Anda di halaman 1dari 21

UJIAN TENGAH SEMESTER

EPIDEMIOLOGI KARDIOVASKULER

OLEH :

IZZATUL MARDIAH SAINI

1711211042

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

1. Jantung

Jantung terletak di rongga dada sebelah kiri. Jantung ini besarnya sebesar
kepalan tangan manusia Didalam jantung terdiri atas 4 ruang yaitu serambi kiri,
serambi kanan (fungsi serambi yaitu untuk menerima darah) bilik kiri dan bilik
kanan (fungsinya untuk memompa darah). Jantung juga dilapisi oleh beberapa
lapisan yang terdiri dari 3 lapisan. Lapisan pertama yaitu endokardium yaitu
lapisan paling dalam yang berada dekat dengan jantung, lapisa kedua adalah
miokardium,lapisan ini otot utama jantung dan untuk memompa sirkulasi darah
dan lapisan terluar atau lapisan ketiga adalah epikardium. Lapisan inilah yang
berfungsi untuk melindungi jantung dari adanya gesekan dengan organ-organ
lainnya dan juga untuk menjaga agar jantung berada pada posisinya.

Jantung terdiri dari 4 katup yang terdiri dari katup aorta, trikuspidal, mitral dan
pulmonal. Fungsi jantung memompa darah keseluruh tubuh. Pada jantung
tersedia darah yang kaya oksigen lalu jantung akan memompakannya untu dapat
disalurkan keseluruh tubuh.

2. Pembuluh darah

Pembuluh darah bentuknya itu seperti tabung atau pipa panjang elastis yang
bagian tengahnya berongga (lumen). Pembuluh darah ini terdapat diseluruh bagian
tubuh karna bertugas untuk mengalirkan darah keseluruh bagian tubuh( alat
transportasi).

Ada 3 jenis pembuluh darah, yaitu :

a. Arteri

Memiliki dinding yang tebal, diameter kurang lebih 25mm, memiliki banyak
cabang dan letaknya agak kedalam dari tubuh. Pembulu darah arteri terbesar
disebut aorta. Fungsi dari arteri mengangkut darah dari jantung dan disebarkan
ke seluruh tubuh melalui cabangnya. Arteri membawa darah bersih (oksigen).
b. Vena

Terletak didekat permukaan tubuh dan warnanya kebiru-biruan. Dinding pada


vena lebih tipis. Berfungsi untuk membawa darah kaya akan karbon dioksida
menuju jantung.

c. Kapiler

Kapiler berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida


serta air, larutan, makromolekul. Berdiameter 7-9 micrometer, terdiri dari sel-
sel endotel dan merupakan pembuluh darah dengan ukuran terkecil.

Terdapat 3 lapisan pada pembuluh darah

o Tunika intima (Lapisan pertama dan sangat tipis)


o Tunika Media (lapisan tengah tersusun dari serabut jaringan elastic)
o Lapisan adventisi (lapisan terluar)
3. Darah

Darah bebrbentuk cairan yang berfungsi sebagai alat pengangkut yaitu


mengedarkan oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh Terdiri dari
plasma darah dan sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan keeping
darah)

Review Jurnal: Dalam Tulisan Salshabilla Ananda Putri tahun 2019

Dalam jurnalnya menjelaskan bahwa jantung merupakan organ yang bekerja tanpa
lelah. Dalam melakukan kerjanya jantung dibantu pembuluh darah untuk dapat
menyalurkan darah yang tadi dipompa oleh jantung. Tujuan utama system
kardiovaskular untuk menyebarkan darah leseluruh tubuh. Didalam peredaran darah
ada arteri vena dan kapiler. Selain itu juga terdapat darah yang teridiri dari plasma
darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari eritrosist,leukosit dan trombosit .

Referensi Jurnal : Putri SA. Sistem Peredaran Darah. Jurnal Anatomi dan Fisiologi.
2019;1:21-5.
STATISTIK PENYAKIT KARDIOVASKULER

Estimasi kematian penduduk dunia yang disebabkan penyakit kardiovaskular


meningkat setiap tahunnya. Tahun 2000 diperkirakan lebih dari 14 juta orang meninggal
akibat penyakit kardiovaskular, tahun 2015 jumlahnya lebih dari 17 juta (31,3%
kematian global). Menurut data dari WHO menyatakan bahwa 17,6 juta kematian
didunia setiap tahunnya disebabkan karena kardiovaskular. Lebih dari 75 % kematian
dakibat penyakit kardiovaskular terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan
rendah sampai sedang. (WHO)

Pada tahun 2016 penyakit kardiovaskuler mengambil peran penting sebagai


penyebab kematian gabungan pada 15,2 juta kematian yang dimana penyakit jantung
dan stroke merupakan pembunuh utama dari kematian di dunia

1. Penyakit Jantung koroner Merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya


timbunan plak sehingga terjadi penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh
darah arteri koroner. Angka kejadian PJK di Indonesia menurut riskesdas 2013
dan 2018. Pada tahun 2013 angka tertinggi terjadi di NTT dan tahun 2018 NTT
menjadi angka terendah dengan tingkat kejadian penyakit dan tertinggi di
Kalimantan Utara (2,2)

