Anda di halaman 1dari 24

KEPEMIMPINAN DALAM PERUBAHAN

DOSEN PEMBIMBING:

Likdanawati S.E., M.Si

DISUSUN OLEH:

Nurfazila ( 200410047 )

Rina ridara (1904102020)

Muhammad reza syah pahlevi(200410012)

Titi yulmaida (200410086 )

Febrianti sumaya( 200410133)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2023/2024

ii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah kami diberi kesehatan dan kesempatan dalam
menyelesaikan makalah mata kuliah manajemen modal insani dengan judul “
Kepemimpinan Dalam Perubahan “

Kami berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga bermanfaat
serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita semua tentang analisis terhadap
lingkungan eksternal perusahaan. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat
menyadari masih sangat banyak terdapat kekurangan dan masih membutuhkan kritik
dan saran.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya dan mohon maaf bila masih ada kekurangan dalam makalah kami.

Lhokseumawe, 06 Mei 2023

Penulis

(Anggota kelompok 4)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI............................................................................................................................

BAB I.........................................................................................................................................

PENDAHULUAN....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................

PEMBAHASAN.......................................................................................................................

2.1 Tranformational leader.....................................................................................................


2.2 Prinsip Dasar Design Interface.........................................................................................
2.3 User Interface Tips.........................................................................................................
2.4 Prototyping Tips.............................................................................................................
BAB III....................................................................................................................................

PENUTUP...............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................................
DAFTARPUSTAKA……………… …………………………………………….20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pemimpin dan kepemimpinan yang perjalanan organisasi dari keterpurukan


menuju pada keberhasilan. Dalam situasi yangenuh dengan perubahan secara Cepat
dan tidak bisa diprediksi, maka kehadiran pemimpin yang andal dan piawai sangat
diperlukan.

Perubahan yang menerpa organisasi dari dalam maupun dari luar bisa
menimbulkan disrupsi, gangguan dalam banyak hal pada organisasi dan fungsi-fungsi
yang ada di dalamnya. Disrupsi bahkan bisa bereskalasi secara tak terduga dan
menimbulkan berbagai potensi risiko kerugian, membuat ckemandekan perjalanan
organisasi untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan yang telah direncanakan.

Untuk menghadapi perubahan yang sarat disrupsi, faktor penting yang diperlukan
oleh perusahaan adalah kepemimpinan yang kokoh, yang mampu
mentransformasikan situasi, kondiskekacauan dan kemandekan operasi akibat
disrupsi, serta menggali potensi kecerdasan setiap anggota organisasi dan sumber
daya lainnya yang tersedia untuk membentuk sinergi kekuatan baru, menata Kembali
bangunan organisasi yang rentan runtuh, dan menggerakkan Kembali pertumbuhan
nilai perusahaan

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader)


untuk mempengaruhi orang lain (yaitu orang yang di pimpin atau pengikut-
pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana di kehendaki
oleh pemimpin tersebut.

1
Kepemimpinan ini biasanya di perankan oleh laki-laki, karena laki-laki dianggap
mempunyai sifat kuat, pemberani, bijaksana dan pembawa perubahan sosial bagi
masyarakat yang di pimpinnya. Sedangkan perempuan dianggap lemah lembut dan
perasa, sehingga tidak bisa di jadikan sebagai seorang pemimpin.
Negara Indonesia khususnya dari mulai pemerintahan pusat sampai pemerintahan
Desa di pegang oleh seorang laki-laki, jarang di pegang oleh seorang perempuan.
Karena mayoritas penduduk Negara Indonesia muslim yang persepsi masyarakatnya
belum terbuka terhadap kepemimpinan perempuan. Namun saat ini peran perempuan
dalam status sosial telah memiliki peran yang sama dengan laki-laki, beberapa
walikota seperti walikota Surabaya dan berapa kepala Desa di Indonesia di pimpin
oleh perempuan. Dengan catatan perempuan tersebut harus memiliki kepribadian dan
kemampuan untuk memimpin rakyatnya, selain itu harus memiliki sifat demokratis,
adil, bijaksana, tanggung jawab dan mau menerima kebenaran dan bisa
mensejahterakan rakyatnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian dari kepemimpinan dalam perubahan ?


