Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“PSIKOLOGI KEPEMIMPINAN”

Dosen Pengampu :

Lailatul Fitriah, M.Psi, Psikolog.

DISUSUN OLEH

Ahmad Fauzi (20107006)

Achmad Rofiul Fajar (20107010)

Devi Nur Laili (20107030)

PRODI TASAWUF DAN PSIKOTERAPI (TP)

FAKULTAS USHULUDIN DAN DAKWAH (FUDA)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI (IAIN)

2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah Swt yang telah mendapatkan
rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga makalah yang berjudul “Kepemimpinan
Tranformasional” ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psiqologi Kepemimpinan. Dalam penulisan dan penyelesaiannya penulis
memenuhi banyak kesulitan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Lailatul Fitriah, M.Psi, Psikolog. yang telah membimbing dan membantu penulis dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tak lupa juga saya sampaikan terima kasih kepada
teman-teman dan setiap pihak yang telah mengarahkan dalam penyelesaiaan penulisan
makalah ini.

` Penulis menyadari bahwa makalah yang di buat masih jauh dari kata sempurana,
namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya kepada para pembaca,
Kritik dan saran, serta masukan yang membangun akan penulis terima seluas-luasnya untuk
perbaikan makalah yang akan penulis susun selanjutnya.

Kediri, 25 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG...............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1
C. TUJUAN MASALAH...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL.............................................2-2


B. KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL.........................3-4
C. CONTOH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL........................................4-5
D. KELEBIHAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL..................................5-6
E. KEKURANGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL.............................6-7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..........................................................................................................8
B. SARAN......................................................................................................................8
C. DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Kepemimpinan memiliki kedudukan yang menentukan dalam organisasi.
Pemimpin yang melaksanakan kepemimpinannya secara efektif dapat menggerakkan
orang/personel kearah tujuan yang dicita-citakan, sebaliknya pemimpin yang
keberadaannya hanya sebagai figur, tidak memiliki pengaruh, kepemimpinannya
dapat mengakibatkan lemahnya kinerja organisasi, yang pada akhirnya dapat
menciptakan keterpurukan.
Semakin tinggi kepemimpinan yang diduduki oleh seorang dalam organisasi,
nilai dan bobot strategic dari keputusan yang diambil semakin besar. Sebaliknya,
semakin rendah kedudukan seseorang dalam suatu orgnisasi , keputusan yang
diambilpun lebih mengarah kepada hal-hal yang lebih operasional. Terlepas dari
keputusan yang diambil , apakah pada kategori strategic, taktis, teknis, atau
operasional, semuanya tergolong pada “penentuan arah” dari perjalanan yang hendak
ditempuh oleh organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Kepemimpinan Transformasional ?
2. Apa Saja Karakteristik Kepemimpinan Transformasional ?
3. Apa Contoh Dari Kepemimpinan Transformasional ?
4. Apa Kelebihan Dari Kepemimpinan Transformasional ?
5. Apa Kekurangan Dari Kepemimpinan Transformasional ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertian Kepemimpinan Transformasional.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Karakteristik Kepemimpinan Transformasional.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Contoh Dari Kepemimpinan Transformasional.
4. Untuk Mengetahui Kelebihan Dari Kepemimpinan Transformasional.
5. Untuk Mengetahui Kekurangan Dari Kepemimpinan Transformasional.

1
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian Kepemimpinan Transformasional


