Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN

DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Kepemimpinan Dan Manajerial Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :

Dr. Addin Arsyadana, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1. Closintha Ayu Prameswari 22205101

2. Farah Melliani Mahardya Z 22205113

3. Rohma Yani Nurfadilah 22205125

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat, taufiq, hidayah, dan kemudahan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu
terlimpahkan kepada junjungan kita baginda agung Nabi Muhammad SAW dan semoga kita
semua mendapatkan syafaat beliau kelak di akhirat. Aamiin.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Dan
Manajerial Pendidikan Islam. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk memberikan
wawasan kepada pembaca tentang Konsep Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam yang
berisikan tentang pengertian dari kepemimpinan, fungsi kepemimpinan, dan perbedaan antara
leadership dengan manajerialship. Kepemimpinan dalam pendidikan Islam merupakan peran
dan kemampuan seorang administrator dalam mengelola dan mengarahkan lembaga
pendidikan. Kepemimpinan dalam pendidikan Islam sangat penting untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efisien.

Tim penyusun juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak


Dr. Addin Arsyadana,, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan dan
Manajerial Pendidikan Islam. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan dimasa yang akan datang. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Kediri, 20 Maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 1

C. Tujuan ............................................................................................................................... 2

BAB II ....................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

A. Pengertian Kepemimpinan ............................................................................................... 3

B. Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Secara Umum .......................... 4

C. Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Menurut Perspektif Pendidikan


Islam ...................................................................................................................................... 6

D. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan .................................................................................. 7

E. Perbedaan Antara Leadership Dengan Manajerialship ..................................................... 9

BAB III.................................................................................................................................... 12

PENUTUP ............................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara umum kepemimpinan berdiri atas dasar kepercayaan. Saat
kepercayaan rapuh, maka sosok pemimpin akan segera runtuh. Sama halnya dengan
sebuah kepemimpinan dalam lembaga pendidikan yang berdiri atas dasar
kepercayaan sejak awal, maka hal yang paling mendasar dan terpenting ketika
menjadi seorang pemimpin adalah memberikan kepercayaan dan model figur
pemimpin yang adil dan bertanggung jawab kepada anggota atau bawahannya.
Untuk menjadi seorang pemimpin secara luas dan menjadi seorang pemimpin secara
khusus yaitu dalam lembaga pendidikan harus memiliki karakteristik atau gaya
kepemimpinan yang pada akhirnya adalah memberikan kepercayaan kepada
bawahannya demi terciptanya suatu tujuan organisasi. Kesuksesan dan kegagalan
suatu organisasi selalu dihubungkan dengan kepemimpinan.

Kepemimpinan dalam Islam merupakan hal yang sangat penting sehingga


dalam penerapannya seorang pemimpin memiliki aturan-aturan yang sangat
kompleks dalam menjalankan suatu sistem kepemimpinan dalam berbagai hal.
Veithzal Rivai merumuskan kepemimpinan sebagai suatu proses untuk
menggerakkan sekelompok orang menuju suatu tujuan yang telah disepakati
bersama dengan mendorong atau memotivasi mereka untuk bertindak dengan tidak
terpaksa. Dengan kemampuan seorang pemimpin yang baik dapat menggerakkan
orang-orang menuju tujuan jangka panjang dan betul-betul merupakan usaha untuk
memenuhi tujuan mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan ?
2. Bagaimana konsep dasar karakteristik kepemimpinan pendidikan secara umum ?
3. Bagaimana konsep dasar karakteristik kepemimpinan pendidikan menurut
perspektif pendidikan Islam ?
4. Apa saja fungsi dari kepemimpinan pendidikan ?

1
5. Apa perbedaan antara leadership dengan manajerialship ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian dari kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui tentang konsep dasar karakteristik kepemimpinan pendidikan
secara umum.
3. Untuk mengetahui tentang konsep dasar karakteristik kepemimpinan pendidikan
menurut perspektif pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui tentang fungsi dari kepemimpinan.
5. Untuk mengetahui tentang perbedaan antara leadership dengan manajerialship.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Secara etimologis, kepemimpinan berasal dari akar “pimpin” menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Berawal I “lead” yang artinya mengarahkan, menunjukkan
jalan dan mengarahkan. Kepemimpinan adalah suatu proses atau kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk memperoleh tugas dan arah yang
sama untuk mecapai tujuan organisasi (Lubis, L, 2020). Sementara itu, sebagaimana
dikutip oleh Hendya Soetopo (Bashori, B, 2018), kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi seluruh kegiatan organisasi dan
kelompok. Jadi, kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi orang-orang dalam suatu organisasi dengan sistem nilai tertentu dan
1
visi tertentu untuk mencapai tujuan.

Konsep kepemimpinan merupakan komponen fundamental di dalam menganalisis


proses dan dinamika di dalam organisasi. Untuk itu banyak kajian dan diskusi yang
membahas definisi kepemimpinan yang justru membingungkan. Menurut Katz dan
Kahn (dalam Watkin, 1922) berbagai definisi kepemimpinan pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok besar yakni “sebagai atribut atau kelengkapan
dari suatu kedudukan, sebagai karakteristik seseorang, dan sebagai kategori perilaku”.
2

Kepemimpinan (leadership) merupakan pembahasan yang selalu menarik, karena ia


merupakan salah satu faktor penting dan menentukan keberhasilan atau gagalnya
suaru organisasi dalam mencapai tujuannya. Pentingnya hal itu ditandai dengan
berlangsungnya berbagai jenis kegiatan pelatihan (training) kepemimpinan, terutama
bagi individu yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpinan suatu organisasi atau
lembaga. Dan sangat maklum bahwa setiap organisasi apapun jenisnya pasti memiliki

1
Ibrahim, Mohammed Sani, and J. A. Wahab. "Kepemimpinan pendidikan." Bangi: Universiti Kebangsaan
Malaysia (2012).
2
Wibowo, Udik Budi. "Teori kepemimpinan." Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta
[skripsi].[internet].[diunduh 26 September 2017]. Tersedia pada: http://staff. uny. ac. id/sites/default/files/tmp/C
20201113 (2011).

3
dan memerlukan seorang pemimpin tertinggi (pimpinan puncak) dan manajer tertinggi
3
(top manajer) yang harus menjalankan kepemimpinan dan manajemen.

Kepemimpinan adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang ditentukan oleh


anggapan para anggota kelompok bahwa seorang dari anggota kelompok itu memiliki
kekuasaan untuk menentukan pola perilaku terkait dengan aktivitasnya sebagai
anggota.

Watkins (1922) mengemukakan bahwa “kepemimpinan berkaitan dengan


anggota yang memiliki kekuasan dari suatu kelompok yang dapat dibedakan secara
positif dari anggota lainnya baik dalam perilaku, karakteristik pribadi, pemikiran, atau
struktur kelompok”. Pengertian ini tampak berusaha memadukan ketiga ketegori
pemikiran secara komprehensif karena dalam definisi kepemimpinan tersebut
tercakup karakteristik pribadi, perilaku, kedudukan seseorang dalam suatu kelompok.
Berdasrkan pengertian tersebut maka teori kepemimpinan pada dasarnya merupakan
kajian tentang individu yang memiliki karakteristik fisik, mental, dan kedudukan yang
dipandang lebih daripada individu lain dalam suatu kelompok sehingga individu yang
bersangkutan dapat mempengaruhi individu lain dalam kelompok tersebut untuk
bertindak ke arah pencapaian suatu tujuan.

B. Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Secara Umum


Secara garis besar, setiap orang yang diangkat menjadi seorang pimpinan
didasarkan atas beberapa kelebihan yang dimilikinya dari pada orang-orang yang
dipimpin. Karena itu untuk menjadi pimpinan diperlukan adanya syarat-syarat
tertentu, yakni karakteristik atau sifat-sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang
4
pemimpin. Menurut Mujani Qomar, karakteristik dari seorang pemimpin dalam
kepemimpinan pendidikan antara lain :

a. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk mengendalikan


lembaga atau organisasinya
b. Memfungsikan keistimewaannya yang lebih di banding orang lain
c. Memahami kebiasaan dan bahasa orang yang menjadi tanggung jawabnya
d. Mempunyai karisma atau wibawa dihadapan manusia atau orang lain

3
Khamdani, Puji. "Kepemimpinan dan Pendidikan Islam." Madaniyah 4.2 (2014): 259-276.
4
Muhammad Yani, KONSEP DASAR KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
ISLAM, Jurnal AL-HIKMAH, Vol. 3, No. 2, (2021), hlm. 160

