Anda di halaman 1dari 13

HASIL ANALISIS KASUS

Kasus yang di pilih dalam laporan ini, yaitu:


Karena kurang lebih selama 3 tahun Pendidikan anak-anak di sekolah mengalami los akibat
pandemic covid-19, siswa cendrung memiliki minat belajar yang rendah, sehingga
berdampak pada hasil belajar yang rendah.

A. Penyebab Masalah
1. Berdasarkan kajian literatur
Berdasarkan kajian dari berbagai literatur, ada beberapa informasi yang mekaji terkait
dengan hal di atas diiantaranya:
a. Penelitian Wahyuninisih (2011), Peserta didik mengalami rendahnya motivasi
belajar karena bosan dengan cara pembelajaran yang monoton, yaitu peserta
didik hanya mendengarkan dan mencatat selain itu juga dengan adanya
indikator yang mempengaruhi rendahnya motivasi belajar peserta didik seperti
rendahnya kemampuan peserta didik dalam menangkap materi pelajaran,
konsentrasi peserta didik di dalam kelas, keaktifan peserta didik di dalam kelas,
sikap peserta didik dalam kelas, dan kebiasaan belajar peserta didik.
b. Penelitian Yunitasari & Hanifah, (2020), menunjukkan bahwa pembelajaran
daring ini berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Dikarenakan siswa
menjadi mudah bosan ketika pembelajaran daring berlangsung. Pembelajaran
kurang menarik tidak seperti pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, guru harus
menciptakan pembelajaran daring yang menarik dan meningkatkan minat
belajar siswa.
c. Menurut Sirait (dalam Mujahadah dkk, 2021), yang dimana penyebab proses
pembelajaran yang kurang menarik mengakibatkan minat belajar peserta didik
rendah. Siswa yang kurang berminat terhadap pendidikan, biasanya akan
menunjukkan prestasi di bawah kemampuannnya pada semua mata pelajaran
atau pada mata pelajaran yang tidak diminatinya. Peserta didik akan terkesan
pasif atau malas untuk mengikuti pelajaran tersebut. Selain itu, media
pembelajaran yang masih digunakan bersifat konvensional, masih sedikit guru
yang memanfaatkan teknologi dalam pembuatan media.
d. Penelitian Kusumaningrum (2021), menujukkan bahwa yang menyebabkan
siswa cendrung memiliki minat belajar yang rendah, sehingga berdampak pada
hasil belajar yang rendah yaitu dipengaruhi oleh kelemahan pembelajaran
daring yang berlangsung sebelumnya. Adapun kelemahan pembelajaran daring
diantaranya: membutuhkan kuota internet dalam jumlah yang besar dan kondisi
internet yang tidak stabil dapat menghambat kegiatan pembelajaran.
e. Penelitian Musrita et al., (2022), menujukkan bahwa yang menyebabkan siswa
cendrung memiliki minat belajar yang rendah, sehingga berdampak pada hasil
belajar yang rendah yaitu adanya pandemi memberikan dampak terhadap minat
belajar siswa di era new normal. Hal tersebut terjadi karena proses
pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini
menyebabkan minat belajar siswa menurun.

2. Hasil wawacara dengan guru wali kelas 6 di SD N 5 Batungsel


Menurut informasi dari Ibu Ni Made Noniliawati selaku wali siswa kelas 1 yang
menyatakan bahwa pandemi Covid-19 yang menyebabkan keterbatasan mobilitas,
jelas berpengaruh terhadap banyak sektor, salah satunya dunia pendidikan. Yang pada
akhirnya proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa harus dilakukan secara
online/daring. Dengan demikian, keterkaiatan kasus yang saya kaji di atas ada
beberapa faktor penyebabnya yaitu:
- Di awal proses pembelajaran jarak jauh (daring) banyak siswa tidak bisa
menyerap mata pelajaran dengan baik, yang menjadi faktor ini yaitu
dikarenakan siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran daring
menggunakan aplikasi seperti zoom, google meet, dll. Di sisi lain,
kesuksesan pembelajaran jarak jauh sangat ditentukan oleh dukungan orang
tua terhadap anaknya. Namun karena lemahnya pengawasan dari orang tua
terhadap anak yang harus belajar di tengah kedaruratan, menyebabkan
dampak negatif seperti; anak bermalas-malasan dan enggan mengerjakan
tugas dari guru, siswa lebih manja dikarenakan setiap tugas yang diberikan
oleh guru akan dijawab dengan bantuan google.
- Kemudia beliu mengakatakan bahawa, beberapa guru kurangnya
penguasaan terhadapt teknologi. Dengan demikian metode pembelajaran
yang digunakan terkesan membosankan dan monoton.
- Dengan pembelajaran daring juga menyebabkan penguasaan guru terhadap
kelas kurang efektif. Hal ini dapat menyebabkan siswa tidak memiliki
kedisiplinan.

