PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
adalah ibadah tahunan bagi yang mampu secara material maupun fisik
dipenuhi maka Haji atau umrah tetap sah, tetapi orang yang
Achmad Ja’far Sodik, Panduan Haji & Umrah, Cetakan I (Yogyakarta: Buku Pintar,
1
2014).
Muhammad Noor, “Haji Dan Umrah,” Jurnal Humaniora Teknologi 4, no. 1
2
wajib atau fardhu ‘ain. Berbeda dengan ibadah umrah, sebagian ulama
Arab Saudi. Keselamatan, kesehatan dan keamanan Jamaah Haji saat ini
muncul pada manusia, mulai dari flu biasa hingga penyakit serius seperti
Virus jenis baru muncul di Wuhan dan ditemukan pada manusia, pada
Disease-2019 (COVID-19).5
3 Ahmad Sarwat, Ibadah Haji : Rukun Islam Kelima, (Rumah Fiqih Publishing,
2019).
4 Surat Keputusan Menteri Agama No. 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan
pernapasan akut seperti demam, sesak napas, dan batuk. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi paling lama 14 hari. Pada kasus
Arab Saudi mulai menutup sementara beberapa situs Haji dan umrah
2020.9
Pada tahun 2020 kuota Haji sangat diperkecil, dan partisipasi untuk
ibadah Haji dibatasi hanya 1000 orang dengan tes negatif Covid-19, yang
6
Ramadhan Tosepu, dkk. “Correlation between Weather and Covid-19 Pandemic in
Jakarta, Indonesia,” Science of the Total Environment 725 (Juli, 2020).
7
Eman Supriatna, “Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) Dalam Pandangan
Islam,” SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I 7, no. 6 (2020).
8
Kontri, “Umrah Tunggu Keputusan Saudi, Kemenag Siapkan Langkah Ini,”
https://Haji.kemenag.go.id/v4/umrah-tunggu-keputusan-saudi-kemenag-siapkan-langkah-
ini, 2020, diakses pada 16 Juni 2021 pukul 20.47 WIB.
9
Hani Jokhdar, dkk. “COVID-19 Mitigation Plans during Hajj 2020: A Success Story
of Zero Cases,” Health Security 19, no. 2 (April, 2021): h. 133–139 .
tinggal di Kerajaan di mana penduduk ‘asing’ akan terdiri dari dua pertiga
kesehatan dan petugas keamanan, terutama mereka yang telah pulih dari
suci akan tetap terbuka, langkah-langkah jarak fisik dan desinfeksi yang
Mina. Sepanjang durasi Haji, para jamaah harus menjaga jarak sosial satu
setengah meter dan dipandu oleh petugas dan koordinator Haji yang
ditata dengan baik. Tidak ada jamaah yang diizinkan menyentuh Ka’bah
biasa selama Haji. Jamaah Haji juga harus dikarantina selama 14 hari
setelah Haji.11
10
Komorbiditas adalah penyakit atau kondisi yang muncul bersamaan pada
individu. Secara sederhana, komorbid adalah penyakit penyerta. Virdita Ratriani,
“Mengenal Komorbid Yang Sering Disebut Saat Pandemi Covid-19,”
Https://kesehatan.kontan.co.id/news/mengenal-komorbidyang-sering-disebut-saat-
pandemi-covid-19, 2020, diakses pada 13 Mei 2022 pukul 19.46 WIB.
11 Alimuddin Zumla, dkk. “COVID-19 and the Scaled-down 2020 Hajj Pilgrimage—
Decisive, Logical and Prudent Decision Making by Saudi Authorities Overcomes Pre-Hajj
Public Health Concerns,” International Journal of Infectious Diseases 99 (October 1,
2020): h. 34–36.
Pada tahun 2021 Arab Saudi belum membuka pintu bagi jamaah
asal negara-negara lain, hanya terbuka bagi warga negara (Arab Saudi)
Pelaksanaan ibadah Haji bukan tahun ini saja dibatasi, menurut data
The Saudi King Abdul Aziz Foundation for Research and Archives, 40 kali
antara lain:
12
Mh Samsul Hadi, “Saudi Umumkan Ibadah Haji Untuk 60.000 Orang Di
Negaranya, Tanpa Kuota Negara Lain - Kompas.Id,” 2021,
https://www.kompas.id/baca/internasional/2021/06/12/saudi-umumkan-Haji-untuk-60-000-
orangdi-negaranya-tak-ada-kuota-negara-lain/, diakses pada 13 Mei 2022 pukul 19.47
WIB.
13
“Sudah 40 Kali Ibadah Haji Ditiadakan, Karena Wabah Hingga Perang,”
https://www.radarcirebon.com/2021/06/05/sudah-40-kali-ibadah-Haji-ditiadakan-karena-
wabahhingga-perang/, 2020, diakses pada 22 Juli 2021 pukul 22.34 WIB.
