Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah mewujudkan


Indonesia Sehat antara lain memuat harapan agar penduduk Indonesia memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata.
Untuk mewujudkan cita-cita tersebut telah dilaksanakan berbagai upaya pembangunan
kesehatan dan telah menunjukkan perubahan yang bermakna berupa peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Walau demikian, berbagai fakta menyadarkan bahwa pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan merata itu masih jauh dari harapan masyarakat dan
membutuhkan upaya yang sungguh-sungguh untuk mencapainya.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang nomor 13 Tahun 2008


tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, Pemerintah wajib menyelenggarakan
Pelayanan Kesehatan Haji agar jemaah haji dapat menunaikan ibadah dengan baik sesuai
ketentuan ajaran Islam. Kementrian Kesehatan bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan haji sejak sebelum keberangkatan ke Arab Saudi,
di perjalanan pergi dan pulang, selama di Arab Saudi dan setelah kembali ke Indonesia.
Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan
perlindungan yang sebaik-baiknya bagi Jemaah Haji pada bidang kesehatan, sehingga
Jemaah Haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatkan kondisi kesehatan
sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai tiba
kembali ke Indonesia, serta mencegah transmisi penyakit menular yang mungkin
terbawa keluar/masuk oleh jemaah haji.

Kesehatan adalah modal perjalanan ibadah haji, tanpa kondisi kesehatan


yang memadai, niscaya prosesi ritual peribadatan menjadi tidak maksimal. Oleh
karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status
kesehatan optimal dan mempertahankannya. Untuk itu, upaya pertama yang perlu
ditempuh adalah pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan merupakan upaya identifikasi status kesehatan


sebagai landasan karakterisasi, prediksi dan penentuan cara eliminasi faktor risiko
kesehatan. Dengan demikian, prosedur dan jenis-jenis pemeriksaan mesti ditata-
laksana secara holistik.

Saat ini Puskesmas Bandar Jaya Lahat sudah melakukan kegiatan program
upaya penyelenggaraan kesehatan haji bagi calon jemaah haji khususnya calon jemaah
haji kabupaten lahat.

1
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Terselenggaranya pemeriksaan, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan jemaah


haji sebelum keberangkatan melalui pendekatan etika, moral, keilmuan, dan
profesionalisme dengan menghasilkan kualifikasi data yang tepat dan lengkap
sebagai dasar pembinaan dan perlindungan kesehatan jemaah haji di Indonesia dan
pengelolaan kesehatan jemaah haji di Arab Saudi.

2. Tujuan Khusus

1. Tercapainya identifikasi status kesehatan jemaah haji berkualitas.


2. Tersedianya data kesehatan sebagai dasar upaya perawatan dan
pemeliharaan, serta upaya-upaya pembinaan dan perlindungan jemaah haji.
3. Terwujudnya pencatatan data status kesehatan dan faktor risiko jemaah haji
secara benar dan lengkap dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH)
Indonesia.
4. Terwujudnya fungsi BKJH sebagai sumber informasi medik jemaah haji
untuk kepentingan pelayanan kesehatan haji.
5. Tersedianya bahan keterangan bagi penetapan laik kesehatan (istitho’ah) jemaah
haji.
6. Tercapainya peningkatan kewaspadaan terhadap transmisi penyakit menular
berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada masyarakat Internasional/ Indonesia.

C. VISI, MISI DAN TATA NILAI PROGRAM UPAYA PENYELENGGARAAN


KESEHATAN HAJI

1. VISI PROGRAM UPAYA PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI


Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji
sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama
menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di Tanah Air dan mencegah terjadinya
transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji.

2. MISI PROGRAM UPAYA PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI


1. Menjamin setiap calon jemaah haji dapat mencapai kualitas hidup yang baik;
2. Peningkatan peran serta lintas sektoral dalam upaya pelayanan kesehatan bagi
calon jemaah haji;
3. Mengupayakan untuk meminilakan resiko terjadinya transmisi penyakit menular
yang mungkin terbawa keluar/ masuk oleh jemaah haji;

2
D. RUANG LINGKUP
Puskesmas Banda Jaya mewilayahi 6 kelurahan, 2 desa dengan 25 posyandu
balita dan 18 posyandu lansia.
Puskesmas Bandar Jaya melaksanakan 5 program pokok puskesmas dan 10
program pengembangan, namun dalam POA ini hanya membahas program Upaya
Kesehatan Hai (UKH) yang mempunyai pengaruh terhadap derajat kesehatan, dan di
tambah program-program lainnya yang dianggap perlu dikembangkan di wilayah
Puskesmas Bandar Jaya Lahat.

