Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu : Dr. Siti Rochanah, M.M dan Muhamad Fadholi, S.T.Par., M

Disusun Oleh:

Kelompok 7 MP 2022 B

Anisah Dalilah (1103622039)

Bela Fitriani (1103622085)

Nasywa An-Nafhatul Ishlah (1103622013)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji serta Syukur kepada Allah yang telah melimpahkan banyak nikmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan, dengan judul “Pemimpin dan Kepemimpinan”
dengan baik dan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Siti Rochanah, M.M dan Bapak
Muhammad Fadholi, S. T . Par., M selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen
Pendidikan atas bimbingannya dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang selalu solid dan saling menyemangati dan
mengingatkan dalam hal menyusun materi makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata senpurna, hal itu
dikarenakan masih minimnya wawasan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami mengaharapkan kritik dan saran yang dapat membantu kami untuk bisa menjadi lebih
baik lagi kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembacanya, terima kasih atas perhatiannya.

Jakarta, 04 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3

1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 3

1.4 Manfaat .................................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan......................................................................... 5

2.2 Urgensi Pemimpin dan Kepemimpinan .............................................................................. 8

2.3 Macam-macam kepemimpinan ........................................................................................... 9

2.4 Unsur-unsur Kepemimpinan ............................................................................................. 16

2.5 Strategi kepemimpinan....................................................................................................... 19

2.6 Tips dan trik menjadi pemimpin yang baik ..................................................................... 21

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 23

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 23

3.2 Saran .................................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 24

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dariseorang
pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong danmengatur seluruh
unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu
tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai
yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berarti tercapainya
hasil kerja seseorang atau pegawai dalammewujudkan tujuan organisasi.
Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah factor penting
dalam memotivasi pegawainya agar lebih bekerja dengan baik.
Dalam hal ini pengaruh seorang pimimpinan sangat menentukan arah
tujuan dari organisasi, karena untuk merealisasikan tujuan organisasi perlu
menerapkan peran dalam memimpin kerja yang konsisten terhadap situasi
kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan
tugasnya harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik
dengan bawahannya agar mereka dapat bekerjasecara produktif. Dengan
demikian, secara tidak langsung motivasi dari pegawai semakin meningkat.
Pemimpin berfungsi untuk memandu, menuntun, membimbing,
membangunkan motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin dua
komunikasi yang baik, melakukan pengawasan secara teratur, dan
mengarahkan pada bawahannya kepada sasaran yang ingin dituju.
Berhubungan dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar
bawahannya termotivasi utuk bekerja lebih baik lagi. Peran kepemimpinan
juga merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi
sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama dan berdaya upaya
dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik secara keseluruhan maupun
sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada

1
efektivitas kepemimpinan untuk membangkitkan motivasi atau semangat kerja
pegawai terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Drucker (Tika, 2010:152) secara khusus memandang gaya kepemimpinan
adalah kerja. Seorang pemimpin adalah mereka yang memimpin dengan
mengerjakan pekerjaan setiap hari. Pemimpin terlahir tidak hanya dalam
hirarki manajerial ataupun bersifat formal, akan tetapi dapat juga terlahir
dalam kelompok kerja non formal. Kartini Kartono (Thoha, 2010:81),
menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun,
membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, mengemudikan
organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan
yang efisien dan membawa pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju
sesuai dengan
ketentuan waktu dan rencana yang telah ditetapkan.
Peran kepemimpinan memiliki posisi strategis dalam suatu organisasi.
Handoko (2001:90) menyatakan bahwa kenyataan para pemimpin dapat
mempengaruhi kepuasan, kenyamanan, rasa aman, kepercayaan, dan terutama
tingkat prestasi suatu organisasi. Oleh karenaitu kepemimpinan merupakan
kunci dalam manajemen yang memainkan peran yang penting dan strategis
dalam kelangsungan suatu usaha.
Davis (1996:87) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa bersemangat demi tercapai tujuan
yang telah ditetapkan. Berbagai gaya kepemimpinan terlahir dari
perkembangan teori kepemimpinan yang kesemuanya bermuara
kepadapeningkatan kinerja organisasi. Gaya kepemimpinan yang tepat dalam
suatu organisasi akan mengantarkan organisasi itu dalam menuju kepada
peningkatan kinerja.
Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin dan
kepemimpinan dalamsuatu kelompok organisasi. Contohnya bila terjadi suatu
konflik atau perselisihan antaraorang-orang dalam kelompok tersebut, maka
pemimpin organisasi mencari alternativepemecahannya supaya terjadi
kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati bersama.

2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1) Apa Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan?
2) Apa Urgensi Pemimpin dan Kepemimpinan?
3) Apa saja Jenis-jenis Pemimpin?
4) Apa saja Jenis-jenis kepemimpinan?
5) Apa saja Unsur-unsur Kepemimpinan?
6) Apa saja Strategi kepemimpinan?
7) Bagaimana Tips dan trik menjadi pemimpin yang baik?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
2) Untuk mengetahui Urgensi Pemimpin dan Kepemimpinan
3) Untuk mengetahui Jenis-jenis Pemimpin
4) Untuk mengetahui Jenis-jenis kepemimpinan
5) Untuk mengetahui Unsur-unsur Kepemimpinan
6) Untuk mengetahui Strategi kepemimpinan
7) Untuk mengetahui Tips dan trik menjadi pemimpin yang baik