2. Pengertian Transformatiomal leader ?
3. Apa itu quantum impact leader?
4. Bagaimana komunikasi menghadapi disrupsi?
5. Apa itu heroic change leader?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Pengertian dari kepemipinan dalam perubahan


2. Mengetahui Transformatiomal leader
3. Mengetahui quantum impact leader
4. Untuk memehami cara komunikasi menghadapi disrupsi

2
5. Mengetahui tentang heroic change leader

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Transformational Leader

2.1.1 pengertian

Makna utama kata Transformational adalah transformasi yang artinya


mengubah dari sesuatu menjadi sesuatu yang berbeda,dari suatui kondisi ke kondisi
yang lebih baik. Dalam melakukan transformasi pemimpin Transformasional akan
mengikut sertakan bawahan dalam agenda transformasi yang akan dilakukan.

Menurut Chang, Chang, & Chen (2015), Transformational Leadership di-


definisikan sebagai seperangkat perilaku yang memotivasi pengikut untuk menca- pai
kinerja diluar harapan dasar dengan mengubah sikap, kepercayaan, dan nilai- nilai
pengikut. Transformational Leadership atau kepemimpinan transformasional
digambarkan sebagai proses dimana para pemimpin memainkan model peran yang
ideal dan mendorong kreativitas, memberikan motivasi inspirasional, dan terlibat
dalam mendukung dan membimbing pengikut untuk mencapai visi dan tu- juan
bersama organisasi (Mahmood, Uddin, & Fan, 2018). Transformational lea- dership
mengacu pada gaya kepemimpinan yang inovatif dimana para pemimpin memberikan
perhatian pada tiap individu, memberikan arahan pada pengikut, dan memacu
pertumbuhan dengan menggunakan motivasi inspirasional (Imran, Ilyas, Aslam, &
Ubaid-Ur-Rahman, 2016).

Pemimpin transformasional tidak hanya pandai memberi perintah, tetapi ikut


terlibat secara langsung bersama baahan untuk mendiskusikan situasi dan kondisi,
memberikan pemahaman visi,misi ,tujuan yang ingin dicapai,menginformasikan
posisi sebelum memulai perubahan; menetapkan sasaran dalam parameter yang
terukur (key performance indicator); melibatkan Karyawan dalam menyusun

4
perencanaan; memberikan arahan sebelum melaksanakn rencana; memberikan
pelatihan cara mengendalikan pelaksanaan program; mendiskusikan jalan keluar
setiap ada kesulitan yang dihadapi dan tidak bisa diatasi oleh bawahan sendiri.

Transformational Leader memiliki a set of leadership skills, antara lain:

1. Memahami visi,misi,dan tujuan organisasidengan jelas, mampu


mengemunikasikannya kepada bawahan secara efektif, dan menggalang
komitmen dari seluruh anggota untuk bersama-sama mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.

2. Bersikap demokratis, tetapi tetap tegas dalam menjaga integritas dalam


pelaksanaan tugas.

3. Rendah hati, jujur, tulus, sabar, menerima masukan dan kritik, empati dan
peduli dengan keadaan bawahan.

4. Memiliki kemampuan manajerial, memotivasi, membangun, dan


memelihara antusiasme secara berkelanjutan.

2.1.2 . fakto-faktor

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Transformational Leadership

Menurut de Waal (2018), ada delapan faktor untuk mencapai transformasi


yang sukses yaitu:

1. Pemimpin manajerial harus memverifikasi dan mengkomunikasikan perlu-


nya transformasi pada anggota organisasi lainnya

2. Pemimpin manajerial harus mengembangkan strategi dan tujuan untuk


mengimplementasikan transformasi

3. Pemimpin manajerial harus membangun dukungan internal untuk


transformasi

4. Dukungan manajemen puncak dan komitmen terhadap transformasi

5
5. Pemimpin manajerial harus mendapat dukungan dari pemangku
kepentingan

6. Transformasi membutuhkan sumber daya yang cukup dan penempatan


ulang atau pengalihan sumber daya organisasi yang langka menuju kegiatan
baru

7. Manajer dan pekerja harus efektif melembagakan dan menanamkan


transformasi, memasukkan produser dan inovasi baru ke dalam rutinitas
mereka.

8. Pemimpin manajerial harus mengembangkan kemampuannya terhadap


transformasi untuk mencapai kesesuaian.