4
e. Bermuamalah dengan lembut dan kasih sayang terhadap bawahannya, agar orang
lain simpatik kepadanya
f. Bermusyawarah dengan para pengikut serta memminta pendapat dan pengalaman
dari mereka
g. Mempunyai power dan pengaruh yang dapat memerintah serta mencegah karena
seorang pemimpin harus melakukan kontrol pengawasan atas pekerjaan
anggotanya
h. Bersedia mendengarkan nasihat dari orang lain 5

Sharplin menyebutkan bahwa kepemimpinan yang baik dicirikan oleh sifat


manusiawi, memandang jauh kedepan ( visioner ) inspiratif atau kaya akan gagasan,
dan percaya diri. Ciri atau kriteria seorang pemimpin yang efektif dan efisien menurut
Abu Bajar adalah sebagai berikut :

a. Sifatnya peka terhadap permasalahan lingkungan yang dipimpinnya


b. Mempunyai kepibadian yang terkontrol tidak emosional, intiligensi tinggi
c. Sifat pemberani, tidak egoistis atau individualistis, bertanggung jawab,
komunikatif
d. Tidak curiga dan berprasangka buruk pada bawahan, tidak bersifat pasif
e. Memiliki kecerdasan dan ketangkasan pada aspek teknis tugasnya
f. Memiliki sikap terbuka, idenya luas, rendah hati, tidak sombong, mau mendengar
aspirasi bawahanyya
g. Bersikap adil, jujur, dan bijaksana
h. Berfungsi sebagai penyalur komunikasi 6

Dari beberapa penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang


pemimpin pendidikan harus mempunyai beberapa karakteristik yang menyatu dalam
dirinya baik secara pribadi, sosial, maupun susila. Dengan demikian karakterisktik
tersebut dapat memberikan dampak terhadap dikap dan setiap kebiijakan yang akan
diambilnya, yang bermakna positif.

5
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, ( Jakarta: Erlangga, 2007 ), hlm. 227
6
Abu Bajar, Ilmu Manajemen, ( Makassar: Alauddin University Press, 2016 ), hlm. 124-125

5
C. Konsep Dasar Karakteristik Kepemimpinan Pendidikan Menurut
Perspektif Pendidikan Islam
Karakteristik pemimpin pendidikan menurut perspektif pendidikan islam
adalah sama dengan karakteristik yang dituntut dengan pendidikan pada umumnya,
maksudnya pendidikan islam tidak menolak semua sifat atau karakteristik yang telah
dijabarkan oleh para ahli pendidikan. Dalam pendidikan Isslam ada hal-hal yang
sangat ditekankan mengenai karakteristik yang harus dimiliki oleh pemimpin
pendidikan Islam. Karakteristik yang harus dimiliki oleh kepemimpinan pendidikan
Islam juga lebih condong atau sama dengan karakteristik yang dicerminkan oleh Nabi
Muhammad SAW, beliau selalu memperlakukan orang dengan adil dan jujur.
Menerapkan karakteristik yang dimiliki oleh beliau, otomatis kepemimpinan
pendidikan Islam akan berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Adapun karakteristik
yang harus dimiliki seorang pemimpin pendidikan Islam yang mengacu pada sifat
Rasulullah saw, yakni :

a. Memiliki sifat shidiq (jujur)

Kepemimpinan yang mengedepankan integritas moral atau akhlak, perbuatan,


kejujuran, sikap dan perilaku etis. Sifat jujur merupakan nilai-nilai transendental
yang mengacu pada kebenaran. Perilaku pemimpin yang jujur selalu mendasarkan
pada kebenaran yang diyakini pihak lain yang mungkin berbeda dengan
keyakinannya.

Dalam hubungannya dengan kepemimpinan pendidikan, sifat jujur dapat


dikatakan sebagai hal yang urgent dalam penerapannya, sebab sifat jujur yang
dimiliki oleh seorang pemimpin suatu madrasah atau lembaga pendidikan dapat
jauh dari ketertinggalan, karena pemimpin yang mebiasakan dirinya untuk jujur
dan adil akan membuat bawahannya menjadi lebih percaya terhadapnya.

b. Memiliki sifat amanah (dapat dipercaya)

Sifat amanah yang dimiliki oleh pemimpin jika diterapkan dalam pendidikan
akan memberikan keberhasilan pada madrasah atau lembaga pendidikan yang
dipimpin. Apabila pemimpin dapat menyampaikan suatu hal yang dapat
disampaikan dan tidak menyembunyikan suatu hal, otomatis akan berpengaruh
pada keberhasilan atau kesuksesan suatu lembaga pendidikan tersebut. Begitu

