Anda di halaman 1dari 21

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Kepemimpinan Strategis Pendidikan

Dosen Pengampu:

Prof. H. Dr. Fatah Syukur, M.Ag

Prof. H. Dr. Mustaqim, M.Ag

Disusun oleh:
Muhammad Riyas Amir (2203038027)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN WALISONGO SEMARANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmatNya, sehingga penulis mendapatkan kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kepemimpinan Transformasional” dalam mata kuliah Kepemimpinan Strategis
Pendidikan

Penulis sadar bahwa memiliki banyak kekurangan dalam proses penyusunan makalah
ini, maka dari hal tersebut penulis mengharapkan saran atau kritik dari pembaca sehingga
makalah ini dapat sempurna.

Semarang, 15 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 4
BAB II KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL ........................................................ 5
A. Pengertian Kepemimpinan Transformasional................................................................. 5
B. Dimensi-Dimensi Kepemimpinan Transformasional ..................................................... 8
C. Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional .......................................................... 9
D. Karakteristik Kepemimpian Transformasional ............................................................. 10
E. Mendidik dan Membangun Kepemimpinan Transformasional .................................... 13
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peringkat pendidikan Indonesia masih kalah dibandingkan negara-negara lain.


Untuk tingkat ASEAN, pendidikan Indonesia hanya berada pada peringkat lima di
bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia dan Thailand. Sementara di dunia,
Indonesia berada pada peringkat 108 dengan skor 0,603.1 Menurut data dari PISA
(Programme for International Student Assessment) tahun 2018 Indonesia menduduki
peringkat ke-74 di bidang Literasi; ke-73 di bidang Matematika; dan ke-71 di bidang
Sains dari 79 negara yang berpartisipasi dalam penilaian yang dilakukan oleh PISA
terhadap kemampuan peserta didik di bidang Matematika, Sains, dan Literasi yang
dilakukan setiap tiga tahun sekali.2 Pada dasarnya penilaian yang dilakukan oleh PISA
menekankan pada keterampilan yang dibutuhkan abad 21, yang menurut catatan PISA
sebanyak 21 negara tidak memiliki kurikulum yang fokus pada perencanaan masa
depan yang dibutuhkan oleh industri global khususnya dalam pembelajaran
matematika, sementara yang dibutuhkan oleh industri abad 21 adalah cara berpikir
kritis, kreatif, berbasis riset, inisiatif, informatif, berpikir sistematis, komunikatif dan
refleksi.3 Dari penjelasan sebelumnya menunjukan bahwa selama ini perbaikan yang
dilakukan oleh pemerintah untuk menanggapi hasil penilaian dari PISA dilakukan
dengan beberapa perubahan, yaitu pada komponen pendidikan antara lain perubahan
kurikulum, peningkatan kompetensi guru, penyediaan sarana dan prasarana yang
menunjang pelaksanaan pembelajaran di lembaga-lembaga pendidikan dasar dan
menengah. Upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini nyatanya belum mampu
untuk memberikan perbaikan yang maksimal terhadap hasil penilaian dari PISA.

Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa faktor yang menyebabkan


rendahnya peringkat pendidikan Indonesia. Salah satu faktornya adalah guru atau

1
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/mengkaji-kembali-hasil-pisa-sebagai-pendekatan-inovasi-
pembelajaran--untuk-peningkatan-kompetensi-li diakses pada hari Jumaat tanggal 12 Mei 2023 pukul 20:00
2
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/mengkaji-kembali-hasil-pisa-sebagai-pendekatan-inovasi-
pembelajaran--untuk-peningkatan-kompetensi-li diakses pada hari Jumaat tanggal 12 Mei 2023 pukul 20:00
3
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional, (Jakarta, Cv. Radja Publika, 2020) hlm 4

1
tenaga pendidik.4 Guru memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan
keberhasilan pendidikan. Seseorang yang menjadi guru hendaknya memiliki empat
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi profesional.5 Pada penjelasan sebelumnya dapat kesimpulan bahwa
guru tidak hanya menguasai empat kompetensi tersebut, guru juga dituntut untuk dapat
mengimbangi arus perkembangan Iptek untuk dapat melakukan pembelajaran berbasis
media teknologi dan dapat melakukan inovasi dan kreatif dalam melaksanakan proses
pembelajaran.

Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dinyatakan
bahwa tugas guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.6 Namun, seorang guru tidak hanya
harus dituntut dengan berbagai tugas dan kegiatan yang berat tanpa harus diperhatikan
tentang kesejahteraan baik dalam bidang material ataupun immaterial. 7 Kepuasan
dalam menjalankan tugas merupakan aspek penting bagi kinerja atau produktivitas
seorang guru, ini disebabkan sebagian besar waktu guru digunakan untuk bekerja dalam
mendidik peserta didik di sekolah.8 Pada penjelasan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa untuk memenuhi tugas guru tersebut, mereka harus memiliki
kepuasan kerja yang tinggi. Guru yang tidak memiliki kepuasan kerja tentu saja tidak
akan mampu melaksanakan tujuh tugas guru itu secara maksimal.

Kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Tingkat


kepuasan kerja setiap orang seringkali berbeda-beda sesuai dengan cara dia
mengevaluasi pekerjaan yang telah dilakukannya.9 Dalam ajaran Islam, banyak ayat
dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kepuasan kerja. Salah satu diantaranya
yaitu Allah berfirman dalam Q.S. al-Mujadalah (58:11).10

ُ ‫ّللاُ لَ ُك ْم َواِذَا قِ ْي َل ا ْن‬


ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْن‬
‫ش ُز ْوا يَ ْرفَ ِع‬ ٰ ‫ح‬ ِ ‫س‬ َ ‫س ُح ْوا فِى ْال َمجل ِِس فَا ْف‬
َ ‫س ُح ْوا يَ ْف‬ َّ َ‫ياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَف‬
١١ – ‫ّللاُ بِ َما ت َ ْع َملُ ْونَ َخبِيْر‬ ٰ ‫ّللاُ الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا مِ ْن ُك ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْالع ِْل َم دَ َرجت َو‬
ٰ

4
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 4
5
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 5
6
Undang-undang No. 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, Pasal 24 ayat 5
7
Undang-undang No. 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, Pasal 14 ayat 2 dan Pasa l 15 ayat 1
8
Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, (Jakarta, Rineka Cipta Utama, 2005) hlm 15
9
Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,…hlm 15
10
Al-Qur’an dan Terjemahannya

2
Dari ayat tersebut, dapat dipahami maksudnya yaitu untuk senantiasa bersabar
dan berlapang dada dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan yang ada terkait
pekerjaan agar mendapatkan kepuasan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa dengan
guru ikhlas dalam bekerja dapat menumbuhkan rasa kepuasan itu sendiri.

Kepuasan kerja dan ketidakpuasan guru bekerja dapat berdampak pada diri
individu guru yang bersangkutan, maupun kepada organisasi dimana guru melakukan
aktivitas dan tugasnya.11 Untuk mencapai kepuasan tersebut ada beberapa hal yang
dapat mempengaruhinya. Menurut Robbins dan Judge beberapa faktor yang
berkontribusi terhadap kepuasan kerja, yaitu meliputi pekerjaan itu sendiri (work itself),
pengawasan (supervision), rekan kerja (co-worker), gaji (pay), dan promosi
(promotions).12 Faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja guru adalah gaya
kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah.13 Pada penjelasan sebelumnya
dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku-perilaku kepala sekolah dalam memberikan
pengaruh dapat menimbulkan persepsi yang pada akhirnya berdampak pada perilaku
guru. Apabila perilaku-perilaku yang ditunjukan dipersepsi positif oleh guru, maka juga
akan menimbulkan sikap positif pula pada organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika
perilaku yang ditunjukan dinilai negatif atau tidak sesuai dengan harapan-harapannya,
maka akan menyebabkan munculnya sikap negatif dari guru.

