PUSKESMAS PENANGGAL
Jl. Anjani 145 Penanggal Kecamatan Candipuro
Telp. (0334) 575133, e-Mail: pusk.penanggal@gmail.com
KATA PENGANTAR
Agar dalam pelaksanaannya dapat lebih terarah, maka perlu dibuatkan microplanning
sebagai acuan dan pegangan . Dengan senantiasa memohon karunia dan perlindungan-
Nya Program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dapat berjalan dengan lancar dan
berhasil
dr. M U D A L I F A H
NIP. 19700802 200604 2 006
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effective. Banyak
kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Eradikasi polio secara global akan memberi keuntungan secara finansial. Biaya
jangka pendek yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan eradikasi tidak akan seberapa
disbanding dengan keuntungan yang akan didapat dalam jangka panjang. Tidak akan ada lagi
anak-anak yang menjadi cacat karena polio sehingga biaya yang diperlukan untuk rehabilitasi
penderita polio dan biaya untuk imunisasi polio akan dapat dihemat.
Pada bulan Mei tahun 2012, World Health Assembly (WHA) mendeklarasikan bahwa
eradikasi polio adalah salah satu isu kedaruratan kesehatan masyarakat dan perlu disusun
suatu strategi menuju eradikasi polio (Polio Endgame Strategy). Indonesia telah berhasil
menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia
Region (SEAR) pada bulan maret 2014. Untuk mempertahankan keberhasilan tersebut dan
untuk melaksanakan strategi menuju eradikasi polio di dunia, Indonesia akan melakukan
beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, penggantian vaksin
Trivalent Oral Polio Vaccine (tOPV) ke Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV) dan Introduksi
Inactived Polio Vaccine (IPV). Pada akhir tahun 2018 diharapkan penyakit polio telah
berhasil dihapus dari seluruh dunia.
Berdasarkan laporan dari Propinsi, cakupan imunisasi polio 4 telah melebihi 90%
namun tidak merata di seluruh propinsi. Apabila dibandingkan dengan data Riset Kesehatan
Dasar Tahun 2013, Cakupan imunisasi rutin Polio 4 adalah 77%. Selain itu, kinerja surveilans
AFP juga menunjukkan penurunan di beberapa wilayah sehingga tidak sensitive. Di
Kabupaten Lumajang, cakupan imunisasi polio 4 dari tahun 2013 dan 2014 sebesar >100%,
namun surveilans AFP belum mencapai target sehingga tidak sensitive.
Data dari Surveilans AFP tahun 2011 sampai 2014 menunjukkan bahwa 20% kasus
non polio AFP tidak mendapatkan imunisasi polio lengkap. Gambaran ini serupa dengan
keadaan pada tahun 2005 pada saat terjadi KLB polio di Indonesia. Selain itu, berdasarkan
penilaian risiko yang dilakukan oleh WHO tahun 2011 sampai 2014, Indonesia dinyatakan
berisiko tinggi terhadap importasi virus polio dan Komite Penasehat Ahli Imunisasi (ITAGI)
merekomendasikan Indonesia untuk melaksanakan kegiatan PIN Polio pada anak usia 0-59
bulan.
B. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyelenggaraan PIN Polio adalah :
1. Undang-undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah
2. Undang – undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
4. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 42/Menkes/SK/VI/2013 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
8. Surat Edaran Menkes No.HK.03.03/Menkes/545/Menkes/545/2014 tentang Penguatan
Sinergisitas Penyelenggaraan Imunisasi di Pusat dan daerah
C. PENGERTIAN
PIN Polio adalah penggerakan kelompok sasaran imunisasi untuk mendapatkan
imunisasi polio tanpa memandang status imunisasi yang dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi program dan kajian epidemiologi
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya eradikasi polio di dunia pada akhir tahun 2020
2. Tujuan Khusus
a) Memastikan tingkat imunitas terhadap polio di populasi (herd immunity) cukup
tinggi dengan cakupan >95%
b) Memberikan perlindungan secara optimal dan merata pada kelompok umur 0-59
bulan terhadap kemungkinan munculnya kasus polio yang disebabkan oleh virus
polio sabin.
E. STRATEGI
I. BIAYA
Biaya penyelenggaraan PIN Polio pada tahun 2016 bersumber pada anggaran dana BOK.