E. TATA NILAI
 Profesional
 Integritas
 Jujur
 Empati
 Disiplin

3
BAB 2

ANALISIS SITUASI

A. Data Umum

1. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BANDAR JAYA

Puskesmas Bandar Jaya berdiri pada tahun 1978 yang awalnya terletak di
Jalan Kolonel Burlian (Sekarang kantor PT.ASKES Lahat).Dan pada tahun 1980,
Puskesmas Bandar Jaya pindah ke Jalan Akasia.Setelah itu Puskesmas Bandar Jaya
berubah menjadi salah satu puskesmas perkotaan diwilayah Kecamatan Kota Lahat
yang membawahi 6 Kelurahan dan 2 Desa. Letak Puskesmas Bandar Jaya Lahat sangat
strategis, ditengah-tengah padat penduduk dan perkantoran yang terletak di Jalan
Kapten Zen Ali, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat.
Peran Puskesmas dimasa depan, seiring dengan perubahan paradigma dan
perubahan ketatanegaraan dituntut untuk semakin meningkatkan kinerja dan kepekaan
dalam menganalisa masalah kesehatan diwilayah kerjanya.
Sejalan dengan tuntutan reformasi pembangunan bidang kesehatan, maka
perlu ditetapkan kebijakan baru tentang Puskesmas. Kebijakan pembangunan kesehatan
yang baru harus lebih progresif dan proaktif, yang dikenal dengan kebijakan Paradigma
sehat. Untuk mewujudkan sehat tersebut ditetapkan visi sedangkan untuk mewujudkan
misi ditetapkan pembangunan kesehatan.
Pengertian paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistic, melihat masalah kesehatan yang
dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan bukan hanya
penyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan.
Dari berbagai laporan dan hasil penelitian menunjukkan bahwa disamping
keberhasilannya, Puskesmas masih banyak menghadapi masalah kinerja yang masih
perlu diatasi secara menyeluruh. Masalah tersebut antara lain : Citra Puskesmas yang
kurang menurut pandangan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan penampilan
fisik yang kurang bersih dan nyaman serta disiplin dan keramahan tenaga dalam
pelayanan kesehatan masih sangat kurang, serta tidak secara keseluruhan upaya kegiatan
pokok Puskesmas dapat diselenggarakan dengan baik oleh setiap Puskesmas.
Selain masing-masing Puskesmas mempunyai kemampuan dan potensi yang
berbeda dalam melaksanakan beberapa jenis pelayanan tertentu kurang diminati dan
belum merupakan kebutuhan masyarakat setempat.

2. LETAK GEOGRAFI

Puskesmas Bandar Jaya Lahat merupakan Puskesmas perkotaan yang berada di


wilayah kecamatan kota Lahat yang membawahi 6 Kelurahan dan 2 desa dengan luas
wilayah bandar Jaya yaitu 800 Ha. Letak wilayah Puskesmas Bandar Jaya Lahat berada
didalam kota Lahat yang letaknya berada diantara perkantoran lainnya dan dekat dengan
jalan lintas Sumatera.

4
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat adalah
sebagai berikut:
 Sebelah Utara : Desa Manggul
 Sebelah Selatan : Kelurahan Pagar Agung
 Sebelah Timur : Kelurahan Gunung Gajah
 Sebelah Barat : Reli, Kelurahan Kota BAru
Wilayah kerja Puskesmas Bandar Jaya Lahat terdiri dari dataran tinggi dengan
temperatur rata-rata 250-310.Disamping itu terdapat dua musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan.

