Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN IMUNISASI HAJI

UPT PUSKESMAS BABAKAN SARI

TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN
Amanat UU nomor 13 tahun 2018, pasal 3 tentang penyelenggaraan
ibadah haji bahwa penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk
memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik –
baiknya bagi jemaah haji sehingga jemaah haji dapat menunaikan
ibadahnya sesuai ketentuan ajaran agama Islam. Sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 442/MENKES/SK/VI/2009
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji. Tujuan
penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah meningkatkan kondisi kesehatan
jamaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji dalam
kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di tanah air
dan mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar atau masuk oleh jamaah haji. Pemeriksaan kesehatan tahap
pertama merupakan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh jamaah haji di
Puskesmas Babakan Sari untuk mendapatkan data kesehata bagi upaya –
upaya perawatan dan pemeliharaan, serta pembinaan dan perlindungan.
Pelaksanaannya dilakukan oleh tim pemeriksa kesehatan haji.

II. LATAR BELAKANG

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun


2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib
menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat
menunaikan ibadah dengan baik sesuai ketentuan ajaran Islam.
Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi, di
perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke
Indonesia.
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah
Haji pada bidang kesehatan, sehingga jemaah Haji dapat menunaikan
ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam. Tujuan tersebut
dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi kesehatan
sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah
sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit
menular yang mungkin terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.
Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa
kondisi kesehatan yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan
menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu
menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan optimal dan
mempertahankannya. Untuk itu, upaya pertama yang perlu ditempuh
adalah pemeriksaan
kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status
kesehatan sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan
cara eliminasi faktor risiko kesehatan. Dengan demikian, prosedur dan
jenis-jenis pemeriksaan mesti ditatalaksana secara holistik.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Sebagai proteksi terhadap kontak yang memungkinkan
peningkatan penularan atau transmisi bakteri meningitis
meningokokus
2. Tujuan Khusus:
a. Terwujudnya fungsi KKJH/ print out data kesehatan calon
jemaah di siskohatkes sebagai sumber informasi medik
jemaah haji untuk kepentingan pelayanan kesehatan haji.
b. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi
penyakit menular berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB)
pada masyarakat Internasional/Indonesia

IV. KEGIATAN PENJARINGAN LANSIA


1. Kegiatan Pokok : Pemberian vaksin meningitis meningokokus
2. Rincian Kegiatan :
a. Pemeriksaan awal meliputi, tekanan darah, nadi, respirasi,
berat badan dan tinggi badan.
b. Pemeriksaan lab urine (tespeck) bagi wanita usia subur
c. Anamnesa dan pemeriksaan dokter.
d. Penyuntikan vaksin meningitis meningokokus bagi calon
jamaah haji yang memenuhi syarat kesehatan menurut
dokter.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Calon jamaah haji (CJH) datang ke loket pendaftaran khusus
2. Petugas melakukan pemeriksaan awal meliputi, tekanan darah,
nadi, respirasi, berat badan dan tinggi badan
3. Petugas merujuk calon jamaah haji dengan criteria wanita usia
subur untuk melaksanakan pemeriksaan urine (test pack)
4. Petugas (dokter) memeriksa dan melakukan anmnesa terhadap
calon jamaah haji, kemudian memberikan izin (acc) kepada calon
jamaah haji yang memenuhi syarat kesehatan untuk diberikan
vaksin meningitis
5. Merekam hasil pemberian vaksin meningistis dan entry data di
Siskohatkes
6. Melaporkan dan mengumpulkan berkas ke Dinas Kesehatan untuk
selanjutnya mendapatkan Kartu Kesehatan Haji dan kartu ICV

VI. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah semua calon jamaah haji
keberangkatan tahun 2020/1441 H yang berdomisili di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Babakan Sari dengan kriteria istitha’ah, istitha’ah dengan
pendamping obat atau orang.

VII. PENCATATAN, PELAPORAN, dan EVALUASI KEGIATAN


Mengisi buku bantu dan mengentry data hasil pemberian vaksin
meningitis di SISKOHATKES. Membuat laporan ke dinas kesehatan tentang
pelaksanaan pemberian vaksin meningitis meningokokus di UPT
Puskesmas Babakan Sari.
Megetahui

Kepala UPT Puskesmas Babakan Sari Pemegang Program Kesehatan Haji

dr. Hj. Gemi Hafitiani Otafirda Irvina Lestari, Amd. Kep


NIP. 19801004 201001 2 006 NIPK. 2017. 05. 03. 093

Anda mungkin juga menyukai