Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen


Sumber Daya Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dosen Pengampu Bapak Dr. H. Sofyan Tsauri, M.M.

Disusun Oleh :

M. ZAENURROZIKIN (202101030069)
EMALIA PUTRI (202101030083)
YENI ADI APRILIA (202101030078)

FAKULTAS TARBIYYAH DAN ILMU KEGURUAN


PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM KH. AHMAD SIDDIQ JEMBER

1
2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Kepemimpinan Dalam Pendidikan”.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Kepemimpinan
Dalam Pendidikan”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Jember, 20 Oktober 2021

Kelompok 14

i
DAFTAR ISI

Content

s
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
3. TUJUAN...............................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Kepemimpinan Dalam Pendidikan..................................................3
B. Tipe – tipe Kepemimpinan Dalam Pendidikan..................................................5
C. Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan.........................................................7
BAB III............................................................................................................................10
PENUTUP.......................................................................................................................10
KESIMPULAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sebagai suatu organisasi, lembaga pendidikan memerlukan tidak hanya
seorang manajer untuk mengelola sumber daya lembaga pendidikan yang lebih
banyak berkonsentrasi pada permasalahan anggaran dan persoalan administratif
lainnya, tetapi juga memerlukan pimpinan yang mampu menciptakan sebuah visi
dan semua komponen individu yang terkait dengan lembaga pendidikan.
Pemimpin maupun manajer diperlukan dalam pengelolaan lembaga pendidikan.
Berbeda dengan organisasi lain, lembaga pendidikan merupakan bentuk
organisasi moral yang berbeda dengan bentuk organisasi lainnya. Sebagai suatu
organisasi, kesuksesan lembaga pendidikan,tidak hanya di tentukan oleh
kepemimpinan pendidikan, tetapi juga oleh tenaga kependidikan lainnya dan
proses lembaga pendidikan itu sendiri.
Kepemimpinan pendidikan berkewajiban untuk mengkoordinasikan
ketenagaan pendidikan di lembaga pendidikan untuk menjamin teraplikasinya
peraturan pada lembaga pendidikan. Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membina, membimbing,
mengarahkan dan mengerakkan orang lain agar dapat bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,
pemimpin perlu melakukan serangkaian kegiatan diantaranya adalah
mengarahkan orang-orang yang terlibat dalam organisasi yang dipimpinnya.
Dengan kata lain tercapai atau tidak tujuan suatu organisasi sangat
tergantung pada pimpinannya. Kepemimpinan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, memiliki keahlian khusus
dalam bidang yang khusus untuk mencapai tujuan organisasi atau suatu
kelompok. Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan dan
proses mempengaruhi, membimbing, mengkoordinir, dan menggerakkan orang
lain yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan
dapat lebih efisien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan serta
pengajaran. Pemimpin mempunyai kekuasaan untuk mengatur anggotanya tetapi
kekuasaan yang diberikan harus digunakan secara bertanggung jawab.

1
Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak menggunakan kekuasaan
yang telah diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri atau individu, tidak
otoriter atau semua keputusan harus berdasarkan keputusannya tetapi bukan hasil
musyawarah anggotanya.

2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan dalam pendidikan ?
2. Bagaimana Tipe-tipe kepemimpinan dalam pendidikan ?
3. Bagaimana fungsi kepemimpinan dalam pendidikan ?

3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian tentang kepemimpinan dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui Tipe-tipe tentang kepemimpinan dalam pendidikan
3. Untuk negetahui Fungsi tentang kepemimpinan dalam pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan Dalam Pendidikan


