Anda di halaman 1dari 22

KEPEMIMPINAN VISIONER

MAKALAH KEPEMIMPINAN STRATEGIS PENDIDIKAN ISLAM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kepemimpinan Strategis Pendidikan Islam

Yang diampu oleh:

Prof. Dr. Mustaqim, M.Pd.

Prof. Dr. Fatah Syukur, M.Ag.

Oleh:

Sofwan Farohi

Nim: 2203038021

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN WALISONGO SEMARANG

2023
2

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT hingga saat ini kita masih
diberi anugerah dan nikmat, sehingga kami dapat menyelasaikan pembuatan
makalah ini dengan judul KEPEMIMPINAN VISIONER tepat pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Kepemimpinan Strategis Pendidikan Islam. Dalam makalah ini membahas tentang
konsep dasar kepemimpinan visioner, tujuan fungsi dan manfaatnya, juga
membahas teori kepemimpinan visioner dan aplikasinya dalam pendidikan. Kami
sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, semoga makalah
ini bermanfaat bagi kami dan khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif


sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kognitifitas pada tugas-
tugas lainnya pada waktu mendatang.

Semarang, April 2023

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3

A. LATAR BELAKANG ..................................................................................3

B. RUMUSAN MASALAH ..............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................5

A. Pengertian Kepemimpinan Visioner .............................................................5

B. Ciri, Karakteristik dan Peran Pemimpin Visioner.......................................11

C. Teori Kepemimpinan Visioner dan Penerapanya dalam Lembaga


Pendidikan ..........................................................................................................16

BAB III PENUTUP ...............................................................................................19

A. Kesimpulan .................................................................................................19

B. Saran ............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................21


4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kepemimpinan merupakan aspek penting dalam setiap organisasi


atau lingkungan. Sebuah kepemimpinan yang baik dapat membantu
mencapai tujuan organisasi atau lingkungan tersebut secara efektif dan
efisien. Salah satu gaya kepemimpinan yang banyak digunakan oleh
pemimpin untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan memajukan
organisasi atau lingkungan di sekitarnya adalah kepemimpinan visioner.

Kepemimpinan visioner dapat diartikan sebagai gaya kepemimpinan


yang berfokus pada pengembangan visi jangka panjang dan strategi untuk
mencapainya. Pemimpin visioner cenderung memiliki kecenderungan untuk
berpikir jangka panjang dan fokus pada tujuan yang lebih besar daripada
kepentingan pribadi atau kelompok. Mereka juga sering mencari cara baru
untuk mengatasi masalah dan menciptakan inovasi yang dapat memajukan
organisasi atau lingkungan di sekitarnya.

Namun, untuk menjadi pemimpin visioner yang efektif, diperlukan


kombinasi keterampilan kepemimpinan, termasuk kemampuan untuk
memimpin dan menginspirasi orang lain, kemampuan untuk berkomunikasi
secara efektif, dan kemampuan untuk berpikir strategis. Oleh karena itu,
dalam makalah ini, akan dibahas lebih lanjut tentang kepemimpinan visioner,
termasuk pengertian, karakteristik, manfaat, dan tantangan dalam
menerapkannya dalam organisasi atau lingkungan di sekitarnya.
5

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Kepemimpinan Visioner?
2. Apa Peran, Ciri-ciri dan Kompetensi Pemimpin Visioner?
3. Apa Teori Kepemimpinan Visioner dan Penerapannya?
C. TUJUAN
1. Mengetahui dan Menganalisis Pengertian Kepemimpinan Visioner.
2. Mengetahui dan Menganalisis Peran, Ciri-ciri dan Kompetensi Pemimpin
Visioner.
3. Mengetahui dan Menganalisis Teori Kepemimpinan Visioner dan
Penerapannya.
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Visioner


