Anda di halaman 1dari 3

sop

Tgl Pembuatan 2022


Tgl Revisi
Tgl Pengesahan 2022

Plt. Kepala Dinas Kesehatan

DINAS KESEHATAN
Disahkan Oleh
KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
SAMUN RUMAKABIS, S.Kep.Ns
Pembina
Nip. 197804242000121005

Nama SOP Program Kesehatan Haji

Nama Program : Kesehatan haji

Dasar Hukum :
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1962 tentang Karantina Udara
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
4. Undang-Undang No 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan lbadah Haji
5. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 TentangKesehatan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang
Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan badah Haji
7. Peraturan PresidenNomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kemernterian
Negara
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 tentang stithaah
kesehatan jemaah haji

Deskripsi
Penyelenggaraan keselhatan ibadah haji bertujuan untu kmemberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baikunya kepada jemaah
haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesua idengan ketentuan
ajaran agama islam. Pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang diberikan
kepada jemaah haji, bukan hanya untuk yang bersilat umum, tetapi juga yang
bersifat kesehatan, Sehingga penyelenggaraan kesehatan haji merupakan
kesatuan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan kepada jemaah haji
sejak di Tanah Air. Secara umum, bstithaah Kesehatan lemaah Haji didefinisikan
sebagai kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang meliputi fisik dan
mental yang terukur dengan pemeriksaan dan pembinaan yang dapat
dipertanggungjawabkan sehingga jemaah haji dapat menjalan kan ibadahnya
sesuai tuntunan agama

Dinas Kesehatan
1. Menerima laporan dari pengelola program puskesmas
2. Melaporkan hasil pemeriksaan dan penginputan data kepada Kepala Sesi,
Kepala Bidarng, dan Kepala Dinas
3. Melakukan kegiatan penginputan, pengelolaan informasi/ data hasil
pemeriksaan kesehatan jamaah haji melalui website
siskohotkes.depkes.go.id;
4. Menjaga kerahasiaan data sesuai ketentuan yang berlaku dan etika profesi;
5. Melakukan konfimasi data/informasi kesehatan di wilayah kerjanya;
6. Mengoperasikan dan menjaga jaringan yang terhubung Sistem Komputerisasi
Haji Terpadu Bidang Kesehatan berbasis web online untuk komunikasi data;
7. Petugas pengelola Kesehatan Haji bertanggung jawrab dan berkewajiban
menyampaikan laporan kegiatan setiap bulan kepada Pusat Kesehatan Haji
Waktu Dan Proses Pelaporan Program.
1. Memantau Perkembangan Layanan input data individu pada layanan Puskesmas,
R5, sehingga Mendapatkan Data yang berkuwalitas selurang kurangya 6 bulan
sebekum keberangakatan Jemaah haji
2. Menginput laporan kesehatan haji ke SISKOHATKES (Sistem Komputerisasi Haji
Terpadu Kesehatan) Online secara mandiri
3. Melakukan Validasi /Verifikas data

Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Haji


1. Laksananya pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji sesuai standar
dalam upaya menujuistithaah kesehatan jemaah haji.
2. Terlaksananya pemeriksaan kesehatan haji.
3. Meningtatkan Pembinaan kesehatan masa keberangkatan
4. Terlaksananya pendekatan keluarga dan koordinasi lintas program dan lintas
sector dalam proses pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji

Prosedur pemerksaam kesehatan haji Puskesmas dan tumah sakit:


1. Pemeriksaan kesehatan Tahap Pertama jemaah haji di Puskesmas
2. Pemeriksaan kesehatan dilakukan sesuai protokol standar profesi kedokteran
meliputi pemeriksaan medis dasa rsebaga iberikut :
a. Anamnesis,
b. Pemeriksaanfisik
c. Penilaiankemandirian
d. Pemeriksaan Penunjang
e. Diagnosis
f. Penetapan tingkat risiko kesehatan dan Rekomendasi/saran/rencana tindak
lanjut
3. Hasil pemeriksaan dan kesimpulannya dicatat dalam catatan Medik dan disimpan
di sarana penmeriksaan.
4. Catatan Medis merupakan sumber data dan dasar pengisian Afikasi
SISKOHATKES Jemaah Haj
5. Hasil pemeriksaan kesehatan menjadi dasar penerbitan surat Keterangan
Pemeriksaan Kesehatan oleh dokter pemeriksa.
6. Jemaah haji yang memenuhi syarat dapat segera diberikan imunisasi Meningitis
meningokokus( MM) dan Vaksin Covid 19

Tahapan pemeriksaan kesehatan jemaah haji


1. Tahap pertama.
Pemeriksaan dilakukan sebelum calon jamaah mendapatkan nomor porsi.
Pelaksananya adalah tim penyelenggara kesehatan haji kabupaten. Pada tahap
pertama ini, semua hasil diagnosis akan dibagi ke dalam dua kategori. Calon
jamaah dengan risiko kesehatan tinggi (risti) dan calon jamaah tidak dengan
risiko kesehatan tinggi (non-risti).
2. Tahap kedua.
Pemeriksaan yang dilakukan paling lambat tiga bulan sebelum keberangkatan ini
adalah tahap penetapan istithaah kesehatan itu sendiri. Wewenang
pelaksanaanya masih pada penyelenggara kesehatan haji kabupaten. Hasil
pemeriksaan ini akan membagi status calon jamaah menjadi empat kategori.
1) Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji;
2)Memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji dengan pendampingan;
3)Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji sementara;
4)Tidak memenuhi syarat istithaah kesehatan jemaah haji.
3. Tahap ketiga.
Pemeriksaan kesehatan tahap ketiga dilakukan untuk menetapkan status
kesehatan calon jemaah haji laik atau tidak laik terbang merujuk kepada standar
keselamatan penerbangan internasional dan/atau peraturan kesehatan yag akan
dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji internasional.
ALUR PR0GRAM PEMERIKSAAN DAN PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
MENUJU ISTITHAAH KESEHATAN JEMAAH HAJI

Anda mungkin juga menyukai