Skripsi
Oleh :
ELIA MAULIFAH
NPM. 1951030249
1444 H / 2023
PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAN PEMILIHAN
PLATFORM DIGITAL TERHADAPKEBERLANGSUNGAN
USAHA UMKM PASCA PANDEMI COVID-19 DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
(Studi Pada UMKM Pasar Tengah Kota Bandar Lampung)
Skripsi
Oleh :
ELIA MAULIFAH
NPM. 1951030249
1444 H / 2023 M
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
v
vi
vii
MOTTO
َسبَتا َوهُ ام َْل يُ اظلَ ُم اون ٍۢ َق َو ِلتُجا ٰزى كُ ُّل نَ اف
َ س بِ َما َك ِ اْل ارضَ بِا الح
َ ت َو ا
ِ سمٰ ٰو
َّ ّٰللاُ ال
ق ه َ ََو َخل
viii
PERSEMBAHAN
ix
RIWAYAT HIDUP
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan,
kesehatan dan petunjuk, sehingga skripsi dengan judul “Pemanfaatan
Insentif Pajak dan Pemilihan Platform Digital Terhadap
Keberlangsungan Usaha UMKM Pasca Pandemi Covid-19 Dalam
Perspektif Islam (Studi Pada UMKM Pasar Tengah Kota Bandar
Lampung)” dapat diselesaikan dengan baik sebagai syarat
menyelesaikan Program Studi S1 Akuntansi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung, shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak hambatan serta
rintangan yang penulis hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya,
berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara
moral mapun spiritual. Untuk ini pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Tulus Suryanto, S.E., M.M., Akt. CA. Selaku
Dekan Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Raden Intan Lampung beserta jajarannya yang telah
memberikan izin penelitian kepada penulis sehingga penelitian
ini dapat berjalan lancar dan sesuai dengan semestinya.
2. Bapak Ahmad Zuliansyah, S.Si., M.M. Selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Syariah yang telah memberikan petunjuk dan
arahannya selama masa studi di Program Studi Akuntansi Syariah
fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Raden Inatan Lampung.
3. Bapak Dr. Hanif, S E., M.M dan Bapak Agus Kurniawan, S.E.,
M.S.Ak. Selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II
yang telah sabar memberikan bimbingan, arahan, perhatian,
motivasi, ilmu baru serta waktu yang sangat berarti dalam proses
penyusunan skripsi ini.
xi
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang
telah memberikan ilmu pengetahuan serta mendidik dengan
sangat baik selama saya menempuh pendidikan di bangku
perkuliahan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
5. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,
yang telah membantu penulis dalam mengurusi segala kebutuhan
administrasi dan lain sebagainya.
6. Para pelaku UMKM yang ada di Pasar Tengah Kota Bandar
Lampung yang telah berkenan meluangkan waktu dan
memberikan hal-hal yang dibutuhkan di dalam penelitian ini
sehingga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat keluh kesah, senang sedihku yang selalu mendukung dan
memberikan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini Erlinda
Nofitasari, Nurul Amrina, Lisa Oktavia, Rizki Destianti. Dan
Ayu Prasetya. Terimakasih karena sudah menjadi teman untukku
berbagi cerita serta senantiasa membantu dan memberikan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku, Puji, Indah Sartika Siregar, Siti Nurnazilah,
dan Revinda Gunanti yang selalu ada setiap penulis
membutuhkan. Terimakasih telah banyak membantu dan mau
direpotkan, semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Akuntansi Syariah
Angkatan 2019, terkhusus Akuntansi Syariah kelas B yang tidak
bisa disebutkan satu persatu yang telah berjuang bersama-sama
dalam proses perkuliahan, serta memberikan dukungan dan
semangat. Semoga kalian bisa cepat menyelesaikan skripsi
dengan baik.
10. Last but not least ucapan terimakasih ini untuk Orang Spesial
Aljuzi Khozaini, terimakasih untuk selalu ada di waktu
mengerjakan skripsi ini, selalu sabar mendengar keluh kesah
yang terjadi, selalu menjadi penyemangat, selalu jadi alarm untuk
menuntaskan skripsi ini sampai dengan selesai, memberikan
masukan dan juga arahan untuk skripsiku. Terimakasih banyak
atas semangat untuk terus maju dan jangan menyerah dalam
segala hal untuk meraih apa yang menjadi impian saya.
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi inimasih jauh dari
kesempurnaan, hal ini tidak lain disebabkan karena keterbatasan
kemampuan, waktu dan dana yang dimiliki. Untuk itu kiranya para
pembaca dapat memberikan masukan dan saran guna memperbaiki
dan melengkapi kekurangan. Penulis juga berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca serta dapat
menjadi sumbangsih yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
Dengan mengucapkan banyak terimakasih, semoga jasa-jasa
Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh pihak yang telah membantu serta
mendoakan penulis hingga skripsi ini terselesaikan, mendapatkan
balasan pahala dan keberkahan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Aamiin.