Kepemimpinan merupakan faktor penentu keberhasilan suatu
lembaga atau organisasi. Sebagai roda penggerak, seorang pemimpin harus
memiliki kemampuan untuk mengantisipasi, mengelola, dan menggerakkan
organisasi secara cepat dan tepat. Kepemimpinan tidak hanya terbatas pada
pengambilan keputusan (decision making), namun juga menjadi kunci
keberhasilan lembaga atau organisasi. Oleh karena itu, seorang pemimpin
(leader) harus memenuhi kualitas yang diperlukan untuk mampu memimpin
dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan1.
Kepemimpinan, seperti yang dikutip oleh Nur Efendi2 dari A.M.
Mangunharja, berasal dari kata pemimpin yang dalam bahasa Inggris disebut
sebagai leader. Kata ini berasal dari akar kata to lead yang memiliki arti yang
saling erat berhubungan, seperti bergerak lebih awal, berjalan di depan,
mengambil langkah pertama, memelopori, mengarahkan pikiran, pendapat,
dan tindakan orang lain, membimbing, menuntun, dan menggerakkan orang
lain melalui pengaruhnya.
Posisi kepemimpinan dalam fungsi manajemen sangat erat kaitannya
dengan fungsi manajemen yang mengandung kata leading dan directing.
Meskipun sudah banyak definisi kepemimpinan, namun makna
kepemimpinan banyak dipahami secara berbeda-beda sesuai dengan sudut
pandang masing-masing. Menurut Husaini Usman3, "kepemimpinan adalah
proses memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan secara efisien dan
efektif".

1
Hadari Nawawi, Administrasi Dan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta: Haji Masagung, 2018).
Hlm. 81.
2
Nur Efendi, Islamic Educational Leadership (Memahami Integrasi Konsep Kepemimpinan Di
Lembaga Pendidikan Islam) (Yogyakarta: Kalimedia, 2015). Hlm. 2.
3
Husaini Usman, Administrasi, Manajemen, Dan Kepemimpinan Pendidikan (Jakarta: Bumi
Aksara, 2019). Hlm. 145.
7

Beberapa pengertian kepemimpinan sebagai berikut:


1. Katz dan Kahn dikutip oleh Cepi berpandangan : “ kepemimpinan adalah
peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit berada di atas kepatuhan
mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi”.4
2. Gary Yukl mengutip pendapatnya Darth dan Paulus mengatakan :
“Kepemimpinan adalah proses untuk memahami apa yang dilakukan
orang secara bersama-sama, sehingga mereka memahami dan mau
melakukannya”.5
3. Sutikno mengungkapkan: “Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan
untuk mempengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar mau berbuat
seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang lain yang
memimpinnya”.6
4. Veithzal Rivai: “Kepemimpinan adalah suatu perilaku dengan tujuan
tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk
mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat
individu dan organisasi, sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi”.7
Dari pernyataan di atas menggambarkan bahwa kepemimpinan
bukan hanya tentang memberikan arahan atau instruksi secara mekanis, tetapi
juga tentang meningkatkan pengaruh dan memimpin orang-orang dalam
organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan tidak hanya
berkaitan dengan tugas-tugas rutin, tetapi juga tentang menciptakan
perubahan dan inovasi yang diperlukan untuk memajukan organisasi atau
lingkungan di sekitarnya. Pemimpin harus dapat menginspirasi dan
memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan yang lebih dari sekadar
mengikuti instruksi rutin. Dalam hal ini, kepemimpinan lebih mengacu pada

4
Cepi Priatna, Perilaku Organisasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015). Hlm, 30.
5
Gary Yulk, Leadership in Organizations, 7th ed. (Jakarta: PT. Indeks, 2015). Hlm, 3.
6
Sutikno, Pemimpin Dan Kepemimpin: Tips Praktis Untuk Menjadi Pemimpin Yang Diidolakan
(Lombok: Holistica, 2014). Hlm, 16.
7
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek
(Bandung: Raja Grafindo Persada, 2013). Hlm, 3.
8