Secara umum gaya kepemipinan terdapat dua gaya kepemimpinan yaitu gaya
dengan orientasi tugas (task oriente), dan gaya orientasi pada anggota (employee
oriented). Pada perkembangan selanjutnya seiring dengan perubahan sosial gaya
kepemimpinan mengalami pengembangan yaitu gaya kepemimpinan transaksional,
gaya kepemimpinan transformasional, dan kepemipinan visiner.14

Dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut, penulis ingin mengulaskan lebih


konprehenshif tentang kepemimpinan transformasional. Dalam tulisan ini akan dibahas
mengenai konsep kepemimpinan transformasional secara konfrehenshif yang diawali
pembahasan mengenai pengertian kepemimpinan transformasional, dimensi-dimensi
kepemimpinan transformasional, karakteristik kepemimpinan transformasinal, prinsip-

11
Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok,…hlm 17
12
Robbins, Stephen P., and Timothy A. Judge. Organizational Behavior. 15 ed. New York: Pearson Education
nc,. Yang diterjemahkan oleh Suriagri pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020
13
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 14
14
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 17

3
prinsip kepemimpinan transformasional dan cara mendidik dan membina seorang
pempin untuk menumbuhkan sifat kepemimpinan transformasional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Kepemimpinan Transformasional


2. Apa saja Dimensi-Dimensi Kepemimpinan Transformasional
3. Bagaimana Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional
4. Bsgaimana Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
5. Bagaimana Mendidik dan Membangun Kepemimpinan Transformasional

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat Memahami dan Mengetauhi Pengertian Kepemimpinan Transformasional


2. Mengidentifikasi Apa Saja Dimensi-Dimensi Kepemimpinan Transformasional
3. Mengidentifikasi Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional
4. Dapat Menjelaskan Karakteristik Kepemimpinan Transformasional
5. Menjelaskan dan Mengetauhi Cara Mendidik Dan Membangun Kepemimpinan
Transformasional

4
BAB II

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

A. Pengertian Kepemimpinan Transformasional

1. Pengertian Kepemimpinan Transformasional


a. Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam bahasa inggris “Leadership” secara umum diartikan


sebagai hubungan yang erat antara seorang dan kelompok manusia karena
mempunyai kepentingan yang sama.15 Kepemimpinan merupakan aspek yang
sangat urgen dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi, hal ini karena
kepemimpinan menyangkut perilaku seorang pemimpin dalam rangka
memengaruhi para pegawai atau karyawannya, sehingga para pegawai mau
bekerja sama dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Kepemimpinan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyangkut perihal pemimpin atau cara
seseorang memimpin.16 Pada penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan menyangkut keberadaan sosok orang yang dipercaya menjadi
pemimpin, yang dipandang memiliki kemampuan dan atau ketrampilan lebih
baik dibandingkan rata-rata dari pegawai lainnya, kepemimpinan juga
seseorang dalam organisasi sangat menentukan berhasil tidaknya organisasi
yang dipimpinnya. Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian
kepemimpinan, yaitu:

1) Boedjo Sujanto
Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan yang
berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk
melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.17
2) Abdul Azis Wahab
Kepemimpinan merupakan inti manajemen yakni sebagai motor penggerak
bagi sumber-sumber dan alat-alat dalam organisasi. Sukses tidaknya suatu

15
Aspizain, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2017), hlm 20
16
Aspizain, Pemimpin dan Kepemimpinan,..hlm 20
17
Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta: Sagung Seto, 2007) hlm 25

5
organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan tergantung atas cara- cara
memimpin yang dipraktikkan orang-orang atasan.18
3) P.Siagian Hasibuan
Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang dijalankan dalam suatu
situasi tertentu, diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian
satu atau beberapa tujuan tertentu.19
4) Ekosiswoyo
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada dan
berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan- pengarahan rutin
organisasi.20
5) Deasy Rachmawati
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin
aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai Bersama
(Shared Goal).21
Berdasarkan berbagai pendapat mengenai kepemimpinan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa masing-masing definisi berbeda menurut sudut pandang
penulisnya. Namun dengan demikian, ada kesamaan dalam mendefinisikan
kepemimpinan, yaitu mengandung makna mempengaruhi orang lain untuk
berbuat seperti yang pemimpin kehendaki. Pada kesimpulannya yang dimaksud
dengan kepemimpinan adalah suatu usaha untuk memengaruhi orang atau
kelompok untuk bertindak dan berperilaku seperti yang diharapkan agar tujuan
dapat tercapai secara efektif dan efisien.
b. Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan transformasional pertama kali dijelaskan oleh Bass pada
tahun 1985. Menyatakan bahwa, tidak seperti pemimpin transaksional,
pemimpin transformasional menginspirasi anggotanya untuk meninggalkan
kepentingan pribadi demi organisasi dan memiliki dampak mendalam pada
anggota mereka.22 Bass menemukan pengurangan yang dihasilkan dalam