Elia Maulifah
NPM. 1951030249
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
xiv
2. Bagian Substansi (Inti) .......................... .........................26
3. Bagian Akhir …......................................... ......................27
xv
BAB 1V ANALISIS PENELITIAN ............................................71
A. Analisis Data Penelitian .........................................................71
B. Pemanfaatan Insentif Pajak yang Diberikan oleh Pemerintah
Kepada Para UMKM di Pasar Tengah Kota Bandar Lampung
................................................................................................73
C. Upaya UMKM Dalam Mempertahankan Usahanya ...............80
D. Penerapan Digitalisasi Dengan Pemilihan Platform
E-Commerce oleh Para UMKM di Pasar Tengah Kota
Bandar Lampung ....................................................................82
E. Cara Pemanfaatan Insentif Pajak dan Pemilihan Platform
Digital Pada Keberlangsungan Usaha UMKM di Pasar
Tengah Kota Bandar Lampung Dalam Perspektif Islam .........88
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Dalam deskripsi awal sebuah penelitian, judul adalah alat
penting sebelum seseorang dalam melakukan penelitian untuk
mendapatkan penjelasan yang jelas dan memudahkan untuk
memahami tulisan ini, perlu diperjelas maknanya dan penjelasan
arti istilah-istilah yang relevan dalam judul skripsi ini. Judul
skripsi ini adalah “Pemanfaatan Insentif Pajak Dan Pemilihan
Platform Digital Terhadap Keberlangsungan Usaha UMKM
Pasca Era Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Islam (Studi
Pada UMKM Pasar Tengah Kota Bandar Lampung)”.
Sebelum penulis memaparkan pembahasan utama dari skripsi ini,
penulis jelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terdapat
pada judul skripsi ini.Hal ini dilakukan untuk menghindari
kesalahpahaman di antara para pembaca dan proses penekanan
terhadap topik masalah yang akan dibahas.
1. Pemanfaatan adalah aktifitas menggunakan proses dan
sumber-sumber belajar. Menurut Davis kemanfaatan adalah
sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
teknologi akan meningkatkan kinerjanya. Kemanfaatan
(perceived usefulness) merupakan penentu yang kuat
terhadap penerimaan pengguna suatu sistem informasi,
adopsi, dan perilaku para pengguna.1
2. Insentif adalah pengupahan yang memberikan imbalan yang
berbeda karena memang prestasi yang berbeda. Dua orang
dengan jabatan yang sama dapat menerima insentif yang
berbeda karena bergantung pada prestasi. Insentif adalah
suatu bentuk dorongan financial kepada karyawan atas
prestasi karyawan tersebut. insentif merupakan sejumlah
1
2
2 Yuli Agustina, Rahman, A., & Filianti, F. “Insentif Pajak: Solusi Tepat
B. Latar Belakang
Perekonomian adalah salah satu faktor kemajuan suatu
Negara. Setiap Negara bersaing ketat untuk meningkatkan
produktivitas perekonomiannya. Perekonomian Indonesia saat ini
menempati urutan ke 17 di dunia.10 Di Indonesia sendiri, Usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat
besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor
ekonomi nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat
hidup orang banyak sehingga menjadi tulang punggung
perekonomian Nasional. UMKM juga merupakan kelompok
pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian di Indonesia dan
telah terbukti menjadi kunci pengaman perekonomian Nasional
dalam masa krisisekonomi serta menjadi desiminator
pertumbuhan ekonomi pasca krisis. 11 Menurut Data kementrian
Koperasi dan Usaha Mikro kecil dan Menengah 2019, Jumlah
UMKM di Indonesia sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah
pelaku usaha di Indonesia. Berdasarkan Data tersebut jumlah
UMKM di Indonesia memiliki jumlah yang terbilang sangat
besar. Hal tersebut menjadikan peluang bisnis di Indonesia
semakin bagus. Pada tahun 2020 diperkirakan ada lebih dari 65
juta pelaku UMKM di Indonesia. Oleh karna itu Peningkatan
kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap
pendapatan nasional harus terus diupayakan. Sebagai sektor yang
berperan dalam membuka lapangan kerja bagi (96,87%) angkatan
kerja di Indonesia, UMKM memiliki posisi penting dalam
keberlangsungan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data dari
Kementerian Koperasi dan UMKM, kontribusi UMKM pada
PDB mencapai 60,34% pada 2017. Kontribusi ini pada dasarnya
masih dapat ditingkatkan, mengingat peran UMKM dalam porsi
ekspor di Indonesia hanya mencapai 15,7%. Pengalaman pada
1998 dan 2012 membuktikan bahwa UMKM dapat bertahan dari
Menengah (UKM) Berbasis Kaizen”, Jurnal OPtimalisasi Strategi Industri 13, No.2
(2014).
11 Bachtiar Rifai, “Efiektivitas pemberdayaan Usaha Mikro Kecil
Tabel 1.1
UMKM yang terdampak pandemic Covid-19 di Provinsi
Lampung
5 Pesawaran 5.715
Umkm Dikabupaten Krinci,” Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas IAIN 1,
No.1 (2020): 3.
7
11 Metro 3.758
12 Lampung Barat 3.823
13 Lampung Timur 17.365
14 Pringsewu 3.742
15 Tanggamus 11.189
Sumber: Dinas Koperasi dan Ukm Provinsi Lampung
Strategi Pemberdayaan,” Jurnal kajian Ekonomi dan Bisnis 2, No.1 (2009): 1-10. issn
1979-1607. http://repository.ung.ac.id/get/kms/9446/jurnal-sektor-umkm-diindonesia-
profit-masalahdan-strategi-pemberdayaan.pdf.
17 Yuli Rahma Suci, “Perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Dan
Penjualan Susu Kambing Etawa,” Iqtishadia Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
4, No. 1 (2017): 117. https://10.19105/iqtishadia.v4i1.1134
19 Theresia Pradiani, “Pengaruh Sistem Pamasaran Digital Marketing
Marketing Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kelurahan Malaka Sari,
Duren Sawit,” Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Madani 1, No.1 (2017): 14-15.
https://doi.org/10.21009/JPMM.001.1.01.
22 R.J. Naimah, M. W. Wardana, R. Haryanto, and A. Pebrianto, “Penerapan
Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan,” Jurnal Ilmu Bisnis dan
Ekonomi. Asia 11, No. 2, (2018): 46–53, https://doi.org/10.32812/jibeka.v11i2.45
24 Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islam Tataran Teori Dan Praktis
Alfabeta, 2011), 7.