2.1.3 tujuan

Tujuan transformational leadership

Menurut sim & lee (2018), tujuan dari transformational leadership adalah:

 untuk mengubah tujuan dan nilai-nilai pengikut

 memotivasi mereka untuk melakukan diluar harapan mereka dengan


menginspirasi kepercayaan mereka

Transformational leadership ialah pemimpin yang memiliki kemampuan


untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya manusia yang
dimiliki oleh organisasi untuk mencapai sebuah tujuan dan target yang telah
ditentukan.

Pemimpin transformasional juga mampu mengubah mental dan perilaku


pengikutnya menjadi lebih baik.

Menurut Mac Gregor Burns, terdapat dua unsur yang ada dalam
kepemimpinan transformasional, yaitu “relasional” dan “berurusan dengan
perubahan rill”.

6
Kepemimpinan ini akan terjadi ketika pemimpin dan pengikutnya
saling mengangkat diri sehingga sampai pada tingkat-tingkat motivasi dan
moralitas yang tinggi . Pemimpin yang memiliki gaya transformasional juga
akan mengajarkan dan mendorong para pengikutnya agar mereka juga bisa
menjadi seorang pemimpin. Dan juga tentunya diharapkan dapat
memberikan peran yang aktif dalam membuat sebuah gerakan perubahan.

Jadi kepemimpinan transformasional ini berbicara tentang para pemimpin


beserta seluruh pengikutnya yang secara aktif ikut terlibat dalam proses
perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

Melansir Very Well Mind, seorang peneliti bernama Bernard M. Bass pada
tahun 1985 merumuskan empat elemen utama yang harus dimiliki sosok
dengan gaya kepemimpinan transformasional. Elemen-elemen tersebut
adalah:

1. Stimulasi intelektual (intellectual stimulation)

Kondisi perusahaan yang stagnan adalah musuh nomor satu bagi pemimpin
transformasional.

Mereka selalu berusaha mengubah pemikiran, teknik, dan target usang yang
selama ini masih dipertahankan.

Tujuannya, untuk mendapatkan hasil yang lebih berfaedah dan demi


kebaikan bersama yang lebih besar.

Sebagai cara mencapainya, pemimpin selalu membuka peluang baru bagi


setiap anggotanya untuk belajar.

Mereka proaktif menggerakkan setiap anggota untuk mengeksplor cara-cara


baru dalam melakukan sesuatu dan berinovasi menghasilkan solusi.

2. Konsiderasi individual (individualized consideration)

7
Seorang leader dengan gaya kepemimpinan transformasional mampu
memahami perbedaan individual para bawahannya. Pasalnya, setiap manusia
adalah individu yang unik. Salah satu caranya untuk bisa memahami setiap
orang adalah dengan mendengarkan.

Pemimpin yang baik bisa menjaga jalur komunikasi tetap terbuka


sehingga anggotanya merasa bebas untuk berbagi ide sampai saran dan
kritik.

Dengan komunikasi dua arah pula, pemimpin dapat secara langsung


memberikan dukungan atau apresiasi terhadap prestasi dan pertumbuhan
anggotanya.Mereka juga bisa secara langsung memberikan perhatian khusus
terhadap kebutuhan masing-masing individu.

3. Motivasi inspirasional (inspirational motivation)

Pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas dan dapat


dikomunikasikan kepada setiap bawahannya.

Ketika setiap orang di kantor memiliki pandangan yang seragam, akan lebih
mudah bagi mereka bekerja sama mewujudkannya jadi nyata.

Dalam prosesnya, sosok dengan gaya kepemimpinan transformasional


cenderung berperan sebagai mentor atau coach untuk mendampingi.

Mereka tidak hanya memberikan tantangan sembari membimbing bawahannya untuk


mengasah potensi diri.

Namun, juga senantiasa membangkitkan optimisme, antusiasme, dan


motivasi dalam diri setiap anggota.

4. Idealisasi pengaruh (idealized influence)

8
Seorang pemimpin transformasional berfokus membangun budaya
perusahaan di mana setiap orang di dalamnya mau bekerja gotong royong
untuk kebaikan bersama. Di sisi lain, ia tahu bahwa pemimpin adalah sosok
panutan. Maka, pemimpin harus mencontohkan standar moral yang sama
dalam organisasi agar setiap orang di dalamnya berpandangan selaras.