kemampuan memimpin orang dalam suatu gerakan atau perubahan yang


diharapkan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Setiap manusia memiliki impian, keinginan, dan ide yang ingin
dicapai ketika dewasa. Sebagai individu yang memiliki ambisi, menjadi
pemimpin dalam sebuah organisasi dan merancang organisasi yang maju,
profesional, dan mampu bersaing di tingkat global merupakan salah satu
contoh dari impian atau visi. Hal ini menunjukkan bahwa visi dapat
membantu seseorang untuk mencapai tujuannya dan menjadi sukses dalam
karirnya.
Visi adalah gambaran masa depan yang realistis dan diinginkan bagi
suatu organisasi, yang mencerminkan arah dan tujuan yang diinginkan untuk
mencapai keberhasilan yang lebih baik dari saat ini. Visi merupakan ekspresi
dari upaya organisasi untuk menciptakan harapan dan motivasi bagi
pelanggan dan karyawan mereka. Seorang pemimpin yang mampu
menjalankan rencananya dengan baik dapat memberikan dampak positif bagi
organisasi dan mencapai visi yang diinginkan. Namun, penting untuk
menciptakan peran dan fungsi yang jelas dan benar dalam mencapai visi
tersebut.8
Agar menjadi pemimpin yang visioner maka ia harus memahami
konsep visi sebagai berikut:
Lee Roy Beach9 mendefinisikan visi sebagai berikut:" Vision defines
the ideal future, perhaps implying retention of the current culture and the
activities, or perhaps implying change. (Visi menentukan masa depan yang
ideal, mungkin menyiratkan pelestarian budaya dan aktivitas saat ini, atau
mungkin menyiratkan perubahan)
Gaffar menyebutkan Visi terbentuk karena pengalaman hidup,
pendidikan, pengalaman profesional, interaksi dan komunikasi, penemuan

8
Ike Yessi Widowati, Aris Sarjito, and George Royke Deksino, “Kepemimpinan Visioner Demi
Terwujudnya Organisasi Yang Kuat Dan Taguh Dalam Menghadapi Vuca,” Prodi Manajemen
Pertahanan, Fakultas Manajemen Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia 9, no.
4 (2022): 1483–1490.
9
Lee Roy Beach, Making The Right Decision Organiztional Culture, Vision and Planning (United
States of America: Prentice-Hall Inc, 1993). Hlm. 50.
9

keilmuan, serta kegiatan intelektual yang membentuk pola pikir tertentu


(mindset).
Danim dan Suparno10 menyatakan “Visi bukan hanya sebuah gagasan
atau gambaran tentang masa depan yang lebih baik bagi organisasi, tetapi
merupakan kekuatan yang mendorong untuk memulai masa depan dengan
memanfaatkan kemampuan, keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk
mewujudkannya. Individu yang memiliki visi dapat menciptakan ide-ide
berpengaruh dan menginspirasi orang-orang kreatif untuk mewujudkan
gagasan ke dalam kenyataan. Orang-orang berbakat dan pembuat kebijakan
selalu mencari tindakan dan kepemimpinan dari organisasi pendidikan yang
menunjukkan arah yang jelas dengan memberikan visi mengenai masa depan
yang lebih baik”.
Pendapat Blok yang dikutip oleh Bush11 mengatakan bahwa Visi
adalah gambaran masa depan yang diinginkan, merupakan keadaan yang
dipilih. Visi juga mengekspresikan optimisme dalam lingkungan baik
birokrasi maupun non-birokrasi.
Nanus12 mengatakan “Something that articulates a view of a
realistic, credible, attractive future for the organization, a condition that is
better in some important ways than what now exists”. ("Suatu hal yang
mengartikulasikan pandangan tentang masa depan yang realistis, kredibel,
dan menarik bagi organisasi, sebuah kondisi yang lebih baik dalam beberapa
hal penting daripada apa yang ada saat ini"). Secara umum dapat kita katakan
bahwa visi adalah suatu gambaran mengenai masa depan yang kita inginkan
bersama.
Pengertian pemimpin visioner juga akan dibahas guna memenuhi
pemahaman atas kepemimpinan visioner. Beberapa pengertiannya adalah
sebagai berikut:

10
Sudarwan dan Suparno Danim, Menjadi Pemimpin Besar Visioner. Berkarakter (Bandung:
Alfabeta, 2012). Hlm. 6.
11
Coleman & Bush, Leadership And Rategic Management in Education (London: A SAGE
Publications Company, 2006). Hlm. 36.
12
Werren Bennis and Burt Nanus, Leaders Strategi Untuk Mengemban Tanggung Jawab (Jakarta:
PT. Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2006). Hlm. 19.
10