11
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti
membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pemanfaatan insentif pajak dan pemilihan
platformdigital ini dapat digunakan untuk keberlangsungan
usaha UMKM pasca pandemic covid-19 di Pasar Tengah
Kota Bandar Lampung?
2. Bagaimanakah cara pemanfaatan insentif pajak dan platform
digital pada keberlangsungan usaha UMKM di Pasar Tengah
Kota Bandar Lampung dalam perspektif Islam?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian berdasarkan permasalahan di
atas ialah:
1. Untuk mengetahui apakah insentif pajak dan e-commerce
dapat digunakan sebagai keberlangsungan usaha UMKM
pasca pandemic covid-19 di Pasar Tengah Kota Bandar
Lampung.
2. Untuk mengetahui pemanfaatan insentif pajak dan pemilihan
platform digital terhadap keberlangsungan usaha UMKM di
Pasar Tengah Kota Bandar Lampung dalam perspektif
Islam.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan memberikan manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung, adapun manfaat-manfaat tersebutadalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana
Akuntansi pada program studi Akuntansi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
2. Menambah kajian ilmu pengetahuan dan trefrensi bagi
penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan
materi ekonomi dan kebencanaan khususnya dengan
bencana non alam berupa virus yang dapat mempengaruhi
kondisi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) disuatu wilayah terutama yang menyangkut
tentang insentif pajak, e- commerce dan keberlangsungan
14
Pada UMKM Pada Masa Pandemi Covid-19” JBT: Jurnal Bisnis Terapan 06, No.01
(2022): 01-10.
17
MasaPandemi Covid-19,” Jurnal Akuntansi dan Pajak 23, No.1 (2022): 1-9.
32 Mamik, dkk. 2020. Dampak Covid-19 dan Pemanfaatan Insentif Pajak
H. Metode Penelitian
Mengingat pentingnya metode dalam penelitian, makadalam
usaha menyusun skripsi ini digunakan cara berfikir dalam rangka
membahas pokok-pokok permasalahan yang dirumuskanagar
penelitian ini dapat terlaksana secara objektif ilmiah dan
mencapai hasil yang optimal. Untuk itu dapat diperhatikan
beberapahal berikut :
1. Jenis dan Sifat Penelitian
a. Jenis Penelitian
Untuk jenis penelitian ini, peneliti menggunakan
jenispenelitian yaitu penelitian lapangan (field research).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif
tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi
lingkungan sesuatu unit social, individu, kelompok,
lembagam atau masyarakat. 33 Penelitian lapangan
dilakukan dengan menggali data yang bersumber dari
lokasi atau lapangan yang berkenan dengan para pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau
pedagang yang berada di Kota Bandar Lampung.
Selain penelitian lapangan, penelitian ini juga
menggunakan penelitian kepustakaan (library research)
sebagai pendukung dalam melakukan penelitian. Library
research dilakukan dengan cara membaca, menelaah,
serta mencatat bahan dari berbagai literatur, seperti buku,
jurnal, undang-undang, Al-Qur’an, al-hadist serta
literatur lainnya yang mempunyai relevansi dengan
permasalahan yang akan di kaji dalam penelitian ini.
b. Sifat Penelitian
Dalam pembahasan penelitian ini penulis
menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang
masih bersifat sementara dan akan dikembangkan atau
berganti setelah peneliti berada di lapangan. 34 Yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur
33 Cholid Narbuko dan Abu Achmad, Metodelogi Penelitian, Cet. 12
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 47.
34 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Cet. ke IV (Jakarta:
2. Sumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh
dalam penelitian ini akan menggunakan data sebagai berikut:
a. Data Primer
Data primer adalah data dalam bentuk variable atau
kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik pelaku
yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam
hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang
berkenaandengan variable yang diteliti. 35 Hal ini, data
primer yang diperoleh oleh peneliti bersumber dari
pelaku Usaha Mikro Kecil dn Menengah atau pedagang
yang di wawancarai secara langsung di Pertokoan Pasar
Tengah Bandar Lampung. Data ini merupakan data
utama yang penulis gunakan untuk mencari informasi
mengenai pemanfaatan insentif pajak dan pemilihan
platform digital terhadap keberlangsungan usaha UMKM
di era pandemic covid-19.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu
dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi
diluar dari penelitian sendiri walaupun yang dikumpulkan
itu sesungguhnya data asli. Sumber data sekunder dalam
Tabel 1.2
Data UMKM Kota Bandar Lampung Bulan Desember
Perkecamatan Tahun 2021
NO. Kecamatan Usaha Usaha Usaha Jumalh
Mikro (0 Kecil Menengah UMKM
s/d (>Rp50.000 (>Rp500.000.0 (Unit)
Rp50.000.0 .000 s/d 00 s/d
00) Rp500.000. Rp10.000.000.
000) 000)
Tanjung
1 Karang 3.132 893 342 4.369
Pusat
36 Moh Pabundu Tika, Metode Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2006).
37 Ibid
21
Tanjung
2 Karang 1.762 714 246 2.722
Timur
Tanjung
3 Karang 1.659 795 241 2.695
Barat
JUMLAH 6.553 2.402 829 9.776
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tujuan penentuan
sampel ialah untuk memperoleh keterangan mengenai
objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian
dari populasi, suatu redaksi terdapat jumlah objek
peneliti. Tujuan lain dari penentuan sampel ialah untuk
menemukakan dengan tepat sifat-sifat umum dari
populasi dan untuk menarik generalisasi dari hasil
penyelidikan. 38 Jadi yang dimaksud dengan sampel
adalah wakil yang telaah dipilih untuk mewakili populasi.
