Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Disusun dan Dipresentasikan Pada Mata Kuliah

Administrasi dan Supervisi Pendidikan

Oleh Kelompok 12 :

 Novita Salsabilla (21231083)

 Zahlul Akbar (21231151)

 Salsabila Rizka Cania (21329037)

Dosen Pembina

Drs. Syahril, M.Pd.Ph.D

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,,Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Kepemimpinan Pendidikan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Drs.Syahril.M.Pd.Ph.D pada mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Padang, 01 Desember 2022

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah................................................................................ 2

C.Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A.Pengertian Kepemimpinan Pendidikan................................................. 3

B.Fungsi Kepemimpinan Pendidikan........................................................ 5

C.Gaya Kepemimpinan Pendidikan.......................................................... 6

D.Keterampilan Yang Harus Dimiliki Pemimpin Pendidikan................. 9

E.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan Pendidikan......... 12

F.Syarat-Syarat Kepemimpianan Pendidikan............................................ 12

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan.......................................................................................... 14

B.Saran.................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan


mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin
boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan
kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim
kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi
tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat
dan tajam.

Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan
tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam
mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang
teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang
bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh
sebab itu dikatakan bahwa” keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki
pemimpin yang berhasil.

Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala


sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan
kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004:25). Hal tersebut
menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala
sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.

1
B.Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan pendidikan ?

2.Apa fungsi dari kepemimpinan pendidikan ?

3.Bagaimana gaya kepemimpinan kepala sekolah ?

4.Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Pemimpin ?

5.Apa saja kah syarat-syarat dari kepemimpinan pendidik ?

6.Apa saja kah keterampilan yang harus dimiliki oleh pemimpin pendidikan ?

C.Tujuan

1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan

2.Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan pendidikan.

3.Untuk mengetahui fungsi dari kepemimpinan pendidikan

4.Untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala sekolah.

5.Untuk mengetahui faktor-faktor dan syarat-syarat kepemimpinan pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Kepemimpinan Pendidikan

Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat vital bagi


terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum pendidikan adalah
kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi,
mendorong, mengajak, menuntun, menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau
kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi


kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisis menuju kepada penentuan dan pencapaian
tujuan. Sondang P. Siagian, kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari
pada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Mardjin syam
(1966) mengartikan kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan guna mempengaruhi
serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, atau dengan
definisi yang lebih lengkap dapat dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
pemberian jalan yang mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam
organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa dan dimana


kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang
harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.Dengan demikian Kepemimpinan pendidikan
merupakan kemampuan untuk menggerakan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.

3
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi,
memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasihati, membina, membimbing, melatih,
menyuruh, memerintah, melarang dan bahkan menghukum (kalau perlu) dengan maksud
agar manusia sebagai bagian dari organisasi mau bekerja dalam rangka mencapai
tujuannya sendiri maupun organisasi secara efektif dan efisien.

Kepemimpinan yang berlangsung pada lembaga pendidikan berarti menjalankan


proses kepemimpinan yang sifatnya mempengaruhi sumber daya personil pendidikan
(guru dan karyawan) agar melakukan tindakan bersama guna mencapai tujuan
pendidikan.

Kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai usaha Kepala Sekolah dalam


memimpin, mempengaruhi dan memberikan bimbingan kepada para personil pendidikan
sebagai bawahan agar tujuan pendidikan dan pengajaran dapat tercapai melalui
serangkaian kegiatan yang telah direncanakan (M.I. Anwar, 2003:70).

Selanjutnya Dirawat, dkk (1986:33) menjelaskan: Kepemimpinan pendidikan sebagai


suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan orang
lain yang ada hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih
efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan


adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi dalam lingkup
penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien. Yang mana, dalam kegiatannya pemimpin pendidikan mempunyai kekuasaan
untuk mengarahkan, mengkoordinir dan menggerakkan bawahannya sehubung dengan
tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

4
B.Fungsi Kepemimpinan Pendidikan

Fungsi utama pemimpin pendidikan, antara lain :

1.Pemimpin membantu tercapainya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa


kebebasan.

2.Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam
memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan
menjelaskan tujuan.

3.Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu


kelompokdalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang
paling praktis dan efektif.

4.Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok.


Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman.
Pemimpin mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi
pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.

5.Pemimpin bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi


organisasi.

M.I. Anwar (2003:70) mengatakan bahwa untuk memungkinkan tercapainya tujuan


kepemimpinan pendidikan di sekolah, pada pokoknya kepemimpinan pendidikan
memiliki tiga fungsi berikut:

1.Membantu kelompok merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai yang akan
menjadi pedoman untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.

2.Fungsi dalam menggerakkan guru-guru, karyawan, siswa dan anggota masyarakat


untuk menyukseskan program pendidikan di sekolah.

5
3.Menciptakan sekolah sebagai suatu lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis,
dan nyaman, sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas akan
memperoleh kepuasan kerja tinggi. Artinya pemimpin harus menciptakan iklim
organisasi yang mampu mendorong produktivitas pendidikan yang tinggi dan kepuasan
kerja yang maksimal.

C.Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Gaya keemimpinan adalah cara yang dipergunakan oleh pemimpin dalam


mempengaruhi para pengikutnya. Selanjutnya dalam pengertian sederhana, menurut
Mulyasa gaya kepemimpinan adalah suatu norma perilaku yang digunakan seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat.
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seseorang pemimpin yang khas pada
saat mempengaruhi yang dipimpinnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan,
cara pemimpin untuk bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk
gaya kepemimpinannya.

Ngalim Purwanto menjelaskan juga terdapat empat gaya kepemimpinan yang lain,
yakni gaya kepemimpinan otoriter, Pseudo-demokratis, gaya kepemimpinan laisez faire
(gaya bebas) dan gaya kepemimpinan demokratis.

 Gaya Kepemimpinan Otoriter

Otoriter atau otokrat berasal dari kata autos, yang berarti sendiri dan kratos yang
berarti kekuasaan atau kekuatan. Maka secara etimologi otoriter atau otokrat berate
penguasa absolute.Gaya kepemimpinan seperti ini identik dengan seorang dictator,
bahwa memimpin adalah menggerakkan dan memaksa kelompok. Penafsirannya, sebagai
pemimpin tidak lain adalah menunjukkan dan memberi perintah sehingga ada kesan
bawahan atau anggota-anggotanya hanya mengikuti dan menjalankannya, tidak boleh
membantah dan mengajukan saran.

6
Gaya kepemimpinan yang otoriter menurut Hadari Nawawi biasanya memiliki
sifat-sifat sebagai berikut:

a) .Menganggap organisasi yang dipimpinnya sebagai milik pribadi;

b). Mengidentifikasikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi;

c) .Menganggap bawahan bak sebuah alat semata;

d) .Tidak menerima pendapat, saran atau kritik dari anggotanya;

e) .Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya; dan

f).Cara pendekatan kepada bawahannya dengan pendekatan paksaan dan bersifat


kesalahan hukuman.

 Gaya Kepemimpinan Pseudo-Demokratis

Istilah pseudo berarti palsu. Maka pseudo demokratis berarti bukan atau tidak
demokratis. Gaya kepemimpinan seperti ini sebenarnya otokratis, tetapi dalam
kepemimpinannya ia member kesan demokratis. Seorang pemimpin yang bersifst
pseudo-demokratis sering memakai “topeng”. Ia pura-pura memperlihatkan sifat
demokratis di dalam kepemimpinannya. Ia member hak dan kuasa kepada guru-guru
untuk menetapkan dan memutuskan sesuatu, tetapi sesungguhnya ia bekerja dengan
perhitungan. Ia mengatur siasat agar kemauannya terwujud kelak.

 Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire)

Gaya kepemimpinan bebas atau laissez faire ini diartikan membiarkan orang-orang
berbuat sekehendaknya. Gaya kepemimpinan seperti ini sang pemimpin praktis tidak
memimpin. Pemimpin seperti ini sama sekali tidak memberikan control dan koreksi
terhadap pekerjaan para bawahan atau anggotanya.

7
Jika dalam sebuah organisasi tidak terdapat seorang pun yang anggota menetapkan
keputusan dan melaksanakan kegiatan, maka organisasi menjadi tidak berfungsi.
Sebaliknya kebebasan yang diberikan, juga berakibat fungsi organisasi tidak berlangsung
sebagaimana mestinya, bahkan menjadi tidak terarah. Kondisi seperti itu dapat terjadi
karena wewenang menjadi tidak jelas dan tanggungjawab ini terjadi dilingkungan
orang-orang kafir, meskipun baru terlihat setelah dimintai pertanggung jawaban oleh
Allah SWT. kelak di akhirat.Prinsip gaya kepemimpinan laissez faire (gaya bebas) ini
memiliki sifat-sifat antara lain:

a).Pembagian tugas kerja diserahkan kepada nggota-anggota kelompok tanpa petunjuk


dan saran-saran.

b). Kekuasaan dan tanggung jawab bersimpang siur, berserahkan dan tidak merata.

c).Tidak memiliki tanggung jawab untuk mencapai sebuah tujuan.

 Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis ini adalah gaya kepemimpinan yang paling ideal.
Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang kooperatif dan tidak dictator. Dia
selalu menstimulasi anggota-anggota kelompoknya dan selalu mempertimbangkan
kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.