Komariah dan Triatna 2008 (Faraz, 2013) menyebutkan bahwa kepemimpinan
transformasional dapat dilihat secara mikro maupun makro. Secara mikro
kepemimpinan transformasional merupakan proses mempengaruhi antar individu,
sementara secara makro merupakan proses memobilisasi (tindakan pengarahan)
kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi kelembagaan.1
Menurut Burns 1978 (Faraz, 2013), kepemimpinan transformasional
merupakan sebuah proses saling menguatkan diantara para pemimpin dan pengikut
ke tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Kepemimpinan
transformasional bukan hanya langsung dan top-down (dari atas ke bawah), namun
juga dapat diamati secara tidak langsung, dari bawah ke atas (Bottom up), dan
secara horizontal. Pemimpin disini bukan hanya mereka yang berada pada level-
manajerial tertinggi didalam organisasi, tetapi juga mereka yang berada pada level
formal dan informal, tanpa memperhatikan posisi atau jabatan mereka.2
Bass 1985 (Faraz : 2013) menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional
memotivasi para pengikutnya untuk melakukan sesuatu yang lebih dari yang
diharapkan dengan melakukan halhal berikut ini :
a. meningkatkan tingkat kesadaran pengikut tentang arti penting dan nilai
tujuan yang ditentukan dan diiinginkan.
b. meminta para pengikut untuk mengutamakan kepentingan tim atau
organisasi di atas kepentingan pribadi.
c. menggerakkan pengikut untuk menuju kebutuhan pada level yang lebih
tinggi.3
Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam
kepemimpinan transformasional itu dibutuhkan berbagai kemampuan seperti
kemampuan mempengaruhi, kemampuan membangun kepercayaan, kemampuan
memfasilitasi, kemampuan mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh
1
Nining Kurrotul aini, Model kepemimpinan TransformasionalPondok Pesantre, Kebon sari Surbaya, Tahun
2021, hal 45.
2
Nining Kurrotul aini, Model kepemimpinan TransformasionalPondok Pesantre, Kebon sari Surbaya, Tahun
2021, hal 40.
3
Armansyah, Kepemimpinan Transformasional, Transaksional Dan Motivasi Kerja, Sumatera Barat, Cetakan
Pertama; Mei 2022, Hal 3-4.
2
individu bawahannya untuk mendukung pencapaian visi dan tujuan organisasi.
Melalui transformasi nilai-nilai tersebut, diharapkan hubungan baik antar anggota
organisasi dapat dibangun sehingga muncul rasa saling percaya.
B. Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
Seorang Pemimpin berkewajiban juga untuk melakukan kegiatan
pengendalian, agar dalam usahanya memengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan
perilaku anggota organisasi, selalu terarah pada tujuan organisasi. Adapun
karakteristik kepemimpinan transformasional menurut Bass dan Avolio, 1994
(Suryanto, 2008) adalah sebagai berikut :
1. Idealized Influence
Idealized Influence adalah perilaku seorang pemimpin transformasional
yang memiliki keyakinan diri yang kuat serta komitmen yang tinggi.
Pemimpin transformasional memberikan contoh dan bertindak sebagai
role model positif dalam perilaku, sikap, prestasi maupun komitnen bagi
bawahannya yang tercermin dalam standar moral dan etis yang tinggi.
Pemimpin sangat memperhatikan para bawahannya, menanggung resiko
bersama, hanya menggunakan kekuasaan jika perlu dan tidak
memanfaatkan untuk kepentingan pribadi, memberi visi dan sense of
mission serta menanamkan rasa bangga pada bawahannya. Melalui
pengaruh seperti ini, para bawahan akan menaruh respek, rasakagum dan
percaya pada pemimpinnya, sehingga mereka berkeinginan untuk
melakukan hal yang sama sebagaimana dilakukan oleh sang pemimpin.
2. Individualized Consideration adalah pemimpin transformasional yang
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan setiap individu untuk
berprestasi dan berkembang, dengan bertindak sebagai pelatih dan
penasehat (mentor). Pemimpin menghargai dan menerima perbedaan-
perbedaan individu dalam hal kebutuhan dan minat. Misalnya beberapa
karyawan menginginkan dorongan semangat yang lebih banyak,
sebagianmenginginkan otonomi yang besar, sebagian lagi menuntut
standar yang lebih tegas dan yang lain menginginkan struktur tugas yang
lebih luas.
3. Inspirational Motivation adalah upaya pemimpin transformasional dalam
memberikan inspirasi pada pengikutnya dengan memberikan makna,