Sampel ini merupakan cerminan dari populasi yang sifat-
sifatnya akan di ukur dan mewakili populasi yang ada.
Dengan adanya sampel ini maka proses penelitian akan
lebih mudah dan sederhana. Adapun penentuan jumlah
sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah dengan metode purposive sampling. Purposive
sampling adalah Teknik pemilihan sampel dengan
mempertimbangkan syarat tertentu. 39 Alasan penulis
memilih purposive sampling yaitu agar dapat sampel
bersifat representative dari penelitian ini harus memiliki
kriteria dan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan
ALFABETA, 2018).
22
I. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam karya ilmiah yang berjudul
“Pemanfaatan Insentif Pajak Dan Pemilihan Platform Digital
Terhadap Keberlangsungan Usaha UMKM Pasca Pandemi
Covid-19 Dalam Perspektif Islam (Studi Pada UMKM Pasar
Tengah Kota Bandar Lampung)” ini berisi tentang keseluruhan
penelitian yang terdiri dari bagian awal, untuk dapat
mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini terlebih
dahulu penulis uraikan sistematika penelitian sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal pada penulisan tugas akhir ini terdiri dari
sampul depan, halaman sampul bagian dalam, abstrak,
pernyataan orisinilitas, persetujuan, pengesahan, motto,
persembahan, Riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi,
daftar table, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Substansi (Inti)
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang penegasan judul, latar belakang
masalah, focus dan sub-fokus penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian
penelitian terdahulu yang relevan, dan metode penelitian
serta sistematika pembahasan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang berhubungan dengan variable
penelitian dan diambil dari beberapa kutipan (buku,
jurnal, karya ilmiah, lainnya, beserta Al-Qur’an dan
Hadist), berupa teori-teori regulasi, pajak, platform
digital, keberlangsungan usaha, UMKM baik secara
konvensional maupun dalam perspektif islam.
BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
A. Teori Regulasi
Berdasarkan teori regulasi yang pernah dipaparkan oleh
seorang ahli bernama Stigler (1971) yang mengatakan jika
kegiatan mengenai kebijakan atau peraturan yang menjelaskan
persaudaraanyang berada diantara beberapa kelompok yang
memiliki kepentingan atau eksekutif/ industri sebagai salah satu
sisi permintaan atau demand dan legislatif yang berperan sebagai
supply.44 Terdapat 2 macam Teori Regulasi yakni interest group
theory dan public interesttheory. Public interest theory
menerangkan bahwa regulasi harus memiliki dampakyang baik
terhadap kesejahteraan di bidang sosial dan interest group theory
menjelaskanmaka regulasi itu adalah hasil dari lobi dari beberapa
individu atau beberapa kelompok yang memepertahankan serta
meyampaikan mengenai kepentingan mereka terhadap
pemerintah. Dalam teori regulasi, Pemerintah sebagai legislative,
membuat peraturan untuk melindungi industri atau kelompok
berkepentingan dengan meningkatkan kinerja industri tersebut.
Alasan penulis menggunakan teori regulasi, karena teori
inimemiliki keterkaitan erat dengan variabel insentif pajak dan
variabel kinerja UMKM. Teori Regulasi ini sejalan dengan fungsi
regulasi pajak, yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan
ekonomi melalui kebijakan pajak. Selama pandemic COVID-19,
pemerintah menetapkan kebijakan insentif pajak PPh Final yang
diperuntukan kepada UMKM yang terdampak pandemic COVID
19, dengan demikian pelaku usaha tidak perlu melakukan setoran
pajak. Pemberian insentif pajak PPh Final oleh pemerintah yang
berperan sebagai sarana untuk mengatur pemulihkan kondisi
perekonomian Indonesia di masa pandemic COVID-19 melalui
UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia
29
30
B. Pajak
1. Teori Pajak
Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009
yangmerupakan perubahan keempat dari Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 1983 pengertian pajaknya adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa bersifat berdasarkan
undangundang, dengan tidak mendapat manfaatnya secara
langsung dan digunakan sebagai keperluan negara bagi
sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Wajib pajak adalah
orang pribadi atau badan yang memiliki tugas sebagai
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak yang
mempunyai hak dan kewajibannya dalammelakukan kegiatan
perpajakan menurut undang-undang yang telah berlaku.45
Menurut Prof Dr.P.J.A. Andriani yang telah
menjelaskannya dalam pajak adalah iuran kepada negara yang
46 Ibid.
32
3. Jenis-Jenis Pajak
Dari beberapa aspeknya pajak memiliki banyak jenisnya,
pajak dapat dilihat dari sifat pajak, pemungut pajak, objek
pajak dan bahkan dapat dilihat dari subjek pajaknya. Jenis-
jenis pajak yakni48 :
a. Pajak berdasarkan Golongan
1) Pajak Langsung (Direct Tax) adalah pajak yang
secaralangsung telah ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pajak yang pengenaanya tidak dapat
C. E-Commerce
1. Pengertian E-Commerce (Electronic Commerce)
E-commerce atau perdagangan elektronik
merupakanproses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan
informasi melalui jaringan informasi termasuk internet.
Kalakota dan Whinston mendefinisikan e-commerce dari
beberapa perspektif berikut :
a. Perspektif komunikasi, e-commerce merupakan
pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran
melalui ini telepon, jaringan computer atau
saranaelektronik lainnya.
b. Perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi
teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja
perusahaan.
c. Perspektif layanan, e-commerce merupakan satu alat
yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan
manajemen dalam memangkas service cost ketika
meningkatkan mutu barang dan kecepatan pelayanan.