18
Abdul, Azis, Wahab, Anatomi Organisasi Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2008) hlm 12
19
P. Siagian Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016), hlm 30
20
Ekosiswoyo, Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif Kunci Pencapaian Kualitas Pendidikan, Jurnal Ilmu
Pendidikan 14, no. 2 (2007): 76–82.
21
Deasy Rachmawati, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Guru dengan Kepuasan Kerja, Industrial Engineering Journal 7, no. 2 (2018): 18–24.
22
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership. II. London: Lawrence Erlbaum
Associates Publishers, 2006. Yang diterjemahkan oleh Suriagri pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional,
2020

6
pergantian anggota dan peningkatan produktivitas dengan tingkat kepuasan
anggota yang lebih tinggi.23 Pada penjelasan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa kepemimpinan transformasional memandang pemimpin
sebagai katalis untuk pendekatan visioner sambil mempertahankan pandangan
strategis tentang apa yang perlu harus dilakukan. Berikut beberapa pendapat
mengenai pengertian kepemimpinan transformasional yang tertera pada buku
Kepemimpinan Transformasional yang dikarang oleh Suriagri, yaitu:24
1) Danim
Kepemimpinan transformasional berasal dari kata “to transform” yang
berarti mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk yang
berbeda, misalnya mentransformasi visi menjadi realita, potensi menjadi
aktual, laten menjadi manifes dan sebagainya.
2) Kartono
Kepemimpinan transformasional adalah aktivitas mempengaruhi orang-
orang agar mereka suka berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
3) Swandari
Kepemimpinan transformasional sebagai pemimpin yang mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara-cara tertentu. Dengan
penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa
dipercaya, dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya.
4) Komariah dan Triatna
Kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan yang
digunakan oleh seseorang manajer bila ia ingin suatu kelompok melebarkan
batas dan memiliki kinerja melampaui status atau mencapai serangkaian
sasaran organisasi yang sepenuhnya baru. Kepemimpinan transformasional
pada prinsipnya memotivasi bawahan untuk berbuat lebih baik dari apa yang
bisa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau
keyakinan diri bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan
kinerja.

Pada beberapa penjelasan sebelumnya dari menurut para ahli mengenai


kepemimpinan transformasional dapat disimpulkan bahwasanya kepemimpinan

23
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020
24
Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional,…hlm 40

7
transformasional dapat meningkatkan secara signifikan suatu kegiatan lembaga
karena bentuk kepemimpinan yang memupuk tingkat tinggi pada motivasi
intrinsik, kepercayaan, komitmen, dan juga loyalitas dari anggotanya, sehingga
atribut yang ada tertanam dalam kepemimpinan manajemen diri. Akan tetapi,
kepemimpinan transformasional dapat ditingkatkan ketika ditambahkan ke
kepemimpinan manajemen diri. Pemimpin transformasional harus mampu
untuk mentransformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka
mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Sumber daya dimaksud tersebut berupa sumber daya manusia, fasilitas, dana,
dan faktor eksternal organisasi.

B. Dimensi-Dimensi Kepemimpinan Transformasional

Menurut Bass ada beberapa dimensi dalam gaya kepemimpinan transformasional, yaitu
sebagai berikut.25
1. Idealized influence (charisma)
Dimana para pemimpin dikagumi, dihormati, dan juga dipercaya. Pengikut meniru
pemimpin mereka dan mengidentifikasi bersama mereka. Pemimpin menempatkan
kebutuhan pengikut mereka di atas kebutuhan mereka sendiri. Pemimpin berbagi
risiko dengan pengikut dan berperilaku dalam acara yang sejalan dengan etika,
prinsip, dan nilai yang mendasarinya.
2. Inspirational motivation
Dimana para pemimpin berperilaku dengan cara yang memotivasi orang-orang di
sekitar mereka, memberikan makna untuk semua aktivitas yang mereka lakukan.
Mereka mengatur pribadi yang menantang tujuan. Semangat individu dan tim
dibangkitkan. Kelompok menunjukkan antusiasme dan optimisme. Pemimpin
mendorong anggotanya untuk membayangkan keadaan masa depan yang menarik.

