Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Siti Maisaroh, S.E., M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Fadia Putri Eka R (18144600010)
Oky Suryo Kusuma (18144600016)
Annisa Nur Aini (18144600026)

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2021

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
sehingg dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Manajemen Pendidikan dengan judul “Kepemimpinan Transformasional”.
Dimana penulis berharap makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan
tambahan, referensi dan bahan bacaan kepada pembaca.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Terima kasih.
Wassalamu’alaikumWr. Wb

Bantul, 30 Mei 2021


Penulis

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Pengertian Kepemimpinan.......................................................................3
B. Pengertian Kepemimpinan Transformasional..........................................4
C. Model Kepemimpinan Transformasional................................................5
D. Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional..............................................7
E. Prinsip Kepemimpinan Transformasional...............................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................11
A. Simpulan..................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesuksesan seorang pemimpin sangat banyak dipengaruhi oleh
model kepemimpinannya, yang mencakup kemampuan memimpin dan
interaksi sesama pemimpin, bawahan-atasan, organisasi, serta lingkungan.
Pengalaman pada diri seseorang sangat mempengaruhi cara pengambilan
keputusan dan kinerja dari organisasi yang dipimpin. Keberhasilan
seorang pemimpin dalam menggerakan orang lain atau pengikutnya dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada
kewibawaan, dan juga pemimpin itu dalam menciptakan motivasi di dalam
diri setiap bawahan, kolega, maupun atasan pemimpin itu sendiri.
Teori kepemimpinan telah banyak diteliti, terutama dari aspek
keefektivan kepemimpinan. Keefektivan dalam arti bagaimana model
kepemimpinan tersebut mampu mempengaruhi kinerja bawahannya baik
dari segi motivasi kerja, kepusaan, produktivitas dan usaha lebih dari
seorang bawahan. Berbagai penelitian tersebut melahirkan berbagai teori
antara lain kepemimpinan. Salah satu model kepemimpinan yang sesuai
dalam menghadapi segala perubahan dan meningkatkan sikap pro aktif
karyawan adalah model kepemimpinan transformasional. Menurut Pawar
& Eastman (dalam Utomo, 2002), penelitian tentang kepemimpinan lebih
ditekankan pada kepemimpinan transformasional.
Kepemimpinan transformasional merupakan salah satu dimensi
penting dalam kepemimpinan efektif yang sekaligus menjadi prediktor
terkuat atas hasil kepemimpinan (leadership outcomes), seperti usaha
ekstra para bawahan terhadapketrampilan kepemimpinan (Bass dalam
Hakim, 2014). Model kepemimpinan yang ditampilkan seorang pemimpin
transformasional diharapkan dapat 3meningkatkan upaya bawahan untuk
mencapai hasil kerja yang optimal. Model kepemimpinan ini merupakan

1
salah satu model kepemimpinan yang mulai diperhitungkan kegunaannya
dalam menghadapi perubahan organisasi.
Kepemimpinan transformasional mampu menginspirasi orang lain
untuk melihat masa depan dengan optimis, memproyeksikan visi yang
ideal, dan mampu mengkomunikasikan bahwa visi tersebut sehingga dapat
dicapai, (Benjamin & Flyinn, 2006, dalam Saragih, 2007).Model
kepemimpinan transformasional di yakini akan mengarahkan pada kinerja
superior dalam organisasi yang sedang menghadapi tuntutan pembaharuan
dan perubahan.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Kepemimpinan
2. Pengertian Kepemimpinan Transformasional
3. Model Kepemimpinan Transformasional
4. Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional
5. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Transformasional

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
2. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan transformasional
3. Untuk mengetahui model kepemimpinan transformasional
4. Untuk mengetahui ciri-ciri kepemimpinan transformasional
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip kepemimpinan transformasional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuanBadeni
(2013: 2). Robbins dan Judge (2015: 410) menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok menuju
pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan.
McShane dan Von Glinow (2010: 360) menyatakan kepemimpinan
adalah tentang memengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain
memberikan kontribusi ke arahefektivitas dan keberhasilan organisasi di
mana mereka menjadi anggotanya.
Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah sifat atau karakter atau cara seseorang dalam upaya
membina dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mau
bekerjasama, komitmen dan setia untuk melaksanakan semua kegiatan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan
organisasi.
Kepemimpinan secara harfiah berasal dari kata pimpin. Kata
pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur,
menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin
mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap
keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi
pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai
kesamaan di dalam menjalankan kepemimpinannya.
(https://eprints.uny.ac.id)