37
2. Klasifikasi E-Commerce
Pengklasifikasian atau pengelompokkan e-commerce dapat
dilihat berdasarkan transaksi yang dilakukan. Menurut Laudon
klasifikasi ecommerce terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
a. Business to consume (B2C)
Proses jual beli barang atau jasa secara online dari
perusahaan kepada konsumen. Transaksi yang dilakukan
54 Anwar, Syaiful. Yudi Dwi Romadhoni, dan Tri Murni, “Penerapan B2C
Sistem Informasi E-Commerce Pada Toko Pakaian Goyaku” Jurnal Ilmu Sosial &
Teknologi (KNiST) 1, (2017).
39
3. Komponen E-Commerce
Adapun komponen/bentuk platform digital atau E-
Commerce diantaranya sebagai berikut:
a. Sosial Media
Media sosial adalah istilah umum untuk perangkat
lunak dan layanan berbasis web yang memungkinkan
pengguna untuk dapat saling berkumpul secara online
dan saling berpartisipasi dalam bentuk interaksi social.
Interaksi itu dapat mencangkup teks, audio, gambar,
video dan media social lainnya, secara individu atau
dalam kombinasi apapun. Adapun beberapa contoh social
media diantaranya:
1) Instagram
Merupakan sebuah aplikasi berbagai foto dan
video yang memungkinkan pengguna mengambil
foto, mengambil video, menerapkan filter digital,
40
1) Gojek
Merupakan sebuah perusahaan teknologi
asalIndonesia yang melayani angkutan melalui jasa
ojek.
2) Grab
Merupakan salah satu platform layanan on
demand yang bermarkas di Singapura. Berawal dari
layanan transportasi, perusahaan tersebut kini
telahmempunyai layanan lain seperti pengantaran
makanan dan pembayaran yang bias diakses lewat
aplikasi mobile.
jual beli utang dengan utang. Kedua macam jual beli ini tidak
termasuk dalam ayat di atas. (3) jual beli barang dengan utang,
(4) jual beli utang dengan barang, dan ini yang disebut dengan
salam. Kedua jenis jual beli yang terakhir ini termasuk ke
dalamayat di atas.
Sementara landasan dari Al-Sunnah antara lain adalah
riwayat Ibnu ‘Abbas: “Dari Ibnu ‘Abbas ra. Beliau berkata:
ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di kota
Madinah,sedangkan penduduk Madinah telah biasa memesan
buah kurma dalam tempo waktu dua tahun dan tiga tahun,
maka beliau bersabda, ‘Barangsiapa yang memesan sesuatu
maka hendaknya ia memesan dalam jumlah takaran yang
telah diketahui (oleh kedua belah pihak) dan dalam
timbangan yangtelah diketahui (oleh kedua belah pihak),
serta hingga tempo yang telah diketahui), pula”.61
Untuk landasan dari Ijma’ ulama, Ibnu Mundzir
mengatakan: “Ulama telah bersepakat bahwa salam
diperbolehkan”.62
Selain landasan di atas, dalam salam di Indonesia
mempunyai legalitas yang jelas, yaitu dalam KHES
(Kompilasi Hukum Ekonomi Syari’ah) pasal 100-103.
Diantaranya sebagai berikut:
a. Pasal 100, (1) Akad bai’ salam terikat dengan adanya
ijabdan kabul seperti dalam penjualan biasa. (2) Akad
bai’ salam sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan sesuai kebiasaan dan kepaptutan. b.
b. Pasal 101, (1) Jual beli salam dapat dilakukan dengan
syarat kuantitas dan kualitas barang sudah jelas. (2)
Kuantitas barang dapat diukur dengan takaran atau
timbangan dan atau meteran. (3) Spesifikasi barang yang
dipesan harus diketahui secara sempurna oleh para pihak.
Terhadap Sikap Dan Perilaku Pengguna Dengan Menggunakan Metode TAM (Studi
Kasus: UKM Kota Palembang),” JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem
Informasi) 4, No.1 (2017): 93-100.
48
D. Keberlangsungan Usaha
1. Pengertian Keberlangsungan Usaha
Menurut Puspitaningtyas, Keberlangsungan atau
sustainability berasal dari kata sustain yang berarati berlanjut
dan ability artinya kemampuan. Dalam istilah lain
keberlanjutan adalah daya tahan suatu system dan proses.
Keberlangsungan usaha adalah kemampuan suatu system
usaha untuk mempertahankan tingkat produksinya yang
dibentuk oleh alam dalam jangka waktu ynag panjang.
Konsep keberlangsungan usaha mengasumsikn bahwa suatu
usaha akan tetap berada dalam bisnisnya pad masa yang akan
datang. Pelaku usaha selalu berusaha untuk mmpu mencapai
tujuan bisnisnya dan meningkatkan nilai bisnisnya. 65 Menurut
Handayani, Keberlangsungan usaha merupakan suatu keadaan
2. Peran UMKM
Diakui, bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) memainkan peran penting di dalam pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara
sedang berkembang (NSB), tetapi juga di negara-negara maju
(NM). Di negara maju, UMKM sangat penting, tidak hanya
dan Menengah.