3. KEADAAN DEMOGRAFI

Puskesmas Bandar Jaya Lahat merupakan Puskesmas perkotaan yang berada di


wilayah kecamatan kota Lahat yang membawahi 6 Kelurahan dan 2 desa dengan luas
wilayah bandar Jaya yaitu 800 Ha. Letak wilayah Puskesmas Bandar Jaya Lahat berada
didalam kota Lahat yang letaknya berada diantara perkantoran lainnya dan dekat dengan
jalan lintas Sumatera.
Menurut keadaan demografi puskesmas bandar jaya meliputi :
a. Jumlah Penduduk : 36.143 Jiwa
b. Jumlah Penduduk Miskin(GAKIN) : 18.399 Jiwa
c. Luas Wilayah : 800 HA
d. Jumlah Desa/Kelurahan : 2 Desa; 6 kelurahan
e. Jarak dari Puskesmas ke Desa : +/- 3km
f. Jumlah Sekolah :
g. PAUD : 10 Buah
TK : 16 Buah
SD : 15 Buah
MIN : 1 Buah
SMP Negeri : 3 Buah
MTs Negeri : 1 Buah
SMP Swasta : 2 Buah
Pondok Pesantren : 1 Buah
SMA Negeri : 2 Buah
SMA Swasta : 3 Buah
SMK Negeri : 2 Buah
SMK Swasta : 2 Buah
MAN : 1 Buah
h. Jumlah Balai Latihan Kerja :-
i. Jumlah Tempat-tempat ibadah :
Masjid : 42 Buah
Musholah : 2 Buah
Gereja : 2 Buah
Vihara : 1 Buah
j. Jumlah tempat-tempat usaha :
Kafe :-
Restoran : 10 Buah
Industri Kecil : 6 Buah
Taman Rekreasi : 1 Buah

5
k. Jumlah Tempat Pelayanan Kesehatan Swasta
Klinik : 1 Buah
Balai Pengobatan : 2 Buah
Praktek Dokter : 9 Buah
Praktek Dokter Spesialis : 3 Buah
Apotik : 6 Buah

Berdasarkan keadaan sosial ekonominya, mata pencaharian pada 6 kelurahan


dan 2 desa hampir sama, yaitu diantaranya :
 Buruh Kasar
 Pegawai Negeri
 Pedagang
 Pensiunan
 Petani

4. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN


Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Bandar Jaya
memenuhi kebutuhan tersebut melalui Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan
Kesehatan Perorangan :
Pelayanan Kesehatan Masyarakat meliputi :
1. Usaha Kesehatan Masyarat (UKM) Essensial, terdiri dari :
a. Promosi Kesehatan (Promkes)
b. Kesehatan Lingkungan
c. KIA/KB
d. Gizi
e. P2P
2. Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan, terdiri dari :
a. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Usaha Kesehatan Usia Lanjut
c. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut
d. Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad)
e. Usaha Kesehatan Jiwa
f. Usaha Kesehatan Kerja (UKK)
g. Usaha Kesehatan Olahraga
h. Usaha Kesehatan Reproduksi (Kespro)
i. Usaha Kesehatan Indera ( Mata & THT)
j. Usaha Kesehatan Haji
k. Usaha Kesehatan Napza

6
Seluruh program kegiatan tersebut di dalam gedung di fasilitasi dengan adanya
ruang dan peralatan yang memadai, program kerja, sumber daya manusia yang selalu
ditingkatkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar pelayanannya.

B. DATA KHUSUS

Data khusus pasien Program Kesehatan Haji tdak didapatkan karena setiap
tahun kuota haji yang berubah dan waktu pelaksanaan haji yang juga berubah. Selain itu
waktu pembinaan dan tempat pembinaan bagi calon jemaah haji yang tidak berdomisili di
kota sehingga sulit untuk dilakukan. Banyaknya calon jjemaah haji yang beresiko tinggi
baik dari segi umur maupun tingkat kesehatannya.

7
BAB 3

HASIL PERMASALAHAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH

Di dalam pelaksanaan kegiatan program Upaya Kesehatan Haji ada beberapa


masalah sehingga kinerja program tidak tercapai sesuai dengan target yang diharapkan.
Adapun masalah-masalah tersebut diantaranya:

