Anda di halaman 1dari 3

Pelaksanaan Ibadah Haji Setelah Pandemi

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) mengadakan Webinar Pengabdian Masyarakat
ke-10 dengan mengangkat tema “Persiapan Haji dan Umroh Pasca Pandemi Covid-19” pada Sabtu (6/11).
Haji merupakan rukun Islam yang ke-5, wajib hukumnya dilaksanakan bagi orang yang mampu. Akibat
pandemi Covid-19 membuat ibadah haji terpaksa ditunda sejak 27 Februari 2020. Namun, memasuki akhir tahun
2021 dengan usaha pemerataan vaksin, angka Covid-19 sebagian besar di di belahan dunia mengalami penurunan.
Hal ini membawa kabar gembira untuk kembali diselenggarakannya ibadah haji dan umroh di Tanah Suci.
“Saat ini, pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia sedang dalam tahap akhir pembahasan prosedur serta
persyaratan kesehatan dalam pelaksanaan umrah,” jelas Drs. H. M. Sholikhan Amin, M.HI. selaku Kepala
Penyelenggara Haji dan Umroh Kabupaten Sleman.
Sholikhan menyampaikan salah satu inovasi pelaksanaan haji pasca pandemi adalah diberlakukannya aturan
pendaftaran via online dengan syarat usia minimal 12 tahun dan keberangkatan minimal 18 tahun.
Sholikhan Amin juga menjelaskan pada tanggal 30 Agustus 2021 dilaksanakan pertemuan terbatas antara
KJRI dengan perwakilan Arab Saudi di Jeddah membahas persiapan umroh 1443 H. Jika pelaksanaan umrah lancar,
maka akan dilakukan persiapan haji. Salah satu syarat masuk ke negara Arab adalah penggunaan vaksin lengkap
dua dosis dan wajib menggunakan booster selain vaksin yang resmi beredar di Arab (Pfizer, Astrazeneca, Moderna,
dan Johnson).
“Jamaah hanya boleh berumrah 1x dan masuk Raudhah 1x dalam kurun waktu 14 hari,” jelasnya. Memang
terdapat perubahan umrah yang biasanya berlangsung 15 hari. Pemberangkatan hanya dari Bandara Soekarno Hatta
saja.
“Persiapan haji 2022 nanti menggunakan vaksin Johnson yang efektif selama dua tahun,” tegasnya.
Pemerintah juga mengusahakan untuk pemberangkatan haji bisa full 100% kuota yaitu sebanyak 221.000 ribu
jamaah.
Selanjutnya Dr. dr. Probosuseno, Sp. PD., K-Ger, FINASIM, S.E., M.M., Dosen FK-KMK UGM
menjelaskan mengenai persiapan apa saja yang harus dilakukan menjelang keberangkatan haji dan umrah. Salah
satu hal yang perlu disiapkan adalah rekrutmen petugas kesehatan haji yang lebih baik, syar’i, dan sesuai dengan
komando operasional kesehatan di Arab Saudi. “Perlunya penguatan pembinaan kesehatan haji yang terintegrasi
dengan manasik,” jelas dr. Probosuseno.
Dia menambahkan jika saat ini kriteria yang bisa berangkat ke tanah suci adalah yang memenuhi syarat
istithaah kesehatan haji saja. Sementara waktu, bagi jamaah yang perlu pendampingan belum bisa berangkat. Hal
tersebut menimbang manfaat dan risiko jika diberangkatkan.
“Jadi, jemaah haji yang bisa berangkat pada tahun 2022 hanya yang mampu mengikuti proses ibadah haji
tanpa bantuan obat, alat, dan orang lain,” tutupnya. (UAH/RS)
Sumber :// https://www.uii.ac.id/persiapan-haji-dan-umroh-pasca-pandemi-covid-19/

1. Berdasarkan literasi tersebut yang merupakan ide pokok paragraf kedua adalah ...
a. Akibat pandemi Covid-19 membuat ibadah haji terpaksa ditunda sejak 27 Februari 2020.
b. Haji merupakan rukun Islam yang ke-5, wajib hukumnya dilaksanakan bagi orang yang mampu.
c. Hal ini membawa kabar gembira untuk kembali diselenggarakannya ibadah haji dan umroh di Tanah Suci.
d. Angka Covid-19 sebagian besar di di belahan dunia mengalami penurunan.

2. Tarik garis untuk menjodohkan antara kolom pertanyaan dengan kolom jawaban!
Pertanyaan Jawaban
1. Tema literasi a.Pelaksanaan hanya 1x dan
masuk Raudhah hanya 1x dalam
kurun waktu 14 hari
2. Aturan yang ditetapkan b. rekrutmen petugas kesehatan
pemerintah untuk pelaksanaan haji yang lebih baik
Haji setelah Pandemi
3. Salah satu persiapan pemerintah c. Haji merupakan rukun Islam
dalam keberangkatan haji dan yang ke-5
umrah
d.Haji dan Umrah Tahun 2022

3. Berdasarkan literasi tersebut, yang merupakan kalimat berita adalah ...


a. Pemerintah juga mengus
b. ahakan untuk pemberangkatan haji bisa full 100% kuota yaitu sebanyak 221.000 ribu jamaah.
c. Bagaimana syarat pelaksanaan ibadah haji 2022 yang telah ditetapkan oleh pemerintah?
d. Mengapa Pemerintah menetapkan syarat ibadah haji tidah hanya memenuhi syarat istithaah kesehatan haji
saja?
e. Syarat ibadah haji tidah hanya memenuhi syarat istithaah kesehatan haji saja.

4. Buatlah kalimat berdasarkan gambar berikut !


_______________________________________________________
_______________________________________________________

_______________________________________________________

5. Buatlah kesimpulan dari paragraf ke-5 !


_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________________

Anda mungkin juga menyukai