3
B. Pengertian Kepemimpinan Transformasional
Komariah dan Triatna (2008:80) menyebutkan bahwa
kepemimpinan transformasional dapat dilihat secara mikro maupun makro.
Secara mikro kepemimpinan transformasional merupakan proses
mempengaruhi antar individu, sementara secara makro merupakan proses
memobilisasi kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi
kelembagaan. Menurut Burns (Northouse 2007:176), kepemimpinan
transformasional merupakan sebuah proses saling menguatkan diantara
para pemimpin dan pengikut ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih
tinggi. Kepemimpinan transformasional bukan hanya langsung dan top-
down (dari atas ke bawah), namun juga dapat diamati secara tidak
langsung, dari bawah ke atas (Bottom up), dan secara horizontal.
Pemimpin disini bukan hanya mereka yang berada pada level-manajerial
tertinggi didalam organisasi, tetapi juga mereka yang berada pada level
formal dan informal, tanpa memperhatikan posisi atau jabatan mereka.
Menurut Danim (2004:54), kepemimpinan transformasional adalah
kemampuan seseorang pemimpin dalam bekerja dengan dan/atau melalui
orang lain untuk mentransformasikan, secara optimal sumber daya
organisasi dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan
target capaian yang telah ditetapkan.
Bass (1985:20) menyatakan bahwa kepemimpinan
transformasional memotivasi para pengikutnya untuk melakukan sesuatu
yang lebih dari yang diharapkan dengan melakukan hal-hal berikut ini: (a)
meningkatkan tingkat kesadaran pengikut tentang arti penting dan nilai
tujuan yang ditentukan dan diiinginkan, (b) meminta para pengikut untuk
mengutamakan kepentingan tim atau organisasi di atas kepentingan
pribadi, dan (c) menggerakkan pengikut untuk menuju kebutuhan pada
level yang lebih tinggi. (http://staffnew.uny.ac.id)

4
C. Model Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan dipahami dalam dua pengertian, yaitu sebagai
kekuatan untuk menggerakkan orang dan mempengaruhi orang.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-
aktivits yang ada hubungannya dengan pekerjaan terhadap para anggota
kelompok.
Pemimpin pada hakikatnya adalah seseorang yang mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain didalam kerjanya
dengan menggunakan kekuasaan. Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mengarahkan dan mempengaruhi bawahan sehubungan dengan tugas-
tugas yang harus dilaksanakannya. Menurut Stoner semakin banyak
jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin,akan makin besar
potensi kepemimpinan yang efektif.
Setiap pemimpin dipilih karena dianggap memiliki visi dan misi
yang jelas, dan sebaiknya seseorang sulit untuk menjadi pemimpin jika ia
dianggap tidak memiliki visi dan misi yang jelas. Kejelasan visi dan Misi
mampu memberi arah bagi kelanjutan suatu organisasi dimasa yang akan
datang.
Penelitian Raffety dan Griffin (2004) dalam Gita (2010, 28-29)
yang didasarkan pada model yang dikembangkan oleh Bass (1985)
menemukan lima model kepemimpinan transformasional yaitu:
1. Vision
Rafetty dan Griffin melakukan studi kebalikan dari teori Bass dan
mengemukakan bahwa visionmerupakan dimensi kepemimpinan yang
penting, diangkat dari konstruk yang lebih luas, yaitu charisma.
Rafetty dan Griffin (2004) mendefinisikan visi sebagai gambaran ideal
atas masa depan yang didasarkan pada nilai-nilai organisasi.
2. Inspirational Comunication
Penelitian Rafetty dan Griffin, menyatakan bahwa inspirational
communicationmerupakan penggunaan pendekatan-pendekatan ramah
serta pernyataan-pernyataan yang syarat dengan hal-hal yang mampu