25
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020

8
3. Intellectual stimulation.26
Dimana para pemimpin merangsang upaya anggotanya untuk menjadi inovatif dan
kreatif, dengan mempertanyakan asumsi, membingkai ulang masalah, dan juga
mendekati situasi lama dengan cara baru. Tidak ada kritik publik terhadap individu
tersebut atas kesalahan anggota. Ide baru dan solusi kreatif untuk masalah adalah
didorong.
4. Individualized consideration
Dimana para pemimpin memperhatikan kebutuhan setiap individu anggotanya,
bertindak sebagai pelatih atau mentor dengan membina anggota. Anggotanya
diberdayakan dengan memberikan peluang pembelajaran baru diciptakan dalam
iklim organisasi yang mendukung. Perbedaan individu, dalam hal kebutuhan dan
keinginan, ditangani dan diakui.

C. Prinsip-Prinsip Kepemimpinan Transformasional

Menurut Ress, E terdapat prinsip-prinsip pada seorang pemimpin transformasional,


yaitu:27

1. Simplifikasi
Keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi
cermin dan tujuan bersama. Kemampuan serta keterampilan dalam mengungkapkan
visi secara jelas, praktis dan tentu saja transformasional yang dapat menjawab
kemana organisasi tersebut akan melangkah dan implementasikannya.
2. Motivasi
Pemimpin transformasional dapat menciptakan suatu sinergitas di dalam organisasi,
berarti seharusnya dia dapat pula mengoptimalkan, memotivasi dan memberi energi
kepada setiap pengikutnya. Praktisnya dapat saja berupa tugas atau pekerjaan yang
betul-betul menantang serta memberikan peluang bagi mereka pula untuk terlibat
dalam suatu proses kreatif baik dalam hal memberikan usulan atau pun mengambil
keputusan dalam pemecahan masalah, sehingga hal ini pula akan memberikan nilai
tambah bagi mereka sendiri.

26
Safaria, T., Kepemimpinan Transformasional. Edisi Pertama, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2019), hlm 27
27
Rees, E., Seven Principles of Transformational Leadership: Creating A Synergy of Energy, 2007. Yang
diterjemahkan oleh Safaria, T. pada buku nya yang berjudul Kepemimpinan Transformasional, 2019

9
3. Fasilitasi
Pemimpin transformasional harus memfasilitasi pembelajaran yang terjadi di dalam
organisasi secara kelembagaan, kelompok, atau pun individual. Hal ini akan
berdampak pada semakin bertambahnya modal intelektual dari setiap orang yang
terlibat di dalam organisasi tersebut.
4. Mobilitasi
Pemimpin transformasional dapat mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk
melengkapi dan memperkuat setiap orang yang terlibat di dalamnya dalam
mencapai visi dan tujuan. Pemimpin transformasional akan selalu mengupayakan
pengikut yang penuh dengan tanggung jawab.
5. Siap Siaga
Pemimpin transformasional harus mempuyai kemampuan untuk selalu siap belajar
tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan dengan paradigma baru yang
positif.
6. Tekad
Pemimpin transformasional haris mempunyai tekad bulat sampai pada akhir, tekad
bulat untuk menyelesaikan sesuatu dengan baik dan tuntas. Untuk ini tentu perlu
pula didukung oleh pengembangan disiplin spiritualitas, emosi, dan fisik serta
komitmen.

D. Karakteristik Kepemimpian Transformasional

1. Karakteristik Kepemimpian Transformasional


Adapun karakteristik kepemimpinan transformasional menurut Safaria terdapat 4
karakter, yaitu sebagai berikut:28
a. Idealized influence
Idealized influence mempunyai makna bahwa seorang pemimpin
transformasional harus kharisma yang mampu “menyihir” bawahan untuk
bereaksi mengikuti pimppinan. Dalam bentuk konkrit, kharisma ini ditunjukan
melalui perilaku pemahaman terhadap visi dan misi organisasi, mempunyai
pendirian yang kukuh, komitmen dan konsisten terhadap setiap keputusan yang
telah diambil, dan menghargai bawahan. Dengan kata lain, pemimpin