57
3. Indikator UMKM
Secara umum pelaku usaha atau orang yang melakukan
usaha (Bisnis) memiliki beberapa tujuan diantaranya agar
usahanya berkembang maju padaberbagai aspeknya sehingga
terciptanya sebuah kemandirian usaha secaraterus menerus
secara berkelanjutan.Perkembangan usaha adalah suatu
bentukusaha terhadap usaha itu sendiri agar dapat berkembang
menjadi lebih baik lagi agar mencapai pada satu titik atau
kesuksesan. Perkembangan usahabiasanya dilakukan oleh
usaha yang sudah mulai terproses dan ada kemungkinan untuk
lebih maju lagi. Perkembangan usaha merupakan suatu
keadaan terjadinya peningkatan omzet penjualan. 74
Tolak ukur atau indikator berkembangnya usaha atau
UMKM dapat dilihat dari indikator indikator yang ada,
perkembanganyang baik dan pesat sebuah usaha akan
berdampak positif pada keadaan usaha itu sendiri. Penelitijuga
berpendapat terkait perkembangan usaha yaitu (Kim dan Choi
1994, Leedan Miller 1996, Lou 1999, Milles at all 2000,
Hadjimanolis 2000) menganjurkan peningkatan omzet
penjualan, pertumbuhan tenaga kerja, danpertumbuhan
pelanggan sebagai pengukuran perkembangan usaha. 75
Penelitian ini, penulis menggunakan beberapa indkator dan di
sesuaikan dengan objek kajian dan variabel yang ada dalam
cakupan peran UMKM dalam pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat Adapun indikator yang di pakai
diantaranya:
a. Modal usaha
Modal usaha merupakan faktor penting yang bisa
berpengaruhdalam berkembangnya suatu usaha.Modal
usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok utama
(induk) untuk berdagang, melepas uang dansebagainya;
80 Ibid.
63
65
66
2. Aneka Keripik
Keripik pisang merupakan oleh-oleh andalan kota Bandar
Lampung. Keunikan dari makanan khas Llampung ini
adalah keanekaragaman rasa kripik pisang, antara lain: asin,
manis gurih, keju dan coklat, serta rasarasa buah sperti
melon dan strawberry. Tanjung Karang Timur, Tanjung
Karang Pusat, kedaton, kemiling dan teluk betung utara
merupakan sentra kripik pisang kota Bandar Lampung.
3. Emping Melinjo
Produk emping melinjo merupakan produk andalan dari
sektor industri UMKM kota Bandar Lampung. Proses
produksi emping melinjo di kota Bandar Lampung dilakukan
oleh para ibu rumahtangga untuk menambah penghasilan
keluarga. Sentra emping melinjo di kota Bandar Lampung
tersebar pada Kecamatan Teluk Betung Barat, Rajabasa dan
Kemiling. Untuk meningkatkan nilai ekonomis produk ini
pemerintah kota Bandar Lampung telah melakukan
pembinaan para pengrajin emping dalam hal pengemasan,
sehingga pemasaran produk ini tidak hanya terbatas pada
pasar-pasar tradisional, melainkan dapat merambah ke pasar
modern.
4. Kain Tapis Dan Sulam Usus
Kain tapis adalah kain tradisional khas masyarakat
Lampung yang telah dibuat secara turun temurun dan
merupakan kain tradisional suku Lampung terbuat dari
tenunan benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi,
benang perak atau benang emas dengan sistem sulam
(cucuk). Motif yang khas dan indah menjadikan daya tarik
dan nilai jual utamanya. Kerajinan tersebut awalnya
diperkenalkan masyarakat asli Lampung dan biasanya
digunakan untuk pakaian wanita, kemeja pria, hiasan
dinding hingga tempat tisu.
5. Batik Lampung
Batik merupakan kain tradisional warisan budaya yang
saat ini sedang galak dikembangkan diberbagai daerah,
termasuk Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung
68
Tabel 3.1
Perkembangan UMKM Pasar Tengah Kota Bandar
Lampung
Jumlah Usaha
No. Bidang Usaha
2020 2021 2022
Usaha mikro
1. Perdagangan 10.408 11.136 11.725
69
Republik Indonesia Nomor 86/PMK/2020 Tentang Insentif Pajak Untuk Wajib Pajak
erdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019” (2020) 1-131.
71
72
Tabel 4.1
Daftar Toko di Pasar Tengah Kota Bandar Lampung
No Nama Jalan Nama Toko
1 JL. Sibolga 1. Toko Alia
2. Toko Dhuha Busana
3. Toko Rania Busana
4. Toko Damai Baru
5. Toko Grosir Harapan
6. Toko Hijrah Shop
7. Toko Dessy
2 JL. Tanjung 1. Toko Abadi Kids
Pinang 2. Toko Dina Mekar
Jaya
3. Toko Sehati
4. Toko Sukses Bersama
5. Toko Edwin
6. Toko Utama
7. Toko Eppy’s
8. Toko Puri Busana
9. Toko Velero
Tabel 4.2
Pasca Pandemi Covid-19
No. Jenis Dampak Strategi Pengatasi
UMKM Pasca Dampak
Pandemi
COVID-19
1 Usaha 1. Pemasukan - Menjaga kualitas
Mikro menurun pelayanan kepada
pelanggan untuk
mempertahankan
kepercayaan took
2. Pesanan - Meningkatkan
menurun promosiuntuk
memperluas
jangkauan pasar
3. Sepi - Mengutamakan
Pembeli kualitas produk yang
ditawarkan
4. Pengeluaran
bertambah
2 Usaha Kecil 1. Pemasukan - Meningkatkan
menurun promosiuntuk
menarik minat
pembeli dan
meningkatkan
penjualan
2. Pesanan - Mengurangi biaya
menurun operasional yang
tidak penting
3. Sepi - Mengoptimalkan
pembeli penggunaan platform
digital untuk
meningkatkan
penjualan online
3 Usaha 1. Tidak - Diversifikasi produk
Menengah stabilnya dan layanan untuk
pemasukan mencari sumber
pemasukan yang
lebih stabil
- Meningkatkan
efisiensi operasional
dan mengurangi
biaya yang tidak
produktif
- Berinovasi dan
mengadopsi
teknologi digital
untuk meningkatkan
efisiensi dan daya
saing usaha
Sumber: diolah oleh peneliti, 2023
75
Tabel 4.3.