3. Hasil analisis yang diperoleh dari kajian literatur dan wawancara


Adapun hasil analisis yang diperoleh terkait dengan kajian literatur dan hasil
wawancara, mengenai penyebab masalah dari kasus yang saya kaji diatas yaitu:
- Dengan pembelajaran jarak jauh (daring) yang sudah berlangsung, yang
menjadi hal utama kelemahan pembelajaran ini adalah minat belajar siswa.
Serta keterbatasan sarana pendukung, selain faktor kemalasan, masalah
teknis lain yang menyebabkan anak kesulitan mengikuti pembelajaran
jarakk jauh adalah bantuan kuota pulsa yang diberikan Kemendikbud,
dianggap belum maksimal menutup permasalahan dalam PJJ. Hal ini
disebabkan karena banyak anak didik di daerah terluar dan tertinggal yang
tidak memiliki gawai (perangkat elektronik), susah sinyal untuk akses
internet dan lain-lain.
- Medel atau metode pembelajaran yang digunakan guru terkesan
membosankan dan monoton ataupun guru kurang menggali lebih luas
terkait dengan apa yang menjadi kebutuhan siswa agar dalam proses
pembelajaran dapat menerapkan model atau metode yang cocok diterapkan
sesuai dengan kebutuhan siswa.
- Lemahnya pengawasan dari orang tua terhadap anak yang harus belajar di
tengah kedaruratan yaitu belajar daring.

4. Akar penyebab masalah


Dari beberbagai macam permasalahan diatas dapat saya simpulkan bahwa yang
menjadi akar penyebab permasalahannya yaitu kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran dan masih mengguanakan media pembelajaran yang bersifat monoton
atau dapat dikatakan kurang menarik. Hal tersebut yang menyebabkan siswa lebih
cepat bosan pada saat proses pembelajaran. Serta model dan metode pembelajaran
yang kurang menarik akan membuat siswa menjadi kurang semangat belajar sehingga
hal ini yang membuat siswa cenderung memiliki minat belajar yang rendah, dengan
demikian hal tersebut berdampak pada hasil belajar yang rendah.

B. Solusi
1. Alternatif solusi
a. Menurut Supriyono, (2018) salah satu cara guru dalam meningkatkan minat
belajar siswa dalam kelas bisa dilakukan dengan penggunaan media
pembelajaran yang menarik pada setiap materi yang akan disampaikan. Media
pembelajaran mempunyai peran penting untuk meningkatkan minat belajar
siswa sekolah dasar, khususnya di kelas rendah, karena siswa kelas rendah
belum mampu berpikir abstrak, sehingga materi yang diajarkan oleh guru
perlu divisualisasikan dalam bentuk yang lebih nyata/kongkrit. Secara ilmu
psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis
anak dalam hal belajar. Selain itu, penggunaan media dalam proses
pembelajaran dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi para peserta
didik.
b. Menurut Widiasworo (dalam Putri dkk, 2019), terdapat upaya yang dapat
dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat belajar siswa diantaranya
yaitu 1) Perlunya Sikap Hangat dan Kooperatif., 2) Usahakan mengawali
kegiatan pembelajaran yang mengesankan., 3) Kontekstual., 4) Variasikan
Metode Pembelajaran., 5) Gunakan Media Pembelajaran., 6) Ice Breaking saat
jenuh., 7)Pemberian Reward. Penggunaan media pembelajaran yang efektif,
inovatif dan kreatif juga diharapkandapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik dan minat peserta didik.