6
pula sebaliknya, jika terdapat hal yang harus disampaikan tetapi tetap
menyembunyikannya maka lambat laun akan berpengaruh terhadap lembaga
pendidikan yang dipimpinnya.

c. Memiliki sifat tabligh (menyampaikan)

Dalam kepemimpinan pendidikan Islam, secara tidak langsung lembaga


pendidikan akan berjalan dengan sukses tanpa adanya perpecahan didalamnya.
Oleh sebab itu, pemimpin sangat berpengaruh besar untuk memberikan arahan,
motivasi atau wejangan terhadap bawahannya sehingga dalam suatu lembaga
pendidikan yang dipimpin akan berjalan lancar tanpa adanya perpecahan.

d. Memiliki sifat fathonah (cerdas)

Sifat fathonah yang diterapkan dalam kepemimpinan pendidikan secara


otomatis dalam suatu lembaga pendidikan dapat berjalan sesuai yang diinginkan
karena dengan pemimpin yang cerdas dapat memahami bagaimana organisasi
yang dipimpin, sehingga dala penyelesaian masalah pemimpin dapat
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Selain itu, pemimpin yang
cerdas dapat memberi nasihat, bimbingan dan pandangan untuk bawahannya
sehingga lembaga yang dipimpinnya tidak akan tertinggal.

Dengan seluruh perspektif pendidikan Islam tentang karakteristik


kepemimpinan pendidikan yang baik menurut perspektif pendidikan Islam. Meskipun
pendidikan Islam dapat menerima segala sifat kepemimpinan pendidikan secara
umum, namun pendidikan Islam lebih menekankan sifat pemimpin itu berdasarkan
pada sumber pokok yakni Al-Qur’an dan hadis.

D. Fungsi Kepemimpinan Pendidikan


Fungsi kepemimpinan berarti suatu usaha yang harus dilakukan oleh
pemimpin sesuai dengan kedudukannya sebagai pemimpin. Dengan kata lain, seorang
pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi baawahannya untuk
melakukan suatu pekerjaan yang baik. Fatonah mengemukakan pendapat bahwa
kepemimpinan terkhusus dalam ranah kependidikan dimaknai sebagai kesanggupan
seorang individu dalam membimbing, menggerakkan, mengarahkan anggota atau
bawahannya berkenaan dengan implementasi proses pendidikan dan pengajaran

7
7
dalam rangka mawujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Sejalan dengan
kompleksitas dan keunikan institusi pendidikan, kepemimpinan pendidikan
mempunyai fungsi sebagai berikut: kepemimpinan pendidikan sebagai manajer,
sebagai pemimpin, dan sebagai pendidikan. Akan tetapi, secara lebih rinci
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) membagi fungsi kepemimpinan
pendidikan menjadi tujuh, yaitu :

1. Sebagai pendidik (educator)


2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor (penyedia)
5. Leader (pemimpin)
6. Inovator
7. Motivator

Tujuh fungsi kepemimpinan itu sering disebut dengan istilah EMASLIM.

Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai educator (pendidik) mencangkup


tujuh aspek, yaitu prestasi tenaga pendidik, kemampuan membimbing tenaga
pendidik, kemampuan membimbing karyawan, membimbing siswa, mengembangkan
staff, kemampuan belajar dan mengikuti perkembangan iptek, dan kemampuan
memberi contoh mengajar.

Sementara itu, fungsi kemampuan kepemimpinan pendidikan sebagai manajer


mencangkup aspek-aspek kemampuan menyusun program, menyusun organisasi
kepegawaian, dalam institusi pendidikan, menggerakkan staff, dan aspek kemampuan
mengelola administrasi persuratan. Berikutnya yakni fungsi kepemimpinan
pendidikan sebagai administrator mencangkup kemampuan mengelola administrasi
kegiatan belajar-mengajar serta bimbingan dan konseling, kesiswaan, ketenagaan,
keuangan, sarana dan prasarana, maupun aspek kemampuan mengelola administrasi
persuratan. Tujuh fungsi kepemimpinan pendidikan atau EMASLIM, dapa diringkas
menjadi tiga unsur pokok sebagai berikut:

7
Rotua Setiani Sinaga, Peranan dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan yang Efektif dan Unggul, Jurnal
Pendidikan Sosial dan Humaniora, Vol. 1, No. 4, (2022), hlm. 159

8
1. Kepemimpinan pendidikan sebagai manajer, mencangkup didalamnya fungsi
sebagai administrator, dan supervisor
2. Kepemimpinan pendidikan sebagai pemimpin, mencangkup di dalamnya fungsi
sebagai inovator dan motivator
3. Kepemimpinan pendidikan sebagai pendidik, mencangkup fungsi kepemimpinan
pendidik sebagai manajer, pemimpin dan pendidik.8

E. Perbedaan Antara Leadership Dengan Manajerialship


Perbedaan antara manajerial dan leadership telah menjadi topik yang dibahas
dan diperdebatkan dalam konteks organisasi. Warren Bennis, dalam karyanya "On
Becoming A Leader", menggarisbawahi perbedaan mendasar antara manajer dan
pemimpin dalam cara mereka memotivasi orang-orang yang bekerja di bawah mereka.
Managerial, secara definisi ialah system perseorangan yang memiliki bawahan dan
otoritas formal yang diberikan oleh perusahaan, biasanya cenderung menggunakan
gaya otoriter dan transaksional dalam memimpin, di mana bawahan diinstruksikan
untuk melakukan tugas-tugas tertentu dengan imbalan yang dijanjikan.9 Fokus utama
manajer adalah menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan batasan waktu dan anggaran
yang ketat, dan mereka cenderung mencari kenyamanan serta menghindari risiko yang
berlebihan. Dalam hal ini, manajer lebih cenderung memperhatikan tugas-tugas rutin
dan memastikan kepatuhan terhadap aturan dan prosedur yang telah ditetapkan .10

Di sisi lain, pemimpin tidak memiliki bawahan dalam arti formal, terutama
ketika mereka sedang memimpin. Adapun definisi dari leadership/kepemimpinan
ialah system perseorangan yang memiliki pengaruh dan kapasitas untuk menggerakan
11
tindakan kolektif dan jangka panjang. Meskipun banyak pemimpin juga memiliki
tanggung jawab manajerial, ketika mereka memimpin, mereka harus mengandalkan
karisma dan kemampuan mereka untuk memotivasi orang lain secara sukarela. Gaya
kepemimpinan lebih condong ke arah transformasional, di mana pemimpin
menginspirasi pengikut mereka dengan visi yang kuat dan menciptakan lingkungan di
mana orang-orang merasa termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal.12
Pemimpin juga lebih cenderung mencari risiko yang terkendali, melihatnya sebagai
8
Rohmat, Kepemimpinan Pendidikan, JURNAL PEMIKIRAN ALTERNATIF KEPENDIDIKAN, Vol. 11,
No. 1, (2006), hlm. 2
9
Bennis, W. G. On Becoming a Leader. Basic Books: New York, 2009, hlm 9.
10
Ibid
11
Northouse, P. G. Leadership: Theory and practice. Sage publications, 2021.
12
Ibid

9
peluang untuk mencapai tujuan yang lebih besar, dan mereka dapat melanggar aturan
yang ada demi mencapai hasil yang diinginkan. Selain itu, perbedaan antara manajer
dan pemimpin juga terlihat dalam fokus kerja mereka. Zaleznik dalam bukunya
menguraikan secara rinci antara Manajerial dan Leadership. Adapun penjelasan
lengkapnya sebagai berikut :13

Manajerial cenderung terfokus pada tugas-tugas jangka pendek yang harus


diselesaikan, sementara pemimpin memiliki pandangan yang lebih jauh ke depan dan
berfokus pada menciptakan perubahan jangka panjang. Pemimpin juga lebih
berorientasi pada orang, mereka mendorong karyawan untuk mengembangkan potensi
mereka dan memperhatikan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Selanjutnya, dalam konteks inovasi, perbedaan antara manajer dan pemimpin


juga sangat mencolok. Manajer cenderung mempertahankan status quo dan
mengutamakan kepatuhan terhadap aturan yang ada, sementara pemimpin lebih
terbuka terhadap perubahan dan mencari cara untuk memajukan organisasi melalui
inovasi. Mereka melihat kesalahan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan
mengajak bawahan untuk berani mengambil risiko dalam mencapai tujuan bersama.
Sebagai tambahan, terkait dengan gaya komunikasi, menurut Northouse manajer
cenderung menggunakan pendekatan yang lebih formal dan hierarkis dalam
berinteraksi dengan bawahan, sementara pemimpin lebih terbuka dan mengedepankan
hubungan yang lebih dekat dengan anggota tim mereka. Mereka mampu membangun
hubungan yang kuat dan saling percaya dengan orang-orang di sekitar mereka, yang
membantu dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif .14