Alasan Tidak Menggunakan Insentif Pajak
No. Alasan Persentase
Utama (%)
1 Kurangnya sosialisasi yang diberikan 9%
kepadapara UMKM
Tabel 4.4
Bantuan Lain dari Pemerintah
N Jenis Mendapa Jenis Kelangsun Alasan
o. UM t kan Bantua n gan Usaha Kelangsun
KM Bantuan Lain gan Usaha
Lain
Dari
Pemerint
a
h (%)
1 Us 75% Bantuan Usaha tetap Keterampilan
aha Langsu berlangsung karyawan
Mi ng dengan baik yang baik
kro Tunai
(1,2 Mengandal
juta kan penjualan
rupiah online
dan 2,4
juta
rupiah)
2 Us 25% - Usaha tetap Keterampilan
aha berlangsung karyawan
Ke dengan baik yang baik
cil
Mengandal
kan penjualan
online
75% - Usaha tetap Keterampil an
berlangsung karyawan
dengan baik yang baik
Mengandal
kan penjualan
online
78
Tabel 4.5
Rencana Menggunakan Insentif Pajak
No. Rencana Pemanfaatan Insentif Pajak Jumlah
Informan
1 Tertarik dengan sosialisasi lebih lanjut 9
tentang
79
Tabel 4.6.
Upaya UMKM Mempertahankan Usahanya
No. Jenis Upaya dan Persentase Efek yang
UMKM Strategi (%) Dirasakan
4.Mempertahankan 20%
kualitas produk,
desain, dan
mengembangkan
produk baru
2. Penurunan harga -
dan memberikan 50% Terciptanya
diskon50% loyalitas
pelanggan
3. Pelayanan
pelanggan yang
baik
Tabel 4.7.
Platform Digital yang Digunakan
No. Platform Jumlah Persentase Alasan
Digital Informa (%) Penggunaan
n
- Fasilitas yang
dapat digunakan
secara
- maksimal untuk
mendapatkan
pelanggan
- Pengoperasian
fasilitas sarana
mudah
2 Tokopedia 7 29%
3 Instagram 4 14%
4 Lazada 2 7%
Total 25 100%
Responden
2. Layanan Distribusi
Penggunaan layanan distribusi yang dilakukan oleh para
informan demi menunjang penggunaan e-commerce yang
optimal. Didapatkan hasil terdapat 20 informan yang
menggunakan layanan distribusi (79%) dan sisanya 5
informan tidak menggunakan layanandistribusi (21%).
84
Tabel 4.8.
Alasan Menggunakan Layanan Distribusi
No. Penggunaan Jumlah Persentase Alasan
Layanan Informan (%) Penggunaan
Distribusi Layanan
Distribusi
1 Ya 20 79% - Pengiriman
lebih mudah
sampai
- Mempercepat
pengiriman
barang
- Harga yang
standar
- Menghemat
waktu
- Memperluas
pasar melalui
distributor
- Layanan
distribusi selalu
dibutuhkan
Tabel 4.9.
Biaya Promosi
No. Pandangan Jumlah Persentase Alasan
terkait Informan (%) Pengeluaran
Pengeluaran Biaya Promosi
Biaya
Promosi
- Produk tampil
di halaman atas
e-commerce
- setelah
diberikan
fasilitas promosi
- Membuat
pengeluaran
biaya promosi
menjadi optimal
- Produk tampil
di halaman atas
e-commerce
setelah diberikan
fasilitas promosi
- Pengeluaran
yang dianggap
sia-sia karena
adanya pandemi
Covid-19
- Tidak adanya
peningkatan
pelanggan baru
- Pengeluaran
biaya promosi
hanya dilakukan
saat diawal
untuk
memperkenalkan
produk
Total 25 100%
87
Responden
A. Simpulan
1. Pemanfaatan insentif pajak dan pemilihan platform digital
ini ternyata tidak dapat menunjang keberlangsungan usaha
para UMKM yang berada di pasar tengah Kota Bandar
Lampung pasca Covid-19. Hal ini dibuktikan ke 20 informan
mengaku tidak memanfaatkan fasilitas insentif pajak yang
diberikan oleh pemerintah selama pasca Covid-19. Alasan
yang paling dominan adalah karena kurangnya sosialisasi
yang diberikan kepadapara UMKM di pasar tengah kota
Bandar Lampung (61%). Sisanya adalah karena tidak
mendapatkan informasi dan tidak memahami aturan-aturan
pajak. Namun, terdapat 18 informan yang mengaku
mendapatkan informasi (18%), namun 19 informan mengaku
tidak tertarik setelah mendapatkan informasi tersebut (19%).
Selanjutnya,terdapat 17 informan yang memahami kebijakan
baru mengenai Insentif Pajak ini (17%). Dari sisi pemerintah
sendiri insentif pajak memberikan keringanan bagi para
UMKM di masa pasca Covid- 19, hal ini berupa pembayaran
pajak yang ditanggungoleh pemerintah, maka dari itu para
UMKM tidak perlu membayar pajak UMKM. Namun,
fasilitas kebijakan yang diberikan oleh pemerintah melalui
insentif pajak ini yang dapat dirasakan oleh sebagianbesar
UMKM hanya PPh UMKM DitanggungPemerintah (DTP).
