LANDASAN TEORITIK,
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
A. LANDASAN TEORI
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
1
Abu Ahmadi, dkk.,Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h.109.
21
22
ada variasi makna keempat hal tersebut sangat bertalian erat dan
motivasi. 3
2
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam
Mulia, 2012), h. 119
3
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
( Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2011 ),h.61
23
berkaitan yaitu :
seseorang.
afektif).
4
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara,
2001),h.158 -159
24
perilaku belajarnya.
5
Ormrod, J.E. Educational Psychology, Developing Learners. (4d
ed.),(Merrill: Pearson Education, Inc. 2003), p. 368.
25
dengan baik.6
6
Abu Ahmadi, dkk.,Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007), h. 183.
26
belajar.
b. Macam-macam Motivasi
hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang
7
Dimyati, dkk.,Belajar dan Pembelajaran. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), h. 87.
28
intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang
melakukan sesuatu.
8
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar , (Jakarta : PT.Rineka
Cipta, 2002),h.149-151
29
seseorang, suatu soal atau suatu situasi ada sangkut paut dengan
dirinya.
tertentu. Gemar belajar adalah aktivitas yang tak pernah sepi dari
berilmu pengetahuan.
seremonial.
31
bernafas, bergerak.
9
Nana Syaodih Sukmadinata, h.68
33
dimilikinya.
c. Prinsip-prinsip Motivasi
berikut.11
belajar.
10
Nana Syaodih Sukmadinata, h.70
11
Syaiful Bahri Djamarah, h.152-154
35
dalam belajar.
suka dihukum dalam bentuk apa pun juga. Memuji orang lain
tidak asal ucap, harus pada tempat dan kondisi yang tepat.
sia. Hasilnya pasti akan berguna tidak hanya kini, tetapi juga di
hadapi dengan tenang dan percaya diri. Biarpun ada anak didik
dan tetap tenang menjawab setiap item soal dari awal hingga
yang dibaca. Wajarlah bila isi mata pelajaran itu dikuasi dalam
siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini berarti siswa yang
kegiatan belajar.
39
energizing function.12
12
Nana Syaodih Sukmadinata, h.62
40
akan berhasil.
anak didik yang lain aktif dalam belajar. Kondisi seperti ini
13
Syaiful Bahri Djamarah,h.156
41
14
Syaiful Bahri Djamarah,h.157
42
berikut.15
1) Memberi angka.
dalam kurikulum.
2) Hadiah,
15
Syaiful Bahri Djamarah,h.159-168
43
yang berprestasi tinggi, ranking satu, dua atau tiga dari anak didik
3) Kompetisi,
4) Ego-Involvement,
harga diri. Begitu juga dengan anak didik sebagai subjek belajar.
Anak didik akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga
dirinya.
5) Memberi Ulangan,
6) Mengetahui hasil,
berikutnya.
7) Pujian,
Pujian diberikan sesuai dengan hasil kerja, bukan dibuat buat atau
8) Hukuman
tatapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat
mendatang.
belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi
10) Minat
lain, minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
anak didik dalam rentangan waktu tertentu. Oleh karena itu, guru
16
Syaiful Bahri Djamarah,h.168-170
49
tujuan-tujuan pengajaran.
bijaksana
2. Kesiapan Belajar
a. Pengertian Belajar
dari pengalaman.17
dalam situasi itu, perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau
sebagainya.
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
b. Hakikat Belajar
kata yang sangat penting untuk dibahas pada bagian ini, yakni kata
17
Syaiful Bahri Djamarah,h.12-13
18
M. Thobroni, Belajar dan pembelajaran, Ar-Ruzz Media:2015.h.18
19
Syaiful Bahri Djamarah, h, 14-15
51
c. Ciri-ciri Belajar
(1) Perubahan yang terjadi secara sadar. Ini berarti individu yang
20
Syaiful Bahri Djamarah, h. 15-16
52
bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
ditetapkannya.
lainnya.
21
Desy Anwar, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, (Surabaya: Amelia),
h. 439
22
Muhibin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), h.
94
23
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2009), h. 42
55
bantuan orang tua dan guru, tetapi adalah menjadi tugas murid
yaitu :
25
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2008), h. 276-277
26
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. raja Grafindo
Persada, 2008), h.236-236
58
bergizi. 27
telah dipelajari.
27
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,(Jakarta:
Raja Grafindo Persada, Ed.1 cet.2, 2005), h. 127
59
28
Ibid., halaman 114
60
3. Hasil Belajar
29
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2004), h.84
30
M. Thobroni, Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Praktik,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2015), h. 20
31
Eneng Muslihah, Metode dan Strategi Pembelajaran, ( Ciputat:
Haja Mandiri, 2014), h. 70
62
32
Ibid, h. 70-71
63
hal-hal berikut:
33
M. Thobroni, h. 20-21
64
keberhasilan belajar :
34
Eneng Muslihah, hal. 74
35
Ibid,
65
yaitu; Faktor ekstern (yang berasal dari luar diri siswa) dan intern
(dari dalam diri siwa). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal
36
Slameto, Belajar dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 54
66
utama. 39
37
Eneng Muslihah, h. 75
38
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,( Jakarta: Rineka
Cipta: 1991), h. 69
39
Zuhairini, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Malang: UIN Press, 2004), h.1
68
berangsur-angsur.41
40
Hery Nur Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999), h.3
41
Hery Nur Aly, h. 4
69
agama Islam.
42
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2005), h. 29
71
43
Ibid, h. 30-31
44
Ibid, h. 37
72
perilakunya sehari-hari.
Indonesia seutuhnya.
Muhammad Saw.
75
47
Depdiknas Jendral Direktorat Pendidika Dasar, Lanjutan Pertama
Dan Menengah, Pedoman Khusus Pengembangan Silabus Berbasis
Kompetensi Sekolah Menengah, (Jakarta : 2004), h.18
76
Darma Bandung sudah sangat baik dan efektif, hal ini dapat
tinggi.
78
C. Kerangka Berfikir
bangunan bawah dari moral dan etika bangsa. Hal ini dibuktikan
48
M. Masyhur Amin, Pengantar Ke arah Metode Penelitian dan
Pengembangan Ilmu Pengetahuan Agama Islam, (Yogyakarta : P3M lAIN Sunan
Kali Jaga, 2002), h. 208
82
Artinya :“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus
kepada agama Allah (islam) ; (sesuai) fitrah Allah disebabkan
Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. tidak ada
peubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”(QS Ar Rum : 30).49
49
Kementerian Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, (PT Sinergi Pustaka
Indonesia, 2012), hal 576
83
timbul dari diri sendiri maupun yang berasal dari luar sangat
51
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan
Dosen (Jakarta:Novindo Pustaka Mandiri, 2006), h. 2
85
D. Hipotesis Penelitian
Kabupaten Serang.
Kabupaten Serang.
berikut :
Hα : ρ1 ≠ 0 (terdapat pengaruh)
1. Hipotesis pertama
2. Hipotesis kedua
3. Hipotesis ketiga