Anda di halaman 1dari 8

PELAKSANAAN SURVEILANS

PEMBELAJARAN TATAP MUKA (PTM)


TERBATAS
DINAS No Dokumen No. Revisi Halaman
KESEHATAN 008 /Surveilans & Imunisasi 00 1/7
KOTA METRO / 2021
Disahkan oleh
.Kepala Dinas Kesehatan
Kota Metro
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
Desember 2021
OPERASIONAL
drg. ERLA ANDRIANTI,MARS
NIP.196509021995032 005

A. Pengertian Mewujudkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang efektif dan


tetap aman dari risiko penularan COVID-19

B. Tujuan 1. Memantau kesiapan protokol kesehatan satuan pendidikan


sebelum memulai PTM Terbatas
2. Memantau pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan
oleh satuan pendidikan selama PTM Terbatas
3. Memantau penularan COVID-19 di satuan pendidikan selama
PTM Terbatas
4. Menyediakan rekomendasi keberlangsungan PTM Terbatas

C. Kebijakan 1. Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan,


Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan
Menteri Dalam Negeri Republik IndonesiaNomor 03/KB/2021,
Nomor 384 Tahun 2021, Nomor .01.08/MENKES/4242/2021,
dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19) .
2. Surat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor :
SR.04.01/II/3701/2021 perihal Pelaksanaan Surveilans
Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ) Terbatas.

3. Juknis Pelaksanaan Surveilans Pembelajaran Tatap Muka


Terbatas ( PTM ) Kemenkes Tahun 2021
D. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan
Infeksi Novel Corononavirus sebagai Penyakit yang dapat
menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014
tentang Penaggulangan Penyakit Menular.
3. Surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung Nomor
443/3101.A/V.02.4/XI/2021 tanggal 05 November 2021
perihal Pelaksanaan Surveilans Pembelajaran Tatap Muka
( PTM ) Terbatas.

E. Prosedur A.PENEMUAN KASUS AKTIF DARI SURVEI BERKALA


I. Sasaran:
- 10% dari satuan pendidikan yang melaksanakan PTM
Terbatas
- Sampel di tiap satuan pendidikan:
* 30 orang siswa dan 3 PTK, untuk satuan pendidikan
dengan jumlah siswa dan PTK yang mengikuti PTM
Terbatas ≤ 300 orang
ATAU
* 10% siswa dan PTK dari satuan pendidikan, untuk
satuan pendidikan dengan jumlah siswa dan PTK yang
mengikuti PTM Terbatas > 300 orang
- Sampling ditentukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kementerian Agama
provinsi, dan Kantor Kementerian.
II. Frekuensi:
- 1 bulan sekali
Satuan pendidikan yang sudah pernah terpilih sebagai
sampling tidak diikutsertakan lagi pada sampling bulan
berikutnya, kecuali satuan pendidikan dengan positive rate
>5%
III. Metode pemeriksaan:
- Menggunakan RT-PCR
- RDT Antigen dapat digunakan untuk daerah yang
memiliki keterbatasan akses PCR, berdasarkan waktu
pengiriman sampel dan waktu tunggu keluarnya hasil
pemeriksaan, sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4794/2021 tentang
Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor HK.01.07/Menkes/446/2021 tentang Penggunaan
Rapid Diagnostic Test Antigen dalam Pemeriksaan
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
IV Pengambilan sampel:
- Dilakukan oleh swabber Puskesmas
- Dapat dilakukan beberapa kali dalam kurun waktu 1 bulan
tergantung pada jumlah sampel, kapasitas swabber dan
laboratorium pemeriksa.

V Pencatatan dan pelaporan menggunakan NAR

VI Tindak Lanjut
- Hasil pemeriksaan disampaikan oleh laboratorium kepada
puskesmas untuk ditindaklanjuti dengan pelacakan kontak.

- Puskesmas menyampaikan hasil pemeriksaan kepada


Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan
Provinsi, Kabupaten/Kota, Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan.
- Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menentukan apakah
terjadi klaster satuan pendidikan atau tidak, sebagai
rekomendasi keberlanjutan pelaksanaan PTM Terbatas di
satuan pendidikan tersebut.

B. KLASTER SATUAN PENDIDIKAN


Klaster satuan pendidikan adalah jika ditemukan minimal 2
kasus konfirmasi yang merupakan kontak erat dari 1 kasus
indeks dalam kelompok tertentu, seperti ruang
kelas atau kegiatan ekstrakurikuler, yang secara fisik hadir
bersama selama kegiatan kelompok dalam 14 hari sebelum
muncul gejala atau hasil tes positif.

Puskesmas wajib segera melakukan dan menyelesaikan


pelacakan kontak dalam 2x24 jam dengan menggunakan form
pelacakan sesuai standar (termasuk kesimpulan klaster satuan
pendidikan atau bukan klaster satuan pendidikan). Hasil
penyelidikan epidemiologi segera dilaporkan oleh Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Penentuan klaster
satuan pendidikan dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atas laporan Penyelidikan Epidemiologi yang
telah dilakukan Puskesmas. Selanjutnya dinas kesehatan
memberikan informasi dan rekomendasi kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota/Provinsi, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, dan/atau Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya terkait
keberlanjutan PTM Terbatas di satuan pendidikan
yang terpapar COVID-19.

C.PENCATATAN DAN PELAPORAN


- Hasil pemeriksaan laboratorium harus dilaporkan oleh
laboratorium pemeriksa secara real time ke dalam NAR
(≤ 1 x 24 jam).
- Hasil pelacakan kontak dilaporkan ke dalam aplikasi
SILACAK
- Hasil pelaksanaan surveilans kasus PTM Terbatas diinput ke
dalam google spreadsheet melalui link:
https://link.kemkes.go.id/SurveilansPTM2021
- Hasil pelaksanaan surveilans PTM Terbatas dilaporkan oleh
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada Direktur
Jenderal Kesehatan Masyarakat dan Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian
Kesehatan, dengan tembusan kepada Direktur Jenderal
PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi, serta kepada Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan
Kabupaten/Kota, Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi, dan Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya.
D.Hasil Surveilans Kasus
F. Unit terkait Puskesmas se Kota Metro Pelaksana Surveilans PTM
Dinas Pendidikan dan kebudayaan
Departemen Agama
5/5

Anda mungkin juga menyukai