2. Stroke adalah penyakit yang terjadi ketika pasokan darah yang mengalir ke otak
terganggu . Hal ini terjadi karena ada penyempitan. Sebanyak 10,9 per 1.000
penduduk Indonesia mengalami stroke pada tahun 2018. Terjadi penurunan
angka kejadian dari lima tahun sebelumnya, 12,10 per 1.000 penduduk dan
meningkat dibandingkan tahun 2007, yaitu 8,3 per 1.000 penduduk.
3. Gagal Jantung berdasarkan diagnosis dokter pada tahun 2013 (Riskesdas
2013) angka tertinggi terjadi di NTT (0,7) dan terendah di jambi (0,1) dan dalam
nasional (0,3)
4. Kardiomoipati, miokarditi dan endokarditis merupakan kejadian karna adanya
kelainan pada jantung . Angka kejadian penyakitnya mengalami peningkatan
kejadian penyakit dari tahun 2000 sampai 2015. Data didapat dari Lokadata
(sumber WHO)

5. Peripheral Heart disease atau penyakit arteri perifer adalah penyakit


kardiovaskular utama yang mempengaruhi 202 juta orang di seluruh dunia pada
tahun 2010. Keparahan kasus penyakit arteri perifer berhubungan dengan usia
seseorang (LMICs) (1)

Review Jurnal :Jurnal ini membahas mengenai SRS yang didalamnya membahas
salah satunya penyebab kematian di Indonesia. Dari tahun 2014-2017 angka kejadian
kematian tertinggi yaitu pada penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit paru
obstruktif kronis. TB dan kecelakaan lalu lintas (transportasi) merupakan penyebab
utama kematian. Penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia. Didapatkan data
terjadinya peningkatan kejadian ischaemic heart diseasese pada tahun 2015 yaitu
13,2% dan tahun 2016 13,3%. Hipertensi 6,2% menurun menjadi 5,8% (2)

Referensi :
1. Song, P., Rudan, D., Zhu, Y., Fowkes, F. J., Rahimi, K., Fowkes, F. G. R., & Rudan, I.
(2019). Global, regional, and national prevalence and risk factors for peripheral artery
disease in 2015: an updated systematic review and analysis. The Lancet Global Health,
7(8), e1020-e1030.
2. Usman Y, Iriawan RW, Rosita T, Lusiana M, Kosen S, Kelly M, et al. Indonesia’s
Sample Registration System in 2018: A work in progress Journal of Population and
Social Studies. 2019;27(1):39-52.
KELOMPOK BERISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER

Kelompok berisiko kardiovaskular adalah kelompok yang dimana memiliki suatu


factor risiko atau terpajan dengan factor-faktor yang dapat menyebabkan dirinya lebih
rentan untuk terkena penyakit kardiovaskular disbanding dengan kelompok lainnya.
Kelompok berisiko ini adalah mereka yang memiliki suatu karakteristik tertentu pada
dirinya sehingga kemungkinan untuk terkena penyakit kardiovaskular lebih tinggi.
Kelompok yang berisiko dibedakan dari factor risiko yang mempengaruhinya, yaitu
factor risiko yang dapat dimodifikasi,yang tidak dapat dimodifikasi.

1. Faktor risiko Yang Dapat dimodifikasi


a. Mengkonsumsi alcohol Orang yang banyak mengkonsmsi alcohol dapat
berakibat pada lemah jantung dan terganggunya irama jantung
b. Merokok Terdapat tar nikotin dan karbon monoksida yang dapat
memberikan efek buruk pada system kardiovaskular
c. Stress dapat meningkatkan tekanan darah dan berujung pada penyakit
jantung hal ini dipengaruhi oleh hormone adrenalin
d. Status social ekonomi angka kejadi CVD lebih tinggi pada Negara dengan
pendapatan rendah (Negara berkembang)
2. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
a. Umur orang yang berumur >55 tahun ke atas lebih tinggi resikonya
disbanding usia lainnya
b. Jenis kelamin Laki-laki lebih tinggi resikonya untuk menderita penyakit
kardiovaskuler dikarenakan pada perempuan terdapat hormone estrogen
yang membantu dalam melebarkan pembuluh darah. Namun saat
perempuan sudah menopause resiko antara laik-laki dan perempuan sama
c. Genetic orang yang kelaurga nya memiliki riwayat penyakit jantung akan
lebih rentan terhadap penyakit jantung karena faktor risiko lain, seperti gaya
hidup yang tidak sehat.
d. Ras orang kulit hitam Amerika (Afro-Amerika) lebih tinggi risiko terkena
penyakit kardiovaskular dari kulit putih.
3. Faktor risiko Mayor
a. Hipertensi Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya penyakit
kardiovaskuler dikarenakan ketika tekanan darah meningkat mengakibatkan kerja
jantung semakin berat untuk memompa darah. Hal inilah yang dapat
menyebabkan sesak nafas, pembengkakan hati gangguan irama jantung, dan
kematian mendadak.
b. Diabetes Ketika seseorang diabetes hal ini akan mengakibtakan darah
nya kental sehingga dapat mengganggu aliran darah selain itu glukosa yang
berlebih dalam darah dapat merusak pembulu darah. Hal ini dikarenakan adanya
penemupukan lemak (aterosklerosis)
c. LDL Tingginya kadar LDL yaitu kadar kolesterol jahat dapat menimbulkan
penibunan di dinding pembuluh darah (aterosklerosis)
d. Aktivitas fisik Orang yang tidak melakukan aktivitas fisik dapat
meningkatkan penyakit kardiovaskuler karna saat olahraga memungkinkan untuk
membakar lemak dan membuat tubuh lebih sehat
e. Obesitas Orang yang obesitas memiliki timbunan lemak yang banyak
sehingga dapat menyebbakan penyempitan pada pembulu darah
f. Diet Orang yang sering menkonsumsi makanan yang tinggi lemak
meningkatkan kemungkinannya untuk terkena penyakit kardiovaskuler