Menurut Purwanto pemimpin yang demokratis memiliki beberapa cirri antara dari
kepemimpinan antara lain sebagai berikut:

a).Dalam menggerakkan bawahan bertitik tolak dari pendapat manusia makhluk termulia
di dunia;

b) .Selalu berusaha untuk menyingkonkan dan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi;

c) .Senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan;

8
d) .Mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan;

e) .Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dan membimbingnya;

f) .Mengusahakan agar bawahan lebih sukses daripada dirinya’ dan

g).Selalu mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.

D.Keterampilan yang harus dimiliki Pemimpin Pendidikan

 Keterampilan dalam memimpin

Pemimpin harus menguasai cara-cara kepemimpinan, memiliki keterampilan


memimpin supaya dapat bertindak sebagai seorang pemimpin yang baik. Untuk hal itu
antara lain ia harus menguasai bagaimana caranya : menyusun rebcana bersama,
mengajak anggota berpartisipasi, memberi bantuan kepada anggota kelompok, memupuk
“morale” kelompok, bersama-sam membuat keputusan, menghindarkan “working on the
group” dan “working for the group” dan mengembangkan “working with within the
group”, membagi dan menyerahkan tanggung jawab, dan sebagainya. Untuk memperoleh
keterampilan diatas perlu pengalaman, dan karena itu pemimpin harus benar-benar
banyak bergaul, bekerja sama, dan berkomunikasi dengan orang yang dipimpinnya. Yang
penting jangan hanya tahu, tetapi harus dapat melaksanakan.

 Keterampilan dalam hubungan insani

Hubungan insani adalah hubungan antar manusia. Ada dua macam hubungan
yang biasa kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari : 1) hubungan fungsional atau
hubugan formal, yaitu hubungan karena tugas resmi atau pekerjaan resmi; dan 2)
hubungan pribadi atau hubungan informal atau hubungan personel, ialah hubungan yang
tidak didasarkan atau tugas resmi atau pekerjaan, tetapilebih bersifat kekeluargaan.

9
Yang menjadi inti dalam hubungan ini, apakah itu hubungan fungsional atau
hubungan personal, adalah saling menghargai. Bawahan menghargai atasan dan
sebaliknya atasanpun harus menghargai bawahan.

 Keterampilan dalam proses kelompok

Maksud utama dari proses kelompok ialah bagaimana meningkatkan


partisipasi anggota-anggota kelompok setinggi-tingginya sehingga potensi yang dimiliki
para anggota kelompok itu dapat diefektifkan secara maksimal. Inti dari proses kelompok
adalah hubungan insani dan tangung jawab bersama. Pemimpin harus jadi penengah,
pendamai, moderator dan bukan menjadi hakim.

 Keterampilan dalam administrasi personil

Administrasi personil mencakup segala usaha menggunakan keahlian dan


kesanggupan yang dimiliki oleh petugas-petugas secara efektif dan efisien. Kegiatan
dalam administrasi personil ialah : seleksi, pengangkatan, penempatan, penugasan,
orientasi, pengawasan, bimbingan dan pengembangan serta kesejahteraan. Menemukan
yang palingpenting dari kegiatan diatas ialah kegiatan seleksi dalam memilih orang yan
paling sesuai dengan tugas dan pekerjaannya yang berpedoman pada “the right man in the
right place”.

 Keterampilan dalam menilai

Penilaian atau evaluasi ialah suatu usaha untuk mengetahui sampai dimana suatu
kegiatan sudah dapat dilaksanakan atau sampai dimana suatu tujuan sudah dicapa. Yang
dinilai biasanya ialah : hasil kerja, cara kerja dan orang yang mengerjakannya.

Adapun teknik dan prosedur evaluasi ialah : menentukan tujuan penilaian,


menetapkan norma/ukuran yang akan dinilai, mengumpulkan data-data yang dapat
diolah menurut kriteria yang ditentukan, pengolahan data, dan menyimpulkan hasil
penilaian.

10
Melalui evaluasi, guru dapat dibantu dalam menilai pekerjaannya sendiri, mengetahui
kekurangan dan kelebihannya. Selain guru, personila lainnya perlu dievaluasi seperti
petugas (karyawan) tata usaha, petugas BK, dan sebagainya, untuk mengetahui kemajuan/
kekurangannya.

Kazt mengemukakan tiga keterampilan/skill yang harus dikuasai oleh seorang


pemimpin, ialah human telation skill, techinal skill, dan conceptual skill. Seberapa jauh
ketiga keterampilan itu harus dipunyai pemimpin sesuai dengan kedudukannya.

 Human relation skill

Kemampuan berhubungan dengan bawahan. Bekerja sama menciptakan iklim


kerja yang menyenangkan dan kooperatif. Terjalin hubungan yang baik sehingga
bawahan merasa aman dalam melaksanakan tugasnya.