28
Safaria, T., Kepemimpinan Transformasional. Edisi Pertama,…hlm 50

10
transformasional menjadi role model yang dikagumi, dihargai, dan diikuti oleh
bawahannya.
b. Inspirational motivation
Inspirational motivation berarti karakter seorang pemimpin mampu
menerapkan standar yang tinngi akan tetapi sekaligus mampu mendorong
bawahan untuk mencapai standar tersebut. Karakter seperti ini mampu
membangkitkan optimisme dan antusiasme yang tinggi dari pawa bawahan.
Dengan kata lain, pemimpin transformasional senantiasa memberikan inspirasi
dan memotivasi bawahannya.29
c. Intellectual stimulation
Intellectual stimulation karakter seorang pemimpin Transformasional yang
mampu mendorong bawahannya untuk menyelesaikan permasalahan dengan
cermat dan rasional. Selain itu, karakter ini mendorong para bawahan untuk
menemukan cara baru yang lbih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dengan
kata lain, pemimpin transformasional mampu mendorong (menstimulasi)
bawahan untuk selalu kreatif dan inovatif.
d. Individualized consideration
Individualized consideration berarti karakter seorang pemimpin mampu
memahami perbedaan individual para bawahannya. Dalam hal ini, pemimpin
transformasional mau dan mampu untuk mendengar aspirasi, mendidik, dan
melatih bawahan. Selain itu, seorang pemimpin transformasional mampu
melihat potensi prestasi dan kebutuhan berkembang para bawahan serta
memfasilitasinya.

Pada penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa karakteristik pemimpin


transformasional harus mampu memahami dan menghargai bawahan berdasarkan
kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan berprestas dan berkembang para
bawahan.

29
https://media.neliti.com/media/publications/publica tions/56599-ID-karakteristik-kepemimpinan-
transformasio.pdf, di akses pada hari Sabtu tanggal 13 Mei 2023 pukul 14:00

11
2. Komponen kepemimpinan transformasional
Menurut pendapat Bernard M. Bass bahwa ada 4 komponen dalam kepemimpinan
transformasional, yaitu sebagai berikut:30
a. Inspirational Motivation
Pemimpin transformasional memiliki visi yang jelas dan mempunyai
kemampuan mengartikulasikan visi kepada anggota tim.
b. Intellectual stimulation
Pemimpin Transformasional tidak hanya menantang status quo; melainkan
pemimpin transformasional juga mendorong kreativitas di kalangan anggota
tim. Pemimpin mampu mendorong anggota timnya untuk mengeksplorasi cara-
cara baru dalam melakukan sesuatu dan kesempatan baru untuk belajar.
c. Individualized Consideration
Kepemimpinan transformasional melibatkan, menawarkan dukungan dan
dorongan kepada masing-masing individu dalam tim. Pemimpin
transformasional harus juga menjaga jalur komunikasi tetap terbuka sehingga
anggota tim merasa bebas untuk berbagi ide dan memberikan pengakuan
langsung dari kontribusi unik dari setiap anggota tim.
d. Idealized Influence
Pemimpin transformasional berfungsi sebagai panutan bagi pengikutnya dan
tidak hanya memimpin tapi mereka juga memberikan contoh nyata.31

Pada penjelasan sebelumnya, pendapat dari Bernard M. Bass mengenai 4


komponen dalam kepemimpinan transformasional dapat disimpulkan bahwasanya
menjadi pemimpin transformational harus melakukan hal-hal untuk mendapatkan 4
komponen tersebut dalam diri kita. Caranya adalah dengan melakukan beberapa hal
berikut ini.

a. Membuat visi yang jelas Semua pemimpin besar bertindak dengan visi yang
jelas.
b. Mengelola penyampaian visi
c. Memotivasi tim
d. Kreatif dan Inovatif

30
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020
31
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020

12
e. Membangun budaya belajar di dalam organisasi

Dengan demikian untuk mewujudkan gaya kepemimpinan transformasional


harus berawal dari membuat visi yang jelas dan diakhiri dengan membangun
budaya belajar dalam organisasi. Jika hal ini dilakukan dengan baik, maka kualitas
diri akan semakin meningkat yang pada akhirnya akan terwujud organisasi yang
maju dan organisasi yang bunafit dan kompetitif

