Anda di halaman 1dari 16

TIPE DAN GAYA KEPEMIMPINAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia

Dosen Pengampu:

Drs. Jajang Sutisna, M.I.Pol


Rudiana, S.IP., M.Si

Disusun oleh:
Taufik Ardiansyah 170410190008
Ade Eka Putra 170410190036
Mochamad Fajar Abdulillah 170410190044
Ghina Puspa Amalia 170410190052
Muhammad Farhan Arifin 170410190050
Wan Abiyyu Farras Bahy 170410190058
Muhammad Azhar Fauzan 170410190082
Karin Amanda 170410190090

KELOMPOK 7/KELAS B

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas kasih dan karunia-Nya yang sungguh melimpah, sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Tipe dan Gaya Kepemimpinan” untuk memenuhi penilaian tugas
mata kuliah Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia yang diampu oleh Bapak Drs. Jajang
Sutisna, M.I.Pol dan Bapak Rudiana, S.IP., M.Si
Penyusunan dan penyajian makalah ini didasarkan atas data penelitian yang diperoleh
Penulis dan kajian atas berbagai sumber-sumber yang relevan dengan topik serta materi yang
diangkat oleh Penulis. Penulis harap dengan adanya makalah ini, Penulis dapat turut serta
dalam memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman yang Penulis miliki. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan
adanya feedback berupa segala bentuk kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua
pihak. Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih.

Jatinangor, 23 Oktober 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat........................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 4

2.1 Pengertian Kepemimpinan Pemerintahan ................................................................... 4

2.2 Tipe Kepemimpinan .................................................................................................... 5

2.3 Gaya Kepemimpinan ................................................................................................... 7

2.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pemerintahan ............................... 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 11

3.2 Saran .......................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin


(leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur unsur di dalam
kelompok atau organisasinya untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan
sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja
pegawai berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan
organisasi.
Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting dalam
memotivasi pegawainya agar lebih bekerja dengan baik. Dalam hal ini pengaruh seorang
pimpinan sangat menentukan arah tujuan dari organisasi, karena untuk merealisasikan
tujuan organisasi perlu menerapkan peran dalam memimpin kerja yang konsisten terhadap
situasi kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan tugasnya
harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan yang baik dengan bawahannya
agar mereka dapat bekerja secara produktif. Dengan demikian, secara tidak langsung
motivasi dari pegawai semakin meningkat.
Pemimpin berfungsi untuk memandu, menuntun, membimbing, membangunkan
motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin komunikasi yang baik, melakukan
pengawasan secara teratur, dan mengarahkan pada bawahannya kepada sasaran yang ingin
dituju. Berhubungan dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar bawahannya
termotivasi utuk bekerja lebih baik lagi. Peran kepemimpinan juga merupakan suatu cara
yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk
bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi baik secara keseluruhan
maupun sebagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada
efektivitas kepemimpinan untuk membangkitkan motivasi atau semangat kerja pegawai
terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Peran kepemimpinan memiliki posisi strategis dalam suatu organisasi. Handoko
(2001:90) menyatakan bahwa kenyataan para pemimpin dapat mempengaruhi kepuasan,
kenyamanan, rasa aman, kepercayaan, dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Oleh
karena itu kepemimpinan merupakan kunci dalam manajemen yang memainkan peran yang

1
penting dan strategis dalam kelangsungan suatu usaha. Davis (1996:87) berpendapat bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa
bersemangat demi tercapai tujuan yang telah ditetapkan.
Gaya kepemimpinan dalam (Handoko, 2001:76) merupakan kunci dalam manajemen
yang memainkan peran penting dan strategis dalam kelangsungan hidup suatu usaha.
Berbagai gaya kepemimpinan terlahir dari perkembangan teori kepemimpinan yang
kesemuanya bermuara kepada peningkatan kinerja organisasi. Gaya kepemimpinan yang
tepat dalam suatu organisasi akan mengantarkan organisasi itu dalam menuju kepada
peningkatan kinerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belanag di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai berikut.

1. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan pemerintahan?


2. Apa yang dimaksud dengan tipe pemerintahan
3. Apa yang dimaksud dengan gaya pemerintahan
4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pemerintahan?
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah makalah di atas, maka penelitan ini memiliki tujuan sebagai
beriku.

1. Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan pemerintahan


2. Untuk mengetahui pengertian dari tipe pemerintahan
3. Untuk mengetahui pengertian dari gaya pemerintahan
4. Untuk memahami pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pemerintahan
1.4 Manfaat

Sebuah penelitian memiliki dua jenis manfaat penulisan yaitu teoritis dan praktis. Berikut
dibawah ini yang uraian mengenai manfaat penulisan ini sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis
Penulisan makalah ini diharapkan dapat berguna untuk menambah wawasan penulis
maupun pembaca mengenai tipe dan gaya kepemimpinan. Dengan adanya makalah
ini, dapat menjadi sumber kajian bagi penelitian selanjutnya. Makalah ini juga dapat

2
berfungsi sebagai salah satu referensi demi memenuhi tuntutan pengetahuan di
masa yang akan datang
2. Manfaat Praktis
Penulisan makalah ini berguna untuk mendeskripsikan tipe dan gaya
kepemimpinan. Makalah ini diharapkan akan mampu meningkatkan kesadaran bagi
para pembaca untuk lebih memahami bagaimana pentingnya pemimpin dalam
sebuah organisasi untuk membangun organisasi lebih baik.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kepemimpinan Pemerintahan

Menurut arti secara harfiah, pimpin berarti bimbing. Memimpin berarti membimbing
atau menuntun. Pemimpin merupakan orang yang memimpin ataupun seorang yang
menggunakan wewenang serta mengarahkan bawahannya guna mengerjakan pekerjaan
mereka untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi. Seperti manajemen, Kepemimpinan
(leadership) telah didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang
yang berbeda pula. Beberapa definisi Kepemimpinan menurut para ahli yaitu:

a) Menurut Stoner (1996:161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses


mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari
anggota kelompok.
b) Menurut Wahjosumidjo (1999:79) bahwa seorang pemimpin memiliki kecerdasan,
pertanggung jawaban, sehat dan memiliki sifat sifat antara lain Dewasa, keleluasaan
hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan prestasi serta sikap hubungan kerja
kemanusiaan. Sebaliknya dalam realitas sosial modern, juga dikenal pemimpin
karismatik, terutama dalam lingkungan sosial dan politik.
c) Menurut Tead; Terry; Hoyt didalam Kartono,2003. Definisi kepemimpinan
menurutnya adalah sebuah kegiatan ataupun sebuah seni untuk mempengaruhi orang
lain agar mau bekerja sama yang didasarkan kepada kemampuan yang dimiliki oleh
orang itu guna membimbing orang lain didalam usaha mencapai berbagai tujuan yang
ingin dicapai oleh kelompok.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah kemampuan yang dipunyai


seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain, kelompok dan bawahan, kemampuan
untuk mengarahkan tingkah laku orang lain, mempunyai kemampuan ataupun keahlian
khusus didalam bidang yang diharapkan oleh kelompoknya guna mencapai tujuan dan
sasaran. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata perintah yang secara harfiah bermaksud
untuk menyuruh melakukan sesuatu. Pemerintahan sendiri merupakan perbuatan dalam
memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam
rangka mencapai tujuan sebuah negara. Peranan pemimpin sangat diperlukan dalam usaha

4
menetapkan tujuan, mengalokasi sumber daya yang langka, memfokuskan pelatihan pada
tujuan-tujuan organisasi, mengkoordinasikan perubahan- perubahan yang terjadi, membina
kontak antar pribadi dengan pengikutnya, dan menetapkan arah yang benar atau yang
paling baik bila kegagalan terjadi, sehingga dalam bernegara dibutuhkan seorang pemimpin
yang kompeten untuk memimpin pemerintahan negara tersebut demi mencapai tujuan
bersama.

2.2 Tipe Kepemimpinan

Tipe tipe kepemimpinan dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam memimpin orang
lain. Cara memimpin yang paling tepat bergantung pada fungsi sang pemimpin, orang-
orang yang dipimpinnya, serta situasi dalam lingkungan kerja. Ada banyak faktor yang
dapat memengaruhi fungsi pemimpin dan kelompoknya. Terdapat enam tipe
kepemimpinan yang diakui secara luas, diantaranya:
1. Tipe Pemimpin Otokratis, ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:
 Menganggap organisasi tersebut sebagai miliknya sendiri.
 Mengidentikan tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi.
 Sangat terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya.
 Menganggap semua bawahannya sebagai alat semata-mata.
 Tak mau/ingin menerima kritikan, saran maupun pendapat.
 Dalam tindakan penggerakannya selalu/sering menggunakan pendekatan yang
mengandung unsur-unsur paksaan & punitif (bersifat menghukum).
2. Tipe Militeristis, ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:
 Selalu atau sering mempergunakan sistem-sistem perintah dalam
menggerakkan bawahannya.
 Senang bergantung pada pangkat serta jabatannya dalam menggerakkan
bawahannya. Senang sekali pada formalitas yang berlebihan.
 Sukar menerima kritikan/masukan dari bawahan. Menuntut disiplin yang sangat
tinggi & kaku dari bawahan. Menyukai upacara-upacara untuk berbagai macam
acara dan juga keadaan.
3. Tipe Paternalistis, ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:
 Menganggap bawahannya sebagai orang yang tak dewasa.
 Memiliki sikap yang terlalu melindungi.
 Sering sekali bersikap maha tahu.