 Technical skill

Kemampuan menerapkan ilmunya kedalam pelaksanaan (operasional) Dalam rangka


mendayagunakan/memanfaatkan sumber-sumber yang ada. Melaksanakan tugas yang
bersifat operasional. Memikirkan pemecahan masalah-masalahyang praktis. Makin tinggi
tingkat manager, secara relatif technicalskill makin kurang urgensinya.

 Conceptual skill

Didalam melihat sesuatu secara keseluruhan yang kemudian dapat merumuskannya,


seperti dalam mengambil keputusan, menentukan kebijakan dan lain-lain. Dalam
hubungan perlu ditekankan bahwa seorang pemimpin yang baik, adalah pemimpin yang
tidak melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional. Lebih banyak
merumuskan konsep-konsep. Keterampilan ini ada juga yang menyebut dengan
managerial skill.

11
E.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemimpin

Ngalim Purwanto (2004) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi


pemimpin, sebagai berikut :

1. Keahlian dan Pengetahuan

Keahlian dan pengetahuan yang dimaksud di sini adalah latar belakang


pendidikan atau ijazah yang dimilikinya, sesuai tidaknya latar belakang pendidikan itu
dengan tugas-tugas kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabannya, pengalaman
kerja sebagai pemimpin, apakah pengalaman yang telah dilakukannya mendorong dia
untuk memperbaiki dan mengembangkan kecakapan dan keterampilanya dalam
memimpin.

2. Jenis pekerjaan atau lembaga tempat pemimpin itu melaksanakan tugas jabatannya.

Tiap organisasi atau lembaga yang tidak sejenis memiliki tujuan yang berbeda,
dan menuntun cara-cara pencapaian tujuan yang tidak samma. Oleh karena itu, tiap jenis
lembaga memerlukan perilaku dan sikap kepemimpinan yang berbeda pula.

3.Sikap-sikap Kepribadian Pemimpin

Kita mengetahui bahwa secara psikologi manusia itu berbeda-beda sifat, watak,
dn kepribadiannya. Ada yang selalu bersikap keras dan tegas, tetapi ada pula yang lemah
dan kurang berani. Dengan adanya perbedaan-perbedaan watak dan kepribadian yang
dimiliki oleh masing-masing pemimpin, meskipun beberapa orang pemimpin memiliki
latar pendidikan yang sama dan diserahi tugas pemimpin dalam lembaga yang sejenis,
karena perbedaan kepribadiannya akan menimbulkan perilaku dan sikap yang berbeda
pula dalam menjalankan kepemimpinannya.

F. Syarat-Syarat Pemimpin Pendidikan

12
Dalam memangku jabatan pemimpin pendidikan yang dapat melaksanakan
tugas-tugasnya dan memainkan perannya sebagai pemimpin yang baik dan sukses, maka
dituntut beberapa persyaratan jasmani, rohani, dan moralitas yang baik, bahkan
persyaratan sosial ekonomis yang layak akan tetapi pada bagian ini yang akan
dikemukakan hanyalah persyaratan-persyaratan kepribadian dari seorang pemimpin yang
baik. Persyaratan-persyaratan tersebut adalah :

 Rendah hati dan sederhana


 Bersifat suka menolong
 Sabar dan memiliki kestabilan emosi
 Percaya kepada diri sendiri
 Jujur, adil dan dapat dipercaya
 Keahlian dalam jabatan

Adanya syarat-syarat kepemimpinan seperti diuraikan di atas menunjukkan bahwa


kepemimpinan bukan hanya memerlukan kesanggupan dan kemampuan saja, tetapi
lebih-lebih lagi kemampuan dan kesediaan pemimpin.

13
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau


mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.Fungsi dari kepemimpinan pendidikan ini
adalah salah satunya Membantu kelompok merumuskan tujuan pendidikan yang akan
dicapai yang akan menjadi pedoman untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan.

Gaya Kepemimpinan Kepala sekolah :

 Gaya Kepemimpinana Otoriter


 Gaya Kepemimpinan Pseudo-Demokratis
 Gaya Kepemimpinan Demoktartis
 Gaya Kepemimpinan Bebas

Syarat-Syarat Kepemimpinan Pendidikan

 Rendah hati dan sederhana


 Bersifat suka menolong
 Sabar dan memiliki kestabilan emosi
 Percaya kepada diri sendiri

B.Saran

Sebagai manusia biasa,kami pemakalah menyadari bahwa banyak kekurangan dari


makalah yang kami buat.Untuk itu Pemakalah mohon maaf kepada pembaca atas
kekurangan yang terjadi dan mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca untuk pemakah.Terima Kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://kyoto-minsaikita.blogspot.com (Makalah Kepemimpinan Pendidikan )

https://zaitun77.wordpress.com (Makalah Kepemimpinan Pendidikan )

https://ainamulyana.blogspot.com (Pengertian dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah)

15

Anda mungkin juga menyukai