Istilah kepemimpinan dalam bahasa Indonesia berakar dari kata
“pimpin”, kemudian ditambahkan sisipan m membentuk kata benda
“pemimpin” yang dalam bahasa Inggris berarti leader. Dari istilah
pemimpin (leader) inilah kemudian muncul konsep kepemimpinan
(leadership). Definisi leader (pemimpin) sangat beragam. Mengutip pen
dapat Richard H. Hall, Wahjosumidjo (2002 : 39) mendefinisikan
pemimpin sebagai; the person who creates the most effective change in
group performance (orang yang membuat perubahan paling efektif
terhadap penampilan suatu kelompok). Ada juga yang menyatakan bahwa:
the leader is one who succeeds in getting others to follow him ”
(pemimpin adalah orang yang berhasil mendapatkan (simpati) orang lain
untuk mengikutinya).
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk
menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Makawimbang,
2012: 29).1 Soetopo dan Soemanto (1982) menjelaskan bahwa
kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan pendidikan secara bebas
dan sukarela.
Morphet dkk (1982: 97), mengatakan fenomena kepemimpinan
organissasi pendidikan dan administrasi adalah terkait dengan
kepemimpinan yang diterapkan dalam kegiatan orang dalam kedudukan
sebagai pengambil keputusan dalam berbagai jenjang organisasi
pendidikan informal yang berinteraksi dengan organisasi formal. Adapun
orang-orang yang terlibat dalam masalah itu adalah pengawas pendidikan,
kepala sekolah, direktur akademi, rektor perguruan tinggi, pimpinan dalam
organisasi guru, pimpinan dalam organisasi orang tua dan guru dan

1
Makawimbang, Jery H., Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu (Bandung: Alfa Beta, 2012)

3
pimpinan organisasi formal lainya.
Kepala sekolah merupakan pimpinan pendidikan. Dalam
kedudukannya sebagai pimpinan pendidikan yang resmi, kepala sekolah
diangkat dan ditetapkan secara resmi sehingga dia bertanggung jawab
dalam pengelolaan pengajaran, ketenagaan, kesiswaan, gedung dan
halaman (sarana dan prasarana), keuangan, serta hubungan lembaga
pendidikan dan masyarakat, di samping tugasnya dalam supervisi
pendidikan dan pengajaran.
Menurut Dirawat dkk (1983: 33) kepemimpinan pendidikan adalah
sebagai suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan
menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungannnya dengan
pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan
pengajaran agar tercapai tujuan secara efektif dan efisien.2
Menurut Syafaruddin (2010) bahwa kepemimpinan pendidikan
yang dijalankan oleh kepala sekolah atau pempinan lembaga pendidikan
lainnya mengandung unsur-unsur, yaitu:
a. Proses mempengaruhi para guru, pegawai, dan murid-murid serta
pihak terkait (komite sekolah dan orang tua siswa);
b. Pengaruh yang dimaksudkan agar orang lain melakukan tindakan
yang diinginkan;
c. Berlangsung dalam organisasi sekolah untuk mengelola aktivitas
pembelajaran;
d. Kepala sekolah diangkat secara formal oleh pejabat kependidikan
atau yayasan bidang pendidikan;
e. Tujuan yang akan dicapai melalui proses kepemimpinannya yaitu
tercapainya tujuan pendidikan lulusan berkepribadian baik dan
berkualitas;
f. Aktivitas kepemimpinan lebih banyak orientasi hubungan manusia
daripada mengatur sumber daya material.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan bahwa

2
Dirawat, dkk. (1986). Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

4
kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar
dapat dicapai tujuan pendidikan/sekolah secara efektif dan efisien.

B. Tipe – tipe Kepemimpinan Dalam Pendidikan.


Konsep seorang pemimpin pendidikan tentang kepemimpinan dan
kekuasaan yang memproyeksikan diri dalam bentuk sikap kepemimpinan,
sifat dan kegiatan yang dikembangkan dalam lembaga pendidikan yang
akan dipimpinnya sehingga akan mempengaruhi kualitas hasil kerja yang
akan dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut.
Bentuk-bentuk kepemimpinan sering kita jumpai dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Tetapi disekolahpun terdapat berbagai macam tipe
kepemimpinan ini. Sebagai pemimpin pendidikan yang official leader,
yang cara kerja dan cara bergaulnya dapat dipertanggung jawabkan dan
bisa mengarahkan orang lain untuk turut serta mengerjakan sesuatu yang
berguna bagi kehidupannya.
Dalam setiap realitasnya pemimpin dalam melaksanakan proses
Kepemimpinannya akan terjadi suatu perbedaan antara pemimpin yang
satu dengan yang Lainnya, sebagaimana menurut G. R. Terry yang
dikutip Maman Ukas, bahwa pendapatnya Membagi tipe-tipe
kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership).
Dalam system kepemimpinan ini, Segala sesuatu tindakan itu
dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Artinya petunjuk itu
dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh
pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership).
Tipe kepemimpinan ini , Segala sesuatu Kebijaksanaan yang
dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik
rencana atau perintah juga pengawasan.
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership).
Pemimpin otoriter biasanya Bekerja keras, sungguh-sungguh,