Lewat upaya coaching dan mentoring, bawahan dapat meniru perilaku


dan etos kerja serta menyerap nilai-nilai serta prinsip yang dimiliki
pemimpin melalui berbagai kesempatan pengembangan diri. Dengan begitu,
pemimpin akan menularkan passion-nya kepada seluruh bawahan. Setiap
orang di kantor pun dapat berempati dengan visi pemimpin.

Timbal baliknya, pemimpin bisa meraih kepercayaan, rasa hormat, dan


kagum dari setiap anggota. Secara umum, kepemimpinan transformasional
bisa terlihat dari ciri-ciri berikut ini:

 Mendorong pengikut agar lebih mengutamakan kepentingan


organisasi

 Mendorong pengikut agar menyadari pentingnya hasil sebuah


pekerjaan

 Mendorong agar dapat mencapai kebutuhan yang lebih tinggi.

 Kepemimpinan transformasional juga memiliki hubungan dengan


kepemimpinan kharismatis, namun tidak berarti seorang yang
kharismatis memiliki gaya transformasional, tetapi sebaliknya
seorang pemimpin yang transformasional akan memiliki kharisma
yang baik.

Pemimpin Besar yang Menganut Transformational Leadership

Ada begitu banyak pemimpin besar yang dikenal dengan kepemimpinan


transformasionalnya, diantaranya ialah beliau-beliau ini:

9
1. Mahatma Gandhi

2. Soekarno

3. Bacharuddin Jusuf Habibi

Transformational leadership mencerminkan sikap suatu kepemimpinan


partisipatif yang tidak hanya mampu memotivasi dan menggerakkan
organisasi secara vertical dan horizontal, namun juga mewujudkan suatu
kapasitas organisasi yang senantiasa agile di setiap keadaan.

2.2 Quantum impact leader

Quantum Impact Leader (QIL) adalah sebutan bagi pemimpin atau leader
yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan dampak yang signifikan dan
berkelanjutan melalui inovasi, pengambilan keputusan berbasis data, dan kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat. QIL mampu berpikir
lebih jauh ke masa depan, menciptakan solusi kreatif dan efektif untuk memecahkan
masalah, serta memimpin tim dengan visi dan strategi yang jelas.

Istilah "Quantum" dalam Quantum Impact Leader menunjukkan bahwa


pemimpin tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan dampak yang
signifikan dan berkelanjutan melalui transformasi yang revolusioner atau lompatan
besar, bukan hanya perbaikan yang inkremental. Konsep ini berasal dari fisika
kuantum, di mana partikel-partikel kecil dapat berubah secara dramatis melalui
peristiwa lompatan kuantum.

Setiap orang bisa meniadi pemimpin. Namun, tidak semua pemimpin menjadi
pemimpin yang mampu membawa perubahan besar.Quantum impactleadership
adalah kepemimpinan yang mengupayakan perubahan besar dalam rangka mengeiar
ketertinggalan atau untuk menyesuaikan kemampuan organisasi dengan kecepatan
perubahan lingkungan yang berkelanjutan, atau dalam rangka menghadapi persaingan

10
yang semakin berat, atau bila perusahaan ingin menjadi pemimpin dalam suatu
industri (industry leader).

Bila salah satu dari agenda itu merupakan keinginan perusahaan,, maka
diperlukan pemikiran komprehensif, perencanaan yang matang, dan tentunya juga
seorang pemimpin yang memiliki kemampuan untuk melakukan terobosan serta
menghasilkan imbas yang besar sesuai dengan besarnya tujuan yang ingin dicapai.

Secara keseluruhan, Quantum Impact Leader adalah pemimpin yang mampu


memimpin dengan inovatif, berorientasi pada hasil, dan mampu menghasilkan
dampak besar yang positif dalam lingkungan yang cepat berubah.

Berikut adalah beberapa ciri-ciri seorang Quantum Impact Leader:

1. Inovatif: Seorang QIL mampu menciptakan solusi kreatif dan


efektif untuk memecahkan masalah, dan memimpin tim dalam
menerapkan gagasan-gagasan baru yang dapat menghasilkan
transformasi besar.

2. Berorientasi pada hasil: Seorang QIL memiliki visi jangka


panjang dan strategi yang jelas, dan mampu menghasilkan
dampak positif yang signifikan dalam lingkungan yang cepat
berubah

3. Berpikir ke depan: Seorang QIL mampu melihat jauh ke masa


depan, membayangkan tren dan perubahan yang akan terjadi, dan
merencanakan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi
perubahan tersebut.