14
Rifqi Fairuz, “Tahun-Tahun Haji Pernah Batal Akibat Politik Dan Wabah,”
https://Islami.co/tahun-tahun-Haji-pernah-batal-akibat-politik-dan-wabah/, 2020, diakses
pada 13 Mei 2022 pukul 19.48 WIB.
melancarkan serangan ke Makkah yang bersamaan dengan
bulan Haji. Dalam catatan sejarah mengatakan orang-orang
Qaramithah membunuh 30.000 jamaah di Makkah dan kabarnya
membuang mayat-mayat di sumur Zamzam. Mereka juga
merebut dan merampas Masjidilharam dan mencuri hajar aswad
dari Ka’bah, membawanya ke pulau Bahrain. Haji kemudian
ditunda selama satu dekade sampai hajar aswad dikembalikan ke
Makkah. Kelompok Qaramithah adalah salah satu kelompok
Syiah Ismailiyah yang menganggap Haji sebagai ritual pagan.
Dinamika politik juga menyebabkan pelaksanaan ibadah Haji
terganggu.15
3. Tahun 983 perselisihan politik antara penguasa dua kekhalifahan
Abbasiyah di Baghdad dan Fatimiyah di Mesir menghalangi orang
Muslim yang bepergian ke Mekah untuk berziarah. Konflik politik
ini berlangsung sampai tahun 991, dan Haji dibuka lagi setelah
delapan tahun terjadi perselisihan politik.16
4. Tahun 1048 pembatalan Haji karena kelaparan.17
5. Pada 1814 sebuah wabah menimpa Arab Saudi, termasuk di
Makkah dan Madinah. Nama wabah ini tak diketahui dengan
pasti. Namun Kerajaan Arab Saudi mencatatnya sebagai wabah
thaun. Sebenarnya ini juga memiliki arti wabah dalam bahasa
Arab dan mulai dikenal setelah menimpa tanah Hijaz pada masa
kekhalifahan Umar bin Khattab dengan skala lebih kecil. Akibat
wabah thaun ini, 8000 orang tercatat meninggal dunia dan ka’bah
harus ditutup sementara.18
6. Tahun 1831 ada wabah dari India, yang diperkirakan adalah
kolera, dan bertepatan dengan pelaksanaan ibadah Haji. Peneliti
mencatat sekurangkurangnya 75% jamaah Haji meninggal dunia
dan pelaksanaannya dihentikan di tengah jalan.19
7. Tahun 1837 tak pasti wabah apa yang melanda Arab Saudi tak
ada jumlah pasti korbannya. Namun akibat wabah ini
pelaksanaan ibadah Haji harus ditiadakan sampai tiga tahun
kedepan.20
15Ibid.
16 Ibid.
17 Ziad A. Memish, dkk. “Pausing Superspreader Events for COVID-19 Mitigation:
International Hajj Pilgrimage Cancellation,” Elsevier Public Health Emergency Collection
36 (Juli, 2020).
18
Muhammad Ahsan Ridhoi, “Sejarah Ibadah Haji Ditiadakan Karena Wabah,”
https://katadata.co.id/amp/muhammadridhoi/berita/5e9a41f725921/sejarahibadah-Haji-
ditiadakankaena-wabah, 2020, diakses pada 13 Mei 2022 pukul 19.49 WIB.
19
Resty Woro Yuniar, “Haji Di Tengah Wabah SARS, MERS Dan Covid-19:
Mukjizat Milik Allah, Saya Berserah Diri, Tapi Sambil Berdoa Agar Bisa Berangkat,”
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52853313, 2020, diakses pada 13 Mei 2022
pukul 19.49 WIB.
20
Ibid.
8. Tahun 1846-1892 Kolera kembali ditemukan di Arab Saudi dan
Haji pun batal dilaksanakan pada 1850, 1865, dan 1883.
Begitupun pada tahun 1858 wabah ini menyebabkan banyak
penduduk Arab Saudi menyelamatkan diri ke Mesir dan
membangun karantina kesehatan di daerah Bir Anbar. Tahun
1864 ibadah Haji pernah dilaksanakan dan 1000 jamaah
meninggal per hari. Pada saat itu juga Mesir mengirimkan banyak
dokter ke Arab Saudi untuk menyelamatkan nyawa warganya. 21
9. Tahun 1987, saat itu wabah meningitis melanda Arab Saudi
menjelang pelaksanaan ibadah Haji. 10.000 calon jamaah Haji
yang telah tiba terinfeksi karena penyebaran penyakit yang begitu
cepat.22
10. Tahun 2020-2021 adanya Virus Covid-19 yang berasal dari
Wuhan telah menyebar di berbagai belahan dunia termasuk
Indonesia dan Arab Saudi.
Dalam ajaran Islam, menjaga agama (ḥifẓ ad-din), jiwa (ḥifẓ an-nafs),
akal (ḥifẓ al-‘aql), keturunan (ḥifẓ an-nasal), dan harta (ḥifẓ al-maal)
manusia global.23
21
Ibid.
22
“Haji 2020: Calon Jamaah Haji Berdatangan, Arab Saudi Ketatkan Protokol
Kesehatan Di Tengah Pandemi Covid-19,” https://www.bbc.com/indonesia/dunia-
53549293, 2020, diakses pada 13 Mei 2022 pukul 19.50 WIB.
23
“Haji Dan Protokol Kesehatan Ketat Untuk Jamaah: Hanya Bagi Mereka Yang
Berusia Di Bawah 65 Tahun Dan Tes Sebelum Masuk Tempat Suci,”
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52887272, 2020, diakses pada tanggal 13 Mei
2022 pukul 19.51 WIB.