3
tantangan kerja secara jelas, menggunakan berbagai simbol untuk
memfokuskan usaha atau tindakan dan mengekspresikan tujuan penting
dengan cara-cara yang sederhana. Pemimpin juga membangkitkan
semangat kerja sama tim, antusiasme dan optimisme di antara rekan kerja
dan bawahannya.
4. Intellectual Stimulation
Intellectual stimulation adalah karakter seorang pemimpin
transformasional yang mampu mendorong bawahannya untuk
menyelesaikan permasalahan dengan cermat dan rasional. Selain itu,
karakter ini mendorong para bawahan untuk menemukan cara baru
yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata lain,
pemimpin transformasional mampu mendorong (menstimulasi) bawahan
untuk selalu kreatif dan inovatif.4
C. Contoh Kepemimpinan Transformasional
Ridwan Kamil merupakan salah satu contoh pemimpin yang masuk dalam
kepemimpinan transformasional karena beliau adalah individu yang inovatif dan
bisa merangsang serta menginspirasikan pengikutnya, baik untuk mencapai sesuatu
yang tidak biasa dan, dalam prosesnya, mengembangkan kapasitas
kepemimpinannya sendiri. Beliau pun memberdayakan para pengikut dengan cara
menyelaraskan tujuan yang lebih besar individual para pengikut, pemimpin,
kelompok, dan organisasi.
Seperti yang terjadi pada puncak perhelatan acara Konferensi Asia Afrika
pada di Bandung, Jumat, 24 April 2016 lalu, sejumlah fasilitas umum yang ada di
Kota Bandung banyak yang rusak. Kondisi fasilitas umum yang rusak di Bandung
usai KAA ini akibat diinjak-injak oleh ratusan warga yang antusias melihat acara
bertaraf internasional yang digelar 10 tahunan itu.
Rusaknya sejumlah fasilitas umum itu terlihat jelas melalui sejumlah
unggahan foto dalam berbagai platform media sosial milik warga Bandung.
Melihat hal itu,Wali Kota Bandung Ridwan Kamil marah.
Salah satu warga Bandung bernama Fadil Simeray ikut mengunggah foto diri ke
akun Instagram miliknya yang juga dibagikan ke akun Twitter-nya saat sedang
berpose berdiri di atas kursi taman di kawasan Braga, Bandung.

4
Tun Huseno, Kinerja Pegawai, Media Nusa Creative Malang, Cetakan pertama, Oktober 2016, hal 16.
4
Foto itu pun kemudian sampai ke sang wali kota yang akrab disapa Emil.
Sontak, Emil pun geram melihat foto salah satu warganya itu. Emil lantas
membalas unggahan Fadil dengan nada berang dengan menulis, “Bikin malu! Do
you know how much I fight day and night for these things to be there?”
Membaca teguran Emil, Fadil pun segera meminta maaf kepada sang wali
kota, juga lewat akun twitter miliknya. Selanjutnya, Emil pun menerima
permintaan maaf Fadil. Akan tetapi, Emil tampaknya tak ingin begitu saja
memaafkan Fadil. Ia sepertinya ingin memberikan efek jera dengan memberinya
hukuman kepada pemuda bertato di tangan itu.
“Diterima maafnya. Tapi tetap harus ngepel Jalan Braga,” tulis Emil,
ditujukan kepada Fadil, Rabu (29/4).
Ngepel Braga awalnya merupakan hukuman untuk sejumlah warga Bandung yang
mengunggah foto berdiri di kursi, menginjak pot kembang atau merusak fasilitas
lainnya di trotoar Jalan Merdeka dalam peringatan Konferensi Asia-Afrika (KAA)
lalu. Namun akhirnya kegiatan ngepel Braga menjadi kegiatan bersama warga
Bandung untuk menjaga keindahan dan kebersihan Braga.5
D. Kelebihan Kepemimpinan Transformasional
a. Tidak membutuhkan biaya yang besar (organisasi profit).
b. Komitmen yang timbul pada bawahan bersifat mengikat emosional.
c. Mampu memberdayakan potensi bawahan.
d. Meningkatkan hubungan interpersonal.
e. Dalam gaya kepemimpinan transformasional, pemimpin bertindak sebagai
mentor atau coach.
f. Ia dapat memberikan pelatihan dan motivasi kepada setiap orang di
bawahnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
g. Melalui bimbingan ekstensif, secara tidak langsung setiap bawahan tersebut
sedang “dipupuk dan disirami” untuk menjadi calon pemimpin selanjutnya.
h. Pasalnya, secara tidak langsung setiap anggotanya berubah menjadi versi
terbaik dari diri mereka sendiri.6
E. Kekurangan Kepemimpinan Transformasional