1.4 Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut:
1) Dapat mengetahui tentang Pengertian Pemimpin dan
Kepemimpinan
2) Dapat mengetahui tentang Urgensi Pemimpin dan Kepemimpinan
3) Dapat mengetahui tentang Jenis-jenis Pemimpin
4) Dapat mengetahui tentang Jenis-jenis kepemimpinan

3
5) Dapat mengetahui tentang Unsur-unsur Kepemimpinan
6) Dapat mengetahui tentang Strategi kepemimpinan
7) Dapat mengetahui tentang Tips dan trik menjadi pemimpin yang
baik

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan


Pemimpin dan kepemimpinann adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
organisasi atau dunia manajerial. Karta tanpa pemimpin dan kepemimpinan tentu
sulit untuk sebuah organisasi mencapai tujuan yang satu. Pemimpin ibarat
menyatukan banyak kepala untuk bisa satu visi dan misi.
Menurut KBBI pemimpin beradal dari kata pimpin yang artinya adalah orang
yang memimpin. Pemimpin adalah orang yang memiliki kemampuan
mempengaruhi orang lain dan kelompoknya serta ia memiliki peran yang dominan
dalam kelompoknya untuk mengatur, mengarahkan dan mendorong untuk bisa
mencapai suatu tujuan yang telah di tentukan.
Ada banyak definisi tentang pemimipin, menurut Suradinata (1997:111)
pemimpin adalah orang yang memimpin sekelompok, dua orang maupun lebih
dalam suatu oragnisasi maupun keluarga.
Pemimpin dalam bahasa inggris yaitu LEAD :
1. Loyality , artinya seorang pemimpin harus bisa mendongkrak loyalitas anngota
dan memberikan loyalitas terbaiknya
2. Educate, artinya seorang pemimpin harus mampu mengedukasi anggotanya
denga baik
3. Advice, artinya seorang pemimpin harus dapat memberikan saran dan menjadi
problem solver atas permasalahan yang mungkin terjadi dalam organisasi
4. Discipline, artinya pemipmin harus mampu kokoh menjalani peraturan dan
menegakkannya dalam organisasi

Secara garis besar, pemimpin merupakan kepala dari sebuha organisasi. Ia


berperan yang sangat besar dalam kemajuan organisasi tersebut. Seorang
pemimpin bertanggung jawab penuh dalam menggerakkan dan memotivasi

5
anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu pemimpin juga
memiliki peran dalam penectusan ide dan startegi organisasi, pemimpin juga
berperan dalam penyemangat kelompok, pengarah anggooya, mengaktifkan
anggota, pengawas kegiatan serta ia juga memiliki tanggung jawab besar dalam
mengayomi anggotanya.
Sedangakan kepemimpinan adalah seni dari pemimpin itu sendiri untuk bisa
membawa kea rah mana organisasi yang ia pimpin. Kepemimpinan adalah gaya
maupun karakter dari seorang pemimpin. Ada banyak definisi tentang
kepemimpinan,

 Menurut Handoko (2003), kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki


seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran.
 Menurut matteson (2005:194), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
orang lain untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang relevan.
Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai kegiatan mempengaruhi perilaku
orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik itu individu maupun
utamanya kelompok.
 Menurut Suradinata (1997:11) kepemimpinan adalah kemampuan seorang
pemimpin untuk mengendalikan, memimpin, mempengaruhi fikiran, perasaan
maupun tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan
sebelumnya.
 Menurut Stoner, (1996 : 161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan
dari anggota kelompok.
 Menurut Wahjosumidjo (1999: 79) bahwa seorang pemimpin memiliki
kecerdasan, pertanggung jawaban, sehat dan memiliki sifat sifat antara lain
Dewasa, keleluasaan hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan prestasi
serta sikap hubungan kerja kemanusiaan. Sebaliknya dalam realitas sosial
modern, juga dikenal pemimpin karismatik, terutama dalam lingkungan sosial
dan politik.

6
 Menurut Tead;Terry;Hoyt didalam Kartono,2003. Definisi kepemimpinan
menurutnya adalah sebuah kegiatan ataupun sebuah seni untuk mempengaruhi
orang lain agar mau bekerja sama yang didasarkan kepada kemampuan yang
dimiliki oleh orang itu guna membimbing orang lain didalam usaha mencapai
berbagai tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok.
 Menurut Salusu (1988,80) bahwa Kepemimpinan ditafsirkan sebagai kekuatan
yang menyeleksi mimpimimpi seseorang dan kemudiannya menetapkan
tujuan hidup seseorang. Kepemimpinan dalam 5 pandangannya berarti sesuatu
daya yang mampu menggerakkan seseorang dari dalam dirinya dan
mengarahkan seseorang kepada sukses pencapaian misi (organisasi).
 Menurut sudut pandang Young, kepemimpinan itu sebuah bentuk dominasi
yang didasari oleh kemampuan pribadi yang mampu untuk mengajak ataupun
mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan kepada
penerimaan oleh organisasinya, dan mempunyai keahlian yang khusus yang
sesuai dengan situasi yang khusus pula. Selain dapat memberikan pengarahan
kepada para bawahan atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan
pengaruh. Dengan kata lain, para pemimpin tidak hanya dapat memerintah
bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bawahan
dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksanakan dengan tepat.
 Menurut Geneen (1984: 80), kepemimpinan adalah seperangkat kemampuan
individual yang sangat subyektif dan sulit diukur secara kualitatif dengan
angka. Kemampuan seseorang mempengaruhi orang lain adalah bersumber
dari hati nurani yang sangat subyektif tersebut. Oleh karena tidak punya
ukuran obyektif, kepemimpinan tidak dapat diajarkan, apalagi ditiru oleh
seseorang sejak dilahirkan.