Bagi para UMKM fasilitas ini tidak begitu memberikan
manfaat karena hanya dapat dimanfaatkan setahun sekali
saja. Para UMKM membutuhkan bantuan setiap bulannya
atau dengan jangka waktu yang lebih dekat guna
mempertahankan usaha mereka. Pemanfaatan insentif pajak
akhirnya dirasa masih belum menunjang keberlangsungan
usaha bagi para UMKM karena mayoritas UMKM
merasakan masih kurangnya sosialisasi langsung yang
diberikan oleh pemerintah. Akhirnya, banyak UMKM yang
91
92
B. Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat peneliti berikan kepada peneliti
selanjutnya adalah diharapkan dapat mengambil sampel informan
yang lebih banyak lagi, khususnya bagi Usaha Menengah, lalu
diharapkan dapat melakukan penelitian yang berkelanjutan agar
dapat memahami perkembangan UMKM selanjutnya pasca
Covid-19 ini serta melanjutkan penelitian yang berfokus pada
93
Buku
95
96
Turban, E., King, D., Lee, J. K., Liang, T.P., & Turban, D.C.
Electronic Commerce: A Managerial and Social Networks
Perspective (8th Editio). Springer. 2015.
Jurnal Ilmiah
Achmad, Z, A., Azhari, T, Z., Esfandiar, W, N., Nuryaningrum, N.,
Syifana, A, F, D., & Cahyaningrum, I. “Pemanfaatan Media
Sosial dalam Pemasaran Produk UMKM di Kelurahan
Sidokumpul, Kabupaten Gresik”. Jurnal Ilmu Komunikasi 10,
no. 1 (2020): 18-31.
Ainun, dkk. “Pemberian Insentif Pajak Bagi Pelaku UMKM Di Masa
Pandemi Covid-19”. Jurnal Akuntansi dan Pajak 23, no. 1
(2022): 1-9.
Amri, Andi. “Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia”.
Jurnal Brand 2, no. 1 (2020): 123-130.
Azizah, dkk. “Strategi UMKM Untuk Meningkatkan Perekonomian
Selama Pandemi Covid-19 Pada Masa New Normal”. Economics
Journal of Economic 5, no. 1 (2020): 46-62.
Bandiyono, Agus. “Peran Insentif Pajak Di Masa Pandemi Bagi
UMKM “Dayana Galery”. Jurnal KUAT: Keuangan Umum dan
Akuntansi Terapan 3, no. 2 (2021): 89-94.
Ginting, Natanael & Ferry, Irawan. “Tinjauan Kebijakan Insentif
Pajak Di Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Fungsi Budgetair
Dan Regulerwnd Pajak”. Hermeneutika: Jurnal Ilmu Hukum 6,
no. 1 (2022): 1-17.
Kartika, Rayna & Iswardi. “Efektifitas dan Pemanfaatan Insentif Pajak
Pada UMKM Pada Masa Pandemi Covid-19”. JBT: Jurnal
97
Wawancara
Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Wawancara pribadi
dengan Elia Maulifah. 21 Januari 2023.
Internet
Aziz, F. “E-Commerce Dalam Pandangan Islam”. Diakses pada
tanggal 09 Januari 2023 dari
http://fahmilaziz.blogspot.com/2012/06/e-commerce-dalam-
pandangan-islam.html.
Rachmawati, Ridha. “Perkembangan UMKM Di Indonesia”. Diakses
Pada tanggal 26 Desember 2022 dari
http://ridharacmawati.blogspot.com.
Rahman, Azhariah. “Analisis dan Interprestasi Data Kualitatif Serta
Pemeriksaan Keabsahan Data, (On-Line) tersedia di
http://www.academia.edu. (29 September 2022).
World Health Organization .2020
http://www.who.int/emergencies/disease/novel-coronavirus-
2019.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
100
101
Permodalan
1. Bagaimana menurut bapak/ibu pemanfaatan insentif pajak
pada umkm sebagai modal usaha yang dilakukan di e-
commerce itu sendiri?
2. Apa yang harus bapak/ibu dilakukan untuk mengoptimalkan
insentif pajak dalammenggerakkan modal bagi para umkm?
3. Apakah pemanfaatan insentif pajak yang diberikan oleh
pemerintah kepada para umkmdigunakan sebagai modal
usaha?
4. Apakah usaha masing-masing umkm tetap berlangsung
meskipun tidak mendapatkanbantuan insentif pajak?
Pemasaran
1. Apakah bapak/ibu ada rencana kedepannya dalam
memanfaatkan insentif pajak yang diberikan pemerintah pasca
pandemic covid-19?
2. Bagaimana bapak/ibu mempunyai strategi pemasaran yang
dilakukan umkm dengan menggunakan e-commerce dalam
memanfaatkan insentif pajak untuk dapat mengembangkan
usaha nya?
3. Apa pentingnya menerapkan strategi pemasaran menggunakan
e-commerce dalammemanfaatkan insentif pajak bagi umkm?
4. Bagaimana dampak pasca pandemic terhadap implementasi
strategi pemasaran umkm menggunakan e-commerce dan
pemanfaatan insentif pajak agar dapat mengembangkan usaha
para umkm?
Teknologi
1. Bagaimana peran teknologi dalam perkembangan usaha
umkm pasca pandemic dengan memanfaatkan insentif pajak
dari pemerintah?
2. Apakah insentif pajak memberikan pengaruh yang besar pada
umkm dalam mengembangkan usahanya dengan
102
Tenaga Kerja
1. Apa tujuan pemerintah memberikan insentif fasilitas bebas
pajak bagi tenaga kerjaumkm yang menggunakan e-
commerce?
2. Bagaimana peranan umkm terhadap penyerapan tenaga kerja
dalam memanfaatkaninsentif pajak dengan menggunakan e-
commerce?
3. Apa pengaruh insentif pajak yang diberikan pemerintah
terhadap tenaga kerja umkmdengan menggunakan e-
commerce?
103
Lampiran 3 : Dokumentasi