5
Muhammad Alfan AlfianMahyudin, Menjadi pemimpin politik, 2009, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
6
Muhammad Iqbal, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM UPAYA PENGEMBANGAN
SEKOLAH/MADRASAH, Jurnal Pendidikan, Vol. 10 NO 3 2021
5
Kepemimpinan transformasional memiliki beberapa kelemahan dalam
implementasinya. Menurut Northouse (2013;202-204) ada enam kelemahan dan
kritik dari teori kepemimpinan transformational ini, yaitu antara lain :
1. Bahwa ia tidak memiliki kejelasan konseptual. Karena adanya tumpang
tindih substansial antara masing-masing Empat komponen (pengaruh ideal,
motivasi inspirasional, stimulasi intelektual , dan pertimbangan individual)
menunjukkan bahwa dimensi itu tidak jelas. Selanjutnya, parameter
kepemimpinan transformasional sering tumpang tindih dengan
konseptualisasi kepemimpinan serupa. Misalnya, menunjuk bahwa
kepemimpinan transformasional dan karismatik sering diperlakukan
sinonim, meskipun di beberapa model kepemimpinan karisma hanya salah
satu komponen dari kepemimpinan transformasional.
2. Kritik berfokus pada bagaimana kepemimpinan transformasional diukur.
Beberapa peneliti biasanya menggunakan beberapa versi Multifactor
Leadership Questionnaire (MLQ) untuk mengukur kepemimpinan
transformasional. Namun, beberapa studi telah mengkritik validitas dari
MLQ tersebut. Dalam beberapa versi dari MLQ, empat faktor
transformasional kepemimpinan (pengaruh idealis, motivasi inspirasional,
stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual) berkorelasi tinggi
dengan satu sama lain, yang berarti mereka bukanlah faktor yang berbeda
Selain itu, beberapa faktor transformasional berkorelasi dengan faktor-
faktor transaksional dan laissez-faire, yang berarti mereka mungkin tidak
unik dengan model transformasional.
3. Bahwa kepemimpinan transformasional memperlakukan kepemimpinan
sebagai ciri kepribadian atau kecenderungan bersifat pribadi daripada
perilaku melatih orang. Melatih orang-orang dalam pendekatan ini menjadi
masalah karena sulit untuk mengajar orang untuk mengubah sifat mereka .
Meskipun banyak ahli, termasuk Weber, House, dan Bass, menekankan
bahwa kepemimpinan transformasional berkaitan dengan perilaku
pemimpin , seperti bagaimana pemimpin melibatkan diri dengan pengikut,
ada kecenderungan untuk melihat pendekatan ini dari perspektif sifat.
Masalah ini diperparah karena kata transformasional menciptakan gambar
dari satu orang menjadi komponen yang paling aktif dalam proses

6
kepemimpinan. Sebagai contoh, meskipun "menciptakan visi" melibatkan
input dari pengikut, ada kecenderungan untuk melihat pemimpin
transformasional sebagai visioner. Ada juga kecenderungan untuk melihat
pemimpin transformasional sebagai orang yang memiliki kualitas khusus
yang mengubah orang lain.
4. Para peneliti belum menetapkan bahwa pemimpin transformasional
sebenarnya mampu mengubah individu dan organisasi. Ada bukti yang
menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dikaitkan dengan
hasil positif, seperti efektivitas organisasi. Namun dalam penelitian belum
10 menunjukkan hubungan sebab akibat antara pemimpin transformasional
dan perubahan pengikut atau organisasi yang jelas.
5. Kepemimpinan transformasional adalah elitis dan anti-demokrasi.
Pemimpin transformasional sering memainkan peran langsung dalam
menciptakan perubahan, membangun visi, dan advokasi arah baru. Hal ini
memberikan kesan yang kuat bahwa pemimpin bertindak secara
independen dari pengikut atau menempatkan dirinya di atas kebutuhan
para pengikut.
6. Kepemimpinan transformasional memiliki potensi untuk disalahgunakan.
Kepemimpinan transformasional berkaitan dengan perubahan nilai-nilai
masyarakat menuju visi baru. Tapi siapa yang harus menentukan arah yang
baru yang lebih baik? Dan siapa yang memutuskan bahwa visi baru adalah
visi yang lebih baik ? 7