Dalam garis besar, pemimpin adalah seorang yang dengan segala


kemampuannya dapat mengarahkan dan membimbing serta mempengaruhi
pikiran, perasaan dan tindakan orang lain.

7
2.2 Urgensi Pemimpin dan Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi, kelompok maupun masyarakat umumnya pasti
memiliki seorang pemimpin. Hidup dengan banyak kepala dengan sifat, karakter
yang berbeda tentunya sulit jika ingin mencapai satu tujuan yang sama, oleh
karnany, pemimpin ada untuk mengordinir agar bisa hidup beriringan demi
mencapai tujuan yang satu.
Organisasi yang ingin berkembang tentunya perlu memiliki pemimpin
yang berkualitas, bukan hanya itu, organisasi yang ingin berkembang juga
memerlukan gaya kepemimpinan yang sesuai maupun efektif. Tentu tidak ada
Batasan dan ketentuan seperti apa kepemimpinan yang terbaik itu, karna
kepemimpinan perlu menyesuaikan siapa yang ia pimpin dan kepentingan yang
ingin dicapai. Namun dapat digaris bawahi bahwa kepemimpinan idela merupakan
kepemimpinan yang mampu mewadahi, mengarahkan, memfasilitasi kebutuhan
dan kepentingan organisasi tersebut, sekaligus kepemimpinan yang dapat secara
tegas menegakkan aturan yang telah disepakati bersama.
Kepemimpinan merupakan hal yang harus dimiliki setiap organiasi,
dengan tujuan oerganisasi tersebut dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan
efisien. Ada banyak kajian tentang kepemimpinan, yakni kajian ilmiah mauupun
non ilmiah.
Secara ilmiah kepemimpinan merupakan suatu fungsi, buakn sebagai
pembawaan. Jika dilihat dari sisi non-ilmiah maka kepemimpinan didasrkan oleh
pengalaman, intuisi maupun kecakapan, serta kepemimpinan dainggap merupakan
bawaan dan anugrah untuk orang orang tertentu saja.
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan fungsi sentral dalam sebuah
organisasi, ada beberapa ugensi tentang pemimpin dan kepemimpinan
diantaranya:
1. Agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien
2. Agar anggota organisasi merasa bersemangat dan nyaman selama menjalankan
misi yang diberikan
3. Agar organisasi yang dipimpin dapat berkmebang baik

8
4. Mengatur teamwork yang solid dan kompak serta harmonis dalam mengahadi
segala tantangan yang ada

2.3 Macam-macam kepemimpinan


Keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan banyak
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang macam-
macam gaya kepemimpinan, adalah sebagai berikut :
a) Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2013:49) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan
terbagi menjadi dua kategori gaya yang ekstrem yaitu :
 Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang sebagai gaya yang di dasarkan
atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.
 Gaya kepemimpinan demokratis, gaya ini dikaitkan dengan kekuatan personal dan
keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
b) Gaya kepemimpinan menurut pendapat Hasibuan (2007:170) gaya kepemimpinan dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu :
 Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak
tetap berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi
wewenang. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan hanya ditetapkan sendiri oleh
pemimpin, bawahan tidakdii kutsertakan untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan. Orientasi kepemimpinannya difokuskan hanya
untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan kurang memperhatikan perasaan
dan kesejahteraan bawahan.
 Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan
cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan
partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi bawahan agar merasa ikut memiliki
perusahaan. Bawahan harus berpartisipasi memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam
proses pengambilan keputusan. Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong

9
kemampuan bawahan mengambil keputusan. Dengan demikian, pimpinan akan selalu
membina bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.
 Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenangnya
kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil
keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan
pekerjaannya. Pemimpin tidak peduli cara bawahan mengambil keputusan dan
mengerjakan pekerjaannya, sepenuhnya diserahkan kepada bawahan.

Pada prinsipnya pemimpin bersikap menyerahkan dan mengatakan kepada bawahan inilah
pekerjaan yang harus saudara kerjakan, saya tidak peduli, terserah saudara bagaimana
mengerjakannya asal pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Dalam hal ini
bawahan dituntut memiliki kematangan dalam pekerjan (kemampuan) dan kematangan
psikologis (kemauan). Kematangan pekerjaan dikaitkan dengan kemampuan untuk
melakukan sesuatu yang berdasarkan pengetahuan dan keterampilan. Kematangan
psikologis dikaitkan dengan kemauan atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang erat
kaitannya dengan rasa yakin dan keterikatan.

c) Gaya kepemimpinan menurut Sutikno (2014:35) mengatakan gaya kepemimpinan atau


perilaku kepemimpinan atau sering disebut Tipe Kepemimpinan. Tipe kepemimpinan
yang luas dikenal dan diakui keberadaanya adalah sebagai berikut :
 Tipe Otokratik
Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya
(pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh
ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin yang tergolong otokratik
memiliki serangkaian karateristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang
negatif. Seorang pemimpin otokratik adalah seorang yang egois. Seorang pemimpin
otokratik akan menunjukan sikap yang menonjolakan keakuannya, dan selalu
mengabaikan peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan, tidak mau
menerima saran dan pandangan bawahannya.
 Tipe Kendali Bebas atau Masa Bodo (Laisez Faire)