E. Mendidik dan Membangun Kepemimpinan Transformasional

Teori kepemimpinan transformasional bukanlah penganut faham naturalistik, walaupun


banyak dimensinya, seperti misalnya karisma dan kemampuan intelektual, yang seolah
bersifat bawaan. Oleh karena itu Bass mengilustrasikan paling tidak dua strategi untuk
mendidik atau membina pemimpin transformasional.32
1. Strategi pertama dimulai dengan evaluasi kualitas kepemimpinan
transformasional yang dimiliki peserta training, yang diperoleh dari bawahan
dan atau rekan kerja. Hasil evaluasi tersebut kemudian didiskusikan dengan
seorang mentor dan dibandingkan dengan evaluasi yang dilakukan diri sendiri
(EDS). Evaluasi kualitas kepemimpinan transformasional tersebut dilakukan
dengan Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ). Fokus dari diskusi
tersebut adalah jika terjadi kesenjangan antara hasil evaluasi orang lain dengan
hasil evaluasi diri sendiri. Kemudian ditanyakan mengapa orang lain memiliki
pandangan seperti itu, hal-hal apakah yang bisa dilakukan untuk menutup
kesenjangan tersebut dan sebagainya. Proses diskusi ini dapat juga dilakukan
secara kelompok. Dalam kelompok, masing-masing peserta dapat berbagi
pengalamannya tentang apa yang telah dilakukan sehingga, misalnya, dia
mendapatkan skor tinggi dalam hal stimulasi intelektual. Peserta lain kemudian
dapat mengambil pelajaran dari pengalaman rekannya.33
2. Strategi ke dua dengan membayangkan sosok pemimpin yang ideal dan mereka
pernah kenal. Kemudian dijabarkan dan ditelaah bagaimana perilaku sosok
pemimpin ideal tersebut. Biasanya akan muncul contoh-contoh yang

32
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020
33
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020

13
menunjukkan karisma, perhatian individual atau kemampuan stimulasi
intelektual. Pelatih harus menekankan bahwa kualitas seperti tersebut bukanlah
monopoli sang pemimpin ideal, melainkan dapat dikembangkan oleh siapa saja
yang mau berusaha. Kemudian perilaku-perilaku ideal yang sudah diidentifikasi
ditelaah lebih lanjut untuk dapat ditiru dan diterapkan dalam konteks
lingkungan kerja masing-masing peserta training. 34

Pada penjelasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa berbagai cara


untuk mendidik dan membina dalam pemimpin transformasional akan tetapi yang
terpenting adalah pemahaman yang mendalam akan keempat ciri-cirinya dan
kemampuan untuk mengukurnya. Tentu saja ukuran yang paling tepat adalah
bagaimana prestasi organisasi dari sang pemimpin tersebut.

34
Bass, Bernard M., dan Ronald E. Riggio. Transformational Leadership,…Yang diterjemahkan oleh Suriagri
pada buku nya, Kepemimpinan Transformasional, 2020

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kepemimpinan transformasional adalah salah satu gaya kepemimpinan. Pemimpin


transformasional proaktif, karena mereka meningkatkan kesadaran anggota dan
membantu mereka untuk mencapai tujuan yang luar biasa. Seorang kepala sekolah
mungkin memiliki lebih dari satu gaya kepemimpinan dan lebih suka menggunakan
gaya kepemimpinan yang berbeda untuk situasi yang berbeda.
Kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan yang mampu menciptakan
perubahan yang mendasar dan dilandasi oleh nilai-nilai agama, sistem dan budaya
untuk menciptakan inovasi dan kreativitas pengikutnya dalam rangka mencapai visi
yang telah ditetapkan. Kepemimpinan yang mentransformasi dapat dipandang sebagai
proses mempengaruhi, pada tingkat mikro mempengaruhi antara para individu dan di
tingkat makro merupakan usaha memobilisasi kekuasaan untuk mengubah sistem sosial
dan memperbaiki lembaga-lembaga.
Pada kepemimpinan transformasional memiliki beberapa dimensi, yaitu pertama
idealized influence, pengikut meniru pemimpin mereka dan mengidentifikasi bersama
mereka. Kedua inspirational motivation, pemimpin berperilaku dengan cara yang
memotivasi orang-orang di sekitar mereka, memberikan makna untuk semua aktivitas
yang mereka lakukan. Ketiga intellectual stimulation, pemimpin merangsang upaya
anggotanya untuk menjadi inovatif dan kreatif, dengan mempertanyakan asumsi,
membingkai ulang masalah, dan mendekati situasi lama dengan cara baru. Keempat
individualized consideration, pemimpin memperhatikan kebutuhan setiap individu
anggotanya, bertindak sebagai pelatih atau mentor.
Prinsip-prinsip yang harus diciptakan oleh seorang pemimpin transformasional,
yaitu splifikasi, motivasi, fasilitasi, mobilitasi, siap siaga, dan tekad. Ciri-ciri
kepemimpinan transformasional, yaitu pengaruh ideal (idealized influence), motivasi
inspirasional (inspirational motivation), stimulasi intelektual (intellectual stimulation),
pertimbangan Individual (individualized consideration).
Karakteristik kepemimpinan transformasional terdapat 4 karakter, yaitu idealized
influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, dan terakhir individualized

