Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di era globalisasi yang semakin berkembang, sumber daya manusia dituntut mampu

untuk menghadapi perkembangan zaman. Hal ini diupayakan dengan menciptakan

mutu pendidikan yang baik. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara Pendidikan Indonesia saat ini

sedang dilanda kekhawatiran, pasalnya Indonesia menjadi salah satu Negara yang di

landa wabah Covid 19. Berkaitan dengan adanya wabah Covid-19 pada awal tahun

2020, pemerintah kemudian mengeluarkan himbauan untuk melakukan kegiatan

pembelajaran dari rumah. Hal ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus

dan menjaga keamanan serta keselamatan siswa dan tenaga pendidik. Dengan adanya

himbauan tersebut maka proses pembelajaran pun dilakukan dari rumah denga

memanfaatkan teknologi dan media internet. Pembelajaran yang dilakukan di rumah

dinamakan dengan pembelajaran daring. Dalam hal ini, dalam suatu lembaga

pendidikan tentunya ada guru yang akan membina dan membimbing siswa untuk

menjadi berpengetahuan dan berkualitas dalam setiap pembelajaran. Pembelajaran

dikatakan berhasil apabila seluruh tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat

tercapai. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil

belajar yang rendah. Hasil belajar yang rendah disebabkan karena cara belajar siswa.

Cara belajar setiap siswa berbeda-beda disesuaikan dengan kemampuan berpikir

setiap anak. Oemar Hamalik (1983;30) mengemukakan tentang cara belajar adalah

“kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu, artinya kegiatan-


kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Dalam situasi

tertentu diperlukan cara belajar tertentu pula”. Cara belajar yang baik adalah cara

belajar yang teratur, cara belajar yang dipergunakan turut menentukan hasil belajar

yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi peneliti mengamati bahwa

pembelajaran daring yang di selenggarakan oleh sekolah tersebut cukup baik. Namun

masih ada kendala dalam proses belajar siswa yaitu siswa sulit dalam mengerjakan

soal-soal yang diberikan oleh guru dikarenakan masih terdapat siswa yang kurang

memahami materi yang hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang

mempengaruhi selama proses pembelajaran daring berlangsung. Adapun faktor-faktor

yang memengaruhi proses pembelajaran secara daring di antaranya adalah metode

pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, sehingga antusias siswa dalam

belajar pembelajaran daring rendah, serta kondisi ekonomi masyarakat yang rendah

sehingga menyebabkan kurang tersedianya kuota internet bagi siswa, dan

pembelajaran daring yang dirasakan juga membosankan bagi siswa karena guru lebih

banyak memberikan penugasan dari pada pemberian materi serta siswa tidak mampu

mengatur waktu untuk belajar mandiri. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara

tersebut yang telah diberikan oleh guru, sehingga membuat siswa menjadi malas

belajar. Berdasarkan kajian latar belakang diatas, maka mengingat pembelajaran

daring yang dilakukan oleh guru sangat penting untuk mengatasi rendahnya prestasi

dan hasil belajar siswa, maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang

penelitian ini dengan judul: “Penelitian Akibat Sekolah Daring terhadap cara belajar

siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat diajukan

rumusan masalah yaitu:


1. Apa Dampak Pembelajaran Daring terhadap cara belajar siswa?

2. Bagaimana Respon Siswa terhadap Pembelajaran Daring?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk Mengetahui Akibat Pembelajaran Daring terhadap Cara Belajar Siswa

2. Untuk Mengetahui Respon Siswa terhadap Pembelajaran Daring.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat antara lain:

1. Manfaat Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dalam penggunaan pembelajaran daring terhadap minat belajar di

sekolah dasar. Harapan lainnya adalah agar para pengajar di sekolah dasar dapat

mengkaji kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran daring sehingga guru akan

lebih mudah dalam meningkatkan minat belajar siswa.

2. Manfaat Praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada

pihak-pihak tertentu, antara lain:

a. Bagi Guru, dengan dilaksanakannya penelitian ini, guru dapat mengetahui

pembelajaran yang bervariasi, efektif, dan efisien, sehingga dapat memperbaiki sistem

pembelajaran daring. Guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang tentunya

akan sangat bermanfaat bagi perbaikan pembelajaran, maupun bagi pengembangan

karier guru itu sendiri.

b. Bagi Siswa, memberi suasana belajar yang, menyenangkan, siswa ikut

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk

mengembangkan penalaran sehingga akan meningkatkan pemahaman mereka, siswa


berani mengemukakan pendapat sehingga meningkatkan rasa percaya diri mereka,

prestasi belajar, siswa dapat lebih meningkat, meningkatkan cara belajar siswa

terhadap pembelajaran daring.

c. Bagi peneliti, sebagai sarana pembelajaran dalam melatih diri dalam dunia

penelitian.