Sampai pada akhirnya Pemerintah menetapkan Pembatalan
lainnya.
kepastian hukum bagi jamaah Haji dan petugas Haji, juga menjadi
Ibadah Haji Tahun 1442 H/2021 M bagi Warga Negara Indonesia yang
menggunakan kuota Haji Indonesia dan kuota Haji lainnya tentu memiliki
imbas pada dana Haji atau biaya Haji yang sudah disetorkan.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Islam.
1. Kerangka Teori
dasarnya sama maksud dan maknanya, mungkin ada yang lebih luas dan
yang lain lebih sempit kajiannya, akan tetapi isi dari kerangka teoritik
teori, mengenai atau menurut teori.25 Kata teori berasal dari kata theoria
dalam bahasa Latin yang berarti perenungan. Kata theoria itu sendiri
berasal dari kata thea yang dalam bahasa Yunani berarti cara atau hasil
24 Mukti Fajar ND dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif &
Empiris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, h. 92.
25Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum Sebuah Pengantar, Liberty,
Yogyakarta, 2001, h. 156
26Soetandyo Wigjosoebroto, Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika
Masalahnya, Elsam HuMa, Jakarta, 2002, h. 184
a. Teori kewenangan
dalam UUD NRI Tahun 1945, setiap tindakan aparatur penegak hukum
harus dilandasi hukum, dalam hal ini mencakup hukum dasar (UUDNRI
tertinggi di dalam suatu negara adalah hukum, oleh sebab itu seluruh alat
tunduk dan patuh serta menjunjung tinggi hukum tanpa kecuali. Sesuai
menjelaskan bawah:
27Ibid., h. 21.
Negara sebagai pencipta dan penegak hukum di dalam segala
kegiatannya harus tunduk pada hukum yang berlaku. Dalam arti
hukum membawahkan negara. Berdasarkan pengertian hukum itu
bersumber dari kesadaran hukum rakyat, maka hukum mempunyai
wibawa yang tidak berkaitan dengan seseorang (impersonal).28
yaitu “rechtstaat” dan rule of law. Kedua istilah itu sering digunakan untuk
secara umum.
hukum” dalam UUDNRI Tahun 1945 dapat merujuk pada penjelasan yang
hukum yang sesuai dengan kondisi jiwa bangsa Indonesia yakni Konsep
kembali apakah lebih baik diatur oleh manusia yang terbaik sekalipun atau
yang baik dan bukan semata-mata sebagai keperluan yang tidak layak.
dikenal sampai sekarang. Bahkan, ketiga unsur itu hampir ditemukan dan
32 Ibid.
33 Philipus M.Hadjon. 1987. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia.
Surabaya; Bina Ilmu, h. 72.
34 Ni’matul Huda, 2005, Negara Hukum, Demokrasi dan Judicial Review, Yogyakarta
; UII Press, h. 9.
ide sentral dari konsep rechtsstaat adalah adanya pengakuan dan
adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak yang menjamin
dalam rumusan Pasal 1 ayat (3) UUDNRI Tahun 1945, yang berbunyi:
dan keadilan. Dengan kata lain, negara hukum ialah negara yang berdiri di
warga negara dan sebagai dasar dari pada keadilan itu, maka perlu untuk
sebenarnya, peraturan hukum itu hanya ada dan dianggap ada jika
36 Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim. 1998. Hukum Tata Negara Indonesia.
law), dalam rangka mencapai keadilan. Karena salah satu tujuan negara
justice).38
atas (tujuh belas) 17 tahun. Perbedaan ini ada alasan yang rasional,
sekte tertentu dalam agama, atau perbedaan status seperti antara tuan
tingkah laku masyarakat yang berakar pada gagasan, rasa, karsa, cipta
Arief Sidharta mengartikan cita hukum sebagai gagasan, karsa, cipta dan
38Ibid,h. 155.
39Munir Fuady. 2009. Teori Negara Hukum Modern (Rehctstaat). Bandung; Refika
Aditama, h. 207.
hukum, yang dalam intinya terdiri dari tiga unsur, yaitu keadilan,
gagasan, rasa, karsa, cipta dan pikiran masyarakat dan bangsa Indonesia.
40 Bernard Arief Sidharta, 2013, Ilmu Hukum Indonesia Upaya Pengembangan Ilmu
hukum Sistematik Yang Responsif Terhadap Perubahan Masyarakat, Yogyakarta; Genta
Publishing, h. 183.
41 Teguh Prasetyo dan Arie Purnomosidi. 2014. Membangun Hukum Berdasarkan
sini berlaku secara umum. Pandangan ini sesuai dengan pendapat yang
berpendapat bahwa:
42Ibid.,
h. 41.
43 Padmo Wahjono, 1983, Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum, Jakarta;
Gh.ia Indonesia, h. 7.
dituliskan rechtsstaat atau pula yang didalam bahasa Inggris
dituliskan the law state atau the state of law.44
dengan wewenang yang dimiliki dari suatu lembaga dan dalam kaitannya
hukum dapat diperoleh dari tiga cara, yaitu: wewenang atribusi, delegasi,
b. Teori Keadilan
Hukum Unair, h. 2.
(zweckmajigkeit).52 Namun dari berbagai tujuan hukum tersebut,
proporsional. Hal ini kemudian dipahami bahwa semua orang atau setiap
bedakan prestasinya.55
antara tiap-tiap individu dalam masyarakat yang menjadi suatu posisi asli
structure of society).56
dalam hasil karyanya “General Theory of Law and State”, di mana Hans
55Ibid,
h. 76.