10
Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otokratik.
Dalam kepemimpinan tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang
pasif dan seringkali menghindar diri dari tanggung jawab. Seorang pemimpin yang
kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi
berjalan menurut temponya sendiri. Disini seorang pemimpin mempunyai keyakinan
bebas dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya terhadap bawahan maka
semua usahanya akan cepat berhasil.
 Tipe Paternalistik
Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan
organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya. Harapan
bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak yang
bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk
memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan
bawahannya. Pemimpin yang paternalistik mengharapkan agar legitimasi
kepemimpinannya merupakan penerimaan atas peranannya yang dominan dalam
kehidupan organisasi.
 Tipe Kharismatik
Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik khusus yaitu daya
tariknya yang sangat memikat, sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat
besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkrit mengapa
orang tersebut itu dikagumi. Hingga sekarang, para ahli belum berhasil menemukan
sebab-sebab mengapa seorang pemimpinmemiliki kharisma. Yang diketahui ialah
bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya penarik yang amat besar.
 Tipe Militeristik
Pemimpin tipe militeristik berbeda dengan seorang pemimpin organisasi
militer. Pemimpin yang bertipe militeristik ialah pemimpin dalam menggerakan
bawahannya lebih sering mempergunakan sistem perintah, senang bergantung kepada
pangkat dan jabatannya, dan senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan.
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya, dan sukar menerima
kritikan dari bawahannya.
 Tipe Pseudo-demokratik

11
Tipe ini disebut juga kepemimpinan manipulatif atau semi demokratik. Tipe
kepemimpinan ini ditandai oleh adanya sikap seorang pemimpin yang berusaha
mengemukakan keinginan-keinginannya dan setelah itu membuat sebuah panitia,
dengan berpura-pura untuk berunding tetapi yang sebenarnya tiada lain untuk
mengesahkan saran-sarannya. Pemimpin seperti ini menjadikan demokrasi sebagai
selubung untuk memperoleh kemenangan tertentu. Pemimpin yang bertipe pseudo-
demokratik hanya tampaknya saja bersikap demokratis padahal sebenarnya dia
bersikap otokratis. Pemimpin ini menganut demokrasi semu dan lebih mengarah
kepada kegiatan pemimpin yang otoriter dalam bentuk yang halus, samar-samar.
 Tipe Demokratik
Tipe demokratik adalah tipe pemimpin yang demokratis, dan bukan kerena dipilihnya
sipemipin secara demokratis. Tipe kepemimpinan dimana pemimpin selalu bersedia
menerima dan menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat dari staf dan bawahan,
melalui forum musyawarah untuk mencapai kata sepakat. Kepemimpinan demokratik
adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah. Kegiatan-kegiatan
pengendalian dilaksanakan secara tertib dan bertanggung jawab. Pembagian tugas
disertai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang jelas, memungkinkan setiap
anggota berpartisipasi secara aktif.
Dari berbagai macam pembagian tipe kepemimpinan di atas dapat dipahami uraiannya
sebagai berikut:
a) Tipe Kepemimpinan Otokratis.
Tipe kepemimpinan yang mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak
harus dipatuhi. Pemimpin semacam ini ingin berkuasa penuh dalam berbagai situasi dan
dalam menjalankan roda pemerintahannya tanpa konsultasi dengan bawahannya.
Kepemimpinan otokratis itu berdasarkan kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan
biasanya yang dikembangkan dalam kegiatannya hanya melaksanakan perintah atasan,
sementara bawahan tidak diberi kesempatan untuk berinisiatif dan mengeluarkan
pendapat-pendapat. Dalam kepemimpinan otokratis seorang pemimpin sangat egois,
menentukan kebijakan, dan mengambil keputusan menurut kehendaknya sendiri, dan juga
dapat disebut pemimpin diktator. Tipe kepemimpinan semacam ini memiliki keuntungan
yaitu kedisiplinan sangat tinggi dan dapat mengontrol pekerjaan bawahannya dengan

12
mudah. Adapun kekurangannya yaitu bawahan tidak memiliki kreatifitas, dikarenakan
tidak memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi dan pengambilan keputusan untuk perkembangan organisasi.
b) Tipe Kepemimpinan Paternalistik.
Menurut Kartini Kartono, tipe kepemimpinan paternalistik yaitu tipe kepemimpinan yang
kebapakan dengan sifat-sifat antara lain:
 Dia menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak
sendiri yang perlu dikembangkan.
 Dia bersikap terlalu melindungi (overly protective).
 Jarang dia memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil
keputusan sendiri.
 Dia hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk
berinisiatif.
 Dia tidak pernah memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan
kesempatan pada pengikutnya dan bawahanya untuk mengembangkan imajinasi
dan daya kreatfitas untuk mereka sendiri.
 Selalu bersikap maha tau dan maha benar
c) Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini sangat berbeda dengan tipe kepemimpinan otokrasi yang
mendasarkan pada kekuasaan, sedangkan tipe kepemimpinan demokratis melibatkan
bawahan yang harus melaksanakan keputusan. Hal ini sesuai penjelasan Kartini Kartono
bahwa tipe kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang berorientasi pada
manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Juga dapat
dipahami definisi yang dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto bahwa kepemimpinan
demokratis yaitu pemimpin yang partisipatif berkonsultasi dengan bawahan tentang
tindakan dan keputusan yang diusulkan serta mendorong adanya keikutsertaan bawahan.
Jalannya kepemimpinan demokratis menurut Veithzal Rivai ditandai dengan adanya
suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan
yang kooperatif.22 Di bawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral
tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

13
Dalam kepemimpinannya demokratis seorang pemimpin lebih mengutamakan kepentingan
bersama dari pada kepentingan individu dan golongan.
Selanjutnya M. Ngalim Purwanto menjelaskan tentang sifat-sifat kepemimpinan
demokratis, yaitu:
 Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat manusia itu makhluk
yang termulia di dunia.
 Selalu berusaha untuk mensinkronkan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
kepentingan dan tujuan pribadi bawahan.
 Senang menerima saran, pendapat, dan kritik dari bawahan.
 Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan.
d) Tipe Kepemimpinan Laizzes Faire
Tipe kepemimpinan ini dipersepsi bahwa roda pekerjaan organisasi diserahkan pada
bawahannya. Seorang pemimpin memberikan keleluasaan pada bawahan dan menganggap
bawahannya orang yang dewasa, sehingga pemimpin tidak perlu intervensi terhadap
perjalanan organisasi. Di sini sang pemimpin percaya penuh pada bawahan atas
keberhasilan, tujuan, dan sasaran yang hendak dicapai organisasi.
Tipe kepemimpinan semacam ini dikatakan oleh Sondang P. Siagian bahwa seorang
pemimpin dalam perannya memiliki pandangan pada umumnya organisasi akan berjalan
lancar dengan sendirinya, karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui segala sesuatu tujuan organisasi, sasaran organisasi, tugas para
anggotanya, dan pemimpin tidak perlu melakukan intervensi kehidupan organisasi. Sejalan
dengan itu Kartini Kartono menjelaskan bahwa kepemimpinan laizzes faire ditampilkan
oleh seorang tokoh ketua dewan yang sebenarnya tidak becus mengurus dan dia
menyerahkan semua tanggung jawab serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua
anggotanya.
Selanjutnya Hadari Nawawi mengatakan bahwa tipe kepemimpinan Laissez Faire yaitu
pemimpin berkedudukan sebagai simbol karena dalam realita kepemimpinannya dilakukan
dengan memberikan kebebasan sepenuhnya pada orang yang dipimpin untuk berbuat dan
mengambil keputusan secara perseorangan. Puncak pimpinan dalam menjalankan
kepemimpinannya hanya berfungsi sebagai penasehat dengan memberikan kesempatan
bertanya manakala merasa perlu.

14
Dari ketiga penjelasan tentang tipe kepemimpinan laissez faire di atas dapat dipahami
bahwa:
 Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya.
 Bawahan dianggap sudah paham tugasnya masing-masing.
 Pemimpin tidak perlu intervensi bawahan, tidak ada kontrol dari pimpinan, tidak ada
koreksi atasan, dan membiarkan bawahan untuk berbuat menurut kehendaknya.

e) Tipe Kepemimpinan Kharismatik.


Sondang P. Siagian menjelaskan bahwa tipe kepemimpinan kharismatik adalah suatu
tipe kepemimpinan yang memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat
memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat
besar. Tegasnya seorang pemimpin yangkharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh
banyak pengikut meskipun para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara kongkret
mengapa orang tertentu itu dikagumi.
Melihat penjelasan itu pemimpin kharismatik memiliki kekuatan yang sangat baik
dalam menarik dan memengaruhi bawahan atau orang lain. Melalui kekuatan itu sangat
mungkin menggaet orang/pengikut yang sangat besar jumlahnya. Selaras dengan ungkapan
Kartini Kartono tipe kepemimpinan kharismatik adalah tipe kepemimpinan yang memiliki
kekuatan energi, daya tarik, dan pembawa yang luar biasa untuk memengaruhi orang lain,
sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa dipercaya.

Menurut pendapat kelompok kami dapat disimpulkan berdasarkan pendapat para ahli,
macam-macam kepemimpinan :
 Gaya Otokratis
Umumnya, seorang pemimpin otokrasi percaya bahwa dia adalah orang terpintar di
meja dan tahu lebih banyak daripada yang lain. Mereka membuat semua keputusan
dengan sedikit masukan dari anggota tim.
 Gaya Demokratis
Macam gaya kepemimpinan berikutnya yaitu gaya demokratis. Para pemimpin
demokrasi lebih cenderung bertanya "Bagaimana menurut Anda?" Mereka berbagi

15
informasi dengan karyawan tentang apa pun yang memengaruhi tanggung jawab
pekerjaan mereka
 Gaya Afiliasi
Dari semua gaya kepemimpinan, pendekatan kepemimpinan afiliatif adalah
pendekatan pemimpin yang dekat dan pribadi dengan orang-orang.
 Gaya Laissez-Faire
Macam gaya kepemimpinan laissez-faire berada di ujung berlawanan dari gaya
otokratis. Dari semua gaya kepemimpinan, yang satu ini melibatkan paling sedikit
pengawasan. Anda bisa mengatakan bahwa pemimpin gaya otokratis berdiri teguh
seperti batu dalam masalah, sementara pemimpin laissez-faire membiarkan orang
berenang mengikuti arus.
 Kepemimpinan Transformasional
 Para pemimpin ini cenderung cerdas secara emosional, energik, dan penuh
gairah. Mereka tidak hanya berkomitmen untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya, tetapi juga membantu anggota kelompok memenuhi potensi merek