4. Berbasis data: Seorang QIL mengambil keputusan berdasarkan


data yang akurat dan dapat dipercaya, dan mampu menggunakan
teknologi dan analisis data untuk mempercepat proses
pengambilan keputusan.

11
5. Beradaptasi dengan cepat: Seorang QIL mampu beradaptasi
dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan teknologi, dan
mampu membuat keputusan yang cepat dan tepat dalam situasi
yang sulit.

6. Menginspirasi dan memotivasi tim: Seorang QIL mampu


memimpin dengan contoh, menginspirasi dan memotivasi tim
untuk mencapai tujuan bersama, dan memberikan umpan balik
yang konstruktif untuk membantu anggota tim tumbuh dan
berkembang.

7. Memiliki integritas dan etika: Seorang QIL memiliki integritas


dan etika yang kuat, dan mampu bertindak dengan integritas
dalam setiap situasi, menjaga kepercayaan anggota tim dan
pemangku kepentingan lainnya.

Mengapa quantum impact? "Continuous incremental improvement is exactly the right


idea fyou are the world leader in everything you do.It is a terrible idea, ifyou are
lagging in the world leadership benchmark.It is probably a disastrous idea, ifyou are
far behind the world standard You need quantum leap improvement" .. (Paul O'neill,
Chairman ALCOA), itulah jawabannya. Pemimpin yang ingin menghasilkan imbas
besar harus mampu membuka pikiran orang-orang yang dipimpinnya, serta
mengisinya dengan visi yang sama besarnya seperti yang ada dalam pikiran sang
pemimpin. Kemudian menggalang dukungan dan komitmen dari orang-orang yang
dipimpin.

Setidaknya ada enam kompetensi utama untuk membangun kapabilitas


kepemimpinan agar seorang pemimpin bisa menghasilkan quantum impact, antara
lain:

1. Mampu membangun dan memanfaatkan kapital insani serta

menggali potensi kecerdasan orang-orang yang dipimpinnya.

12
2. Mampu mengelola kekuasaan, power management, secara lebih

kreatif, inspiratif, dan efektif, tidak hanya mengandalkan position

authority, expertise, reward, reference, rules, tetapi friendly based

approach, pendekatan yang bersahabat, misalnya friendship,


kinship,share of ownership, and engagement

3. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu mengaj

bawahan untuk mendiskusikan visi, misi, tujuan, dan srateg

untuk mencapai tujuan.

4. Mampu menumbuhkan emosi energic positive dan memhs

antusiasme, semangat kebersamaan, teamwork dalam mal

sanakan kegiatan, dan mampu menjaga atmoster kinerja tine

atau higher-performance atmosphere.

5. Mampu melibatkan bawahan dalam menyusun rencana kegiatzx

dan ikut mengendalikan pelaksanaan program kegiatan, sera

membuat keputusan dalam situasi kritis.

3. Mampu mengendalikan ego pribadi, membangun kepercayaan din

para karyawan, dan mampu menyederhanakan permasa-lahan

kompleks.

Di samping kompetensi itu, seorang quantum impact leader harus mampu memegang
teguh sejumlah prinsip dalam kepemimpinannya di antaranya yang penting adalah
berpikir besar, berorientasi pada hasil yang besar sesuai pemikiran, menjauhkan
kepentingan diri sendiri.rendah hati, berintegritas, demokratis, bertindak berdasarkan
prinsip pareto, atau few vital. Tanpa kompetensi dan prinsip kepemimpinan
sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka sangat mustahil jika seorang pemimpin

13
mampu membentuk kapabilitas kepemimpina yang besar dan mampu menghasilkan
imbas yang masif.

2.3 Komunikasi menghadapi disrupsi

Sekarang ini seluruh umat manusia dan semua organisasi usaha berada dalam
era disrupsi multidimensi. Kehidupan dimasa kini jauh berbeda dengan kehidupan
dimasa lalu. Tidak usah membandingkan terlalu jauh kebelakang .