2. Analisis alternatif solusi


Adapun hasil analisis yang diperoleh dari kajian literatur, terkait dengan solusi yang
dapat diterapkan untuk mengatasi kasus diatas yaitu:
- Ubah Suasana Belajar. Kelas merupakan tempat yang sangat bagus untuk
belajar, namun jika dilakukan terlalu sering akan menimbulkan perasaan
bosan dari diri peserta didik. Untuk menghindari hal ini dan juga untuk
meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam mempelajari suatu materi,
berikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar di luar kelas. Hal ini
akan menjadikan otak peserta didik fresh dan hal-hal baru yang didapatkan
akan menjadikan peserta didik semakin termotivasi untuk belajar. Dengan
demikian guru bisa menggunakan atau mencipatkan media pembelajaran
yang efektif, inovatif dan kreatif sehingga motivasi belajar siswa
meningkat.
- Menerapkan model dan metode pembelajaran yang beranekaragam. Peserta
didik terkadang bosan jika metode atau model pembelajarn yang diterapkan
gurunya itu-itu saja atau monoton. Dengan demikian, sebisa mungkin guru
dalam menerapkan model atau metode pembelajaran yang bervariasi, ini
akan mengurangi kejenuhan peserta didik saat pembelajaran bersama anda.
Misalkan pertemuan pertama, metode yang digunakan adalah ceramah,
maka pertemuan selanjutnya guru bisa menggunakan metode dan model
lain dan seterusnya. Keanekaragaman dalam pembelajaran akan membuat
peserta didik tidak jenuh dan bahkan bisa meningkatkan motivasi belajar
peserta didik.
- Ciptakan Kompetisi yang Positif. Persaingan di dalam kelas tidak selalu hal
yang buruk, bahkan bisa menjadi sesuatu yang positif jika diterapkan untuk
sesuatu yang positif. Lebih dari itu kompetisi di dalam kelas juga mampu
menumbuhkan motivasi peserta didik untuk bekerja lebih ekstra dan keras.
Menciptakan suasana kelas agar bisa menumbuhkan persaingan positif,
yaitu bisa melalui permainan kelompok yang terkait dengan materi atau
suatu kesempatan yang bisa memamerkan pengetahuan mereka.

3. Solusi yang dilakukan


Dari sekian alternatif solusi yang ada untuk mengatasi kasus “selama 3 tahun
Pendidikan anak-anak di sekolah mengalami los akibat pandemic covid-19, siswa
cendrung memiliki minat belajar yang rendah, sehingga berdampak pada hasil belajar
yang rendah”, dapat saya simpulkan bahwa solusi yang tepat dilakukan yaitu
menggunakan model dan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Dalam
penerapannya nanti juga diperlukan penggunaan media - media yang mendukung dan
sesuai dengan materi pembelajaran, serta media yang dapat menarik perhatian peserta
didik untuk belajar. Adapun model pembelajaran yang saya gunakan yaitu model
pembelajaran Cooperative Learning dan metode yang beragam agar dapat
mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa. Yang dimana model pembelajaran
cooperative learning ini adalah salah satu bentuk paham pembelajaran konstruktivis.
Pembelajaran konstruktivisme adalah suatu teknik pembelajaran yang melibatkan
siswa untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan
pengetahuan yang telah siswa miliki sebelumnya. Model ini menurut saya tepat
diterapkan, karena komunikasi antarsiswa secara informal membuat siswa cepat
memahami suatu materi yang sedang dibahas. Siswa yang agak terlambat menerima
materi pelajaran, dengan penjelasan temannya yang lebih pandai, akan lebih mudah
menerima dan memahami materi yang sedang didiskusikan, di samping mereka juga
terlatih untuk belajar mendengarkan pendapat orang lain. Model pembelajaran ini
dapat menarik minat siswa dalam proses pembelajaran, karena mereka saling dapat
bertukar pikiran dan tidak monoton hanya fokus menerima pembelajaran dari gurunya
saja. Kemudian di sela-sela pembelajaran juga dapat menerapkan beberapa ice
breaking, dengan tujuan untuk menjaga semangat siswa agar tidak mudah jenuh.
Dengan demikian, dapat dikatakan model pembelajaran cooperative learning ini juga
sangat ampuh untuk membentuk karakter siswa, baik karakter moral, karakter kinerja,
karakter relasional, maupun karakter spiritual.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 5 Batungsel


Kelas/ Semester : V (Lima)/ 1
Tema 5 : Ekosistem
Subtema 2 : Hubungan Antar Makhluk Hidup Dalam
Ekosistem
Pembelajaran :4
Muatan Pembelajaran : IPS, IPA
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. KOMPETENSI DASAR (KI)


I. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
II. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
III. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah.
IV. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD)


Muatan: IPS

N KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


O
3.1 Mengidentifikasi 3.1.1 Mengidentifikasi Jenis-
karakteristik geografis jenis ketampakan alam dan
Indonesia sebagai Negara ketampakan buatan.
kepulauan/ maritim dan
agraris serta pengaruhnya
terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya,
komunikasiserta
transportasi.
IV.1 Menyajikan hasil identifikasi IV.1.1 Menuliskan hasil
karakteristik geografis pengamatan tentang
Indonesia sebagai negara ketampakan alam dan
kepulauan /maritim dan agraris ketampakan buatan.di
serta pengaruhnya terhadap lingkungan tempat tinggal
kehidupan ekonomi, sosial, peserta didik
budaya, komunikasi serta
transportasi.

Muatan: IPA
N KOMPETENSI DASAR (KD) INDIKATOR
O
3.5 Menganalisis hubungan antar 3.5.1 Menganalisis Rantai
komponen ekosistem dan jaring- makanan pada sebuah
jaring makanan di lingkungan ekosistem.
sekitar. 3.5.2 Menjelaskan Sumber energi
pada makhluk hidup.
4.5 Membuat karya tentang konsep 4.5.1 Menggambar Rantai makanan
jaring- jaring makanan dalam pada sebuah ekosistem.
suatu ekosistem

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati gambar dan video ketampakan alam dan buatan, peserta
didik dapat mengidentifikasi jenis- jenis ketampakan alam dan buatan dengan
tepat.
2. Setelah mengamati video rantai makanan, peserta didik dapat menganalisis
rantai makanan pada sebuah ekosistem dengan tepat.
3. Setelah melihat video aktifitas makhluk hidup, peserta didik dapat
menjelaskan sumber energi pada makhluk hidup.
4. Setelah melakukan pengamatan, peserta didik dapat menuliskan hasil pengamatan
tentang ketampakan alam dan ketampakan buatan.di lingkungan tempat tinggal
peserta didik.
5. Setelah menganalisis trantai makanan pada sebuah ekosistem, peserta didik dapat
menggambar Rantai makanan pada sebuah ekosistem.
 Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Muatan IPS
- Jenis- jenis ketampakan alam dan buatan
2. Muatan IPA
- Rantai makanan pada sebuah ekosistem

E. METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik
- Metode : Ceramah, tanaya jawab, diskusi, penugasan dan
ceramah

F. SUMBER, MEDIA, ALAT DAN BAHANA PEMBELARAN


1. Sumber belajar
- Buku Guru Tematik Terpadu kelas 5 Tema 5, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017
- Buku Siswa Tematik Terpadu kelas 5 Tema 5, Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017
- Sumber materi dari youtube ketampakan alam dan buatan
https://www.youtube.com/watch?v=fk58u79z_bI
2. Media
- Laptop
- Slide powerponit
3. Alat dan Bahan
- Buku
- Pulpen
- Pensil
- Penghapus

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Sintaks Model Alokas


Pembelajaran Deskripsi kegiatan pembelajaran i
Inkuiri waktu
Persiapan 1. Sebelum pembelajaran dimulai guru 10
menyiapkan sarana pembelajaran yang akan menit
digunakan, seperti : Laptop
2. Menata tempat duduk peserta didik
sedemikian rupa sesuai protokol kesehatan
(tidak boleh terlalu berdekatan)
3. Menyiapkan peralatan cuci tangan didepan
kelas.
Pendahuluan 4. Guru memberikan salam pembuka,
mengajak siswa berdoa, dan absensi.
5. Literasi: Peserta didik membaca
teks “Lingkungan”
6. Peserta didik dan guru melakukan
tanya jawab tentang isi teks dan pesan
yang dapat dipetik dari teks cerita
tersebut.
5. Motivasi: Guru mengajak peserta didik
untuk bernyanyi bersama lagu “naik- naik ke
puncak gunung” diiringi musik dan gambar
yang dimainkan melalui laptop dan speaker
melalui LCD Proyektor
6. Guru melakukan tanya jawab
terkait lagu yang baru saja
dinyanyikan.
7. Apersepsi: Peserta didik dan guru
melakukan tanya jawab tentang
pengalaman peserta didik yang
dihubungkan dengan materi yang
akan di pelajari.
a. Apakah kalian pernah pergi ke gunung?
b. Gunung termasuk ketampakan alam atau
buatan?
Inti 1. Orientasi 8. Peserta didik memperhatikan 10
menit
tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan
dilakukan yang disampaikan guru.
9. Guru menunjukkan beberapa macama
gambar ketamapakn alam dan buatan
melalui aplikasi youtube
https://www.youtube.com/watch?
v=fk58u79z
_bI