5
 Jarang sekali memberikan kesempatan-kesempatan kepada bawahannya untuk
mengambil keputusan maupun inisiatif.
 Jarang memberikan kesempatan kepada para bawahannya untuk
mengembangkan daya kreasi serta fantasinya.
4. Tipe Kharismatis
Tipe Kharismatis, sampai saat ini para pakar belum berhasil menemukan sebab-
sebab kenapa seorang pemimpin mempunyai kharisma, yang diketahui yaitu bahwa
pemimpin yang demikian memiliki daya tarik yang sangat besar & karenanya pada
umumnya memiliki pengikut yang jumlahnya yang sangat besar. Sebab kurangnya
pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis,
maka sering sekali dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan
kekuatan gaib (supernatural powers). Perlu dikemukakan bahwa umur, kekayaan,
kesehatan profil pendidikan dan lain-lain. Tidak dapat dipakai/digunakan sebagai
kriteria dari tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe Demokratis, Ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
 Selalu dan sering berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya
 Ketika dalam proses penggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari
pendapat bahwa manusia yaitu makhluk termulia di dunia.
 Senang menerima saran, kritikan, pendapat dari bawahannya.
 Selalu berusaha mengutamakan kerjasama serta kerja tim dalam usaha untuk
mencapai tujuan.
 Berusaha agar menjadikan bawahannya lebih sukses dari pada dirinya sendiri.
 Bawahannya selalu dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri
melalui peran sertanya dalam proses pengambilan sebuah keputusan.
 Berusaha mengembangkan kapasitas dirinya pribadi sebagai seorang pemimpin.
6. Tipe Laissez Faire, ciri dan tipe kepemimpinan ini adalah sebagi berikut:
 Ketika dalam memimpin organisasi/kelompok biasanya memiliki sikap yang
permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi tersebut boleh saja bertindak
sesuai dengan keyakinan dan juga hati nurani, asalkan kepentingan bersama
tetap terjaga serta tujuan organisai tetap bisa tercapai.
 Organisasi/kelompok akan berjalan lancar-lancar saja dengan sendirinya sebab
para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang

6
mengetahui apa saja yang menjadi tujuan organisasi, sasaran yang harus dicapai
dan tugas yang harus dilaksanakan/dilakukan oleh masing-masing anggota
organisasi tersebut.
 Seorang pemimpin yang mempunyai peranan pasif maupun membiarkan
organisasi berjalan dengan sendirinya.
 Seorang pemimpin yang tak terlalu sering sekali melakukan intervensi dalam
kehidupan organisasional.

2.3 Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan atau Style of Leadership merupakan ciri khas seseorang dalam
menjalankan kepemimpinannya atau menjalankan fungsi manajemennya dalam memimpin
bawahannya. Dilansir dari buku Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia (2018)
karya Muhammad Busro, gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang secara
konsisten yang diperankan oleh pemimpin ketika memengaruhi anggota kelompok.
Terdapat empat jenis gaya kepemimpinan sebagi berikut.

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis


Gaya kepemimpinan demokratis merupakan suatu kemampuan untuk mempengaruhi
orang lain agar dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah diinginkan
dengan berbagai cara atau aktivitas.
2. Gaya kepemimpinan analitis (Analytical)
Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya untuk pembuatan keputusan
didasarkan pada suatu proses analisis, terutama analisis logika dari setiap informasi
yang didapatkan. Gaya ini akan berorientasi pada hasil dan akan lebih menekankan
pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang. Kepemimpinan model ini
sangatlah mengutamakan logika dengan menggunakan beberapa pendekatan-
pendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
3. Gaya Kepemiminan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini ialah pada umumnya
Mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka mempunyai empati yang tinggi
terhadap segala permasalahan dari para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala
bentuk kebajikan-kebajikan ada dalam diri pemimpin tersebut. Orang-orang akan
datang karena kehangatannya terlepas dari semua kekurangannya. Kelemahan dari

7
pemimpinan seperti ini ialah emosinya. Rata-rata orang seperti ini sangatlah tidak
stabil, terkadang dapat tampak sedih dan sangat mengerikan, kadang pula bisa saja
sangat begitu menyenangkan dan bersahabat.
4. Gaya kepemimpinan entrepreneur
Gaya kepemimpinan ini sangatlah menaruh perhatian pada kekuasaan dan hasil
akhir serta kurang mengutamakan untuk kebutuhan akan kerjasama. Gaya
kepemimpinan model ini biasanya akan selalu mencari pesaing dan akan menargetkan
standar yang tinggi.