Sejak pandemi covid 19, pada awal tahun 2020 saja sudah banyak sekali perubahan
terjadi. Belum lagi perubahan akibat globalisasi yang terlebih dahulu terjadi sebelum
wabah virus corona. Perubahan akibat globalisasi dan pandemi covid 19 telah
menimbulkan gangguan dan kerusakan pada hampir semua organisasi, mulai dari
gangguan kecil sampai pada gangguan yang berpotensi melumpuhkan organisasi.

Disrupsi merupakan permasalahan, tantangan, sekaligus membawa harapan


(hope) dan keyakinan bahwa badai pasti berlalu (conviction) tanpa komunikasi yang
baik, disrupsi bisa menimbulkan kekacauan, dismotivasi, bahkan berpotensi
menimbulkan sikap saling menyalahkan. Akibatnya terjadi friksi antarkaryawan
maupun antarfungsi, karena disinformasi dan salah persepsi atas apa yang terjadi

2.3.1 pengertian disrupsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disrupsi adalah suatu hal
yang tercabut dari akarnya. Dari pengertian tersebut, disrupsi dapat diartikan sebagai
suatu fenomena ketika terjadi perubahan atau lompatan besar yang menyebabkan
seluruh tatanannya berubah.

Dalam dunia bisnis, disrupsi bisa disebabkan oleh adanya perubahan zaman.
Hal inilah yang kemudian menjadi tantangan yang cukup berat bagi perusahaan agar
terus melakukan inovasi yang relevan dengan perubahan zaman.Sebuah perusahaan
yang masih menggunakan sistem atau cara yang lama kemungkinan besar akan gagal

14
bersaing dengan mereka yang sudah memiliki sistem yang baru. Oleh sebab itu,
setiap harus memiliki strategi dan langkah-langkah yang tepat untuk menghadapi
disrupsi perusahaan di tengah era persaingan seperti saat ini.

2.3.2 penyebab disrubi

Secara garis besar, gangguan disebabkan oleh adanya perubahan secara masif
yang dapat mengubah seluruh tatanan. Dalam hal ini, ada dua penyebab utama
terjadinya gangguan, yakni Adanya Inovasi yang Belum Pernah Ditawarkan
Sebelumnya Salah satu penyebab utama gangguan adalah adanya inovasi yang
dibawa oleh perusahaan-perusahaan baru. Dalam hal ini, mereka basanya
menawarkan model bisnis baru yang belum pernah ditawarkan sebelumnya.

Sementara perusahaan-perusahaan lama lebih fokus pada model bisnis yang


sedang dijalani untuk mempertahankan pasarnya. Celah inilah yang kemudian
menjadi pangsa pasar bagi perusahaan baru untuk masuk dan menawarkan inovasi
yang belum ada sebelumnya

2.3.3 Dampak disrubsi

Disrupsi tentu memiliki dampak yang cukup signifikan dalam dunia bisnis.
Banyak perusahaan yang meskipun sudah mapan, tetap harus beradaptasi dengan
perkembangan zaman dengan melakukan inovasi dalam hal teknologi.

Ketika mereka tidak mampu melakukan hal itu, maka akan berdampak buruk
bagi mempertahankan bisnisnya. Beberapa contoh bisnis yang paling berdampak
dalam hal ini adalah bisnis retail, media cetak, konvensi taksi, dan masih banyak
lagi.

2.3.4 Tips dalam Menghadapi Disrupsi

1. Melakukan Inovasi

Melakukan inovasi merupakan tips paling utama dalam menghadapi disrupsi.


Inovasi dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan pasar yang terus berubah

15
seiring waktu. Agar tepat sasaran, setiap inovasi yang dilakukan harus disertai dengan
riset yang mendalam. Selain bertujuan agar sesuai dengan tujuannya, penelitian ini
juga berguna untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan.

2. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya

Selain inovasi, kualitas sumber daya juga perlu diperhatikan. Pasalnya, SDM
yang berkualitas dan berintegritas akan membawa perubahan positif bagi perusahaan.

Sumber daya yang berkualitas juga memungkinkan terciptanya inovasi yang unggul
dan ide-ide yang cemerlang agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam menghadapi
disrupsi.

3. Melakukan Transformasi Digital

Perkembangan teknologi yang semakin maju menyebabkan berbagai


perubahan yang terjadi, salah satunya adalah transformasi digital. Teknologi digital
yang canggih dapat membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan selesai dengan
cepat.

Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai disrupsi. Dengan memahami lebih


jauh tentang gangguan, tentunya kamu dapat terhindar dari dampak buruknya dengan
melakukan beberapa tips di atas .

2.4 A Heroic Change leader

A heroic change leader adalah pemimpin yang tampil ketika perusahaan


menghadapi perubahan besar yang memicu krisis dan kesulitan, yang terus
bereskalasi menuju keruntuhan. Di luar dugaan banyak orang ternyata untuk menjadi
a heroic change leader bukan ditentukan oleh besarnya kekuasaan karena posisi
resmi, melainkan dengan kekuatan dari kerendahan hati.

Pengaruh dan kehormatan yang diperoleh dari kerendaahn hati ternyata lebih
besar daripada yang diperoleh dari posisi resmi .

16
A heroic change leader adalah pemimpin yang memiliki pemikiran besar dan
mampu menggalang dukungan serta komitmen dari orang-orang yang dipimpinnya
untuk mewujudkan pemikiran besarnya, bukan dengan tangan besi melainkan
dengan karakter yang lembut tetapi kuat, dengan kemampuan membangun semangat
kebersamaan membuat orang-orang yang dipimpinnya rela berkorban dalam banyak
hal, seperti waktu, pikiran, tenaga dan harta.

Ada sejumlah tokoh di tingkat global , nasional , maupun di tingkat organisasi


yang dapat disebut sebagai a heroic change leader , seperti barack obama , former
presiden USA yang kental dengan sifat kesederhanaan tercermin dalam berbagai
event di resmi maupun pribadi misalnya mengundang para tuna wisma makan
bersama di hari Thanks Giving Mark rutte , Dutch primer minister yang pulang pergi
dari rumah ke kantor dengan bersepeda dan masih pulang mengajar di sekolah dasar
setidaknya seminggu sekali . Warren buffet agustinus ( business leade USA) .
Meskipun harta mencapai triliun anda tetap menggunakan mobil sederhana dan
tinggal di rumah yang tidak terbilang mewah untuk ukuran terkaya di dunia masih
ada lebih banyak oli contoh yang tidak bisa disebutkan sama di sini

Menurut Abraham Lincoln, cara terbaik untuk mengetahui karakter seorang


pemimpin tidak dengan memberinya kesulitan tetapi memberinya kekuasaan (The
surest way to reveal a leader's character is not through adversity, but by giving them
power) Semakin besar kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, maku akan
semakin membuka tabir kualitas karakternya.

Dari berbaga penelitian tentang kepemimpinan, 90% keberhasilan dan


kegagalan pemimpin disebabkan oleh persoalan karakter, terutama yang terkait
dengan masalah ego. Beberapa ciri pemimpin dengan ego tinggi pada umumnya
memiliki sifat otoriter, tidak sabar, tidak mudah menerima masukan dan kritik,
reaktif, Intimidatif, defensif, curiga berlebihan pada setiap orang (paranoid) sehingga
sulit memercaya cenderung power protective, dan sulit mengakui kesalahan.
Pemimpin, dengan sifat egoistis yang tinggi tidak akan pernah mewariskan legenda

17
sebagai a heroic change leader. Sebaliknya, pemimpin yang mempunyai kerendahan
hati lebih mampu menggalang emosi kebersamaan dan komitmen dukungan.

kompetensi yang penting dimiliki oleh seorang change leader, yaitu:

1. Planning

Seorang change leader harus memiliki kemampuan untuk merencanakan dan


mendistribusikan kegiatan sehingga setiap kegiatan dapat terselesaikan tanpa adanya
kendala, duplikasi usaha, dan terbuangnya sumber daya secara sia-sia. Dengan
perencanaan yang baik. Pemimpin dapat menentukan strategi yang paling efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan jangka panjangnya berdasarkan sumber daya yang
dimiliki saat ini.

2. Decision Making

Change leader yang efektif harus dapat dapat memunculkan berbagai alternatif
pilihan, mengevaluasi setiap alternatif, serta memilih pilihan terbaik sesuai dengan
kriteria dan tujuan yang ingin dicapai. Tak lupa, seorang change leader dalam
membuat pilihan keputusan harus senantiasa mempertimbangkan manfaat yang
diperoleh dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai target.