Marno13 menyebutkan bahwa Seorang pemimpin visioner adalah


seseorang yang memiliki pandangan ke depan dan selalu berorientasi pada
apa yang ingin dicapai di masa depan dari realitas yang sedang dihadapi. Bagi
seorang pemimpin visioner, ketika ia melihat sebuah batu, di dalam
pikirannya tergambar keinginan untuk membangun sebuah rumah yang besar
dan megah. Pemimpin yang visioner sangat penting dan menentukan
keberlangsungan organisasi.
Goleman dalam pandangan lain menyebutkan bahwa Kepemimpinan
visioner merupakan pola kepemimpinan yang berusaha untuk menggerakkan
orang-orang ke arah impian bersama dengan dampak iklim emosi paling
positif dan paling tepat digunakan saat perubahan membutuhkan visi baru
atau ketika dibutuhkan arah yang jelas.14
Kepemimpinan visioner adalah sebuah model/pola kepemimpinan
yang dimaksudkan memberi arti pada kerja dan usaha yang dilakukan secara
bersama-sama oleh seluruh komponen organisasi dengan cara memberi
arahan berdasarkan visi yang dibuat secara jelas.15
Kesimpulan dari kepemimpinan visioner adalah bahwa pemimpin
dengan gaya ini memiliki tujuan untuk menciptakan visi yang jelas dan
inspiratif, memberikan arahan dan makna pada setiap tindakan yang
dilakukan oleh anggota organisasi, serta menciptakan lingkungan kerja yang
positif dan inspiratif.
Dari penjelasan di atas pemimpin visioner memainkan peran penting
untuk fokus pada tujuan yang ingin dicapai dan memberikan pandangan
jangka panjang bagi organisasi atau tim. Melalui kepemimpinan visioner,
pemimpin dapat memotivasi dan menginspirasi anggota organisasi untuk
mencapai tujuan bersama, serta membawa dampak iklim emosi yang paling

13
Marno and Triyo Supriyatno, Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan Islam (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2008). Hlm. 37.
14
Daniel Goleman, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi, Ter. Susi Purwoko (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2002). Hlm. 65.
15
Ara Hidayat and Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan (Bandung: Pustaka Eduka, 2010).
Hlm. 107.
11

positif pada saat perubahan membutuhkan visi baru atau ketika dibutuhkan
arah yang jelas.
Dengan demikian, kepemimpinan visioner dapat menjadi strategi
kepemimpinan yang efektif dalam mencapai tujuan organisasi dan
memotivasi karyawan atau anggota tim untuk bekerja lebih produktif dan
efektif.
B. Ciri, Karakteristik dan Peran Kepemimpinan Visioner
Goleman16 mengidentifikasi tiga ciri utama yang harus dimiliki oleh
seorang pemimpin, yaitu kepercayaan diri, kesadaran diri, dan empati.
Kepercayaan diri berarti memiliki keyakinan dan kepercayaan
dalam kemampuan dan keputusan Anda sebagai pemimpin. Hal ini dapat
membantu Anda memotivasi dan memimpin tim Anda dengan lebih efektif.
Kesadaran diri berarti memiliki pemahaman yang mendalam tentang
diri sendiri, termasuk kekuatan dan kelemahan Anda, nilai-nilai, dan reaksi
terhadap situasi tertentu. Dengan memiliki kesadaran diri yang tinggi,
seorang pemimpin dapat mengelola emosi mereka dengan baik dan menjadi
lebih efektif dalam mengambil keputusan yang baik.
Empati berarti memiliki kemampuan untuk memahami dan
merasakan perasaan dan perspektif orang lain. Seorang pemimpin yang
memiliki empati yang baik dapat membangun hubungan yang kuat dengan
anggota tim dan membantu mereka merasa didengar dan dihargai.
Dalam konteks kepemimpinan visioner, karakteristik-karakteristik
yang diidentifikasi oleh Goleman dapat membantu seorang pemimpin
visioner membangun hubungan yang kuat dengan anggota tim dan
memotivasi mereka untuk mencapai visi bersama.
Kepemimpinan visioner memiliki karakteristik khusus yang
membedakan dengan model-model kepemimpinan lainnya dan ciri-ciri
tersebut membentuk identitas yang membedakan dengan model-model
kepemimpinan lainnya. Karakteristik ini membantu dalam memahami

