A. Latar belakang
Di era globalisasi yang semakin berkembang, sumber daya manusia dituntut mampu
mutu pendidikan yang baik. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara Pendidikan Indonesia saat ini
sedang dilanda kekhawatiran, pasalnya Indonesia menjadi salah satu Negara yang di
landa wabah Covid 19. Berkaitan dengan adanya wabah Covid-19 pada awal tahun
pembelajaran dari rumah. Hal ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus
dan menjaga keamanan serta keselamatan siswa dan tenaga pendidik. Dengan adanya
himbauan tersebut maka proses pembelajaran pun dilakukan dari rumah denga
dinamakan dengan pembelajaran daring. Dalam hal ini, dalam suatu lembaga
pendidikan tentunya ada guru yang akan membina dan membimbing siswa untuk
dikatakan berhasil apabila seluruh tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat
tercapai. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil
belajar yang rendah. Hasil belajar yang rendah disebabkan karena cara belajar siswa.
setiap anak. Oemar Hamalik (1983;30) mengemukakan tentang cara belajar adalah
tertentu diperlukan cara belajar tertentu pula”. Cara belajar yang baik adalah cara
belajar yang teratur, cara belajar yang dipergunakan turut menentukan hasil belajar
pembelajaran daring yang di selenggarakan oleh sekolah tersebut cukup baik. Namun
masih ada kendala dalam proses belajar siswa yaitu siswa sulit dalam mengerjakan
soal-soal yang diberikan oleh guru dikarenakan masih terdapat siswa yang kurang
memahami materi yang hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga antusias siswa dalam
belajar pembelajaran daring rendah, serta kondisi ekonomi masyarakat yang rendah
pembelajaran daring yang dirasakan juga membosankan bagi siswa karena guru lebih
banyak memberikan penugasan dari pada pemberian materi serta siswa tidak mampu
mengatur waktu untuk belajar mandiri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
tersebut yang telah diberikan oleh guru, sehingga membuat siswa menjadi malas
daring yang dilakukan oleh guru sangat penting untuk mengatasi rendahnya prestasi
dan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang
penelitian ini dengan judul: “Penelitian Akibat Sekolah Daring terhadap cara belajar
siswa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
D. Manfaat Penelitian
sekolah dasar. Harapan lainnya adalah agar para pengajar di sekolah dasar dapat
mengkaji kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran daring sehingga guru akan
pembelajaran yang bervariasi, efektif, dan efisien, sehingga dapat memperbaiki sistem
pembelajaran daring. Guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang tentunya
prestasi belajar, siswa dapat lebih meningkat, meningkatkan cara belajar siswa
c. Bagi peneliti, sebagai sarana pembelajaran dalam melatih diri dalam dunia
penelitian.
E. Ruang Lingkup
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam melakuukan penelitian ini dilakukan pada
F. Kerangka Teori
dan kepastian mutu layanan pendidikan yang baik. Pembelajaran daring juga
sehingga memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Oleh karena itu, sebagai calon
guru bukan hanya dituntut untuk ahli dalam menyampaikan materi, bahan ajar secara
tatap muka tetapi juga dapat menggunakan sistem pembelajaran daring. Jika adanya
hambatan yang terdapat dalam proses pembelajaran daring harus ada dapat ditemukan
belajar atau cara belajar yang mempengaruhi belajar meliputi antara lain; mengulangi
bahan pelajaran, membaca dan membuat catatan, kosentrasi, mengerjakan tugas, cara
Seorang siswa akan mempunyai hasil belajar yang baik bila cara belajar yang
digunakan cukup efisien, cara belajar yang efektif setidak-tidaknya ditentukan oleh
1) Keteraturan Belajar
Pokok pangkal yang utama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Siswa
harus teratur mengikuti pelajaran, membaca buku pelajaran, catatan pelajaran, dan
alat perlengkapan untuk belajar harus dipelihara secara teratur. “jika sifat keteraturan
ini telah benar dihayati sehingga menjadi kebiasaan seseorang siswa dalam
keteraturan dalam belajar hendaknya tercermin dalam tindakan siswa setiap harinya”
(The Liang Gie. 1984;89) Oleh karena itu keteraturan belajar sangat penting agar ilmu
pelajaran yang telah diperoleh tidak hilang, karena kemampuan otak dalam berpikir
dan mengingat mempunyai keterbatasan. Sehingga dengan belajar secara teratur akan
dihindari cara belajar dengan mendadak atau semalam suntuk. Seperti yang di
ungkapkan oleh Roestiyah (1982) bahwa siswa hendaknya jangan belajar sekaligus,
G. Metodologi
1. Metode penelitian
memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh
makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Oleh karena itu, penelitian
dilakukan pada objek yang tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti
a. Wawancara
akan dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka
dengan mencatat data yang sudah ada dalam dokumen atau arsip. yang
bisa berbentuk gambar, misalnya foto, film, gambar hidup dan lain
Dalam Penelitian ini, analisis data peneliti lakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama lapangan, dan setelah selesai lapangan. Pelaksanaan ini berdasarkan pendapat
Nasution yang menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai
penulisan hasil penelitian. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara
sistematis yang diperoleh dari hasil pengisian angket dan wawancara, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menyusun dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif
dalam menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini di
analisis dengan menggunakan analisis deskritif kualitatif yaitu dengan cara data yag
diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dideskritifkan secara menyeluruh. Data
wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang menjadi bahan analisis data
peneliti merasa telah mendapatkan data yang cukup dan kredibel. Secara umum,
rangkaian aktivitas anaalisis data kualitatif yang peneliti laksanakan, meliputi reduksi,