3. Influencing

Kemampuan selanjutnya yang perlu dimiliki oleh seorang change leader yaitu
kemampuan pemimpin untuk mendapatkan dukungan bawahan dalam hal kebijakan
dan pengambilan keputusan, serta memotivasi bawahan untuk
mengimplementasikannya. Dengan memiliki influencing yang tinggi maka seorang
pemimpin akan mudah mengajak orang lain bekerja sama atau berkolaborasi dalam
mencapai tujuan kelompok.

4. Change Oriented

Pemimpin perlu untuk meningkatkan inovasi dan pembelajaran tim di dalam


suatu organisasi dengan berorientasi terhadap perubahan yang terjadi. Ketika

18
seorang pemimpin tidak mudah merasa puas dengan apa yang sudah dicapai, maka
perusahaan yang ia pimpin akan terus berkembang untuk menjadi lebih baik. Prinsip
“hari esok harus lebih baik dari hari ini” wajib terpatri dalam diri seorang change
leader untuk akan menghindarkan seseorang dari perasaan cepat berpuas diri dan
menepuk dada untuk hasil yang telah dicapai.

5. Strong Communication

Kemampuan selanjutnya yang dibutuhkan untuk menjadi change leader adalah


kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Berkomunikasi secara terbuka
dengan tim memungkinkan anggota untuk membangun rasa percaya, saling
membutuhkan, dan menjadi lebih terbuka dan jujur sehingga akan lebih mudah
dalam membangun sinergitas dalam organisasi .

Ada delapan prinsip kepemimpinan yang efektif menurut Nelson

Mandela, antara lain:

1. Pemimpin haruslah seorang pemnberani yang tak kenal ragu.

2. Pemimpin tidak selalu berada di depan, tetapi tak pernah meninggalkan


pendukung.

3. Penimpin adalah ibarat seorang gembala yang selalu melindungi

gembalaannya dan memastikan tidak ada satu pun yang tersesat.

4, Pemimpin harus mempelajari situasi medan di mana la memimpin

untuk menyesuaikan gaya kepemimpinannya.

5. Pemimpin harus rendah hati, tidak mementingkan diri sendiri,

menjauhkan ambisi, mencari kehormatan, tetapi lebih menjaga

semangat daripada mementingkan martabat.

6. Pemimpin harus tampil menarik dan selalu ingat kapan harus

19
7. Dalam hidup tak ada hitam atau putih, semuanya abu-abu.

8. Pemimpin harus tahu, kapan harus mengundurkan diri dan mem

tersenyum.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Untuk menghadapi perubahan yang sarat disrupsi, faktor penting yang diperlukan
oleh perusahaan adalah kepemimpinan yang kokoh, yang mampu
mentransformasikan situasi, kondiskekacauan dan kemandekan operasi akibat
disrupsi, serta menggali potensi kecerdasan setiap anggota organisasi dan sumber
daya lainnya yang tersedia untuk membentuk sinergi kekuatan baru, menata Kembali
bangunan organisasi yang rentan runtuh, dan menggerakkan Kembali pertumbuhan
nilai perusahaan
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin atau leader)
untuk mempengaruhi orang lain (yaitu orang yang di pimpin atau pengikut-
pengikutnya), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana di kehendaki
oleh pemimpin tersebut.
Perubahan yang menerpa organisasi dari dalam maupun dari luar bisa menimbulkan
disrupsi, gangguan dalam banyak hal pada organisasi dan fungsi-fungsi yang ada di
dalamnya. Disrupsi bahkan bisa bereskalasi secara tak terduga dan menimbulkan
berbagai potensi risiko kerugian, membuat ckemandekan perjalanan organisasi untuk
mewujudkan visi, misi, dan tujuan yang telah direncanakan

3.2 Saran

20
Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembutan makalah ini.Hal ini disebabkan karena
masih terbatasnya kemampuan kami.

Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya

DAFTAR PUSTAKA

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/15138/Miliki-Kompetensi-ini-Agar-
menjadi-Change-Leader-yang-Efektif.html

Admin. Analisis Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional.


penulisabcd.blogspot.com – https://bit.ly/2SKdjac

Tiardja Indrapradja. 30 November 2015. Kepemimpinan Transformasional


(Transformation Leadership). kompasiana.com – https://bit.ly/3fvBxOW

Devanport , T .0.1999. human capital.what is and whyoeople invest


it.california:jossey -bass publisher .

21

Anda mungkin juga menyukai