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN

7
Isnaini Muallidin, Kepemimpinan Transpersonal Dalam Kajian Teoritik Dan Empiris, diakses dari:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2163/WORKING%20PAPERS%20-
%20KEPEMIMPINEN%20TRANSFORMATIF.pdf?sequence=1&isAllowed=y, 3November 2022, pukul:
19;31.
7
Dalam organisasi, kepemimpinan berperan dalam mengarahkannya kea
rah yanglebih baik. Kepemimpinan yang diselenggarakan dengan efektif akan
memberikan pengarahan yang lebih baik terhadap orang atau personel dalam
mencapai tujuan yang diinginkan. Begitupun sebaliknya.kepemimpinan yang berada
dibawah kuasa pemimpin yang bermodalkan figur saja bisa menimbulkan kelemahan
pada kinerja organisasi dan bisa menyebabkan keterpurukan.
Pengertian kepemimpinan transpersonal dapat dilihat dari dua segi. Segi mikro
kepemimpinan transpersonal adalah merupakan proses mempengaruhi antar individu.
Sedangkan segi makro kepemimpinan transpersonal adalah proses memobilisasi
(tindakan pengarahan) kekuatan untuk mengubah sistem sosial dan mereformasi
kelembagaan. Menurut Burns 1978 (Faraz, 2013), kepemimpinan transformasional
merupakan sebuah proses saling menguatkan diantara para pemimpin dan pengikut ke
tingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Pemimpin memiliki tugas dalam
pengendalian kepemimpinannya, sehingga dapat diketahui bahwa usaha yang
dilakukan adalah hasil dari pikiran, perasaan, sikap dan perilaku anggota organisasi
dan juga terarah sesuai tujuan organisasi. Dalam hal itudiperlukan karakteristik
kepemimpina transpersonal seperti: Idealized Influence, Individualized Consideration,
Inspirational Motivation dan Intellectual Stimulation.
Kepemimpinan transpersonal juga memiliki keunggulan dan kekurangan yang
harus dipertimbangkan oleh seseorang pemimpin yang ingin menggunakan cara
kepemimpinan ini.

B. SARAN
Segala kekurangan terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu, penulis
mengharapkan kepada pembaca untuk menyarankan atau mengkritik. Harapan
kedepan penulis, dapat lebih baik dalam hal penulisan dan penyusunan makalah
ini, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

8
Kurrotul aini, Nining, 2001, Model kepemimpinan TransformasionalPondok
Pesantre, Kebon sari Surbaya.
Armansyah, 2022, Kepemimpinan Transformasional, Transaksional Dan Motivasi
Kerja, Sumatera Barat.
Huseno, Tub, 2016, Kinerja Pegawai, Media Nusa Creative Malang.
Alfan AlfianMahyudin, Muhammad, 2009 Menjadi pemimpin politik, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Iqbal, Muhammad, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DALAM UPAYA
PENGEMBANGAN SEKOLAH/MADRASAH, Jurnal Pendidikan, Vol. 10 NO 3
2021
Isnaini Muallidin, Kepemimpinan Transpersonal Dalam Kajian Teoritik Dan
Empiris, diakses dari:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2163/WORKING
%20PAPERS%20-%20KEPEMIMPINEN%20TRANSFORMATIF.pdf?
sequence=1&isAllowed=y, 3November 2022, pukul: 19;31.

Anda mungkin juga menyukai