ANGGARAN DASAR
PEMBUKAAN
Atas berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka pada 25 November 1945
dalam kongres guru Indonesia di Surakarta, telah didirikan satu organisasi guru
dengan nama Persatuan Guru Republik Indonesia disingkat PGRI.
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal I
(1) Organisasi ini bernama Persatuan Guru Republik Indonesia disingkat PGRI.
(2) Persatuan Guru Republik Indonesia didirikan pada 25 November 1945 dalam
Kongres Guru Indonesia di Surakarta untuk waktu yang tidak ditentukan.
BAB II
DASAR
Pasal 2
BAB III
JATI DIRI
Pasal 3
BAB IV
SIFAT DAN SEMANGAT
Pasal 4
c. non partai politik, bukan merupakan bagian dari dan tidak berafiliasi kepada
partai politik.
BAB V
KEDAULATAN
Pasal 5
BAB VI
TUJUAN
Pasal 6
PGRI bertujuan :
Pasal 7
i. Menegakkan dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia sesuai
peraturan organisasi.
Pasal 8
(1) PGRI memiliki dan melaksanakan Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia.
(2) Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia tersebut dalam ayat (1) pasal ini diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan tersendiri.
BAB IX
ATRIBUT
Pasal 9
(1) PGRI memiliki atribut organisasi yang terdiri dari Lambang, Panji, Pakaian
Seragam, Hymne dan Mars PGRI.
(2) Atribut organisasi tersebut pada ayat (1) pasal ini diatur dalam ketentuan
tersendiri.
BAB X
KEANGGOTAAN, KEWAJIBAN DAN HAK
Pasal 10
Yang dapat diterima menjadi anggota PGRI adalah warga negara Republik
Indonesia, yang dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 11
Keanggotaan berakhir :
Pasal 12
Pasal 13
a. hak bicara;
b. hak suara;
c. hak memilih;
d. hak dipilih;
(2) Tatacara penggunaan dan pelaksanaan hak anggota diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB XI
SUSUNAN DAN PERANGKAT KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 14
a. Tingkat Nasional
b. Tingkat Provinsi.
c. Tingkat Kabupaten/Kota.
d. Tingkat Cabang/Cabang khusus.
e. Tingkat Ranting.
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
b. Cabang Khusus yang meliputi satu unit kerja tertentu, baik di dalam maupun
di luar negeri.
Pasal 19
Organisasi Tingkat Ranting meliputi wilayah satu desa/kelurahan atau satu unit
kerja/satuan pendidikan/gugus sekolah.
Pasal 20
a. Forum Organisasi,
b. Badan Penasihat,
Pasal 21
Pasal 22
(1) Susunan, proses pencalonan, dan pemilihan Pengurus Besar PGRI, Pengurus
PGRI Provinsi, Pengurus PGRI Kabupaten/Kota, Pengurus PGRI Cabang/Cabang
Khusus, dan Pengurus Ranting ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 23
Pasal 24
BAB XIII
ANAK LEMBAGA DAN BADAN KHUSUS
Pasal 25
(1) Untuk mengelola bidang dan atau tugas tertentu dalam upaya mencapai
tujuan organisasi yang bersifat tetap dan jangka panjang dibentuk Anak Lembaga
PGRI.
(2) Jenis, susunan, dan tugas anak lembaga Tingkat Nasional dan pengurusnya
ditetapkan oleh Pengurus Besar PGRI.
(4) Masa bakti kepengurusan Anak Lembaga PGRI ditetapkan sama dengan
masa bakti Badan Pimpinan Organisasi sesuai tingkatannya.
(5) Ketentuan mengenai tugas, fungsi dan kegiatan anak lembaga serta susunan
dan tata kerjanya diatur dalam peraturan tersendiri.
(6) Semua anak lembaga harus tunduk kepada semua peraturan dan keputusan-
keputusan PGRI sebagai induk organisasinya.
Pasal 26
(1) Untuk melaksanakan program tertentu dan dalam jangka waktu tertentu yang
ditetapkan Forum Organisasi baik sebagai upaya mencapai sasaran program
organisasi maupun dalam upaya bekerjasama dengan pihak lain, Badan Pimpinan
Organisasi di semua tingkatan dapat membentuk Badan Khusus.
(3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, dan susunan serta tata kelola Badan
Khusus diatur dalam peraturan tersendiri.
(4) Badan Khusus yang dibentuk oleh PGRI harus tunduk kepada semua
peraturan dan keputusan-keputusan PGRI sebagi induk organisasinya.
BAB XIV
HIMPUNAN PROFESI DAN
KEAHLIAN SEJENIS
Pasal 27
(2) Hak, kewajiban, dan mekanisme hubungan kerja antara PGRI dengan
Himpunan / Ikatan / Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis seperti tersebut dalam
ayat (1) pasal ini diatur dalam peraturan tersendiri.
BAB XV
FORUM ORGANISASI
Pasal 28
a. Kongres
(2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, dan susunan serta cara kerja masing-
masing Forum Organisasi tersebut dalam ayat (1) pasal ini diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
BAB XVI
BADAN PENASIHAT
Pasal 29
(1) Badan Pimpinan Organisasi Tingkat Nasional sampai Ranting dibantu oleh
sebuah Badan Penasihat yang diangkat, disahkan dan berhenti bersama-sama
dengan pengurus Badan Pimpinan Organisasi yang bersangkutan oleh forum
organisasi yang memilihnya.
(4) Masa bakti kepengurusan Badan Penasehat ditetapkan sama dengan masa
bakti kepengurusan Badan Pimpinan Organisasi sesuai tingkatannya.
(5) Ketentuan mengenai susunan, uraian tugas, fungsi dan cara kerja Badan
Penasihat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB XVII
DEWAN KEHORMATAN ORGANISASI
Pasal 30
(1) Terkecuali untuk organisasi tingkat cabang dan ranting, Badan Pimpinan
Organisasi dapat membentuk Dewan Kehormatan Organisasi yang terdiri dari
unsur Badan Penasehat, unsur Badan Pimpinan Organisasi, unsur
Himpunan/Ikatan/Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis dan unsur keahlian sesuai
keperluan.
BAB XVIII
PERBENDAHARAAN
Pasal 31
a. uang pangkal,
b. uang Iuran,
BAB XIX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 32
(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga adalah wewenang
Kongres.
(2) Kongres yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, sah apabila dihadiri lebih
dari (satu perdua) jumlah Kabupaten/Kota yang mewakili lebih dari (satu
perdua) jumlah suara.
PEMBUBARAN
Pasal 33
(2) Kongres yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya 23 (dua pertiga) jumlah Pengurus PGRI Kabupaten/Kota yang
mewakili lebih dari 23 (dua pertiga) jumlah suara.
BAB XXI
PENUTUP
Pasal 34
(1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan organisasi.
oOo-
Iklan