Gubernur atau bupati/wali kota dapat mengangkat petugas yang menyertai Jemaah
Haji, yang terdiri atas:
a. Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD); dan
b. Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD).
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, KPHI dapat bekerja sama dengan pihak
terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. KPHI melaporkan hasil
pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada Presiden dan DPR paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun.
KPHI terdiri atas 9 (sembilan) orang anggota. Keanggotaan sebagaimana dimaksud
terdiri atas unsur masyarakat 6 (enam) orang dan unsur Pemerintah 3 (tiga) orang. Unsur
masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur Majelis Ulama
Indonesia, organisasi masyarakat Islam, dan tokoh masyarakat Islam.Unsur Pemerintah
dapat ditunjuk dari departemen/instansi yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah
Haji. KPHI dipimpin oleh seorang ketua dan seorang wakil ketua. Ketua dan Wakil
Ketua KPHI dipilih dari dan oleh anggota Komisi.
2.1. PPIH
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji yang selanjutnya disingkat PPIH adalah
petugas yang diangkat dan/atau ditetapkan oleh Menteri yang bertugas melakukan
pembinaan, pelayanan dan pelindungan, serta pengendalian dan pengoordinasian
pelaksanaan operasional Ibadah Haji di dalam negeri dan/atau di Arab Saudi.
Pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan Ibadah Haji. Tanggung jawab
Pemerintah dilaksanakan oleh Menteri. Penyelenggaraan Ibadah Haji oleh Menteri
dilakukan melalui satuan kerja dan PPIH. Satuan kerja meliputi satuan kerja di
tingkat daerah, di tingkat pusat, dan di Arab Saudi. PPIH dibentuk oleh Menteri, yang
terdiri atas:
a. PPIH pusat;
b. PPIH Arab Saudi;
c. PPIH embarkasi; dan
d. PPIH Kloter.
2.4. Pengawas
Pengawas Penyelenggaraan Ibadah Haji terdiri atas:
a. pengawas internal; dan
b. pengawas eksternal.
Pengawas internal dilakukan oleh aparat pengawas internal pemerintah. Pengawas
eksternal dilakukan oleh DPR RI, Dewan Perwakilan Daerah, dan Badan Pemeriksa
Keuangan.
Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan
preventif, dilakukan kepada perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh
tahap penyelenggaraan ibadah haji.
Pelayanan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk kuratif dan
rehabilitatif, dilakukan kepada Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan
ibadah haji.
Perlindungan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk tanggap cepat dan
perlindungan spesifik untuk melindungi keselamatan Jemaah Haji pada seluruh
tahapan penyelenggaraan ibadah haji.
perjalanan;
Embarkasi/Debarkasi; dan
3.4. Pengorganisasian
Dalam rangka Penyelenggaraan Kesehatan Haji, dibentuk Penyelenggara
Kesehatan Haji. Penyelenggara kesehatan haji terdiri dari penyelenggara kesehatan
haji di Indonesia dan penyelenggara kesehatan haji di Arab Saudi. Penyelenggara
kesehatan haji di Indonesia terdiri atas penyelenggara kesehatan haji kabupaten/kota,
penyelenggara kesehatan haji provinsi, dan PPIH Embarkasi/Debarkasi Bidang
Kesehatan.
TKHI;
PPIH bidang kesehatan;
Tenaga pendukung kesehatan;
Tenaga administrasi lokal; dan
Tim asistensi penyelenggaraan kesehatan haji.
3.4.4. TKHI