10. Guru menunjuk beberapa peserta didik


untuk menyebutkan gambar yang
ditampilkan
11. Guru menugaskan peserta didik untuk
mengidentifikasi gambar yang mereka amati
12. Guru menugaskan peserta didik untuk
mengelompokkan gambar menjadi 2
kelompok berdasarkan proses terbentuknya
di lingkungan/ ketampakan
13. Siswa mengelompokkan gambar sesuai
instruksi guru
2. Rumusan 14. Guru memberikan pertanyaan kepada
masalah 5 menit
peserta didik “siapakah yang membuat
lingkungan/ ketampakan seperti pada
gambar?”
3. Hipotesis 15. Peserta didik membuat jawaban sementara 5 menit
dari rumusan masalah yang dibuat

4. Definisi 16.Peserta didik mencoba menjelaskan bahwa


kelompok gambar 1 merupakan ketampakan
5 menit
alam dan gambar 2 merupakan ketampakan
buatan.
17.Guru memberi penegasan bahwa
ketampakan alam merupakan ketampakan
yang ada dengan sendirinya dan diciptakan
oleh Tuhan, sedangkan ketampakan buatan
merupakan ketampakan yang ada karena
dibuat oleh
manusia.
5. Eksplorasi 18.Peserta didik menuliskan jenis- jenis 20
menit
ketampakan alam dan buatan yang pernah
mereka lihat
19.Peserta didik mengamati video yang
ditampilkan oleh guru tentang ekosistem
yang mendiami lingkungan buatan (sawah)
6. Pembuktian 20. Siswa mengidentifikasi ciri- ciri
ketampakan alam berdasarkan gambar yang
mereka saksikan dan buatan serta
menuliskan manfaat dari masing- masing
ketampakan alam tersebut.
21.Peserta didik membuat kesimpulan dari
pengamatan yang mereka lakukan
Penutup 22. Evaluasi : Peserta didik menyaksikan video 15
menit
yang ditampilkan guru, peserta didik
mengidentifikasi ketampakan alam tersebut
dan menuliskan manfaatnya
23. Kesimpulan: Peserta didik bersama guru
menyimpulkan tentang materi yang telah
dipelajari.
24. Peserta didik dan guru melakukan tanya
jawab mengenai kesulitan yang dihadapi

H. PENILAIAN

Muatan Ranah Teknik Bentuk


Indikator Instrumen
Pelajaran Penilaian Penilaian Penilaian
IPS Sikap - - - -
Spiritual
Menunujukkan Rubrik penilaian
Non tes Observasi
Sikap disiplin sikap disiplin
Sikap Sosial
Menunjukkan Rubrik penilaian
Non tes Observasi
Sikap teliti sikap teliti
Pengetahuan 3.1.1 Tes Uraian Soal
Mengidentifikasi Mengidentifika
tertulis
Jenis-jenis si Jenis-jenis
ketampakan ketampakan
alam dan alam dan
ketampakan ketampakan
rantai makanan.
Keterampilan 4.1.1 Menuliskan Tes Tugas Rubrik penilaian
hasil pengamatan
tertulis membuat produk
tentang
ketampakan alam hasil
dan ketampakan
buatan.di pengamatan
lingkungan
tempat

tinggal
peserta didik
Sikap - - - -
Spiritual

Menunujukk Rubrik penilaian


Sikap Sosial an Sikap Non tes Observasi sikap disiplin
disiplin

Menunjukka Rubrik penilaian


n Non tes Observasi sikap teliti
Sikap teliti

Pengetahuan 3.5.1 Tes tertulis Uraian Soal uraian dan


Menganalis kunci jawaban
is Rantai
makanan
pada
sebuah
ekosistem.
Keterampilan 4.5.1 Produk Tugas Rubrik penilaian
Menggamb menggambar produk
ar Rantai
makanan
pada sebuah
ekosistem.

Anda mungkin juga menyukai