16
Goleman, Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi.
12

substansi kepemimpinan visioner dan membedakan dengan model-model


kepemimpinan lainnya, terutama model-model kepemimpinan yang populer
saat ini.
Burt Nanus (1992) dikutip Suprayitno17 memberikan empat
kompetensi kunci dalam kepemimpinan visioner. Yaitu:
1. Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam
organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan
“guidance, encouragement, and motivation.”
2. Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki
kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini
termasuk, yang paling penting, dapat "relate skillfully" dengan orang-orang
kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap
organisasi (investor, dan pelanggan).
3. Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan
mempengaruhi praktik organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang
pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan
dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan
mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully
achieved vision).
4. Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk"
untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan sebuah bentuk
imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses
kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini
termasuk kemampuan untuk mengatur sumberdaya organisasi guna
memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
Berbeda halnya dengan Aan Komariah dan Cepi Triatna18 ia
memberikan karakteristik dari pemimpin visioner adalah sebagai berikut:

17
Suprayitno, “PEMIMPIN VISIONER DALAM PERUBAHAN ORGANISASIONAL,”
Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta (2018): 115–123.
18
Aan Komariah and Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif, 4th ed. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010). Hlm. 81-82.
13

1. Fokus ke masa depan yang penuh tantangan dan mampu menyiasatinya.


Seorang pemimpin visioner harus mampu melihat jauh ke depan dan
memperhatikan tantangan-tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.
Kemudian, ia harus memiliki kemampuan untuk merumuskan strategi dan
rencana tindakan untuk mengatasi tantangan tersebut.
2. Menjadi agen perubahan yang unggul.
Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk menjadi
agen perubahan yang unggul dalam organisasi. Ia harus dapat memimpin
organisasi melalui perubahan yang diperlukan untuk mencapai visi dan
tujuan yang telah ditetapkan.
3. Menjadi penentu arah organisasi yang memahami prioritas.
Seorang pemimpin visioner harus dapat menentukan arah organisasi dan
memahami prioritas yang perlu dikejar. Ia harus memiliki pemahaman
yang mendalam tentang kebutuhan organisasi dan mampu membuat
keputusan yang tepat untuk mencapai visi yang diinginkan.
4. Menjadi pelatih profesional.
Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk melatih
dan mengembangkan karyawan dalam organisasi. Ia harus dapat
memberikan umpan balik dan bimbingan yang konstruktif, serta
memfasilitasi pelatihan dan pengembangan karyawan untuk
meningkatkan kinerja mereka.
5. Membimbing orang ke arah profesionalisme kerja yang di harapkan.
Seorang pemimpin visioner harus mampu membimbing orang ke arah
profesionalisme kerja yang diharapkan. Ia harus memiliki kemampuan
untuk menginspirasi dan memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan
bersama, serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk mencapai
kesuksesan.
14

Nurul Hidayah mengemukakan karakteristik yang diberikan oleh


Saskhin dalam Haris Budiman19, menurutnya pemimpin visioner memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Berpikir ke masa depan
Ia memfokuskan kerja pokoknya pada rekayasa masa depan yang penuh
tantangan. Ia juga mampu dan cerdik dalam menyiasati masa depan, yakni
memperkirakan dan menyiapkan diri atas perubahan yang terjadi akibat
globalisasi, reformasi dan pelaksanaan pemerintahan terhadap organisasi
yang di pimpinnya di masa depan.
2. Membangun dan menggambarkan visi secara jelas serta mengembangkan
metode mencapai visi tersebut. Pemimpin visioner memiliki kemampuan
merumuskan visi yang jelas, inspiratif, dan menggugah karena ia adalah
pemikir strategis.
3. Terlibat bersama orang lain dalam mencari dukungan untuk visi.
Pemimpin visioner selalu berusaha untuk memberdayakan orang lain dan
memengaruhi mereka untuk mendukung visi yang ingin dicapai.
Pemimpin visioner tidak hanya memimpin secara otoriter, tetapi juga
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan dan memberikan kontribusi untuk
mencapai tujuan bersama.
Selain memiliki karakteristik, kepemimpinan visioner juga memiliki
peran. Burt Nanus mengemukakan ada 4 peran yang dimiliki oleh pemimpin
visioner sebagai mana dikutip oleh Suprayitno20 sebagai berikut:
1. Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana
seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau
target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan
melibatkan orang-orang dari "get-go." Hal ini bagi para ahli dalam studi
dan praktik kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan.