56Ibid,
h. 78.
57 Hans Kelsen, 2010, Teori Hukum Hans Kelsen, Yokyakarta; Liberty, h. 7.
konflik kepentingan tersebut dapat dicapai melalui suatu tatanan yang
yang lain atau dengan berusaha mencapai suatu kompromi menuju suatu
sementara itu peraturan umum adalah “tidak adil”, jika aturan itu tidak
dapat diterapkan atau jika diterapkan pada suatu kasus dan tidak
diterapkan pada kasus lain yang serupa. Konsep keadilan dan legalitas
lainnya sesuai tingkat dan derajatnya dan peraturan hukum itu memiliki
58Ibid, h. 16.
59 Marwan Effendi, Op. cit, h. 79.
hukum dapat menjawab kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Dengan
dan awal abad ke 20. Teori positivisme dikembangkan oleh Jhon Austin
mempunyai dasar dalam kehidupan sosial, bukan pula karena hukum itu
berwenang.60
grundnorm, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan apa yang telah
60Ibid., h. 21.
61Ibid.
Kepastian hukum atau positivitas kaidah hukum adalah hal
itu, maka aturan hukum itu disebut aturan hukum positif. Hukum positif
hukum yang seharusnya, antara das sein dan das sollen), dipertegas oleh
tentang pemisahaan antara bentuk dan isi. Bagi Kelsen, hukum berurusan
dengan bentuk (forma), bukan isi (materia). Jadi, keadilan sebagai isi
Dalam Teori Hukum, alih bahasa B. Arief Sidharta, Bandung; Citra Aditya Bakti, h. 142.
63 Darji Darmodiharjo dan Shidarta. Op. cit, h. 113-114.
64Ibid, h. 115.
Hukum adalah sebuah sistem norma. Norma adalah pernyataan
yang menekankan aspek “seharusnya” atau das sollen dengan
menyertakan beberapa peraturan tentang apa yang harus dilakukan.
Norma-norma adalah produk dan aksi manusia yang deliberative.
Undang-Undang yang berisi aturan-aturan yang bersifat umum
menjadi pedoman bagi individu bertingkah laku dalam
bermasyarakat, baik dalam hubungan dengan sesama individu
maupun dalam hubungan dengan masyarakat. Aturan-aturan itu
menjadi batasan bagi masyarakat dalam membebani atau
melakukan tindakan terhadap individu.65
individu mengetahui perbuatan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan.
pemerintah karena dengan adanya aturan yang bersifat umum itu individu
dapat mengetahu apa saja yang boleh dibebankan atau dilakukan oleh
65 Peter Mahmud Marzuki, 2008, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta; Prenada Kencana
Media Group, h. 58.
66 Riduan SyaHadis Riwayatani, 1999, Rangkuman Intisari Ilmu Hukum, Bandung;
2. Kerangka Konsep
realitas.
dalam suatu wilayah negara tertentu itulah yang disebut hukum positif.
sesuatu;
F. Keaslian Penelitian
Yogyakarta, 2015.
haji?.
dipertanggungjawabkan kemurniannya
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian
2. Metode Pendekatan
ilmu hukum dengan menitik beratkan pada data sekunder, yang berupa
3. Lokasi Penelitian
a. Jenis Data
72Sutopo, HB, Metode Penelitian Kualitatif, UNS Press, Surakarta, 2006, h. 74.
kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum obyek
penelitian.73
b. Sumber Data
6. Analisis Data
73
Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Yogyakarta : Rakesarasin,
1996), h. 2.
Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan dan penelitian
BAB II
berikut:
74
Deddy Ismatullah Asep A. Sahid Gatara, Ilmu Negara dalam Multiperspektif
Kekuasaan, Masyarakat, Hukum, dan Agama, Cetakan 3 (Bandung: CV Pustaka Setia,
2017), h. 80.
perlengkapan pemerintahan yang punya prakarsa dan tanggung
jawab sendiri;
2) Perbuatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjalankan
fungsi pemerintahan;
3) Perbuatan tersebut dimaksudkan sebagai sarana untuk
menimbulkan akibat hukum dibidang administrasi;
4) Perbuatan yang bersangkutan dilakukan dalam rangka
pemeliharaan kepentingan negara dan rakyat;
5) Perbuatan itu mengedepankan asas legalitas yang sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.75
publik.76
75
Elvira Wulandari, “Implementasi Kewenangan Kementrian Agama Republik
Indonesia terhadap Penetapan Kuota Ibadah Haji. (Studi pada Kantor Kementrian Agama
Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan)” (Skripsi Program Sarjana Hukum
Administrasi Negara), Makassar, Universitas Hasanuddin, 2016), h. 55.
76
Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.,” t.t.
melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntutan syariat dan
77
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan
Umrah Pasal 10., t.t.
78
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kebijakan Penyelenggaraan
Ibadah Haji (Kementrian Agama Republik Indonesia, 2017), h. 7.
asasi manusia.79 Secara etimologi, hak merupakan unsur normatif yang
serta menjamin adanya peluang bagi manusia dalam menjaga harkat dan
fundamental.