2.4 Unsur-unsur Kepemimpinan


Unsur atau elemen kepemimpinan adalah sesuatu yang menjadi pembentuk
dari jiwa kepemimpinan seseorang. Jika kita melihat seorang pemimpin, ataupun
kita sebagai seorang pemimpin, apakah kita pernah merasakan unsur-unsur yang
ada dalam diri kita sebagai pemimpin?
Secara dasar, unsur-unsur itulah yang membentuk arti seorang pemimpin,
karakter seorang pemimpin, dan lingkungan seorang pemimpin. Dari berbagai
penelurusan teori, saya merumuskan beberapa unsur kepemimpinan yang terdapat
dalam diri seorang pemimpin.
Unsur-unsur kepemimpinan dibagi dalam dua golongan yaitu unsur
internal dan unsur eksternal. Unsur internal kepemimpinan adalah unsur yang
muncul dari dalam diri seorang pemimpin. Unsur intern membentuk sikap, sifat,
dan karakter seorang pemimpin dan keluar menjadi sebuah unsur utama yang
menjadikan seorang pemimpin itu tampak.

16
Unsur eksternal kepemimpinan dibentuk dari keinginan atau niat, memiliki
pola pikir, nurani serta tanggungjawab. Dari hal-hal itu maka akan terbentuk unsur
ekstern yaitu pengaruh, perubahan, dan pengikut. Semua unsur inilah yang
membentuk seorang pemimpin menjadi pemimpin yang selalu diharapkan oleh
orang-orang disekitar.
 Unsur Internal Kepemimpinan
a) Bakat
Salah satu unsur internal kepemimpinan yang memiliki pengaruh paling
besar adalah bakat. Setiap orang sejak dilahirkan sudah memiliki potensi
bakat alami dalam dirinya. Begitu juga dengan kepemimpinan yang adalah
sebuah bakat bagi orang-orang yang memilikinya sejak lahir.
Bakat kepemimpinan biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan
(genetis), meski tidak semuanya. Tapi bakat kepemimpinan pada
seseorang bisa dilihat dari dominasi seorang anak kecil terhadap
lingkungan sosialnya. Ini berarti anak tersebut berpotensi untuk disebut
memiliki bakat kepemimpinan.
b) Kepedulian Sosial
Kesadaran atau kepedulian sosial seseorang juga menjadi unsur internal
kepemimpinan. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana cara seseorang
merespon setiap perubahan kondisi sosial disekitarnya. Kemungkinan
besar dia mampu untuk memberi pengaruh bagi orang lain untuk berpikir
dan bertindak seperti bagaimana dia melakukannya.
c) Pemikiran
Ini tentang bagaimana pola pikir seseorang terhadap sesuatu yang
ditangkap alat indranya. Dia mampu menerjemahkan apa yang dilihat,
dirasakan, didengar, dan mampu berbicara tentang hal itu. Terkadang ada
orang yang tanpa belajar banyak tapi bisa mengetahui sesuatu dengan baik,
meski tidak secarakeseluruhan. Potensi pemikiran sebagai seorang
pemimpinan bisa dilhat dari hal-hal seperti itu pada seseorang.
 Unsur Eksternal Kepemimpinan
a) Pengaruh Keluarga

17
Ini adalah hal penting yang akan membentuk karakter seorang pemimpin.
Keluarga adalah ligkungan yang paling dekat dengan setiap orang dan
sangat berpengaruh kuat pada pembentukan unsur kepemimpinan. Meski
pengaruhnya tidak sekuat unsur internal, tapi keluarga bisa menjadi
inspirasi bagi seorang pemimpin.
b) Pendidikan
Unsur pendidikan bisa dibilang relatif karena pada banyak anggapan
bahwa semakin tinggi taraf pendidikan, maka semakin tinggi pula jiwa
kepemimpinan-nya. Pada beberapa kasus kita akan menemukan orang-
orang yang tanpa bersekolah tinggi tapi bisa memimpin dengan baik.
Pendidikan menjadi relatif karena alasan tersebut. Tapi tetap memiliki
pengaruh penting ketika seseorang bisa memanfaatkannya dengan baik.

c) Minat
Tidak seperti bakat yang secara langsung dimiliki sejak lahir, minat adalah
kecenderungan seseorang untuk menekuni satu hal yang menjadi
perhatiannya. Banyak orang yang tidak memiliki bakat kepemimpinan,
tapi memiliki minat untuk belajar banyak tentang kepemimpinan. Mereka
berpotensi menjadi pemimpin yang lebih baik dari orang yang sekedar
memiliki bakat tapi tidak memanfaatkannya.

Menurut pendapat kelompok kamiTentunya strategi ini sangat penting


dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan Bersama dengan baik. Dalam hal
kepemimpinan ini juga seorang pemmpin harus bertanggung jawab atau siap
mengambil resiko, mampu menciptakan hubungan baik sesama anggotanya,
mampu berkomunikasi yang baik, jujur dalam menjalankan sesuatu.
Dalam kepemimpinan mamiliki unsur-unsur yang menjadikan seseorang
menjadi pemimpin yaitu memiliki kemampuan untuk bertindak atau segan
terhadap sesuatu, teliti dalam segala hal , kepercayaan lingkungan sekitar atau
masyarakat kepada seseorang tersebut bahwa dirinya mampu. Kemampuan untuk
menasehati atau memberi masukan, motivasi kepada anggotanya.

