tipe Kharismatik

Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada
tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada
karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat
sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah
seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut
tersebut tidk selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.

1.4.1.4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan


berjalan lancer dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri
dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang
menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas
yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak
terlalu sering intervensi.
1.4.1.5. Tipe Demokratis
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya
selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen
organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun
sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam
tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi
tercapainya tujuan.
c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan
tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan
menjunjung harkat dan martabat manusia.
Jadi tipe pemimpin yang baik yang mendukung kemajuan suatu
organisasi adalah tipe kharismalistik, tipe paternalistic dan tipe
demokratis.
2.5. Gaya Kepemimpinan Yang Baik
Gaya kepemimpinan adalah gaya dari seorang pemimpin untuk
mempengaruhi, meyakinkan dan menggerakkan anggotanya untuk bersedia
melakukan tugas-tugas yang telah diberikan. Dimasa modern saat ini ada begitu
banyak gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin dalam mengunakan
anggotanya, setidaknya ada 10 Gaya Kempemimpinan yang bisa diterapkan
dalam organisasi.

1.5.1. Kepemimpinan Otokratis


Gaya Kepemimpinan ini mengacu pada segala keputusan adalah mutlak dari
pemimpin, langsung tanpa melalui proses musyawarah atau jajak pendapat dari
pengurus ataupun anggota organisasi.
1.5.2. Kepemimpinan Birokrasi

Gaya Kepemimpinan birokrasi merupakan gaya kepemimpinan yang biasa


digunakan oleh instansi atau perusahaan besar dimana pemimpin bertugas
sebagai pengawas yang memastikan bahwa anggotanya mengerjakan tugas
dengan baik dan mematuhi segala peraturan yang sudah dibuat.
1.5.3. Kepemimpinan Partisipatif
Berbeda dengan Otokratis, gaya kepemimpinan Partisipatif lebih
memberikan kepercayaan kepada anggota untuk menggunakan seluruh
pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menyelesaikan tugas. Pemimpin
juga cenderung aktif dalam meminta masukan dari para anggota setiap
menyelesaikan suatu masalah.
1.5.4. Kepemimpinan Laissez-Faire
Mirip dengan Otokratis, di gaya kepemimpinan Laissez-faire pemimpin
memberikan 100% kepercayaan dan kebebasan kepada anggotanya untuk
menyelesaikan tugas dan menyerahkan seluruh metode atau cara penyelesaian
pada anggota.

1.5.5. Kepemimpinan Transaksional


Gaya kepemimpinan ini bekerja mirip dengan konsep kontrak atau
kesepakatan, yang mana ketika anggota dapat menyelesaikan tugas dengan baik
akan mendapatkan reward namun ketika tidak anggota akan mendapatkan
sanksi.
1.5.6. Kepemimpinan Transformasional
Pada gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin memberikan motivasi
sekaligus tantangan kepada anggotanya untuk maju dan berkembang. Di sini
pemimpin peduli dengan kesejahteraan anggota-anggotanya.
1.5.7. Kepemimpinan Melayani
Sesuai dengan namanya, pemimpin adalah pelayan, sehingga pemimpin
akan melayani, memfasilitasi dan mengakomodir anggota-anggotanya untuk
terus berkembang.
1.5.8. Kepemimpinan Karismatik
Gaya kepemimpinan karismatik merupakan gaya kepemimpinan yang
menjadi pemimpin mampu menghadirkan pesona-pesona dan membuat setiap
anggotanya adalah penting, selalu menggunakan kata-kata cerdas untuk
menyelesaikan masalah dan tentunya mampu mengumpulkan pengagum.
Sehingga dengan mudah (rela) anggotanya mau bekerja.
1.5.9. Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan ini menjadikan seorang pemimpin bebas
menggunakan gaya kepemimpinan yang mana sesuai dengan kondisinya.
1.5.10. Kepemimpinan Tenang
Jika Gaya kepemimpinan Karismatik menyelesaikan permasalahan dengan
kata-kata, maka di kepemimpinan tenang pemimpin justru menggunakan
tindakan untuk menggerakkan anggota-anggotanya.
Jadi gaya pemimpin yang perlu dikuasai untuk mendukung organisasi yang
baik adalah Laissez-Faire, Kepemimpinan Birokrasi, Kepemimpinan Partisipatif,
Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Karismatik, Kepemimpinan
Situasional, Kepemimpinan Tenang.
2.6. Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah kondisi pada abad ke-21 ketika
terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi
yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Revolusi ini
ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya
kecerdasan buatan, robot, blockchain, teknologi nano, komputer kuantum,
bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak.
2.7. Karakteristik Pemimpin Era Revolusi Industri 4.0
beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh revolusi industri 4.0,
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan
oleh mesin. Soft skill adalah kunci. World Economic Forum juga merilis 10
skill/keterampilan yang mutlak dibutuhkan para pekerja untuk bisa menghadapi
perubahan pada 2020 dan seterusnya. Sepuluh karakteristik yang harus dimiliki
pemimpin Era Revolusi Industri 4.0 adalah:
1.7.1. Complex problem solving

Kemampuan untuk berpikir jernih dan mendalam terhadap suatu


masalah dengan melakukan identifikasi, menyeleksi informasi terkait
masalah tersebut, menentukan opsi solusi lalu mengevaluasinya, dan
melaksanakan opsi sebagai solusi dalam mengatasi masalah tersebut.