19
Haris Budiman, “KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PERSPEKTIF ISLAM Haris
Budiman Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung” (2017): 37–50.
20
Suprayitno, “PEMIMPIN VISIONER DALAM PERUBAHAN ORGANISASIONAL.” Hlm.
120.
15

Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi,


mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta
meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar,
dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap
usaha menuju masa depan.
2. Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran
penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan,
lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan
perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung
secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu
saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya
perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus
secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke
depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini
menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau
peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat
ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan risiko
yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
3. Juru bicara (spokesperson). Memperoleh "pesan" ke luar, dan juga
berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari
memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif
adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk
komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk
suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus
mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar
melibatkan diri dan menyentuh visi organisasi secara internal dan secara
eksternal. Visi yang disampaikan harus "bermanfaat, menarik, dan
menimbulkan kegairahan tentang masa depan organisasi."
4. Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih
yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus
menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan.
16

Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh "pemain" untuk


bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah
"pencapaian kemenangan," atau menuju pencapaian suatu visi organisasi.
Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada
realisasi visi dengan pengarahan,
C. Penerapan Teori Kepemimpinan Visioner di Lembaga Pendidikan
Penerapan Teori Kepemimpinan Visioner di lembaga pendidikan
dapat memberikan banyak manfaat dan dampak positif. Berikut adalah
beberapa contoh dalam jurnal penelitian tentang penerapan teori tersebut:
Fitri21 dkk dalam jurnal penelitian KEPEMIMPINAN VISIONER
KEPALA MADRASAH MENUJU MADRASAH UNGGULAN STUDI
KASUS DI MTSN 3 KEDIRI memberikan simpulan mengenai
kepemimpinan visioner di dalam penerapan teorinya sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam merumuskan visi menuju
madrasah unggul.
Ia menggunakan teori Bryson dalam penerapan visi yaitu:
a) Visi harus dapat memberikan panduan/arahan dan motivasi
b) Visi harus disebarkan di kalangan anggota organisasi (stakeholder)
c) Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan
organisasi yang penting22.

Yang dilakukan kepala sekolah dalam menjabarkan teori tersebut yaitu


dengan melakukan hal sebagai berikut:

a) Visi dirumuskan secara bersama-sama dengan stakeholder yang ada


di madrasah, yaitu komite madrasah dan seluruh wakil kepala
madrasah beserta tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.

21
Fitri Qurrota A’yunin Fuad and Ali Priyono, “Kepemimpinan Visioner Kepala Madrasah
Menuju Madrasah Unggulan Studi Kasus Di Mtsn 3 Kediri,” Journal of Education and
Management Studies (JoEMS) 4, no. 1 (2021): 9–16,
https://ojs.unwaha.ac.id/index.php/joems/article/view/340.
22
Maya H, Kesalahan-Kesalahan Umum Kepala Sekolah Dalam Mengelola Pendidikan
(Yogyakarta: Buku Biru, 2012). Hlm. 50.
17

b) Visi madrasah kemudian di sosialisasikan kepada seluruh warga


madrasah
c) Masing-masing pemangku kepentingan mengevaluasi bersama visi
tersebut setahun sekali dengan tujuan mengetahui visi tercapai atau
tidak dan apakah visi tersebut memiliki perubahan.
d) Bekerja sama dengan pihak lain yaitu wali murid untuk mengetahui
sejauh mana visi misi ini tercapai.
2. Implementasi visi kepemimpinan kepala madrasah menuju madrasah
unggul.
Kepala Madrasah dalam penerapan visi sesuai dengan teori Frank
Martinely. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut23:
a. Fokus kepada tujuan organisasi
b. Membuat rencana jangka panjang, menengah maupun pendek
c. Mengembangkan visi bagi masa depan organisasi
d. Selalu berada dalam kondisi siap dan dinamis untuk berubah.
e. Selalui mengetahui kebutuhan pelanggan.
Pelaksanaannya kepala madrasah melibatkan semua komponen, baik
peserta didik, pendidik serta tenaga kependidikan.
3. Ketercapaian visi kepala madrasah menuju madrasah unggul.
Kepala madrasah MTsN 3 Kediri merupakan pemimpin visioner karena
sebagai seorang pemimpin dalam lembaga pendidikan atau biasa kita
sebut dengan kepala madrasah sudah dapat memenuhi kriteria-kriteria
ketercapaian sebuah visinya, yaitu melalui sebuah proses perencanaan dan
juga pelaksanaan sebagai implementasi dari sebuah pembentukan visi.
Dari penelitian di atas memberikan kesimpulan bahwa
kepemimpinan visioner Kepala Madrasah Unggulan di MTsN 3 kediri sesuai
dengan teori dari Burt Nanus dengan uraian perumusan sebuah visi, bentuk
penerapan/strategi kepala sekolah, yang mampu menjamin terwujudnya
sebuah madrasah unggulan.