BAB II
PELAKSANAAN PIN POLIO
PUSKESMAS PENANGGAL TAHUN 2016
A. Keadaan Geografis
yaitu:
1) Penanggal ,
2) Sumbermujur,
3) Tambahrejo,
4) Kloposawit,
5) Tumpeng,
NAMA DOKTER
NO PERAWAT BIDAN KORIM
PUSKESMAS UMUM
1 Sumbermujur 1 1
2 Penanggal 1 3 3 1
3 Tambahrejo 1 1
4 Kloposawit 1 1
5 Tumpeng 1 1
JUMLAH 1 7 7 1
- JUMLAH LOGISTIK
JUMLAH LEMARI
ES STANDART VACCINE CARRIER
NO PUSKESMAS YANG ADA
TIDAK
BAIK RUSAK STANDART STANDART RUSAK
1 Sumbermujur 1 1
2 Penanggal 2 3 1
3 Tambahrejo 1
4 Kloposawit 1 1
5 Tumpeng 1 1 1
JUMLAH 4 6 4
2. DATA DASAR
A. Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Wilker Puskesmas Penanggal sebanyak 29.374 jiwa
JUMLAH
NAMA JUMLAH Jumlah
NO SASARAN (0-59
PUSKESMAS POSYANDU Pasar
BULAN)
1 Sumbermujur 10
2 Penanggal 12 1
3 Tambahrejo 8
4 Kloposawit 7
5 Tumpeng 5
JUMLAH 42
JUMLAH SASARAN ( USIA ) HASIL
NO DESA JUMLAH PENDATAAN
1 2 3 4 5 AKHIR
C. Kebutuhan Logistik
KEBUTUHAN LOGISTIK
Sasaran Vaksin gentian violet
No DESA POSYANDU Safety box 5
Bayi & (20 dosis, (1 botol/30
lt
Balita OPV 17) anak)
1 Sumbermujur Sidorejo Timur 28 2 1
Wonorenggo 25 2 1
Kebonseket 58 4 2
Umbulrejo Barat 51 3 2
Umbulrejo Timur 49 3 2
Sidorejo Barat 39 3 2
Banjarrejo Timur 42 3 2
Krajan 47 3 2
Umbulsari 41 3 2
Banjarrejo Barat 47 3 2
2 Penanggal Banjarrejo 37 3 2
Watukandang 34 2 2
Sumbersari Barat 48 3 2
Sumbersari Timur 32 2 2
Wonosari Barat 50 3 2
Wonosari Timur 54 3 2
Kalipoh 15 1 1
Rekesan Timur 33 2 2
Kemamang 24 2 1
Gunung Gending 46 3 2
Krajan 104 6 3
Kampung Baru 38 3 2
3 Tambahrejo Besuki 27 2 1
Aris Tengah 28 2 1
Krajan 39 3 2
Kemamang 29 2 1
Joglo 24 2 1
Sumberwuluh 20 2 1
Tetelan 22 2 1
Rekesan 20 2 1
4 Kloposawit Selorejo 49 3 2
KEBUTUHAN LOGISTIK
3. Rencana Kerja
Waktu
No Kegiatan Uraian Okt Nop Des Jan- Feb- Mar- Apr-
2015 2015 2015 16 16 16 16
1 Perencanaan - Sosialisasi v
- Microplanning v
Pertemuan Tim
2 Persiapan v
Puskesmas
- Persiapan
v
logistik dan data
- Distribusi
3 Pelaksanaan v
logistik
- Pelaksanaan v
- sweeping v
- Supervisi v
4 Validasi - Monev v
4. Dukungan Organisasi Kemasyarakatan, Profesi dan keagamaan dalam PIN POLIO
1 Sumbermujur 11
2 Penanggal 14
3 Tambahrejo 9
4 Kloposawit 8
5 Tumpeng 6
JUMLAH 48
7. BUDGET
NO Jenis Kegiatan Ketersediaan Dana Sumber Ket
Tersedia Tersedia Tidak Dana
Cukup tidak cukup tersedia
1 Pertemuan Sosialisasi dengan v Minlok Pusk
lintas Program (Internal Dinkes)
2 Pertemuan Sosialisasi bagi v
Petugas Puskesmas
3 Rapat Koordinasi Pokja v BOK Pertemuan
Kader
Posyandu
4 Pertemuan Sosialisasi dengan v BOK Pertemuan
mitra terkait (Lintas sector, lintas Linsek
Program, TOMA,TOGA)
5 Pertemuan Koordinasi dengan v Staff
Persiapan Vaksin Puskesmas
6 Pertemuan Evaluasi PIN v
7 Cetak spanduk (promosi PIN) v BOK
BAB III
PENUTUP
Demikianlah Plan of Action (POA) Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio
ini disusun,semoga pelaksanaan PIN Polio pada tanggal 8 sampai dengan 15 maret 2016 berjalan
dengan lancar tanpa hambatan sesuai dengan rencana yang sudah tersusun. Atas kerjasama dan
dedikasinya dalam Pelaksanaan ini agar terjalin dengan lancar dan tepat sasaran kami ucapkan
terima kasih.
dr. M U D A L I F A H
NIP. 19700802 200604 2 006