E. Ruang Lingkup

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam melakuukan penelitian ini dilakukan pada

kondisi yang alamiah (natural setting), dilaksanakan diMAN 3 kampar denganj

umlah populasi 30 siswa.

F. Kerangka Teori

Pembelajaran daring adalah metode pembelajaran online atau dilakukan melalui

jaringan internet. Tujuan dari pembelajaran ini untuk meningkatkan ketersediaan

layanan pendidikan, mutu/kualitas layanan pendidikan, meningkatkan keterjaminan

dan kepastian mutu layanan pendidikan yang baik. Pembelajaran daring juga

merupakan proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital

sehingga memiliki tantangan dan peluang tersendiri. Oleh karena itu, sebagai calon

guru bukan hanya dituntut untuk ahli dalam menyampaikan materi, bahan ajar secara

tatap muka tetapi juga dapat menggunakan sistem pembelajaran daring. Jika adanya

hambatan yang terdapat dalam proses pembelajaran daring harus ada dapat ditemukan

solusinya. Slameto (1995;82) mengemukakan bahwa: ”Cara belajar adalah kebiasaan

belajar atau cara belajar yang mempengaruhi belajar meliputi antara lain; mengulangi
bahan pelajaran, membaca dan membuat catatan, kosentrasi, mengerjakan tugas, cara

mengatur waktu belajar.”

Seorang siswa akan mempunyai hasil belajar yang baik bila cara belajar yang

digunakan cukup efisien, cara belajar yang efektif setidak-tidaknya ditentukan oleh

keteraturan, disiplin, dan semangat, konsentrasi, pengaturan waktu, dan cara-cara

belajar yang dilakukan siswa.

1) Keteraturan Belajar

Pokok pangkal yang utama dari cara belajar yang baik adalah keteraturan. Siswa

harus teratur mengikuti pelajaran, membaca buku pelajaran, catatan pelajaran, dan

alat perlengkapan untuk belajar harus dipelihara secara teratur. “jika sifat keteraturan

ini telah benar dihayati sehingga menjadi kebiasaan seseorang siswa dalam

perbuatannya, maka sifat ini akan mempengaruhi jalan pikirannya. Sehingga

keteraturan dalam belajar hendaknya tercermin dalam tindakan siswa setiap harinya”

(The Liang Gie. 1984;89) Oleh karena itu keteraturan belajar sangat penting agar ilmu

pelajaran yang telah diperoleh tidak hilang, karena kemampuan otak dalam berpikir

dan mengingat mempunyai keterbatasan. Sehingga dengan belajar secara teratur akan

dihindari cara belajar dengan mendadak atau semalam suntuk. Seperti yang di

ungkapkan oleh Roestiyah (1982) bahwa siswa hendaknya jangan belajar sekaligus,

mulailah belajar teratur agar tujuan yang diinginkan tercapai.

G. Metodologi

1. Metode penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Dalam melakuukan penelitian ini


dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), sehingga peneliti

memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh

makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Oleh karena itu, penelitian

dilakukan pada objek yang tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti

tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut Penelitian deskriptif kualitatif

adalah metode pengolahan data dengan cara menganalisa faktorfaktor yang

berkaitan dengan objek penelitian dengan menyajikan data

2. Teknik Pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

akan dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan, sepihak, berhadapan muka

dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Wawancara (interview)

mendalam kepada guru dan orang tua siswa kelas.

b. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti

barangbarang tertulis. Metode dokumentasi artinya cara mengumpulkan data

dengan mencatat data yang sudah ada dalam dokumen atau arsip. yang

berkaitan dengan administrasi kegiatan pembelajaran daring. Dokumen juga

bisa berbentuk gambar, misalnya foto, film, gambar hidup dan lain

sebagainya. Metode dokumentasi sebagai pelengkap penggunaan metode

observasi, angket dan wawancara

H. Teknik Analisis data

Dalam Penelitian ini, analisis data peneliti lakukan sejak sebelum memasuki lapangan,

selama lapangan, dan setelah selesai lapangan. Pelaksanaan ini berdasarkan pendapat

Nasution yang menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara

sistematis yang diperoleh dari hasil pengisian angket dan wawancara, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menyusun dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif

dalam menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini di

analisis dengan menggunakan analisis deskritif kualitatif yaitu dengan cara data yag

diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dideskritifkan secara menyeluruh. Data

wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang menjadi bahan analisis data

untuk menjawab masalah penelitian. Peneliti terus mengajukan pertanyaan hingga

peneliti merasa telah mendapatkan data yang cukup dan kredibel. Secara umum,

rangkaian aktivitas anaalisis data kualitatif yang peneliti laksanakan, meliputi reduksi,

display data, dan conclusion atau verifacication data.

Anda mungkin juga menyukai