Anda di halaman 1dari 2

Perkembangan Pendidikan dalam Kemajuan Teknologi

Kondisi pendidikan Indonesia saat ini sangat memprihatinkan dan apabila dibandingkan dengan
kondisi pendidikan di negara maju Indonesia akan kalau jauh. Indonesia memiliki daya saing
yang rendah. Hal itu dibuktikan pada indeks pengembangan manusia. Kualitas pendidikan
Indonesia berada diurutan ke-12 dari 12 negara di Asia.

Pendidikan adalah faktor utama yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk
lebih maju dan berkualitas untuk pembangunan bangsa ini. Seharusnya kita bangsa Indonesia
mampu bersaing dengan sumber daya manusia yang berasal dari negara lain. Menurut bebrapa
sumber, yang menjadi penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia adalah mutu
pendidikan yang rendah. Dan hal inilah yang menyebabkan sumber daya manusia yang
berkualitas di Indonesia sangat sedikit.

Salah satu masalah pendidikan yang menjadi penghambat dalam meningkatkan mutu pendidikan
saat ini adalah banyaknya tenaga pendidik yang kurang berkualitas. Hal tersebut dikarenakan
bebrapa hal diantaranya adalah:

Pertama, tenaga pendidik banyak yang belum memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV sekitar
57,39%. Masalah ini kebanyaka berada dijenjang pendidikan Sekolah Dasar.

Kedua, masih banyak tenaga pendidik yang kurang berkompeten. Ini adalah masalah yang paling
banyak terjadi. Ada pendidik yang kurang dalam menyampaikan materi pembelajaran terhadap
peserta didik. Dan tak jarang juga seorang pendidik memberikan materi kepada peserta didik
hanya membacakan yang tertulis di buku. Padahal penyampaian materi adalah hal yang sangat
penting terhadap proses pembelajaran.

Ketiga, pelaksanaan sertifikasi peda pendidik kurang membawa dampak terhadap peningkatan
kinerja pendidik. Berdasarkan pengalaman kami, ada pendidik yang memiliki motto “yang
penting hadir”. Pendidik tersebut hanya datang ke sekolah sekedar mengisi absen. Namun,
sesampainya dikelas pendidik tersebut duduk dan menyuruh peserta didiknya membaca buku
(belajar sendiri) dan pendidik tersebut bermain ponselnya.

Keempat, banyak tenaga pendidik yang “gaptek”. Melalui teknologi seorang pendidik akan lebih
kreatif terutama dalam hal mencari dan memberikan materi. Dan dengan adanya teknologi,
pendidik dapat memberikan media pembelajaran yang beragam dan akan lebih mudah dipahami.

Berdasarkan masalah diatas, kami memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Solusinya
adalah dengan mengubah cara mengajar/kurikulum. Menurut kami kurikulum saat ini kurang
efektif. Kurikulum saat ini bisa menyebabkan peserta didik merasa tertekan dan mudah jenuh.
Oleh karena itu, kami memberikan ide yaitu dengan menerapkan pembelajaran di “dua sisi”.

Maksudnya adalah peserta didik terlebih dahulu diberikan materi dalam bentuk vidio di rumah.
Peserta didik kemudian mempelajari materi tersebut. Disinilah kekreatifan seorang pendidik
diperlukan. Dengan begitu, seorang pendidik harus mampu memberikan materi dimana materi
tersebut dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Dan saat di sekolah para siswa akan
diberikan latihan-latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan di rumah sebelumnya.
Dan dari latihan-latihan inilah para pendidik tahu bagian yang kurang dimengerti oleh peserta
didiknya. Dan para pendidik akan mengajarkan/menjelaskan kembali materi tersebut. Dengan
demikian, peserta didik akan lebih mengerti materi yang disampaikan. Selain itu, para pendidik
juga ada pelatihan dan uji kompetensi setiap bulannya. Agar para pendidik memiliki kemampuan
yang layak dalam mengajar terutama dalam bidang teknologi.

Anda mungkin juga menyukai