NO UPAYA TARGET CAKUPAN MASALAH


1 Penanganan pemeriksaan CJH Seluruh CJH Cakupan dan Jumlah
kesehataan menyeluruh CJH yang selalu
berubah setiap tahun
2 Jadwal Pemeriksaan bagi CJH Seluruh CJH Cakupan dan Waktu
CJH Pemeriksaan CJH
yang selalu berubah
setiap tahun
3 Komunikasi Lintas Dinas Seluruh Lintas Kurangnya
Sektoral Kesehatan sektoral dan komunikasi dan
Kementrian lintas program koordinasi antar
Agama lembanga lintas
sektoral dan lintas
program
4 Tercapainya data siskohat CJH Seluruh Lintas Sering adanya
tepat waktu sektoral dan keterlambatan baik
lintas program dalam proses
Serta CJH pemeriksaan tahap
pertama dan tahap
kedua sehingga
terjadi
keterlambatan dalam
pengisian

8
B. PRIORITAS MASALAH

NO Masalah Tingkat Tingkat Tingkat


Urgensi (U) Keseriusan (S) Perkembangan (G)
1 Cakupan dan Jumlah CJH 4 5 4
yang selalu berubah setiap
tahun
2 Cakupan dan Waktu 3 4 5
Pemeriksaan CJH yang
selalu berubah setiap tahun
3 Kurangnya komunikasi 4 5 5
dan koordinasi antar
lembanga lintas sektoral
dan lintas program
4 Sering adanya 5 5 4
keterlambatan baik dalam
proses pemeriksaan tahap
pertama dan tahap kedua
sehingga terjadi
keterlambatan dalam
pengisian

Setelah menentukan prioritas masalah, maka dirumuskan 1 masalah terpilih


yang akan dipecahkan, yaitu Belum adanya kerjasama lintas sektor dan lintas program
mengenai Upaya Kesehatan Haji yang terjalin secara rutin dan berkesinambungan

C. MENCARI AKAR MASALAH

Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan menelusuri faktor penyebab


yang berpengaruh terhadap masalah tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan alat analisis Ishikawa atau diagram tulang ikan (Fish
Bone Diagram). Beberapa akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam faktor
Man (manusia), Money (dana), Material (bahan), Methode (metode), Equipment (alat)
dan Environment (lingkungan) yang dapat dilihat dalam diagram berikut

9
Dana Bahan Manusia

Kurangnya kesadaran
Kelengkapan Kurangnya penyegaran akan kesehatan bagi
Sumber pendanaan pelatihan bagi petugas
administratif yang
didapatkan dari calon jemaah haji
sering tidak lengkap
pendaftaranCJH
Waktu pelasanaan
pemeriksaan haji yang
tidak tetap dan berubah
tiap tahun
Pencatatan dan Belum tersedianya
Kurang koordinasi
pelaporan kurang leaflet/brosur tentang
linsek dan linprog
optimal Pelayanan Kesehatan Haji

Lingkungan
Metode
Alat

Gambar 2.8 Fish Bone Diagram Masalah 1

10
D. MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH

Alternatif pemecahan masalah ditetapkan dengan cara brain storming


(curah pendapat) diantara anggota tim pemeriksa calon jemaah haji dengan
mengacu pada prioritas penyebab masalah terpilih. Selanjutnya menentukan
prioritas pemecahan masalah dengan metode CARL, yaitu dengan memberikan
skor yang didasarkan pada serangkaian kriteria, antara lain :

C = Capability (ketersediaan sumber daya (dana, saran, dan peralatan)


A = Accessibility (kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau tidak.
Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknologi
serta penunjang pelaksana seperti peraturan)
R = Readiness (kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran,
seperti keahlian atau kemampuan motivasi)
L = Leverage (seberapa besar pengaruhnya terhadap pemecahan masalah
yang dibahas)

Alternatif dan prioritas pemecahan masalah terpilih dapat dilihat pada


tabel-tabel berikut ini :

Tabel 2.10 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah 1


Hasil
Alternatif Pemecahan Skor Ranking
No. CxAxRxL
Masalah
C A R L
1. Sosialisasi bagi calon
2 2 2 2 16 1
jemaah haji
2. Pertemuan lintas sektor
1 1 1 1 1 2
dan lintas program

Setelah melalui beberapa tahapan analisis masalah, maka dapat ditarik


kesimpulan yang disajikan dalam tabel berikut :