5
teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku
secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati. Artinya
Pemimpin otoriter berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya
tergantung pada dirinya sendiri.
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership).
Dalam tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin selalu
mengikut sertakan seluruh anggota kelompoknya dalam mengambil
keputusan. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh
anggota ikut serta dalam Segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap Anggota
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian
tujuannya .
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).
Kepemimpinan ini dicirikan Oleh suatu pengaruh yang bersifat
kebapakan dalam hubungan pemimpin dan Kelompok. Tujuannya
adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti Halnya
seorang bapak kepada anaknya.
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).
Tipe kepemimpinan ini Biasanya timbul dari kelompok orang-
orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan Adanya
system kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok
yang Bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang
mempunyai kelemahan di Antara yang ada dalam kelompok tersebut
menurut bidang keahliannya di mana ia ikut Berkecimpung.3

Berdasarkan dari pendapat tersebut di atas, bahwa pada


kenyataannya tipe – tipe Kepemimpinan di atas harus diterapkan oleh para
pemimpin di dalam berbagai macam organisasi, yang salah satunya adalah
dalam bidang Pendidikan. Dengan melihat hal tersebut, maka pemimpin di
bidang pendidikan diharapkan Memiliki tipe kepemimpinan yang sesuai
dengan harapan atau tujuan, baik itu harapan dari Bawahan, atau dari

3
Maman Ukas, Op. Cit., h. 261-262.

6
atasan yang lebih tinggi, posisinya, yang pada akhirnya gaya atau tipe
Kepemimpinan yang dipakai oleh para pemimpin, terutama dalam bidang
pendidikan bena - benar Mencerminkan sebagai seorang pemimpinan yang
profesional.

C. Fungsi Kepemimpinan Dalam Pendidikan


Stephen P.Robin mengungkapkan urgensi fungsi kepemimpinan bagi
suatu organisasi itu terletak pada kebutuhan akan koordinasi dan kendali.
Tujuan organisasi tidak bisa dicapai jika masing-masing individu yang
terorganisasi didalamnya berjalan secara fragmentalis tanpa koordinasi dan
terkendali. Aturan,uraian tugas,kebijakan dan hierarki otoritas merupakan
gambaran dari syarat yang diciptakan untuk memudahkan koordinasi dan
kendali.4
Sedangkan, Soekarto Indra fachrudi pada arah yang sama
menyimpulkan bahwa fungsi kepemimpinan pada dasarnya dapat dibagi
menjadi dua macam sebagai berikut:5
1. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai, diantaranya:
 Memikirkan dan merumuskan dengan teliti, tujuan kelompok
serta menjelaskan kepada angota-anggotanya supaya dapat
bekerja sama mencapai tujuan tersebut;
 Memberi dorongan kepada anggoota kelompok untuk
menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan
kepemimpinan yang dapat member harapan baik;
 Membantu anggota kelompok dalam mengumpulkan
keterangan yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan
yang sehat;
 Menggunakan kesanggupan dan minat khusus anggota
kelompok;
 Memberi dorongan kepada setiap anggota kelompok untuk
melahirkan perasaan dan pikirannya dan memilih buah pikiran
4
Stephen P. Robbin, Perilaku Organisasi; Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Jilid 2, Terj.
Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Mohan (Jakarta : Prenhallindo, 2001), hal. 41.
5
Soekarto Indra Fachrudi. Bagaimana Memimpin Sekolah yangEfektif. (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2006), hal 3-4.