Dari uraian di atas, terlihat bahwa perbedaan antara manajemen dan


kepemimpinan sangatlah signifikan dalam konteks organisasi. Manajer cenderung
fokus pada pengelolaan tugas-tugas dan kepatuhan terhadap aturan yang ada,
sementara pemimpin lebih berorientasi pada visi, inovasi, dan pengembangan potensi
orang-orang di sekitarnya. Meskipun demikian, banyak individu yang memegang
kedua peran tersebut, dan keseimbangan antara manajemen dan kepemimpinan sering
dianggap penting untuk mencapai hasil terbaik dalam sebuah organisasi. Oleh karena
itu, dalam mengelola sebuah organisasi, penting untuk mengakui perbedaan-

13
Zaleznik, A. Managers and leaders. Harvard business review. 2004
14
Northouse, Peter G. Leadership: Theory and Practice. Sage Publications, 2021

10
perbedaan ini dan menggabungkan kedua peran tersebut secara efektif demi
kesuksesan bersama.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, mengarahkan dan
mengkoordinasi seluruh kegiatan organisasi dan kelompok. maka, kepemimpinan
pada dasarnya adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang-orang dalam
suatu organisasi dengan sistem nilai tertentu dan visi tertentu untuk mencapai tujuan.
Berdasrkan pengertian tersebut maka teori kepemimpinan pada dasarnya merupakan
kajian tentang individu yang memiliki karakteristik fisik, mental, dan kedudukan yang
dipandang lebih dari pada individu lain dalam suatu kelompok sehingga individu yang
bersangkutan dapat mempengaruhi individu lain dalam kelompok tersebut untuk
bertindak ke arah pencapaian suatu tujuan.

Setiap orang yang diangkat menjadi seorang pimpinan didasarkan atas


beberapa kelebihan yang dimilikinya dari pada orang-orang yang dipimpin. Karena itu
untuk menjadi pimpinan diperlukan adanya syarat-syarat tertentu, yakni karakteristik
atau sifat-sifat yang baik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin pendidikan harus mempunyai beberapa karakteristik yang menyatu dalam
dirinya baik secara pribadi, sosial, maupun susila.

B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tentu menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan dari isi materi dan juga referensi. Dalam
penulisan makalah inipun juga masih terdapat kekurangan, oleh sebab itu saran dan
kritik sangat penulis butuhkan guna memperbaiki makalah berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bajar, Abu. Ilmu Manajemen. Cet I; Makassar: Alauddin University Press, 2016.

Bennis, W. G. (2009). On Becoming A Leader. Basic Books: New York.

Ibrahim, Mohammed Sani, and J. A. Wahab. "Kepemimpinan pendidikan." Bangi:


Universiti Kebangsaan Malaysia (2012).

Khamdani, Puji. "Kepemimpinan dan Pendidikan Islam." Madaniyah 4.2 (2014): 259-
276.

Northouse, P. G. (2021). Leadership: Theory And Practice. Sage Publications.

Northouse, Peter G. Leadership: Theory And Practice. Sage Publications, 2021.

Qomar, Mujamil. Manajemen Pendidikan Islam. Cet. I; Jakarta: Erlangga, 2007.

Rohmat. (2006) Kepemimpinan Pendidikan. JURNAL PEMIKIRAN ALTERNATIF


KEPENDIDIKAN. Vol. 11, No. 1.

Sinaga, Rotua Setiani. (2022) Peranan dan Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan
yang Efektif dan Unggul. Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora. Vol. 1, No. 4.

Wibowo, Udik Budi. "Teori kepemimpinan." Badan Kepegawaian Daerah Kota


Yogyakarta [skripsi].[internet].[diunduh 26 September 2017]. Tersedia pada: http://staff. uny.
ac. id/sites/default/files/tmp/C 20201113 (2011).

Zaleznik, A. (2004). Managers And Leaders. Harvard Business Review.

13

Anda mungkin juga menyukai