Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

MATERI PEMBELAJARAN

(Profesionalisasi Jabatan Guru)

DISUSUN OLEH :

Nama: Miranda Gultom

NIM : 5203151019

Dosen Pengampu: Sani Susanti,S.Pd., M.Pd.

Mata Kuliah : Profesi Pendidikan

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga saya
dapat menyelasaikan tugas Rutin Profesi Pendidikan ini dengan baik untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah “Profesi Pendidikan”. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah membantu saya menyelesaikan tulisan ini,
terutama kepada Dosen mata kuliah Profesi Pendidikan Ibu Sani Susanti, S.Pd., M.Pd.

Tulisan ini berisi ulasan-ulasan mengenai “Profesionalisasi Jabatan Guru”. Harapan


saya semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin mungkin masih
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tatabahasanya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar dapat
didiskusikan dan dipelajari demi kemajuan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, Februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1. Latar Belakang.................................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
3. Tujuan..............................................................................................................................................4
4. Manfaat...........................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Latar belakang pentingnya Profesionalisasi Jabatan Guru...............................................................5
B. Pengertian Profesionalisasi Jabatan Guru........................................................................................6
C. Ciri-ciri Profesionalisasi Jabatan Guru..............................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, salah satunya adalah mutu
dan profesionalitas guru. Upaya yang dilakukan untuk mei ngkatkan profesional dan
mutu guru yakni dengan peni igkatan kualifikasi dan kompetensi guru. Kualifikasi
guru harus memenuhi persyaratan minimal sarjana. Kuai fikas dan kompetensi guru
yang memenuhi persyaratan dan kriteria yang dipersyaratkan akan memperoleh
sertifikat yang dihargai oleh pemei ntah dengan adanya tunjangan profes guru.
Dengan diberikannya tuniangan profesi kepada guru berti; uan agar terjadi pei
ngkatan mutu pendidiikan yang terus-menerus (continous quality improvement)
dalam setiap jenjang dan satuan pendidikan.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang melatarbelakangi pentingnya profesionalisasi Jabatan Guru?
b. Apa yang dimaksud dengan Profesionalisasi Jabatan Guru?
c. Apa ciri-ciri profesionalisasi Jabatan Guru?

3. Tujuan
a. Untuk mengetahui latarbelakang pntingnya profesinalisasi jabatan Guru
b. Untuk mengetahui apa itu profesionalisasi jabatan Guru
c. untuk mengetahui ciri-ciri dari Profsionalisasi Jabatan Guru.

4. Manfaat
a. Manfaat bagi Calon Guru, bermanfaat sebagai sumber bacaan atau informasi
agar mengetahui seperti apa Guru yang profesional.
b. Manfaat bagi Guru, bermanfaat sebagai referensi /bacaan agar
profesionalisasinya sebagai Guru semakin baik.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar belakang pentingnya Profesionalisasi Jabatan Guru


Untuk menjadi guru setiap orang bisa, tetapi menjadi guru yang baik yang
memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan tidak semua orang dapat
melaksanakannya dengan baik pula. Guru yang baik adalah guru yang menjadi
teladan, bertanggung jawab, disiplin, dicintai oleh peserta didiknya, dan menjadi
pelopor bagi kemajuan masyarakat dan bangsanya. Menjadi guru adalah panggilan
jiwanya, bukan pilihan yang kedua atau karena tidak ada pekerjaan lain yang
diperolehnya.
Untuk mewujudkan sejumlah kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, maka
dalam pribadi guru harus tertanam cara berpikir dan berperilaku yang profesional.
Cara berpikir dan berperilaku yang profesional merupakan sikap mental yang
berusaha terus-menerus meningkatkan kompetensinya melalui membaca, menulis
karya ilmiah, berdiskusi , mengakses informasi, mengikuti seminar, studi lanjut, dll.
Kesadaran diri semacam ini akan melahirkan guru yang profesional. Aktivitas dalam
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap profesional ini harus
berlangsung sepanjang hayat.
Hal ini ditegaskan oleh Sanusi (1991) bahwa profesionalisasi, menunjuk pada proses
peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota profesi dalam mencapai
kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai suatu profesi. Profesionalisasi
pada dasarnya merupakan serangkaian proses pengembangan
profesional(professional development), baik dilakukan melalui pendidikan/latihan
“pra-jabatan” maupun latihan dalam jabatan (Inservice trainning). Oleh karena itu,
profesionalisasi merupakan proses yang sepanjang hayat (life long) dan tidak
pernah berakhir (never-ending), selama seseorang telah menyatakan dirinya sebagai
warga suatu profesi.
B. Pengertian Profesionalisasi Jabatan Guru
Profesionalisasi dapat diartikan sebagai proses atau perjalanan waktu yang
membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi profesional baik dilakukan
melalui pendidikan/ latihan prajabatan, maupun dalam jabatan. Profesionalisasi
mengarah pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota
profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilnnya sebagai suatu
profesi.
Seluruh tahap proses harus dialami dan diikuti oleh guru hingga benar-benar
menjadi guru yang profesional. Inilah yang dimaksud dengan Profesionalisasi
Jabatan Guru.
Menurut Soedijarto (1982) bahwa guru yang profesional harus memiliki kompetensi
berikut:
a. Kompetensi Profesional, artinya ia memiliki pengetahuan yang luas serta dalam
dari subjek matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta penguasaan
metodologis dalam arti memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih
metode yang tepat serta mampu menggunakan berbagai metode dalam proses
belajar mengajar. Guru pun harus memiliki pengetahuan luas tentang landasan
kependidikan dan pemahaman terhadap subjek didik (murid).
b. Kompetensi Personal, artinya memiliki sikap kepribadian yang mantap, sehingga
mampu menjadi sumber identifikasi bagi subjek. Dengan kata lain, guru harus
memiliki kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan
kepemimpinan yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu Tut Wuri
Handayani, Ing Madya Mangun Karso dan Ing Ngarso Sung tulodo.
c. Kompetensi Sosial, artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi sosial,
baik dengan murid-muridnya maupun dengan sesama teman guru, dengan kepala
sekolah bahkan dengan masyarakat luas.
d. Kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya yang berarti
mengutamakan nilai kemanusiaan daripada nilai benda material.
Apabila seorang guru telah memiliki kompetensi tersebut di atas, maka guru tersebut
telah memiliki hak profesional karena ia telah dengan nyata memenuhi syarat-syarat
berikut:

i. Mendapat pengakuan dan perlakuan hukum terhadap batas wewenang


keguruan yang menjadi tanggung jawabnya.
ii. Memiliki kebebasan untuk mengambil langkah-langkah interaksi edukat f
dalam batas tanggung jawabnya dan ikut serta dalam proses pengembangan
pendidikan setempat
iii. Menikmati kepemimpinan teknis dan dukungan pengelolaan yang efektif dan
efisien dalam rangka menjalankan tugas sehari-hari.
iv. Menerima perlindungan dan penghargaan yang wajar terhadap usaha-usaha
dan prestasi yang inovatif dalam bidang pengabc iannya.
v. Menghayati kebebasan mengembangkan kompetensi profesionalnya secara
individual maupun secara institusional (Satori, 2005).

C. Ciri-ciri Profesionalisasi Jabatan Guru


Menurut Jasin, Anwar (Dalam Raharjo, Dawam,1997 : 35) Sebagaimana dikutip
oleh Fachruddin Saudagar, dan Ali Idrus. Ada empat ciri jabatan atau pekerjaan yang
disebut profesional yaitu ;
Pertama, tingkat pendidikan spesialisnya menurut seseorang melaksanakan jabatan
(pekerjaan) nya dengan penuh tanggung jawab, kemandirian mengambil keputusan,
mahir dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan. Biasanya pendidikkan
profesional itu setingkat spesialisi pendidikan tinggi. Kedua, motif dan tujuan utama
seseorang memilih jabatan (pekerjaan) itu adalah pengabdian kepada kemanusiaan,
bukan imbalan kebendaan (bayaran) yang menjadi tujuan utama. Ketiga, terdapat
kode etik jabatan yang secara sukarela di terima menjadi pedoman prilaku dan
tindakan kelompok profesional yang bersangkutan. Jadi dalam menjalankan
pekerjaannya, kode etik itulah yang menjadi standar moral perilaku anggotanya.
Pelanggaran terhadap kode etik dapat menyebabkan seseorang mendapat teguran
dari pimpinan (organisasi) profesinya, bahkan mungkin dipecat (dikeluarkan) dari
organisasi profesional tersebut. Keempat, terdapat semangat kesetia kawanan
seprofesi (kelompok) misalnya dalam bentuk tolong menolong antara anggota-
anggotanya, baik dalam suka maupun dalam duka.
Jabatan tenaga pendidik bukan hanya menuntut kemampuan spesialisasi, tenaga
pendidik menguasai pengetahuan akademik dan kemahiran profesional yang
relevan dengan bidang tugasnya sebagai tenaga pendidik, tetapi juga tingkat
kedewasaan dan tanggung jawab serta kemahiran yang tinggi dalam mengambil
keputusan. Kemampuan-kemampuan itu membuat tenaga pendidik memiliki nilai
lebih dan kewibawaan yang tinggi terhadap peserta didik yang diajarnya.
Dari beberapa penjelasan di atas, maka yang menjadi ciri utama jabatan profesional
seorang guru adalah berpengetahuan tinggi dan memiliki tanggung jawab, mahir
dalam mengambil keputusan serta tingkat kedewasaan dan kesetia kawanan tinggi
yang di miliki oleh seorang guru profesional. Dan ciri seorang guru profesional motif
utamanya bukan imbalan tetapi pengabdiannya kepada apa yang menjadi tugas
utamanya yaitu sebagai seorang guru.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Profesionalisasi dapat diartikan sebagai proses atau perjalanan waktu yang
membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi profesional baik dilakukan
melalui pendidikan/ latihan prajabatan, maupun dalam jabatan. Profesionalisasi
mengarah pada proses peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggota
profesi dalam mencapai kriteria yang standar dalam penampilnnya sebagai suatu
profesi. Seluruh tahap proses harus dialami dan diikuti oleh guru hingga benar-
benar menjadi guru yang profesional. Inilah yang dimaksud dengan Profesionalisasi
Jabatan Guru.

B. Saran
Saya sebagai penyusun menyadari bahwa tulisan ini tidak terlepas dari sebuah
kesalahan. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca
sangat diharapkan sehingga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya agar lebih baik lagi.

Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan kesadaran
para pembaca tentang materi yang bersangkutan serta dapat memperbaiki pola
pikir para pembaca mengenai materi yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Darwan. 2007.Profesionalisasi dan Sertifikasi Guru dalam Meningkatkan Mutu


Pendidikan.Jurnal Administrasi Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai