Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi manusia terutama dalam
menghadapi tantangan kehidupan. Hal ini dikarenakan pendidikan dapat
mempengaruhi seluruh aspek kepribadian dan perkembangan kehidupan
manusia. Pendidikan bersifat universal yang berarti dapat diakses dan
dimiliki oleh semua anak bangsa tanpa terkecuali. Di negara Indonesia,
pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Hal ini diatur dalam
batang tubuh Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Pasal 31 Ayat 1 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan”.
Pendidikan dalam lingkup kecil salah satunya adalah sekolah. Sekolah
merupakan sebuah lembaga tempat anak didik memperoleh pendidikan
formal yang sudah diatur sesuai kurikulum sekolah. Transfer ilmu atau
proses belajar yang berlangsung di lingkungan sekolah antara guru dan
siswa merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Pembahasan tentang sekolah tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Bernilai
edukatif karena dalam proses belajar mengajar akan menghasilkan
pengetahuan dan perkembangan perilaku sesuai dengan tingkatan
pembelajaran yang dilalui oleh peserta didik.
Belajar mengajar merupakan kegiatan utama yang ada di sekolah.
Harapan yang tidak pernah sirna dari seorang guru adalah siswa-siswanya
berhasil dalam pembelajaran. Keberhasilan tersebut selalu dibarengi dengan
usaha-usaha baik dari guru maupun dari siswa sendiri. Seorang guru
mengupayakan berbagai variasi dalam menyampaikan bahan ajar. Tujuan
adanya berbagai macam variasi yang digunakan guru adalah agar siswa
tidak merasa jenuh, bosan serta dapat menumbuhkan minat belajar siswa
dalam akan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Bimo “Minat merupakan keadaan dimana seseorang mempunyai
perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan
mempelajari lebih lanjut tentang sesuatu”. Minat berkaitan erat dengan
tujuan. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi akan sungguh-sungguh
berusaha mencapai tujuan yang dikehendakinya. Bagi remaja yang
menduduki sekolah menengah atas minat belajar menjadi factor yang perlu
diperhatikan secara khusus. Terlebih lagi banyak hal-hal yang dirasa lebih
menarik daripada kegiatan belajar.
Berdasarkan wawancara yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2020
dengan guru mata pelajaran Matematika di sekolah MTs Bilingual Muslimat
NU Pucang Sidoarjo diperoleh beberapa masalah, salah satunya ialah minat
belajar siswa yang masih rendah. Pada awal pembelajaran semua siswa
memang memperhatikan penjelasan guru, namun setelah pembelajaran
berlangsung sekitar 15 menit atau 20 menit terdapat siswa yang mulai
tertarik dengan kegiatan lain sehingga tidak memperhatikan penjelasan dari
guru. Guru mengatakan bahwa hampir 50% siswa kelas IX MTs Bilingual
Muslimat NU Pucang Sidoarjo memiliki minat belajar yang rendah dan
mulai tertarik dengan kegiatan lain. Salah satu kegiatan yang siswa lakukan
dalam proses belajar mengajar ialah siswa lebih tertarik bermain gadget
tanpa memperhatikan penjelasan guru.
Penggunaan gadget di MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo
kurang mendapat pengawasan dari pihak sekolah. Data menunjukkan jumlah
seluruh siswa kelas IX ialah 171 siswa. Dari jumlah tersebut terdapat
hampir 50% siswa memiliki dan membawa gadget-nya ke sekolah. Namun,
dari pihak sekolah jarang melakukan razia terhadap gadget siswa. Ketika
guru mengajar, siswa hanya meletakan gadgetnya sebentar didalam laci meja
lalu kemudian bermain gadget lagi. Guru MTs Bilingual Muslimat NU
Pucang Sidoarjo menuturkan sering kali setiap pembelajaran mendapati
siswanya bermain gadget dan menegurnya. Guru tersebut tidak segan-segan
menyita gadget siswa apabila siswa sudah diperingatkan namun tetap saja
bermain gadget.
Menurut hasil penelitian yang di lakukan Puspita menyatakan bahwa
“Dalam proses belajar mengajar, Lingkungan belajar sangat berperan dalam
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.’’ Lingkungan belajar
meliputi lingkungan sosial yang terdiri dari keluarga (orang tua) dan
sekolah (guru dan teman sekelas), lingkungan non sosial terdiri dari tempat
belajar, suasana belajar dan alat belajar.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di MTs Bilingual Muslimat
NU Pucang Sidoarjo bahwa lingkungan belajar siswa kurang kondusif.