23
Andriansyah, “Kepemimpinan Visioner Kepala Daerah” (Jakarta Pusat: Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2015). Hlm. 137.
18

Penelitian dalam judul Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Visioner


Kepala Sekolah, Budaya Kerja Dan Iklim Kerja Terhadap Performance Guru
SMP Negeri Di Kabupaten Pohuwato.24
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh perilaku
kepemimpinan visioner kepala sekolah terhadap performance guru. (2)
pengaruh budaya kerja terhadap performance guru. (3) pengaruh iklim kerja
terhadap performance guru. (4) pengaruh perilaku kepemimpinan visioner
kepala sekolah terhadap iklim kerja. (5) pengaruh budaya kerja terhadap iklim
kerja. Metode penelitian yang digunakan yakni metode kuantitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis jalur dengan menggunakan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Perilaku kepemimpinan visioner
kepala sekolah berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap
performance guru SMP Negeri di Kabupaten Pohuwato. (2) Budaya kerja
berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap performance guru SMP
Negeri di Kabupaten Pohuwato. (3) Iklim kerja berpengaruh langsung positif
dan signifikan terhadap performance guru SMP Negeri di Kabupaten
Pohuwato. (4) Perilaku kepemimpinan visioner kepala sekolah berpengaruh
langsung positif dan signifikan terhadap iklim kerja SMP Negeri di
Kabupaten Pohuwato. (5) Budaya kerja berpengaruh langsung positif dan
signifikan terhadap iklim kerja SMP Negeri di Kabupaten Pohuwato.

24
Triso Suleman and Ansar Ansar, “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah,
Budaya Kerja Dan Iklim Kerja Terhadap Performance Guru SMP Negeri Di Kabupaten
Pohuwato,” Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal 8, no. 1 (2022): 303.
19

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori kepemimpinan visioner adalah pendekatan kepemimpinan yang
menekankan pentingnya visi yang jelas dan aspiratif untuk membimbing
organisasi mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam konteks lembaga
pendidikan, kepemimpinan visioner dapat membantu dalam mengembangkan
arah strategis dan misi yang jelas untuk meningkatkan kualitas pendidikan
dan mencapai tujuan akademik.
Beberapa penerapan konkret dari kepemimpinan visioner dalam lembaga
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan visi yang jelas dan berorientasi pada masa depan yang
diinginkan untuk lembaga pendidikan, serta mengkomunikasikan visi
tersebut secara efektif kepada semua pihak terkait.
2. Memimpin perubahan positif dalam lembaga pendidikan dengan
mengidentifikasi tantangan dan peluang yang ada, dan
mengembangkan strategi dan rencana aksi untuk mengatasi tantangan
tersebut.
3. Mengembangkan budaya organisasi yang berfokus pada pencapaian
tujuan dan kualitas pendidikan yang tinggi, serta memberdayakan staf
dan siswa untuk mencapai potensi penuh mereka.
4. Menggunakan data dan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan dan memonitor kemajuan dalam mencapai tujuan
pendidikan.
5. Melakukan pengembangan profesional terus-menerus untuk diri
sendiri dan staf pendidikan, sehingga mereka dapat mengembangkan
keterampilan kepemimpinan dan meningkatkan kualitas pengajaran
dan pembelajaran.
20