5
membangkitkan emosi serta motivasi bawahan. Inspirational
communication merupakan kontruk yang unik yang mendefinisikan
sebagai ekspresi dari pesan-pesan yang positif yang sifatnya
mendorong organisasi, dari pernyataan-pernyataan yang mampu
membangun motivasi dan rasa percaya diri.
3. Supportive leadership
Salah satu faktor yang membedakan antara teori kepemimpinan
transformasional dengan teori kepemimpinan lainnya yaitu
dimasukkannya pertimbangan kepemimpinan lainnya yaitu
pertimbangan individual. Rafetty dan Griffin,
mendefinisikansupportive leadership sebagai pendekatan
mengekspresikan kepedulian terhadap bawahan dan bertanggung
jawab atas kebutuhan individu.
4. Intellectual Stimulation
Bass (1985) mendefinisikannya sebagai sesuatu yang ditunjukkan
untuk meningkatkan kemampuan bawahan akan masalah-masalah
tersebut dengan cara pandang yang baru. Pengaruh dari intellectual
stimulationdapat dilihat dari peningkatan kemampuan bawahan dari
mengkonsepsi, konfrehensif dan menganalisa masalah-masalah dan
peningkatan kualitas yang dihasilkan.
5. Personal penghargaan
Rafetty dan Griffin (2004) menggunakan istilah tersebut untuk
menjelaskan aspek dari rewardsecara konseptual berhubungan dengan
kepemimpinan transformasional. Personal penghargaan terjadi ketika
pimpinan menghargai usaha individu dan memberi imbalan atas
perfoma dan konsistensinya dalam pekerjaan. Rafetty dan Griffin
(2004) mendefinisikan personal penghargaan sebagai pemberian
penghargaan dalam bentuk pujian dan pengakuan terbuka dalam
sasaran tertentu yang telah dicapai.

6
D. Ciri-ciri Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional merupakan jenis kepemimpinan
yang menekankan pentingnya sistem nilai untuk meningkatkan kesadaran
pengikut tentang masalah-masalah etis, memobilisasi energy dan sumber
daya untuk mereformasi institusi. Pemimpin yang transformasional
mampu menggerakkan pengikut untuk terlibat aktif dalam proses
perubahan.Oleh karena itu pemimpin transformasional biasanya memiliki
kepribadian yang kuat sehingga mampu membangun ikatan emoisional
pengikut untuk mewujudkan tujuan ideal institusi. Pemimpin
transformasional membangun loyalitas dan ikatan emosional pengikut
atas dasar kepentingan dan sistem nilai ideal yang diyakini strategis untuk
kepentingan jangka panjang.
Menurut Robbins dan Judge (2008:91), ciri-ciri Kepemimpinan
Transformasional, yaitu:
1. Idealized Influence (pengaruh Ideal)
Idealized Influence (pengaruh Ideal) adalah perilaku pemimpin yang
memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, serta
mendapatkan respek dan kepercayaan bawahan. Idealized influence
disebut juga sebagai pemimpin yang kharismatik, dimana pengikut
memiliki keyakinan yang mendalam pada pemimpinnya, merasa
bangga bisa bekerja dengan pemimpinnya, dan memercayai kapasitas
pemimpinnya dalam mengatasi setiap permasalahan.
2. Inspirational Motivation (Motivasi Inspirasional)
Inspirational Motivation adalah perilaku pemimpin yang mampu
mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menyampaikan visi bersama
secara menarik dengan menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan upaya bawahan dan mengispirasi bawahan untuk
mencapai tujuan yang menghasilkan kemajuan penting bagi organisasi.
3. Intellectual Stimulation (Stimulasi Intelektual)
Intellectual Stimulation adalah perilaku pemimpin yang mampu
meningkatkan kecerdasan bawahan untuk meningkatkan kreativitas

7
dan inovasi mereka, meningkatkan rasionalitas, dan pemecahan
masalah secara cermat.
4. Individualized Consideration (Pertimbangan Individual)
Individualized Consideration adalah perilaku pemimpin yang
memberikan perhatian pribadi, memperlakukan masing-masing
bawahan secara individual sebagai seorang individu dengan
kebutuhan, kemampuan, dan aspirasi yang berbeda, serta melatih dan
memberikan saran. Individualized consideration dari Kepemimpinan
transformasional memperlakukan masing-masing bawahan sebagai
individu serta mendampingi mereka, memonitor dan menumbuhkan
peluang.
Perilaku pemimpin transformasional antara lain :
1. Pengaruh ideal.
Dalam hal ini pemimpin membangkitkan emosi dan identifikasi yang
kuat terhadap visi organisasi.
2. Stimulasi Intelektual.
Upaya pemimpin untuk meningkatkan kesadaran terhadap
permasalahan organisasional dengan sudut pandang yang baru.
3. Pertimbangan individual.
Bentuk perhatian, dukungan dan pengembangan bagi
pengikut.Cunningham dan Cordeiro menyebutkan tiga hal fundamental
terkait makna penerapan kepemimpinan transformasional :
a. Membantu para anggota staf untuk mengembangkan dan
memelihara budaya kerjasama(kolaborasi).
b. Budaya professional Membantu mempercepat pengembangan
dan membantu para tenaga pendidik untuk memecahkan
masalah lebih efektif. Pemikiran ini menjadi sangat penting
jika kita melihat fakta rendahnya kualitas pendidikan yang
berdampak langsung pada kualitas SDM di Indonesia selama
ini.

