Petunjuk Ujian
1. Baca, fahami seluruh soal, dan jawablah sesuai petunjuk soal
2. Jawaban diketik rapi, bersih, dan dikirim (format word) ke WA Dosen Pembimbing
3. Peserta Ujian wajib mengisi daftar hadir melalui list absen WA group
4. Peserta Ujian wajib mematuhi tata tertib ujian
Seperti pada umunya, tapi karena padamasa pandemi ini maka menyiapkan pengaturan
pelaksanaan umrah bagi jemaah umrah Indonesia. mempersiapkan keberangkatan
jamaahnya, khususnya mereka yang telah mendaftar dan membayar biaya umrah di PPIU,
PPIU melakukan pendataan terhadap jemaah tertunda, khususnya terkait dengan
pelaksanaan vaksinasi dosis lengkap yang menjadi persyaratan untuk melaksanakan ibadah
umrah.
2. Menurut Undang-Undang No.8 tahun 2019 , tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan
Umrah tentang bimbingan manasik haji dan umrah.
a. Siapa yang bertanggungjawab terhadap bimbingan jemaah haji dan bagaimana pola
bimbingan yang diberikan.
Jawaban :
Yang bertanggung jawab yaitu pemerintah. Sebagaimananyang terdapat pada ayat 1
yang dilaksanakan oleh menteri. engubah pola fikir (mindset)dan pola tindak
(cultureset) pengambil kebijakan dan para pembimbing dari kondisi sekarang yang
dirasa belum efektif menuju pada keadaan yang diinginkan di masa depan, yaitu jemaah
mandiri, merupakan keharusan. Oleh karena itu suatu keniscayaan peningkatan dan
penyempur naan pola bimbingan secara terus menerus & berkelanjutan dilakukan,
sesuai dengan kondisi dan situasi yang berkembang. Sejalan dengan itu bimbingan
terhadap jemaah haji dalam bentuk perorangan, kelompok dan massal hendaknya
diarahkan dalam rangka membentuk jemaah haji mandiri. Akan tetapi bimbingan yang
dilakukan saat ini di Kecamatan, Kabupaten/ Kota, Propinsi maupun di Pusat, masih
secara tradisional melalui tatap muka dengan hasil kurang efektif.
Tujuan dari pelayanan yaitu untuk kenyamanan para jemaah haji dalam menjalankan
ibadahnya. Sehingga mereka bisa beribadah dengan khusuk, aman dan nyaman. Dan hal ini
juga berdampak baik nantinya jika biro/lembaga lainnya bisa memberikan pelayanan yang
baik kepada jemaah karena secara tidak langsung jemaah akan mempromosikan lembaga
tersebut kepada kerabat-kerabatnya.
Memberikan perlindungan, kemandirian dan ketahanan kepada jemaah haji bertujuan agar
jemaah haji dan umrah sehingga dapat menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan
syari'at, dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam Penyelenggaraan Haji dan
Umrah.
4. Coba Saudara uraikan serara ringkas sejarah perkembangan perhajian di Indonesia:
a. Pada masa awal Islam masuk ke Indonesia.
Jawaban :
Agama Islam telah masuk ke Indonesia sejak lebih dari 10 abad yang lalu. Disinyalir,
Islam diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia melalui perdagangan. Menurut data
dari Kementerian Agama RI, sejak abad 19 akhir, sudah ada jemaah haji Indonesia yang
berangkat ke Tanah Suci. Meskipun dengan fasilitas transportasi yang seadanya dan
jauh lebih tidak nyaman dibanding saat ini, jemaah haji pada saat itu tetap melanjutkan
perjalanannya. Kebanyakan dari mereka pergi menggunakan kapal dagang, dengan
memakan waktu berbulan-bulan untuk tiba di Mekah. Ketika Indonesia masih berada di
dalam kekuasaan pemerintah kolonial Belanda, sempat terjadi pembatasan untuk umat
Muslim Indonesia berangkat haji, yakni pada tahun 1825, 1827, 1831, dan 1859.
Pembatasan tersebut muncul lantaran banyaknya kasus perlawanan terhadap
pemerintahan yang berasal dari golongan haji.
Mulai tahun 1966, penguasa Orde Baru membenahi berbagai sistem penyelenggaraan
negara. Salah satu yang dibenahi adalah lembaga penyelenggara haji dengan
dibentuknya Direktur Jenderal Urusan Haji di bawah Departemen Agama. Direktorat itu
mengurusi penyelenggaraan haji, termasuk besarnya biaya dan sistem manajerialnya.
Pada tahun 1970, pemerintah menjalin hubungan kerja sama dengan Arab Saudi terkait
penyelenggaraan haji. Dalam rangka mengefisienkan pelaksanaan penyelenggaraan haji,
mulai tahun 1970 pemerintah tidak lagi menetapkan biaya haji dengan kapal laut karena
moda transportasi itu mulai ditinggalkan jemaah haji dan dinilai tidak efisien, selain
banyak persoalan perjalanan haji lewat laut. ONH pun tak lagi ditetapkan oleh Menteri
Agama, tetapi langsung oleh presiden.
c. Masya’ir
Jawaban :
Masya’ir adalah sebutan untuk hari-hari pada puncak ibadah haji yang meliputi ibadah
wukuf di Arafah, mabit di Mudzalifah dan melontar jumrah di Mina.
d. Safa Marwa
Jawaban :
Shofa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di Masjidil Haram di Mekah, Arab
Saudi tempat melaksanakan ibadah sa'i dalam ritual ibadah haji dan umrah. Shafa ke
Marwah, dua bukit di dekat Masjidil Haram yang sekarang menjadi bagian masjid yang
sudah diperluas. Keduanya adalah tempat ibadah sa'i, yaitu berlari-lari kecil dari bukit
shafa ke bukit marwah 7x, dengan catatan shafa-marwah dihitung putaran pertama,
marwah-shafa dihitung putaran kedua. Tempai ini adalah tempat yang mustajab untuk
berdoa, memperbanyak doa di sini sangat dianjurkan bagi umat manusia yang beragama
Islam.
e. Miqat
Jawaban :
Miqat adalah batas waktu dan tempat bagi dimulainya ibadah haji. Apabila melintasi
miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan
memasang niat. Miqat digunakan dalam melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ada
Miqat Zamani (batas waktu) dan ada pula Miqat Makani (batas letak tanah). Miqat
Zamani berkaitan dengan waktu pelaksanaan ibadah seperti dari bulan Syawal hingga
bulan Dzulhijjah. Sementara Miqat Makani terdapat beberapa lokasi yang menjadi pintu
atau titik awal memulai ibadah tersebut.
SELAMAT BEKERJA