15
consideration. Karakteristik pemimpin transformasional harus mampu memahami dan
menghargai bawahan berdasarkan kebutuhan bawahan dan memperhatikan keinginan
berprestas dan berkembang para bawahan.
Berbagai cara untuk mendidik dan membina dalam pemimpin transformasional akan
tetapi yang terpenting adalah pemahaman yang mendalam akan keempat ciri-cirinya
dan kemampuan untuk mengukurnya. Tentu saja ukuran yang paling tepat adalah
bagaimana prestasi organisasi dari sang pemimpin tersebut.

B. Saran

Dalam melaksanakan kepemimpinan perlu memperhatikan hal-hal yang menunjang,


atau faktor-faktor yang mempengaruhi baik atau buruknya dalam menghadapi sebuah
masalah. Maka dari hal tersebut penulis menyarankan dalam kepemimpinan perlu
menerapkan tidak hanya satu tipe kepemimpinan, melainkan dari berbagai tipe dengan
syarat harus mengimplementasikan sikap-sikap yang baik dari masing-masing tipe
kepemimpinan, dengan harapan juga kepemimpinan transformasional diambil menjadi
kebijakan dalam menerapkan kepemimpinannya

16
DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Azis, Wahab, Anatomi Organisasi Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung: Alfabeta,


2008)

Al-Qur’an dan Terjemahannya

Aspizain, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2017),

Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, (Jakarta: Sagung Seto, 2007)

Danim, S., Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok, (Jakarta, Rineka Cipta Utama,
2005)

Deasy Rachmawati, Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Guru dengan Kepuasan Kerja, Industrial Engineering Journal 7, no.
2 (2018): 18–24

Ekosiswoyo, Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif Kunci Pencapaian Kualitas


Pendidikan, Jurnal Ilmu Pendidikan 14, no. 2 (2007): 76–82.

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/mengkaji-kembali-hasil-pisa-sebagai-pendekatan-
inovasi- pembelajaran--untuk-peningkatan-kompetensi-li diakses pada hari Jumaat
tanggal 12 Mei 2023 pukul 20:00

https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/mengkaji-kembali-hasil-pisa-sebagai-pendekatan-
inovasi-pembelajaran--untuk-peningkatan-kompetensi-li diakses pada hari Jumaat
tanggal 12 Mei 2023 pukul 20:00

https://media.neliti.com/media/publications/publications/56599-ID-karakteristik
kepemimpinan- transformasio.pdf, di akses pada hari Sabtu tanggal 13 Mei 2023 pukul
14:00

P. Siagian Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016)

Rees, E., Seven Principles of Transformational Leadership: Creating A Synergy of Energy,


2007. Yang diterjemahkan oleh Safaria, T. pada buku nya yang berjudul Kepemimpinan
Transformasional, 2019

17
Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. Organizational Behavior. 15 ed. New York: Pearson
Education nc,. Yang diterjemahkan oleh Suriagri pada buku nya, Kepemimpinan
Transformasional, 2020

Safaria, T., Kepemimpinan Transformasional, Edisi Pertama, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2019),
hlm 27

Suriagiri, Kepemimpinan Transformasional, (Jakarta, Cv. Radja Publika, 2020)

Undang-undang No. 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, Pasal 14 ayat 2 dan Pasa l 15 ayat 1

Undang-undang No. 14 Tahun 2005, Guru dan Dosen, Pasal 24 ayat 5

18

Anda mungkin juga menyukai