KERANGKA ACUAN
PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN JAMAAH HAJI
PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR
JANUARI – DESEMBER 2015
A. Pendahuluan
Ibadah haji sebagai pilar islam ke- 5 merupakan kewajiban umat Islam. Mampu atau istitho’ah
bidang kesehatan adalah mampu menunaikan ibadah haji ditinjau dari jasmani yang sehat dan
kuat agar dapat melaksanakan perjalanan dan mudah melakukan proses ibadah haji, berakal
sehat, dan memiliki kesiapan mental untuk menunaikan ibadah haji, aman dalam perjalanan dan
pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi, serta anam bagi keluarga yang ditinggalkannya.
Penyelenggaraan ibadah haji sebagaimana diamanahkan dalam undang- undang nomor 13, bab
II pasal 3, tahun 2008, bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan
yang sebaik- baiknya bagi jamaah haji sehinga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam. Pembinaan haji adalah serangkaian kegiatan meliputi
penyulihan dan pembimbingan bagi jamaah haji.
Sesuai dengan undang- undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pada pasal 62
menyatakan bahwa penigkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/ atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan, penyebar luasan informasi, atau kegiatan lain untuk menunjang
tercapainya hidup sehat.
Pembinaan kesehatan jamaah haji diselenggarakan sejak jamaah mendaftar sampai 14 hari
setelah kepulangan dari Arab Saudi, yang diselenggarakan oleh petugas kesehatan Puskesmas,
Rumah Sakit, Dinas Kesehatan, bersama KUS, KBIH, dan LSM secara terpadu dan menyeluruh
(paripurna). Pembinaan kesehatan diselenggarakan di daerah asal, embarkasi/ debarkasi haji,
selama perjalanan dan Arab Saudi.
B. Latar belakang
Berdasarkan data Siskohatkes Kementrian Kesehatan RI tahun 2014, pemeriksaan awal status
kesehatan jamaah haji 44,7 % masih beresiko tinggi.
Proporsi jamaah haji resiko tinggi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu jamaah usia lanjut (> 60 thn)
tanpa penyakit, usia > 60 thn dengan penyakit dan usia < 60 thn dengan penyakit. Essential
Primary Hypertension dan Non Insulin Diabetes Mellitus merupakan resiko tinggi terbanyak pada
jamaah rawat inap (37,74 %), dari data rawat jalan diketahui diagnosa penyakit saluran
pernapasan (36,60 %) menduduki tempat pertama dan hypertensi primer (17,39 %).
Sedangkan kematian jemaah wafat di Arab Saudi disebabkan karena penyakit Cardiovaskuler (45
%) dengan diagnosa penyebab adalah Essential Primary Hypertension sebanyak 22,89 % dan
kedua terbesar dengan diagnosa penyebab yaitu Non Insulin DM sebesar 13,25 %. Dari hasil
pemeriksaan jamaah haji dapat dikategorikan jamaah mandiri sebesar 61,19 %, dengan kategori
observasi sebanyak 36,83 %, dan pengawasan sebanyak 1,92 %. Sedangkan jamaah yang tunda
sebanyak 0,07%. Kategori jamaan yang diberangkatkan pada tahun 2014 sebanyak 202 jamaah
dinyatakan tunda, 67 jamaah gagal berangkat.
Dalam empat tahun terakhir (2010- 2014), 5 jenis diagnosa terbanyak berdasarkan pemeriksaan
kesehatan akhir di embarkasih di dominasi oleh penyakit essential hypertension (20,30 %),
Hypercolesterol (8,6 %), DM (7,30 %), dan obesitas (2,58 %).
Data penyelenggaraan kesehatan jamaah haji menunjukkan bahwa karakteristik jamaah haji
indonesia tidak banyak mengalami perubahan dalam 15 tahun terakhir, terdapat kecenderungan
semakin tinggi pendidikan dan semakin muda saat menunaikan ibadah haji. Hal ini merupakan
peluang yang baik untuk meningkatkan status kesehatan jamaah jahi melalui kegiatan
pembinaan.
1
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
1. Tujuan umum
Meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan kesehatan jamaah haji sehingga
mampu malaksanakan ibadah haji dengan baik.
2. Tujuan khusus
a. Terlaksananya bimbingan manasik kesehatan haji
b. Telaksananya penyuluhan kesehatan paripurna bagi jamaah haji
c. Terlaksananya penyebaran informasi kesehatan sehingga jamaah haji dapat
mempersiapkan kesehatannya, mengenai masalah kesehatannya beserta kebutuhan
obat dan kebutuhan lain yang diperlukan untuk menjaga kesehatannya selama
perjalanan ibadah haji
d. Terkoordinasinya kelembagaan pembinaan kesehatan haji disemua tingkat pelayanan
e. Terlaksananya kerjasama dan meningkatnya peran KUA, KBIH, dan LSK dalam pembinaan
kesehatan haji.
F. Sasaran
Sasaran utama adalah jamaah haji
1
TAHUN 2015 KE
NO KEGIATAN T
JAN FEB MRT APRL MEI JUNI JULI AGT SEP OKT NOV DES
Pertemuan dalam
rangga
1.
penatalaksanaan
kesehatan haji
HARGA
NO KEGIATAN VOLUME SATUAN
SATUAN
JUMLAH BIAYA WAKTU LOKASI PENJAB
Pertemuan Puskes
dalam rangga 30 mas
Orang/ 1.410.0 Nurai
1. penatalaksana orang x 47.000 - Agustus Kecam
kali 00 ni
an kesehatan 1 kali atan
haji Gambir
Jadwal tersebut akan dievaluasi enam bulan sekali dan dilakukan oleh penanggungjawab
program.
Nuraini Yustiamalia
NIP : 198901172014032002