Lingkungan belajar yang kurang kondusif ini terlihat dari lingkungan belajar
di dalam kelas maupun lingkungan belajar di luar kelas. Ketika berlangsung
pembelajaran di dalam kelas ada beberapa siswa secara bergantian keluar
masuk kelas dengan alasan ke toilet atau UKS. Selain itu siswa sering kali
berbicara dengan teman sebangku dan menggunakan gadgetnya saat guru
sedang menerangkan. Lingkungan belajar menjadi gaduh dan membuat siswa
mengalami penurunan konsentrasi.
Di luar kelas suasana juga terlihat kurang kondusif. Pada saat jam
pelajaran kosong, lebih dari setengah jumlah siswa tidak memanfaatkan
waktu ke perpustakaan ataupun membaca buku pelajaran di dalam kelas
melainkan, siswa asik dengan kegiatannya sendiri, seperti pergi ke kantin,
berkeliling di area sekolah, dan bersenda gurau dengan teman sekelas.
Siswa tidak bisa mengontrol candaannya sehingga mengganggu kelas lain
yang sedang berlangsung pembelajaran. Pada saat bel masuk kelas berbunyi,
siswa masih banyak yang makan sampai guru masuk kelas. Siswa juga
masih asik berbicara dengan teman-temannya di depan kelas. Siswa baru
akan masuk kelas jika guru yang mengajar di kelas tersebut sudah datang.
Lingkungan belajar yang kurang kondusif seperti disebutkan di atas akan
mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Siswa akan merasa terganggu dan
sulit untuk berkonsentrasi. Jika siswa sudah merasa terganggu maka minat
siswa dalam belajar pun akan kurang. Siswa akan lebih tertarik dengan
lingkungan sekitar yang kiranya lebih menyenangkan. Minat siswa yang
kurang dalam belajar akan berdampak pada prestasi belajar yang kurang
maksimal.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh penggunaan gadget dan lingkungan belajar terhadap minat
belajar siswa, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh
Penggunaan Gadget dan Lingkungan Belajar terhadap Minat Belajar Siswa
Kelas IX MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo”.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka peneliti membatasi masalah-
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di MTs Bilingual Muslimat NU Pucang
Sidoarjo.
2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Bilingual
Muslimat NU Pucang Sidoarjo.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, beberapa
masalah yang akan dibahas berkaitan dengan pengaruh penggunaan gadget
dan lingkungan belajar terhadap minat belajar siswa antara lain:
1. Seberapa besar pengaruh penggunaan gadget terhadap minat belajar
siswa kelas IX MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo?
2. Seberapa besar pengaruh lingkungan belajar terhadap minat belajar
siswa kelas IX MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo?
3. Seberapa besar pengaruh penggunaan gadget dan lingkungan belajar
secara bersama-sama terhadap minat belajar siswa kelas IX MTs
Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan gadget terhadap
minat belajar siswa MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan belajar terhadap
minat belajar siswa MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penggunaan gadget dan
lingkungan belajar secara bersama-sama terhadap minat belajar siswa
MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan informasi yang
akurat, rinci dan terpercaya sehingga dapat memberikan manfaat yang besar
bagi peneliti sendiri dan bagi orang lain. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut.
a. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi guru serta mahasiswa tentang penggunaan gadget
dan lingkungan belajar terhadap minat belajar siswa.
b. Manfaat Praktis
1.) Bagi Sekolah
Bagi sekolah Penelitian ini dapat memberikan informasi
kepada MTs Bilingual Muslimat NU Pucang Sidoarjo mengenai
pengaruh penggunaan gadget dan lingkungan belajar terhadap
minat belajar siswa. Informasi tersebut diharapkan dapat menjadi
bahan evaluasi bagi sekolah.
2.) Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan memberikan pengalaman belajar serta dapat
dijadikan sebagai penerapan yang diperoleh di bangku kuliah.
3.) Bagi Penelitian Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dan
bahan masukan dalam pengembangan pembelajaran dan dalam
pelaksaanaan penelitian berikutnya yang sejenis.

Anda mungkin juga menyukai