2.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pemerintahan

Kinerja pemerintahan merupakan salah satu faktor utama dalam upaya meningkatkan
citra instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya good
governance. Setiap pegawai pemerintah dituntut untuk memberikan kontribusi positif
melalui kinerja yang baik, mengingat kinerja organisasi tergantung pada kinerja
pegawainya. Menurut Robbins dan Coulter (2010: 188) mendefinisikan kinerja yaitu
suatu hasil akhir dari sebuah aktifitas. Kinerja merupakan hasil kerja baik secara kualitas
maupun kuantitas yang telah dicapai karyawan, dalam menjalankan tugas – tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan organisasi, hasil kerja tersebut
disesuaikan dengan yang diharapkan organisasi, melalui kriteria atau standar yang
berlaku dalam organisasi. Untuk dapat menuju kearah tersebut maka diperlukan penyatuan
arah dan pandangan bagi segenap pegawai pemerintah yang dapat digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam melaksnakan tugas baik dalam manajerial maupun operasional
di seluruh instansi pemerintahan.

Salah satu syarat awal terciptanya good governance yaitu adanya sumber daya manusia
yang berkualitas dan berdaya guna untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Sumber daya manusia merupakan komponen utama suatu organisasi yang menjadi
perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran,
perasaan, keinginan, status dan latar belakang pendidikan, usia, jenis kelamin yang
heterogen yang dibawa kedalam suatu organisasi sehingga tidak seperti mesin, uang dan
material, yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai dan diatur sepenuhnya dalam mendukung
tercapainya tujuan organisasi.

8
Seorang pemimpin memiliki kewajiban dan wewenang untuk dapat menggerakan dan
mengarahkan sumber daya manusia/pegawai agar dapat memberikan kontribusi yang baik
kepada masyarakat. Selain itu, pemimpin juga memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan kinerja dari setiap pegawai agar dalam pelaksanaan tugasnya
mereka dapat bekerja dengan loyal, dan memiliki tanggung jawab yang baik terhadap
tugasnya.

Pemimpin yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari
bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya
kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai pemimpin yang
menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula bekerja dalam struktur
yang ada secara efektif. Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar
mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan. Kepemimpinan
dapat pula diartikan sebagai kemampuan atau ketangkasan mendorong sejumlah orang (dua
orang atau lebih) agar bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah
pada tujuan bersama.

Gaya kepemimpinan berkenan dengan bagaimana cara seorang pemimpin


mempengaruhi bawahannya dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang pemimpin
juga harus mampu memberi motivasi kepada pegawainya dalam menjalankan pekerjaannya
dengan penuh tanggung jawab. Pada dasarnya seorang pemimpin merupakan aktor penting
dalam sebuah organisasi, kelompok, instansi untuk mengarahkan bawahannya. Terkait
gaya kepemimpinan dalam upaya peningkatan kinerja para pegawainya, maka pemimpin
harus mampu memahami gaya kepemimpinannya terhadap situasi dan heterogenitas
kematangan para pegawainya dengan begitu gaya kepemimpinan secara langsung akan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

Seluruh model gaya kepemimpinan yaitu otokratik, demokratis, peternalistis,


militeristis, kharismatis, dan laissz faire tentu akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai di seluruh instansi pemerintahan. Gaya Kepemimpinan yang efektif tentu saja
akan menghasilkan para pegawai yang loyal terhadap pimpinannya, sehingga gaya
kepemimpinan menjadi salah satu indikator terkait keberhasilan dari suatu kinerja dalam
organisasi. Seorang pemimpin yang baik yaitu pemimpin yang bisa menciptakan
komunikasi yang baik dengan para bawahannya, serta menciptakan suasana dan budaya
kerja yang baik dan dari hal-hal tersebut akan memicu perkembangan kinerja para

9
pegawainya, dan begitupun dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpin
pada setiap instansi pemerintahan. Dengan budaya kerja yang baik, serta komunikasi yang
baik pula, maka kinerja para pegawainya pun akan lebih baik, sehingga hal tersebut akan
saling menyatu dan berakhir pada konstribusi organisasi terhadap masyarakatnya.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,


memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Berdasarkan dari pengertian dan pemaparan sebelumnya bahwa
kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap
keberhasilan dan kegagalan sebuah kinerja di organisasi tersebut. Maka dari itu, seorang
pemimpin harus memiliki tipe dan gaya kepemimpinan yang baik untuk menjalankan
kegiatan di dalam organisasi atau lembaganya, termasuk lembaga pemerintahan.

