Anda di halaman 1dari 16

Motivasi Belajar

Mata Kuliah Teori Belajar Dan Pembelajaran


Dosen Pembimbing :  Zahratul Maujudatul Mufidah, M.Pd
Disusun Oleh Kelompok Tiga (3) :
Muhammad Rumai Efendi
Kawakibud Durriyah
Linda Datil Karomah
Putri Ayu Lestari

MPI C3
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
Pengertian Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan


ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga
elemen utama dalam definisi ini diantaranya adalah intensitas,
arah, dan ketekunan. Ada yang mengartikan motivasi sebagai
sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama
dengan semangat.
Motivasi Belajar menurut Mc. Donald

Motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai


dnegan munculnya "Feeling" dan didahului dengan tanggapan tehadapap
adanya tujuuan.

Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah
tumbuh di dalam diri seseorang.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2007), 71
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

Menurut Surya (2013 hlm.58) Sardiman (2014 hlm.75) “motivasi dapat


“motivasi adalah upaya-upaya yang dikatakan serangkaian usaha untuk
dilakukan untuk menimbulkan atau menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
meningkatkan motif. Motif merupakan sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
motor penggerak dinamika perilaku sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
individu dalam mencapai tujuan”. berusaha untuk meniadakan atau mengelakan
perasaan tidak suka itu”

Menurut Suprihatin (2015 hlm.75) menyatakan bahwa,


Menurut Uno dalam Sukma (2017 hlm.114) Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi)
“Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam seseorang yang dapat menimbulkan tingkat kemauan
pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya dalam melaksanakan suatu kegiatan. Kemauan baik
afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
tujuan. Motivasi merupakan dorongan dan (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi
kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapainya” individu akan banyak menentukan kualitas perilaku
yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,
bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
Fungsi Motivasi Belajar
Ada tiga fungsi motivasi menurut Oemar Hamalik (2003: 16) yaitu
sebagai berikut :

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa


motivasi
maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan
perbuatan
kearah pencapaian tujuan yang diinginkannya.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai
mesin,
besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambannya
pekerjaan.
Next

Fungsi motivasi belajar menurut aqid (2010:50) menyatakan bahwa “motivasi


berfungsi sebagai pendorong, pengarah, penggerak, dan tingkah laku.” Suhana
(2014:24) mengatakan fungsi motivasi belajar adalah:

1) motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik


2) motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik
3) motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran
4) motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih
bermakna
About us
dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi motivasi
dalam belajar adalah untuk mendorong atau
menggerakan seseorang untuk melakukan
kegiatan atau aktivitas guna untuk mencapai
tujuan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan
yang kurang bermanfaat untuk tujuan tersebut

http://eprints.umm.ac.id/35638/3/jiptummpp-gdl-bayusyahru-49088-3-babii.pdf
Macam-Macam Motivasi Belajar
Menurut Elida Prayitno (1989: 10), dikenal dua motivasi, yaitu
“motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik”

a. Motivasi Intrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2007: 89-90) motivasi intrinsik adalah
motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Seorang siswa yang memiliki
motivasi intrinsik pasti akan rajin dalam belajar, karena tidak
memerlukan dorongan dari luar.
Next~
2. motivasi belajar ekstrinsik

Menurut Pintner Ryan, dkk (Elida Prayitno 1989:


13) ”Motivasi belajar ekstrinsik adalah motivasi
yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan
dari luar”. Jadi tujuan seseorang melakukan
kegiatan belajar adalah untuk mencapai tujuan
yang terletak di luar aktivitas belajar.
Dari penjelasan tentang kedua motif diatas, dapatlah disimpulkan dengan
mudah bahwa motif instrinsik itu lebih baik daripada motif ekstrinsik.
Mengapa ? Karena dengan motif instrinsik, seorang siswa atau mahasiswa
akan aktif belajar dengan inisiatif sendiri tanpa harus disuruh oleh
orang tua, guru, atau dosen.

Meskipun begitu, motif ekstrinsik itu juga mempunyai manfaat yang tidak sedikit.
Setidak-tidaknya dengan adanya motif ekstrinsik, seorang siswa atau mahasiswa tetap
akan terdorong untuk belajar. Di samping itu, seorang siswa atau mahasiswa yang
beajar karena adanya motif instrinsik, motivasi belajarnya akan bertambah kuat jika ia
juga memiliki motif ekstrinsik.

Hal yang perlu diwaspadai adalah jangan sampai seorang siswa atau mahasiswa tidak
memiliki motif instrinsik sama sekali, sementara itu ia memiliki motif ekstrinsik yang
banyak. Hal ini dapat kita lihat pada seorang siswa atau mahasiswa yang datang ke
sekolah bukan karena adanya motif ekstrinsik yang mendorongnya untuk lebih
mengutamakan kegiatan di luar belajar, seperti ikut kegiatan vokal group, main band,
bermain dan berkumpul bersama teman-teman, berpacaran, dan menjadi aktivis kampus
sampai menelantarkan pelajaran.
Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Dalam proses interaksi belajar mengajar, baik motivasi
intrinsik maupun ekstrinsik, diperlukan untuk mendorong
anak didik agar tekun belajar. Peran motivasi ekstrinsik
cukup besar untuk membimbing anak didik dalam belajar

Hal ini perlu disadari guru. Untuk itu seorang


guru biasanya memanfaatkan motivasi ekstrinsik
untuk meningkatkan minat anak didik agar lebih
bergairah belajar.
Menurut (Sardiman, 1990), ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Beberapa
bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya :

1. Memberi Angka

Angka dalam hal ini sebagai


simbol dari nilai kegiatan 2. Hadiah
belajarnya. Banyak siswa yang
belajar, yang utama justru untuk Hadiah juga dapat dikatakan 3. Saingan / kompetisi
mencapai angka atau nilai yang sebagai motivasi, tetapi
baik sehingga siswa biasanya tidaklah selalu demikian. Saingan atau kompetisi
yang dikejar adalah nilai 4. Ego-Involvement
Karena hadiah untuk suatu dapat digunakan sebagai alat
ulangan atau nilai-nilai pada pekerjaan, mungkin tidak motivasi untuk mendorong 5. Memberi ulangan
Menumbuhkan kesadaran
raport angkanya baik-baik. belajar siswa. Persaingan,
menarik bagi seseorang yang kepada siswa agar merasakan
Angka-angka yang baik bagi baik persaingan Para siswa akan menjadi giat
tidak senang dan tidak pentingnya tugas dan
individualmaupun belajar kalau mengetahui akan
siswa merupakan motivasi yang berbakat untuk suatu menerimanya sebagai tantangan
persaingan kelompok dapat ada ulangan. Oleh karena itu
kuat. sehingga bekerja keras dengan
oekerjaan tersebut. meningkatkan prestasi memberikan ulangan ini juga
mempertaruhkan harga diri.
belajar siswa. merupakan sarana motivasi,
Sesorang akan berusaha dengan
guru harus terbuka, kalau ada
segenap tenaga untuk mencapai
ulangan harus diberitahukan
prestasi yang baik dengan
kepada siswanya.
menjaga harga dirinya
Next
6. Mengetahui hasil 7. Pujian

Dengan mengetahui hasil Apabila ada siswa yang sukses yang


pekerjaan. Apalagi kalau berhasil menyelesaikan dengan
terjadi kemajuan, akan baik, perlu diberikan pujian. Pujian
mendorong siswa untuk lebih ini adalah bentuk reinforcement
giat belajar. Semakin yang positif dan sekaligus
mengetahui bahwa grafik hasil merupakan motivasi yang baik. Oleh
belajar meningkat, maka ada karena itu, supaya pujian ini
motivasi pada diri siswa untuk merupakan motivasi, maka
terus belajar, dengan suatu pemberiannya harus tepat. Dengan
harapan hasilnya terus 9. Hasrat untuk belajar pujian yang tepat akan memupuk
meningkat. suasana yang menyenangkan dan
8. Hukuman Hasrat untuk belajar, mempertinggi semangat belajar
berarti ada unsur sekaligus membangkitkan harga
Hukuman sebagai kesengajaan, ada maksud diri.
reinforcement yang negatif, untuk belajar. Hasrat untuk
tetapi bila diberikan secara belajar berarti pada diri
tepat dan bijak bisa menjadi anak didik itu memang ada
alat motivasi. Oleh karena motivasi untuk belajar,
itu guru harus memahami sehingga sudah tentu
prinsip-prinsip pemberian hasilnya akan lebih baik
hukuman. daripada anak didik yang
tidak mempunyai hasrat
untuk belajar
Next

10. Minat
Minat merupakan penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat. Proses belajar akan berjalan dengan
lancar bila disertai dengan minat.

11. Tujuan yang diakui


Rumusan tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa
merupakan motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami
tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka akan timbul dorongan untuk terus belajar.

12. Suasana yang menyenangkan


Siswa harus merasa aman dan senang dalam kelas
sebagai anggota yang dihargai dan dihormati

http://digilib.uinsby.ac.id/11037/5/bab%202.pdf
Indikator motivasi belajar (Hamzah B. Uno, 2010: 23) dapat
diklarifikasikan sebagai berikut:

Adanya hasrat dan keinginan berhasil Adanya penghargaan dalam belajar

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar Adanya lingkungan belajar yang kondusif,

Adanya harapan dan cita-cita masa depan Sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan
baik.
Referensi

Muhammad Anas. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Adapembelajaran Sholat
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Min Beji.

https://
books.google.co.id/books?id=2FskAwAAQBAJ&dq=pengertian+motivasi+belajar&hl=id&source=gb
s_navlinks_s

http://repository.unpas.ac.id/38708/4/BAB%20II%20.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/11037/5/bab%202.pdf

Hakim, Thursan. 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta. Puspa Swara.

Badaruddin, Ahmad. 2015. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal. Padang.
CV Abe Kreatifindo.

Thanks!

Anda mungkin juga menyukai