1.7.2. Critical Thinking


Kemampuan berpikir kritis dan memberi feedback yang disertai
alasan logis.
1.7.3. Creativity
Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang unik dan original.
Tidak harus benar-benar baru, namun bisa pula dengan mengembangkan
apa yang sudah ada.
1.7.4. People Management
Kemampuan untuk mengelola orang, termasuk kemampuan leadership.
1.7.5. Coordinating with other
Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain, baik di dalam
maupun luar tim.
1.7.6. Emotion Intelligence
Kemampuan mengatur emosi. Dalam hal ini, termasuk pula
kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola serta memanfaatkan
emosi
1.7.7. Judgment and decision making

Kemampuan untuk mengambil keputusan dalam kondisi apapun,


termasuk ketika sedang berada di bawah tekanan.

1.7.8. Service Orientation


Kemampuan untuk ‘melayani’, baik untuk perusahaan atau
pelanggan tanpa mengharapkan penghargaan semata
1.7.9. Negotiation
Kemampuan untuk melakukan negosiasi dalam aspek pekerjaan,
walau sulit dilakukan.
1.7.10. Cognitive Flexibility

Kemampuan untuk switch  atau pengalihan dalam berpikir sesuai


dengan kebutuhan yang diperlukan.
BAB 3

Kesimpulan dan Saran


1) Kesimpulan
a. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas
yang harus dilakukan.
b. Cara menyeleksi pemimpin untuk mendukung organisasi
yang maju dengan cara sebagai berikut : Self Managing
(Mampu Mengatur Diri Sendiri) , Acting Strategically
(Bertindak secara strategis) , Being An Effective
Communicator (Menjadi Komunikator Yang Efektif), Being
Accountable And Responsible (Akuntabel dan Bertanggung
Jawab), Setting Clear Goals And Persisting In Archieving
Them (Menetapkan Tujuan Yang Jelas dan Bertahan Dalam
Mencapai Mereka), Having A Vision For The Future,
Managing Complexity, Ostering Creativity And Innovation
(Membina Krativitas dan Inovasi), Team Building And
Promoting Teamwork (Membangun Tim dan
Mempromosikan Kerja Tim), Creating Lasting Relationships
(Menciptakan Hubungan Abadi), Learning Agility (Belajar
Lincah)
c. Sifat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan
tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah
sebagai berikut :
 Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan
perbuatan
 Berwibawa dan memiliki daya tarik
 Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun
mental)
 Kemampuan analistis
 Memiliki daya ingat yang kuat
 Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum
yang luas
 Mempunyai kapasitas integrative
 Keterampilan berkomunikasi
 Keterampilan mendidik
 Personalitas dan objektivitas
d. Tipe pemimpin yang baik yang mendukung kemajuan suatu
organisasi adalah tipe kharismalistik, tipe paternalistic dan
tipe demokratis.
e. Gaya Kempemimpinan yang bisa diterapkan dalam
organisasi antara lain Kepemimpinan Otokratis,
Kepemimpinan Birokrasi, Kepemimpinan Partisipatif,
Kepemimpinan Laissez-Faire, Kepemimpinan Transaksional,
Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Melayani,
Kepemimpinan Karismatik , Kepemimpinan Situasional,
Kepemimpinan Tenang.
f. Karakteristik yang harus dimiliki pemimpin Era Revolusi
Industri 4.0 adalah: Complex problem solving, Critical
Thinking, Creativity, People Management, Coordinating with
other, Emotion Intelligence, Judgment and decision making,
Service Orientation, Negotiation, Cognitive Flexibility
2) Saran
Revolusi industri 4.0 bukanlah suatu kejadian yang
menakutkan, justru peluang makin luas terbuka bagi anak bangsa
untuk berkontribusi terhadap perekonomian nasional, diharapkan
banyak anak bangsa yang menyiapkan diri dan selalu memperbarui
ilmu sebagai calon pemimpin untuk kemajuan pada era revolusi
industry 4.0
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, W, Ricky dan Ronald J Ebert. 2000. Management, Erlangga,
Jakarta.
Stoner, James AF., R. Edward Freeman., Daniel R. Gilbert, JR. 1995.
“Management, 6th Edition”. New Jersey : Prentice. Hall Inc.

Anda mungkin juga menyukai