Tipe dan gaya kepemimpinan saling berhubungan satu sama lain dimana dalam tipe
kepemimpinan terdapat gaya kepemimpinan. Tipe kepemimpinan merupakan bentuk atau
pola kepemimpinan dan seorang pemimpin, sedangkan gaya kepemimpinan merupakan
perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam
mempengaruhi pikiran, sikap, dan perilaku anggotanya. Tipe dan gaya kepemimpinan
terdapat berbagai jenis seperti yang sudah dipaparkan di atas bahwa tipe kepemimpinan
dibagi menjadi enam tipe yaitu tipe kepemimpinan otokratis, tipe militeristis, tipe
paternalistis, tipe kharismatis, tipe demokratis, dan tipe laissez faires. Sedangkan gaya
kepemimpinan dibagi menjadi empat gaya yaitu Gaya kepemimpinan demokratis, gaya
kepemimpinan analitis, gaya kepemimpinan moralis, dan gaya kepemimpinan
entrepreneur.

Di Indonesia, mulai dari presiden pertama hingga saat ini memiliki tipe dan gaya
kepemimpinan yang berbeda-beda. Presiden Republik Indonesia saat ini, Bapak Joko
Widodo memiliki tiga gaya kepemimpinan dalam memimpin negara Indonesia yaitu
pertama partisipatif dimana beliau terlibat dengan anggota/masyarakat ketika akan
mengambil keputusan, salah satu kegiatan yang sering beliau lakukan adalah blusukan.
Melalui kegiatan tersebut akan mengetahui keputusan atau langkah selanjutnya akan
dilakukan seperti apa dan bagaimana. Kedua, karismatik dimana Beliau mampu untuk
menyelesaikan suatu masalah yang dapat menarik perhatian masyarakat, hal ini karena
sebelumnya beliau melakukan blusukan sehingga mengetahui bagaimana
tindakan/keputusan yang akan diambil. Terakhir, transformasional yaitu sebuah keyakinan,
nilai serta kebutuhan atas segala usaha perubahan untuk terobosan baru. Dengan demikian,
11
gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pemerintahan, apabila gaya
kepemimpinan yang diterapkan tepat maka suatu organisasi akan berhasil begitupun
sebaliknya apabila tidak tepat maka akan mengalami kegagalan.

3.2 Saran

Tipe dan gaya kepemimpinan berpengaruh pada kinerja pegawai. Prinsip Prinsip yang
berlaku pada tipe dan gaya kepemimpinan dapat menstimulus motivasi kerja pegawai
sehingga berdampak pula pada peningkatan efektivitas kinerja pegawai. Dengan
menerapkan pendekatan tipe dan gaya kepemimpinan yang tepat, maka fenomena-
fenomena yang menyebabkan produktivitas di dalam suatu organisasi atau pemerintahan
dapat diminimalisir. Pendekatan ini nantinya akan membangun ruang-ruang komunikasi
antara pegawai dengan atasan. Atasan akan lebih jeli dalam mengidentifikasi kebutuhan
pegawainya, pegawai pun akan lebih merasa diperhatikan oleh atasan. Segala aktivitas
pekerjaan pegawai dapat dikontrol dengan baik sehingga kinerja pun akan lebih maksimal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Admin. n.d. "Kinerja Pegawai Dalam Organisasi Pemerintahan Kecamatan." Ikraith-


Ekonomika 5 (2): 219-227.

Annisa, Tsalis. 2022. 10 Tipe Kepemimpinan dalam tim, kamu termasuk yang mana?
September 26. Accessed Oktober 22, 2022. https://www.ekrut.com/media/tipe-tipe-
kepemimpinan.

Azzachra, Risma. 2022. Kepemimpinan Presiden di Indonesia dari masa Soekarno hingga
Jokowi. Januari 16. Accessed Oktober 23, 2022.
https://retizen.republika.co.id/posts/30039/kepemimpinan-presiden-di-indonesia-dari-
masa-soekarno-hingga-jokowi.

Dr. Ir. Mulyadi, M.Si, dkk. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Pemerintahan. Riau: DOTPLUS .

Manitu, E. 2017. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa Propinsi Sulawesi Tengah."
Katalogis 165-171.

13

Anda mungkin juga menyukai