11
CARA PEMECAHAN MASALAH
PUSKESMAS BADAR JAYA

N PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH KET


O MASALAH TERPILIH
1 waktu pemeriksaan, pencatatan dan 1. Kurangnya kesadaran dari 1. Adanya sosialisani akan 1. Sosialisasi akan pentingnya
pelaporan yang semakin lama calon jemaah haji yang rutin pentingnya pemeriksaan secara pemeriksaan secara rutin
dalam 1 tahun di wilayah memeriksakan kesehatannya rutin bagi calon jemaah haji bagi calon jemaah haji
Puskesmas Bandar Jaya 2. Belum adanya kerjasama lintas 2. Mengadakan kerjasama lintas 2. Mengadakan kerjasama
sektor dan lintas program sektor dan lintas program lintas sektor dan lintas
program
2 Kurangnya koordinasi antar 1. Masih adanya petugas belum 1. Perlunya peningkatan kapasitas 1. Pelatihan bagi petugas
petugas pemeriksa Calon Jemaah mahir dalam penggunaan alat petugas pemeriksa kesehatan pemeriksa CJH
Haji 2. Belum tersedianya dokter calon jemaah haji 2. Mengadakan kerjasama
spesialis radiologi sehingga 2. Mengadakan koordinasi dengan dengan lintas sektor
pembacaan hasil rontgen belum pihak RSUD supaya terutama dgn pihak RSUD
maksimal mengusahakan adanya dokter
spesialis

12
BAB 4

RENCANA USULAN KEGIATAN

A. Rencana Usulan Kegiatan

Setelah prioritas masalah dapat ditentukan dan diperoleh prioritas


pemecahan masalah sebagai hasil dari kajian data dan informasi yang ada, maka
tahap selanjutnya menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dengan
memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku. Dalam hal ini kegiatan yang akan
diusulkan disesuaikan dengan satuan belanja dana BOK (Dana Operasional
Kesehatan) dan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Rencana belanja per kegiatan
dan RUK dan RPK yang telah disusun dituangkan dalam bentuk matriks sebagai
berikut :

13
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN HAJI
PUSKESMAS BANDAR JAYA LAHAT 2019

N UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET KEBUTUHAN SUMBER DAYA INDIKATOR SUMBER
O KESEHATAN DANA ALAT TENAGA KEBERHASILAN PEMBIAYAAN

Upaya Pendataan Untuk Lintas 1000 % Rp 240.000 - perawat Terdatanya jumlah JKN
1 Kesehatan Haji Calon Jemaah mendapatkan sektoral calon jemaah haji
haji jumlah calon dengan yang akan
jemaah haji yang kemenag diperiksa
akan diperiksa dan kesra dipuskesmas
dipuskesmas bandar jaya
bandar jaya
Upaya Pendataan Untuk Jemaah haji 80 % Rp 80.000 - perawat Terdatanya jumlah JKN
2 Kesehatan Haji jemaah haji mendapatkan yang telah jemaah haji yang
yang kembali jumlah jemaah kembal telah kembali dan
memeriksakan haji yang telah diperiksa
kesehatan kembali dan dipuskesmas
diperiksa bandar jaya
dipuskesmas
3 Upaya Pembinaan Dapat mengetahui Calon 100 % Rp 2.160.000 - perawat Dapat digunakan JKN
Kesehatan Haji bagi calon manfaat dari Jemaah Haji untuk memantau
jemaah haji pemeliharaan perkembangan
kesehatan dan kesehatan calon
pemeriksaan jemaah haji
kesehatan secara
rutin
4 Upaya Pengukuran Dapat mengetahui Calon 100 % Rp 1.200.000 - Seluruh Dapat digunakan JKN
Kesehatan Haji kebugaran bagi tingkat kebugaran Jemaah Haji tim untuk memantau
calon jemaah dari CJH pemeriksa perkembangan
haji kesehatan kesehatan calon
CJH jemaah haji

14
BAB 5
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Setiap kegiatan harus ada jadwal yang sudah pasti


2. Setiap kegiatan harus sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan
3. Keberhasilan sebuah kegiatan selalu di dukung oleh kekompakan tim (lintas sektor
dan lintas program)

B. SARAN
Peran lintas sektor dan lintas program perlu ditingkatkan guna tercapaianya
tujuan program yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama

15
PLANNING Of ACTION

(POA)

UPAYA KESEHATAN HAJI


TAHUN 2019

PUSKESMAS BANDAR JAYA LAHAT

16

Anda mungkin juga menyukai