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum,
Hak Asasi berarti hak yang paling mendasar yang dimiliki oleh
79
Khairuddin Iwan Satriawan, Hukum Tata Negara Pasca Amandemen UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Edisi Revisi. Cetakan 2 (Depok: Rajawali Pers,
2018), h. 83.
80
“Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 1.,” t.t.
81
Taufiqurrahman Syahuri, Tafsir Konstitusi Berbagai Aspek Hukum (Jakarta, t.t.),
h. 281.
82
Knut D. Asplund Suparman Marzuki dan Eko Riyadi (eds), Hukum Hak Asasi
Manusia, Cetakan 2 (Yogyakarta: PUSHAM UII, t.t.), h. 11.
Setiap manusia berhak memiliki hak tersebut, artinya di samping
Sifat manusia adalah universal, maka hak tersebut tidak hanya saja
maupun syarat materi lainnya seperti melihat latar belakang atau ciri fisik
83
Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, dari UUD 1945
sampai dengan Amandemen UUD 1945 tahun 2002 (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, t.t.), h. 47.
Salah satu unsur negara adalah rakyat, yakni manusia yang
kesatuan. Negara hanya memiliki satu teritorial saja, begitu juga negara
hukum. Kesatuan ini dibentuk oleh kesatuan tatanan hukum yang berlaku
bagi para individu yang dianggap sebagai rakyat dari negara tersebut.
diatur oleh tatanan hukum nasional, yakni bidang validitas personal seperti
bidang validitas teritorial dari tatanan hukum nasional itu terbatas, begitu
warga negara adalah hak yang dimiliki oleh setiap orang yang tinggal
84
Asep A. Sahid Gatara, Ilmu Negara dalam Multiperspektif Kekuasaan,
Masyarakat, Hukum, dan Agama, h. 76.
bergerak bebas dalam negara, hak untuk meninggalkan dan kembali
kenegaranya, dan hak atas suaka politik. Pengertian warga negara ialah
berikut:
masuk agama Islam, salah satunya adalah pada surah al-Baqarah ayat
85
Wulandari, “Implementasi Kewenangan Kementrian Agama Republik Indonesia
terhadap Penetapan Kuota Ibadah Haji. (Studi pada Kantor Kementrian Agama Kota
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan),” h. 33-35.
86
Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 42.
Agama dalam bahasa Arab yakni Din, oleh sebagian besar penulis
aliran bukan hal yang baru, bahkan sudah mulai sejak kehadiran Islam.
87 Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Bebagai Aspeknya (Jakarta: UI-Press, t.t.), h.
10.
88
Nasution, Islam Ditinjau dari Bebagai Aspeknya.
Fenomena ini misalnya terlihat dalam munculnya beberapa friksi aliran
untuk memiliki semua hak yang telah diatur di dalam hak asasi manusia
harus diberikan oleh negara kepada semua individu yang ada di dalam
wilayah kedaulatannya.
suatu keyakinan apapun seperti apa yang telah diatur di dalam instrumen
89
Al Khanif, Hukum dan Kebebasan Beragama di Indonesia (Yogyakarta:
LaksBang Meidatama, 2010), h. 86-88.
Indonesia sebagai negara hukum menjamin hak-hak tiap warga
oleh UUD 1945 khususnya pada Pasal 28 I ayat (4) hasil amandemen ke-
Hak Asasi Manusia. Pasal 29 ayat (2) dari bab ini berbunyi: “Negara
E ayat (2) juga menjelaskan bahwa: “setiap orang berhak atas kebebasan
nuraninya.”92
Pasal ini sesuai dengan semangat dari kovenan hak sipil dan
berhati nurani dan menyatakan pikiran. Ketiga hak tersebut diatur secara
Asasi Manusia Pasal 113 juga menegaskan bahwa: “setiap orang bebas
dan kepercayaannya itu.” Sementara itu, Pasal 22 ayat (1) dari Undang-
itu.” Pasal 55 dari UU tersebut juga mengatur: “hak setiap anak untuk
Sipil dan Politik dan Deklarasi HAM. Kata-kata hak untuk bebas
lebih rinci di dalam kovenan hak sipil dan politik dan deklarasi 1981. Oleh
menunaikan ibadah haji sejak Islam masuk Nusantara pada abad ke-10
pada saat itu ibadah haji dilakukan secara massal seperti saat ini.94
bergulir serta masih menekan aspek yang tidak mengeluarkan biaya yang
yang pertama kali di tanah Sunda adalah Bratalegawa putra kedua Prabu
94
Zainal, “Regulasi Indonesia dalam Tinjauan Sejarah” Vol. 11, No. 2 (Desember
2012): h. 97-111.
Prabu Maharaja (1351-1357) yang gugur dalam perang Bubat yaitu
kesultanan Banten, jemaah haji yang dikirim pertama kali adalah utusan
95
Tjandra Sasmita, dan Uka, Arkeologi Islam Nusantara (Jakarta: Gramedia, 2009),
h. 11.
Pada masa penjajahan dan pemerintahan Hindia Belanda,
perjalanan haji yang dimulai dari seorang tokoh “herfarmer” KH. Ahmad
merupakan satu Direktorat pada Ditjen Bimas Islam dan urusan haji).
mereka yang akan melaksanakan haji secara non profit dan menjadikan
dirintis berdasarkan fakta-fakta yang ada waktu itu dilanjutkan oleh tokoh
memutuskan suatu badan yang diberi nama P.H. singkatan dari Penolong
Indonesia.
baik dari aspek hukum, politik, sosial, budaya dan ekonomi. Pahitnya
penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Indonesia. Januari 1945 suatu
seribu tahun, putus asa yang sulit dihadapi hanya dengan diplomasi.
Jepang jelas sekali terlihat seluruh masyarakat Indonesia waktu itu sangat
propaganda, baik secara spiritual maupun material, terputus semua
berdiri sendiri (tidak terikat, tidak tergantung pada sesuatu yang lain),
Agustus 1945.
dan alat pengangkutan haji tidak ada serta jalannya tidak aman. Bangsa
musuh-musuh yang akan merusak nama baik bangsa, agama dan negara.
Menteri Agama RIS K.H. Wahid Hasyim No. 3170, tanggal 6 Februari
optimal.
Umrah.
Tingkat Tinggi tersebut diputuskan kuota haji 1:1000, yaitu dari setiap
Bangladesh.97
OKI tahun 1986 di Amman, Jordan. Kuota haji itu sendiri merupakan
Adanya kuota haji, maka tidak semua calon jemaah haji bisa
langsung berangkat naik haji pada tahun berjalan, karena tidak seimbang
antara jumlah calon jemaah haji yang mendaftar dengan calon jemaah haji
97
Japeri, “Pengaruh Kuota terhadap Daftar Tunggu Naik Haji di Kota Padang,”
Januari-Juni 2017, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 2 Nomor 1 (t.t.): h. 5.
yang akan berangkat tiap tahunnya, mereka harus menunggu dulu
bertahun-tahun.
Indonesia menunaikan ibadah haji, antrean naik haji yang begitu lama dan
menegaskan bahwa karena adanya kuota haji, maka tidak semua orang
bisa langsung berangkat naik haji pada tahun berjalan. Ada yang
dinamakan “daftar tunggu (waiting list)”. Daftar tunggu (waiting list) adalah
daftar jamaah haji yang telah mendaftar dan mendapatkan nomor porsi
Ibadah haji ada yang diselenggarakan oleh pemerintah dan ada yang
ibadah haji khusus dan diatur dalam Peraturan Menteri Agama Republik
Khusus.
Keuangan.
harus di perhatikan:
a. Calon haji
b. Pembiayaan
c. Kelengkapan administratif
d. Sarana tranportasi
f. Organisasi pelaksana
dengan: pertama, jemaah haji yang telah terdaftar sah dan memenuhi syarat
dapat di berangkatkan ke Arab Saudi. Kedua, seluruh jemaah haji yang telah
Ketiga, seluruh jamaah haji yang telah di tamah suci dapat menjalankan
ibadah di Arafah dan rukun haji lainnya, dan keempat, jemaah haji yang telah
dengan selamat.99
berwenang.
99
Ahmad Nijam dan Latief Hanan, Manajemen Haji, studi Kasus dan Implementasi
Knowledge workers, (Jakarta: Nizam Pers, 2004), hal 101
Jemaah haji adalah warga negara Indonesia yang beragama islam
dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan
b. Pembiayaan
dengan BPIH adalah sejumlah dana yang harus di bayar oleh warga
c. Kelengkapan administrasi
regulasi di aantaranya:
100
Undang-undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 2008 tentang pelaksanaan
ibadah haji pasal 1 ayat (3)
101
Peraturan Mneteri Agama nomor 14 tahun 2012 tetang pelaksanaan ibadah haji
reguler pasal 5
102
Undang-undang Repoblik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji Pasal 1 Ayat (8)
1) Undang-Undang nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan
Pasal 3:
(1) Jemaah haji yang pernah menunaikan ibadah haji dapat melakukan
pendaftaran setelah 10 tahun sejak menunaikan ibadah haji yang
terakhir.
(2) Ketentuan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak
berlaku bagi pembimbing.104
Pasal 4:
103
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji pasal 26
104
Peraturan Menteri Agama nomor 29 tahun 2015 tentang perubahan atas PMA
nomor 14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji reguler
b. Warna baju atau kerudung kontras dengan latar belakang, tidak
memakai pakaian dinas dan bagi jemaah haji wanita
menggunakan busana muslimah.
c. Tidak menggunakan kaca mata.
d. Tampak wajah minimal 80 persen.105
a. Beragama islam
b. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktukan dengan surat keterangan
sehat dari dokter
c. Memiliki paspor asli kebangsaan yang masih berlaku
d. Memiliki izin tinggal terbatas (ITAS) atau izin tinggal tetap (ITAP)
yang masih berlaku.
e. Memiliki izin bertolak dan kembali yang masih berlaku
f. Tidak termasuk dalam daftar pencegahan dan penangkalan Surat
rekomendasi untuk menunaikan ibadah haji dari perwakilan negara
yang bersangkutan.106
Pasal 15:
105
Peraturan Menteri Agama nomor 29 tahun 2015 tentang perubahan atas PMA
nomor 14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji reguler
106
Peraturan Menteri Agama nomor 14 tahun 2012 tentang pelaksanaan ibadah
haji pasal 5 ayat 3
dalam pada calon jamaah haji yang tidak memiliki KTP sebagimana
disebutkan pada pasal (1) huruf d, maka bisa di ganti dengan kartu
identitas lainya yang sah.107
d. Sarana transportasi
Pasal 33:
Pasal 34:
Pasal 35:
(1) “transportasi jemaah haji dari daerah asal ke embarkasi dan dari
debarkasi ke daerah asal menjadi tanggung jawab pemerintah
daerah.”