18
2.5 Strategi kepemimpinan
 Hakikat Strategi

Dalam kegiatan sehari-hari masalah strategi merupakan masalah yang


sangat urgen, akan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan, setelah
dijabarkan tujuan yang hendak dicapai. Hal demikian terjadi dalam setiap
organisasi atau lembaga, di mana tidak terlepas dari penetapan strategi, yang
berbeda hanyalah apakah strategi itu tepat berjalan dengan baik, efisien, dan
efektif atau memenuhi semua unsur yang perlu diperhatikan dalam hal
penerapannya.
Cravens (2001:6) strategi adalah rencana yang disatukan dan terintegrasi,
menghubungkan keunggulan strategi organisasi dan dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. Strategi dimulai dengan konsep
menggunakan sumber daya organisasi secara efektif dalam lingkungan yang
berubah-ubah.
Kolter (2004:31) mengemukakan bahwa strategi adalah penetapan misi suatu
organisasi, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal
dan internal, perumusan kebijakan dan teknik tentu untuk mencapai sasaran
dan memastikan implementasinya secara tepat sehingga tujuan dan sasaran
utama dari organisasi akan tercapai.
Aliminsyah dan Pandji (2004:81) mengartikan bahwa strategi adalah wujud
rencana yang terarah untuk memperoleh hasil yang maksimal. Dalam hal ini
strategi dalam setiap organisasi merupakan suatu rencana keseluruhan untuk
mencapai tujuan jadi organisasi tidak hanya memilih kombinasi yang terbaik,
tetapi juga harus mengkoordinir berbagai macam elemen untuk melaksanakan
kegiatannya secara efisien dan efektif.
Ketika mendengar istilah “kepemimpinan strategis”, kamu mungkin
membayangkan sebuah ruangan berisi para eksekutif yang sedang menyusun
strategi untuk organisasi mereka. Namun, seharusnya, kepemimpinan strategis
tidak hanya datang dari orang-orang yang berada di posisi atas. Setiap

19
tingkatan dalam organisasi juga perlu menerapkannya, apalagi untuk
menghadapi sejumlah urusan yang tak dapat diprediksi dari waktu ke waktu.

 Strategi Kepemimpinan
Strategi kepemimpinan memberikan cakupan dan arahan untuk membantu
menyukseskan organisasi. Bagian utama dari kesuksesan tersebut berasal dari
pengelolaan perubahan terus-menerus secara efektif melalui pengembangan
proses dan manusia. Oleh sebab itu, semua eksekutif dan manajer harus punya
alat yang dibutuhkan untuk menyusun dan mengimplementasikan strategi, lalu
menggunakannya di momen yang tepat.
Menurut Chron, kepemimpinan strategis adalah cara seorang pemimpin di
sebuah perusahaan menyusun strategi untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Strategi tersebut harus memetakan langkah-langkah yang perlu diambil
perusahaan untuk beralih dari kondisi saat ini ke kondisi yang diinginkan.
Berikut beberapa strategi dalam kepemimpinan :
a) Memiliki visi yang jelas
Seorang pemimpin yang memiliki visi yang jelas akan mampu
mengkomunikasikan rencana organisasi kepada karyawan dengan cara yang
lebih baik.
b) Komunikasi yang efektif
Untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan , sangat penting bagi seorang
pemimpin untuk membuat pengikutnya percaya kepada gagasannya, hal ini
berarti komunikasi yang efektif dapat membantu untuk mencapainya.
c) Mampu untuk menilai
Seorang pemimpin memiliki kewenangan untuk membuat keputusan akhir ,
tapi itu tidak berarti bahwa orang lain tidak bisa menyuarakan pendapat
mereka. Menghargai karyawan adalah salah satu dari dasar-dasar strategi
kepemimpinan, karena orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi
adalah aset yang paling penting.
d) Dapat memperhitungkan resiko

20
Seorang pemimpin harus memiliki keyakinan untuk memperhitungkan
resiko memperhitungkan resiko berarti mengambil resiko dengan
berpikir lebih dari sekali, dan dalam memperhitungkan resiko sering kali
mempersiapkan rencana cadangan.

2.6 Tips dan trik menjadi pemimpin yang baik

Pemimpin yang baik dibutuhkan oleh semua tim. Hal ini disebabkan karena
pemimpin yang baik akan membawa timnya ke dalam jalan yang terang dan
kesuksesan. Akan tetapi menjadi seorang pemimpin bukan hal yang murah karena
salah langkan kamu bisa kehilangan rasa hormat dari tim kamu. Menurut Binus
cara menjadi pemimpin yang baik, yaitu :

a) Attitude yang tenang dan positif

Seorang pemimpin akan lebih dihargai jika mereka memiliki attitude yang
lebih tenang dan lebih positif. Hal ini disebabkan karena attitude positif yang
Kamu miliki akan membantu tim Kamu lebih tenang juga dalam menghadapi
masalah dalam tim tersebut. Jika Kamu tidak bisa memberikan rasa tenang dan
membuat tim takut pada Kamu, maka artinya Kamu gagal menjadi pemimpin.
Pastikan tim Kamu segan bukan takut pada Kamu.

b) Membuka komunikasi

Hal lain yang dapat Kamu lakukan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik
adalah dengan membuka komunikasi dengan tim Kamu. Mari kita bandingkan
pemimpin yang mengambil jarak dengan timnya dan pemimpin yang selalu
berkomunikasi dengan timnya? Mana yang lebih memungkinkan pertumbuhan
tim? Ya! Pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan timnya sudah pasti
merupakan pemimpin yang lebih mendorong timnya untuk bisa menjadi
seperti dia. Dengan lebih dekat dengan tim, kamu juga bisa bicara dari hati ke
hati dan membuat tim merasa lebih leluasa untuk mengutarakan masalah yang
mereka hadapi dalam pekerjaan.