7
yang baik dan berguna dalam pemecahan masalah yang
dihadapi oleh kelompok;
 Memberi kepercayaan dan tanggung jawab kepada anggota
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan masing-
masing demi kepentingan bersama.
2. Fungsi yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat
dan sambil memeliharanya diantaranya:
 Memupuk dan memelihara kebersamaan dalam kelompok;
 Mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan
sehingga dapat memupuk kegembiraan dan semangat bekerja
dalam pelaksanaan tugas;
 Dapat mendorong dan memupuk perasaan para anggota bahwa
mereka termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari
kelompok. Semangat kelompok dapat dibentuk melalui
penghargaan terhadap usaha setiap anggota atau kelompok
demi kepentingan kelompok dan melalui social activities;
 Menggunakan kelebihan yan dimilikinya bukan untuk berkuasa
atau mendominasi, melainkan sebagai sumbangan terhadap
kelompok demi mencapai tujuan bersama.
Sumber lain menyebutkan secara operasional fungsi kepemimpinan
dapat diklasfikasikan menjadi lima fungsi pokok, yaitu: 6
1. Fungsi Intruksi. Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin
sebagai komunikator, pihak yang menentukan apa, bagaimana,
bilamana dan dimana perintah tersebut dilaksanakan agar keputusan
dapat dikerjakan secara efektif.
2. Fungsi Konsultasi. Fungsi ini bersifat komunikasi antar dua arah. Pada
tahap pertama, usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali
memerlukan bahan perimbangan dari orang-orang yang dipimpinnya
yang memiliki berbagai informasi dalam menetapkan keputusan.
Tahap berikutnya adalah konsultas dari pemimpin pada orang-orang

6
Soekarto Indra Fachrudi. Bagaimana Memimpin Sekolah yangEfektif. (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2006), hal. 94-95

8
yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan
sedang dalam pelaksanaan.
3. Fungsi Partisipasi. Pada fungsi ini pemimpi berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalamkeikutsertaan pengambilan
keputusan maupun dalam pelaksanaannya.
4. Fungsi Delegasi. Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan
pelimpahan wewenang mmbuat keputusan,baik melalui persetujuan
maupun tanpa melalui persetujuan dari pemimpin.
5. Fungsi Pengendalian. Fungsi ini bermaksud bahwa kepemimpinan
yang efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan
dalamkoordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya
tujuan bersama secara maksimal.

9
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan bahwa


kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar
dapat dicapai tujuan pendidikan/sekolah secara efektif dan efisien.
Dalam setiap realitasnya pemimpin dalam melaksanakan proses
Kepemimpinannya akan terjadi suatu perbedaan antara pemimpin yang
satu dengan yang Lainnya, sebagaimana menurut G. R. Terry yang
dikutip Maman Ukas, bahwa pendapatnya Membagi tipe-tipe
kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership).
2. Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership).
3. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership).
4. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership).
5. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).
6. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).

Soekarto Indra fachrudi pada arah yang sama menyimpulkan


bahwa fungsi kepemimpinan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua
macam sebagai berikut
1. Fungsi yang bertalian dengan tujuan yang hendak dicapai, diantaranya
2. Fungsi yang bertalian dengan penciptaan suasana pekerjaan yang sehat
dan sambil memeliharanya

10
DAFTAR PUSAKA

Makawimbang, Jery H., Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu


(Bandung: Alfa Beta, 2012)
Dirawat, dkk. (1986). Pengantar Kepemimpinan Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Syafaruddin, Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Quantum
Teaching, 2010).
http://munawararifin93.blogspot.com/2016/04/makalah-
kepemimpinan-dalam-pendidikan.html?m=1
KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN Oleh:
Ir. Sere Saghranie Daulay, M.Si – Widyaiswara Pusdiklat Industri
Stephen P. Robbin, Perilaku Organisasi; Konsep, Kontroversi,
Aplikasi, Jilid 2, Terj. Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Mohan (Jakarta
: Prenhallindo, 2001), hal. 41.
Soekarto Indra Fachrudi. Bagaimana Memimpin Sekolah yang
Efektif. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hal 3-4.
Soekarto Indra Fachrudi. Bagaimana Memimpin Sekolah yang
Efektif. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2006), hal. 94-95

11

Anda mungkin juga menyukai