(2) “ketentuan lebih lanjut mengenai pembiayaan tranportasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan
daerah.”
(1) “jemaah haji dapat membawa barang bawaan ke dan dari Arab
Saudi sesuai dengan ketentuan peraturan perudang-undangan.”
(2) “pemeriksaan atas barang bawaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh menteri keuangan.108
107
Peraturan Menteri Agama nomor 29 tahun 2016 tentang penyelenggaraan
ibadah haji khusus
Peraturan menteri agama mengatur tentang beberapa pelayanan
Pasal 29:
Pasal 30:
(1) Tranportasi jemaah dari Indonesia ke Arab Saudi dan dari Arab
Saudi ke Indonesia menggunakan transportasi udara dengan
sistem carter
(2) Pelaksaan transportasi udara jemaah haji sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan transportasi udara yang
meliputi sekurangkurangnya persyaratan administratif, standar
kelayakan berudara, jenis dan kapasitas pesawat dan standar
pelayanan
(3) Penetapan pelaksanaan transportasi udara sebagaimana dimaksud
pada ayaat (1) ditetapkan oleh menteri setelah berkordinasi dengan
menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang
perhubungan udara
Pasal 31:
108
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji
(1) Keberangkatan jemaah haji dari Indonesia ke Arab Saudi dilakukan
memalui embarkasi sesuai dengan peengelompokan berdasarkan
domisili tempat yang bersangkutan mendaftar
(2) Dalam hal suami dan isteri atau orang tua dan anak kandung, tidak
berada dalam pengelompokan sebagimana dimaksud dalam ayat
(1) dapat dilakukan penggabungan dengan mutasi keberangkatan
antar provinsi dan/atau antar embarkasi
Pasal 33:
(1) Transportasi dari jemaah haji antar kota perhajian di Arab Saudi
(Jeddah, Mekkah, dan Madina) dan di Masyair (Arafah, Muzdalifah
dan Mina) menjadi tanggung jawab pemerintah bekerjasama
dengan pemerintah Arab Saudi
(2) Transportasi darat jemaah haji di kota mekkah dari pemondokan ke
dan dari Masjidil Haram
(3) Transportasi darat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinerikan
sesuai ketentuan peraturan pemerintah Arab Saudi.36
Pasal 35:
(1) PIHK wajib menyediakan transportasi bagi jemaah haji dengan
memperhatikan aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan
(2) Transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meluputi
tranportasi udara ke dan dari Arab Saudi dan transportasi darat
atau udara selama di Arab Saudi
(3) Pelayanan transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.37
layanan administrasi
Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012 Tentang
darat baik di dalam negeri maupun di Arab Saudi, pelayanan akomodasi dan
maupun saat kembali ke Tanah Air, dan keamanan serta perlindungan bagi
jemaah haji.
pengendalian. Upaya yang telah dilaksanakan selama ini antara lain adalah:
Terpadu (Siskohat).
Berbagai upaya tersebut menunjukkan bahwa penyelenggaraan ibadah
haji dan umrah sudah semakin membaik yang antara lain ditandai oleh
(BPS).
pada tahun 2013 Indonesia juga meraih predikat sebagai penyelenggara haji
bagi sebagian besar jamaah haji yang tidak mengikuti bimbingan manasik
Baik itu haji reguler dari jalur pemerintah maupun dari jalur haji khusus yaitu
jalur swasta atau dalam hal ini adalah PT. Travel. Di bagi menjadi dua rute
yaitu:
109
Haji.kemenag.go.id/v2/content/buku-ii-agenda-pembangunan-nasional-rencana-
pembangunan-jangkamenengah-nasional-tahun-2015.pdf. h 195
1) gelombang 1: rute perjalanan Jeddah-Madinah-Mekkah-Jeddah
pemodokan ring 2 (lebih dari 2 km) mendapat asilitas bus antar jemput dari
hotel menuju ke masjidil haram tiga kali setiap hari. Walaupun janjinya
terlihat manis, namun rasanya masih asam juga jika melilat jamaah yang
ring 1.