21
Oh ya, jangan lupa tetap memberikan batas jangan sampai kamu kehilangan
wibawa di depan tim kamu hanya karena kamu terlalu dekat dengan mereka.
Kamu harus tahu mana batasan pemimpin yang ramah dan pemimpin yang
disepelekan.

c) Mengajari bukan memerintah

“Be a leader not a boss” merupakan ungkapan yang tepat untuk


menggambarkan hubungan antara atasan dan timnya. Seorang leader akan
mengajari dan memimpin, memberikan contoh mengenai bagaimana sesuatu
berlangsung dan diselesaikan sedangkan pemerintah akan membuat tim Kamu
bekerja sendiri. Di sini Kamu akan kehilangan wibawa dan mungkin dianggap
tidak bisa apa-apa oleh tim Kamu.

d) Memberikan pandangan mengenai gol dan ekspektasi

Hal selanjutnya bisa menjadikan Kamu seorang pemimpin yang baik adalah
memberikan penjelasan mengenai gol dan ekspektasi dari kegiatan usaha yang
sedang dilakukan oleh tim Kamu. Dengan memberikan informasi mengenai
goal dan juga ekspektasi, kamu bisa menyamakan persepsi antara satu tim
dengan tim lainnya dan bisa mendorong tim kamu untuk bekerja dengan lebih
baik dan lebih keras.

e) Memberikan dan meminta feedback

Seorang pemimpin yang baik akan selalu memberikan feedback mengenai


hasil kerja dari tim yang dimilikinya. Contohnya ketika tim Kamu bekerja
dengan baik, maka kamu harus memberikan feedback positif. Jangan lupa
untuk meminta feedback dari kepemimpinan Kamu agar kamu bisa belajar
mengenai kesalahan kamu selama memimpin.

22
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemimpin dan kepemimpinan merupakan dua hal yang tidak bisa
dipisahkan dan sangat penting dalam sebuah organisasi ataupun dunia manajerial.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangan yang dimiliki yang mana
nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan Yang
akan diterapkan . Seorang pemimpin sejati bekerja keras memperbaiki dirinya
sebelum memperbaiki orang lain.Seorang pemimpin bertanggung jawab penuh
dalam menggerakan ,memotivasi anggota kelompoknya untuk mencapai tujuan
Bersama. Sedangkan kepemimpinan ini adalah seni dari pemimpin itu sendiri
untuk bisa mengarah kemana organisasi yang ia pimpin. Dan kepemimpinan ini
adalah gaya maupun karakter dari seorang pemimpin. Begitupun ada banyak jenis-
jenis pemimpin yang dimana mereka memiliki strateginya tersendiri dalam
memimpin .

3.2 Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia.
Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak
untuk memimpin diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat
tangguh tentu akan menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada
pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak
bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi mengikuti.
Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita.Makin kuat
yang memimpin makin kuat pula yang di pimpin. Maka dari itu jika ingin menjadi
seorang pemimpin perlu mempersiapkan diri dengan memperbaiki diri yang lebih
baik, memiliki jiwa kepemimpinan dan teliti dalam segala hal.

23
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2019, 10 Juli) 5 Strategi Kepemimpinan. Retrieved from
https://cicikresti.com/5-strategi-kepemimpinan/

Binus. (2021, 24 Januari) Tips menjadi pemimpin yang baik. Retrieved From
https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/01/24/5-tips-menjadi-pemimpin-
yang-baik/

Fithriyah Saiidah. (2021, 27 Oktober). Apa itu pemimpin?. Retrieved from


https://pemimpin.id/apa-itu-pemimpin/

Kementrian keuangan. (2014, 19 Desember) Pemimpin dan kepemimpinan kita.


Retrieved from (saiidah,
2021)https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/7018/Pemimpin-
dan-Kepemimpinan-Kita.html

Miftah Thoha, Kepemimpinan dalam Manajemen : Suatu Pendekatan Prilaku


(Cet. IV; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993)

Moch. Alif Shokhibul Hikam. (2021, 30 November) Retrieved from


https://www.kompasiana.com/mashhikam4660/61a64c4662a70464ae242
132/urgensi-dan-fungsi-dari-kepemimpinan

Onky Leonardo Manua .(2013, 20 Oktober) Pemimpin dan kepemimpinan.


Retrieved from https://www.studimanajemen.com/2013/10/unsur-unsur-
kepemimpinan.html

Rasyid Masri.(2022, 2 November) Manajemen Kepemimpinan. Retrieved from


(saiidah, 2021)https://repositori.uin-
alauddin.ac.id/350/1/Abd.%20Rasyid%20Masri.pdf

24
25

Anda mungkin juga menyukai