Dalam rangka menerapkan teori kepemimpinan visioner dalam


lembaga pendidikan, perlu ada pemahaman yang mendalam tentang
kebutuhan dan tantangan khusus yang dihadapi dalam konteks pendidikan.
Dalam hal ini, penelitian dan jurnal yang membahas tentang teori
kepemimpinan visioner dan penerapannya dalam konteks pendidikan dapat
memberikan informasi dan wawasan yang berguna.
B. Saran dan Kritik
Kami menyadari dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan.
Keterbatasan sumber menjadi hambatan utama dalam penulisan makalah ini.
Usul konstruksif sebagai perbaikan ke depannya agar makalah ini lebih baik
dan menyentuh pokok permasalahan yang dibahas, untuk itu perlu
diperbanyak sumber referensi bacaan yang memadai.
21

DAFTAR PUSTAKA

Andriansyah. “Kepemimpinan Visioner Kepala Daerah.” Jakarta Pusat: Fakultas


Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama,
2015.
Beach, Lee Roy. Making The Right Decision Organiztional Culture, Vision and
Planning. United States of America: Prentice-Hall Inc, 1993.
Bennis, Werren, and Burt Nanus. Leaders Strategi Untuk Mengemban Tanggung
Jawab. Jakarta: PT. Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2006.
Budiman, Haris. “KEPEMIMPINAN VISIONER DALAM PERSPEKTIF
ISLAM Haris Budiman Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Raden Intan
Lampung” (2017): 37–50.
Coleman & Bush. Leadership And Rategic Management in Education. London: A
SAGE Publications Company, 2006.
Danim, Sudarwan dan Suparno. Menjadi Pemimpin Besar Visioner. Berkarakter.
Bandung: Alfabeta, 2012.
Efendi, Nur. Islamic Educational Leadership (Memahami Integrasi Konsep
Kepemimpinan Di Lembaga Pendidikan Islam). Yogyakarta: Kalimedia,
2015.
Fuad, Fitri Qurrota A’yunin, and Ali Priyono. “Kepemimpinan Visioner Kepala
Madrasah Menuju Madrasah Unggulan Studi Kasus Di Mtsn 3 Kediri.”
Journal of Education and Management Studies (JoEMS) 4, no. 1 (2021): 9–
16. https://ojs.unwaha.ac.id/index.php/joems/article/view/340.
Goleman, Daniel. Kepemimpinan Berdasarkan Kecerdasan Emosi. Edited by Susi
Purwoko. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Hidayat, Ara, and Imam Machali. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Pustaka
Eduka, 2010.
Komariah, Aan, and Cepi Triatna. Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.
4th ed. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Marno, and Triyo Supriyatno. Manajemen Dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.
Bandung: PT. Refika Aditama, 2008.
Maya H. Kesalahan-Kesalahan Umum Kepala Sekolah Dalam Mengelola
Pendidikan. Yogyakarta: Buku Biru, 2012.
Nawawi, Hadari. Administrasi Dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Haji
Masagung, 2018.
Priatna, Cepi. Perilaku Organisasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015.
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
22

Teori Ke Praktek. Bandung: Raja Grafindo Persada, 2013.


Suleman, Triso, and Ansar Ansar. “Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Visioner
Kepala Sekolah, Budaya Kerja Dan Iklim Kerja Terhadap Performance Guru
SMP Negeri Di Kabupaten Pohuwato.” Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan
Nonformal 8, no. 1 (2022): 303.
Suprayitno. “PEMIMPIN VISIONER DALAM PERUBAHAN
ORGANISASIONAL.” Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi
Surakarta (2018): 115–123.
Sutikno. Pemimpin Dan Kepemimpin: Tips Praktis Untuk Menjadi Pemimpin
Yang Diidolakan. Lombok: Holistica, 2014.
Usman, Husaini. Administrasi, Manajemen, Dan Kepemimpinan Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara, 2019.
Widowati, Ike Yessi, Aris Sarjito, and George Royke Deksino. “Kepemimpinan
Visioner Demi Terwujudnya Organisasi Yang Kuat Dan Taguh Dalam
Menghadapi Vuca.” Prodi Manajemen Pertahanan, Fakultas Manajemen
Pertahanan, Universitas Pertahanan Republik Indonesia 9, no. 4 (2022):
1483–1490.
Yulk, Gary. Leadership in Organizations. 7th ed. Jakarta: PT. Indeks, 2015.

Anda mungkin juga menyukai