hitung sesuai panjangnya jalan. Namun letak pemondokan ditarik lurus pada
peta dan ujungnya hingga pelataran masjidil haram, bukan di hitung dari
kakbah.112 Ini artinya hitungan riil jamaah yang tinggal di ring 1 untuk dapat
110
Rafiq Jauhary, Menjadi Muthawif Anda di Tanah Suci, (sukoharjo, Nur Cahaya
Ilmu, 2014), h 33
111
Ibid,h. 35
112 Ibid, h. 37
thawaf di Masjidil Haram harus berjalan lebih dari 3 km dihitung jalan
sediakan gratis oleh pemerintah, ada kendaraan lain seperti taksi dengan
e. Hubungan bilateral
memiliki pola pelaksanaan dan pengawasan secara terpusat. Tidak ada satu
terjalin sangat lama yaitu diperkirakan sejak abad pertama hijriyah. Dimulai
113 Ibid, h. 38
114 Ibid, h. 40
115
Ilhami Bisri, Op.CIt., h. 96
116
Putuhena Shaleh.Historiografi Haji Indonesia. (Yogyakarta: LKiS, 2007), h. 22
Hubungan Diplomatik Indonesia–Arab Saudi baru secara resmi tercatat
didirikan pada tanggal 1 Mei 1950 atau tepatnya 5 tahun setelah Indonesia
saling mempengaruhi atau terjadi hubungan timbal balik antara dua pihak
hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara dua Negara. Dalam
hal ini hubungan tersebut terjadi antara Indonesia dan Arab Saudi dalam
dan tidak tergantung hanya pada Negara yang dekat saja melainkan juga
117
Didi Krisna. Kamus Politik Internasional, (Jakarta: Grasindo, 1993), h. 18
kerjasama bilateral. Kerjasama bilateral dapat pula di artikan dengan adanya
berinteraksi dalam suatu bidang tertentu dengan cara dan tujuan yang telah
di sepakati bersama.
Apabila dalam menghadapi satu kasus atau lebih pihak-pihak yang terlibat
118
K. J. Holsti, Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis,( Erlangga, Jakarta
2002), h. 209
tersebut. Sebab atas dasar kepentingan nasional tersebut, sebuah Negara
Negara lain atau unit politik internasional lainnya yang dikendalikan untuk
nasional.119
tersebut juga dapat berupa paksaan yang harus diterima oleh Negara lain
dalam hal ini kebijakan pembatasan kuota jumlah jemaah haji oleh
119
T. May rud. Study Strategis : Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca
Perang Dingin, (Refika Aditama 2002), h. 27
memperhitungkan kondisi dari luar Negara tersebut, tetapi juga melihat
yang tahun demi tahun terus di perbaiki dan di tingkatkan. Kebijakan luar
negeri sendiri memiliki pengertian "Kebijakan luar negeri adalah semua sikap
internasional".120
sebagai representasi dari politik luar negeri dan politik dalam negeri. Politik
suatu Negara dengan kata lain politik luar negeri merupakan cerminan dari
120
T. May Rudy, Study Strategis: Dalam Transformasi Sistem Internasional Pasca
Perang Dingin, (Refika Aditama 2002), h. 27
121
Anak Agung Banyu Perwita dan Yahyan Mochamad Yani. Pengantar Ilmu
Hubungan Internasinal. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 47
122
Ibid. h. 49
kondisi dalam negeri sebuah Negara serta bagaimana sebuah Negara
sebuah faktor yang ikut merumuskan kebijkan luar negeri sebuah Negara.123
Pasal 8
123
Jawahir Tontowi dan Pranoto Iskandar, Hukum Internasional Kontemporer,
(Bandung, PT refika Aditama, 2006), h. 119
d. Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 14
Pasal 15 Masa kerja anggota KPHI dijabat selama 3 (tiga) tahun dan
Belanja Negara.
Pasal 19
Pasal 20:
pasal 21, PPIH dibantu oleh petugas yang menyertai jemaah haji.54
berikut:
Pasal 26
Pasal 27: “ketentuan lebih lanjut mengenai warga negara di luar negeri
tentang prosedur pendaftaran tlah di ubah dalam PMA nomor 29 tahun 2015
sebagai berikut:
Pasal 16:
(1) prosedur pendaftaran haji sebagai berikut: 55 Peraturan Menteri
Agama nomor 29 tahun 2015 tentang perubahan atas PMA nomor
14 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ibadah haji reguler
a. Jemaah haji memilih PIHK dan membuat surat perjanjian
kesepakatan dan menyampaikan salinan nya pada saat
pendaftaran dikantor waliyah
b. Jemaah haji membuka rekening tabungan haji dalam bentuk
rupiah (IDR) pada BPS BPIH yang telah ditentukan
c. Jemaah haji membayar setoran awal BPIH khusus rekening
menteri agama pada BPS BPIH sesuai besaran yang telah
ditetapkan oleh menteri
d. Jemaah haji menyerahkan bukti setoran awal BPIH khusu dan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 kepada
petugas kantor wilayah untuk mendapatkan nomor porsi
(2) “jemaah haji yang telah mendafftar sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruff d memperoleh nomor porai dari SISKOHAT
kementerian agama sesuai dengan urutan pendaftaran
Pasal 17:
Pasal 18
(1) Jemaah haji yang tidak melakukan pembayaran setoran awal BPIH
khusus pada BPS BPIH sebagaimana dimaksud pada pasal 16
ayat (1) huruf c dalam batas aktu lima hari , pendataran pada PIHK
tersebut dinyatakan batal secara sistem
(2) Jemaah haji yang tidak menyerahkan bukti setoran awal BPIH
khusus ke kantor wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
ayat (1) huru d dalam batas waktu 30 hari kerja, pendaftaran
dinyatakan batal secara sistem
(3) Dalam hal pendaftaran jemaah haji batal secara sistem
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) setoran awal
BPIH khusus dikembalikan kepada jemaah haji yang bersangkutan
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembatalan dan pengembalian
BPIH khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan
ayat (3) ditetapkan oleh Direktur Jendral.124
124
Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Penyelenggraan
Ibadah Haji Khusus