8
E. Prinsip-prinsip Kepemimpinan Transformasional
Menurut (Erik Rees, 2001) Prinsip-prinsip yang harus diciptakan oleh
seorang pemimpin transformasional, yaitu:
1. Simplifikasi
Simplifikasi merupakan keberhasilan dari kepemimpinan
diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan
bersama. Kemampuan serta keterampilan dalam mengungkapkan visi
secara jelas, praktis dan tentu saja transformasional yang dapat
menjawab Kemana kita akan melangkah? menjadi hal pertama yang
penting untuk kita implementasikan.
2. Motivasi
Motivasi adalah kemampuan untuk mendapatkan komitmen
dari setiap orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan
adalah hal kedua yang perlu kita lakukan. Pada saat pemimpin
transformasional dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam
organisasi, berarti seharusnya dia dapat pula mengoptimalkan,
memotivasi dan memberi energi kepada setiap pengikutnya. Praktisnya
dapat saja berupa tugas atau pekerjaan yang betul-betul menantang
serta memberikan peluang bagi mereka pula untuk terlibat dalam suatu
proses kreatif baik dalam hal memberikan usulan atau pun mengambil
keputusan dalam pemecahan masalah, sehingga hal ini pula akan
memberikan nilai tambah bagi mereka sendiri.
3. Fasilitasi
Pengertian filtrasi yakni, kemampuan untuk secara efektif
memfasilitasi pembelajaran yang terjadi di dalam organisasi secara
kelembagaan, kelompok, atau pun individual. Hal ini akan berdampak
pada semakin bertambahnya modal intelektual dari setiap orang yang
terlibat di dalamnya.
4. Mobilitasi
Mobilitas yaitu pengerahan semua sumber daya yang ada untuk
melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya

9
dalam mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan
selalu mengupayakan pengikut yang penuh dengan tanggung jawab.
5. Siap Siaga
Siap siaga yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang
diri mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru
yang positif.
6. Tekad
Tekad yaitu tekad bulat untuk selalu sampai pada akhir, tekad
bulat untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk ini
tentu perlu pula didukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas,
emosi, dan fisik serta komitmen.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi atau institusi pendidikan membutuhkan sosokpemimpin
untuk memajukan, mengembangkan serta membawa intitusi yang
dipimpinnya menuju kearah yang lebih baik.
Kepemimpinan transformasional salah satu gaya kepemimpinan
yang modern yang mampu mengubah dari visi misi menjadi aksi dan
dilakukan dengan membuat visi yang jelas, memotivasi staf untuk menjadi
kreatif, inovatif, membangun budaya belajar, serta membangun
komunikasi yang efektif.
B. Saran
Demikianlahmakalahini, semogabermanfaatbagipembacaumumnya dan
penuliskhususnya.
Pemakalahsangatmenyadaribahwamakalahinimasihjauhdari kata
sempurna. Makadariitu kami mohonkritik dan saran yang membangun
demi perbaikanpenulisan kami kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.


Jakarta: Rineka Cipta Utama.
Rees, Erik. 2001. Seven Principles of Transformational Leadership: Creating A
Synergy of Energy. Online: cicministry.org
Robbins dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi, Edisi Duabelas. Jakarta: Salemba
Empat.
https://www.academia.edu/34881639/KEPEMIMPINAN_TRANSFORMSIO
NAL_DALAM_PERSPEKTIF_TEORITIS_DAN_EMPIRIS
http://ejurnal.stiedharmaputra-
smg.ac.id/index.php/DE/articel/download/165/141

12

Anda mungkin juga menyukai