Review Jurnal : oleh Saiful Nurhidayat tahun 2014

bahwa factor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler adalah. terdapat hubungan antara
aktifitas fisik yang buruk dengan kejadian penyakit kardiovaskuler pada siswa (p=0,002)
didukung hasil regeresi logistic yang menyatakan bahwa aktifitas fisik yang buruk
meningkatkan 2 kali lipat menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Pola diet tidak sehat
menjadi factor risiko ke 2 tertiggi untuk menyebabkan penyakit kardiovaskuler. Merokok
factor risiko ketiga (36,7%), obesitas mempunyai kemungkinan terbesar menyebabkan
penyakit kardiovaskuler (hipertensi) pada remaja di Ponorogo dengan peluang 6 kali
lebih besar dibanding faktor risiko lainnya (p=0.000) dan konsumsi alkohol
Referensi : Nurhidayat, S. (2014). Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskuler Pada Remaja
Di Ponorogo. Jurnal Dunia Keperawatan, 2(2), 40-47.
EFEK PENYAKIT KARDIOVASKULER
1. Retinopati Hipertensi adalah kelainan yang terjadi pada retina akibat dari
meningkatnya tekanan darah. Ketika terjadi peningkatan tekanan darah akan
menyebabkan penebalan pembuluh darah retina dan terjadinya penyempitan
akhirnya membatasi darah untuk sampai ke retina. Akhirnya retina tidak mampu
mempertahankan sehingga menimbulkan gangguan penglihatan.
2. Gagal Ginjal = Tekanan darah tinggi dapat mengakibatkan rusaknya pembuluh
darah termasuk pembuluh darah ginjal yang dapat berubah menjadi tebal dan kaku.
Hal ini menyebabkan suplai darah berkurang ke ginjal. Tekanan darah tinggi juga
dapat merusak nephron yang berfungsi sebagai penyaring. Apabila terjadi
kerusakan pada nefron akan menganggu fungsi ginjal dalam menyaring dan
membuang racun sisa metabolism. Hali ini mengakibatkan racun dan sisa
metabolism tadi akhirnya menumpuk di ginjal dan terjadilah gagal ginjal.
3. Stroke = Ketika terjadi peningkatan tekanan darah dapat mengakibatkan terjadinya
stroke karena berkurangnya suplai darah ke otak yang disebabkan adanya
penyempitan pada pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak atau bahkan
dapat mengakibatkan pecahnya pembulu darah otak yang berdapak pada timbulnya
stroke
4. Penyakit Jantung Koroner terjadi ketika terhambatnya aliran darah. Hali ini
dikarenakan terdaptanya timbunan plak biasnya lemak dan kolesterol sehingga
adanya penyempitan pembuluh darah di pembulu darah arteri koroner
5. Infark Miokardium Akut atau serangan jantung adalah kondisi dimana terhambat
bahkan sampai berhentinya aliran darah terutama ke otot jantung sehingga
menimbulkan kerusakan jaringan. Terhambatnya atau terhentinya aliran darah ini
disebbakan karena adanya timbunan plak yang biasa disebabkan oleh lemak dan
kolesterol pada arteri koroner.
6. Rheumatic Heart Disease merupakan penyakit demam rematik yang disebabkan
oleh bakteri strepkokus tipe A. Penyakit ini adalah rusaknya katup jantung seperti
penyempitan atau kebocoran, terutama pada katup mitral sebagai akibat adanya
gejala sisa dari Demam Rematik (DR). ketika terjadi kerusakan pada katup maka
akan terganggu kegiatan membuka dan menutup dan menganggu aliran darah
7. Peripheral Arterial Disease adalah terganggunya aliran darah untuk mengalir ke
lengan atau kaki tapi biasanya terjadi pada kaki. Terganggunya aliran darah ini
disebabkan penyempitan karna adanya penumpukan lemak didinding pembuluh
darah. Penyakit ini dapat menyebabkan kaki terasa dingin dan tampak pucat, dan
membusuk.
8. Gagal jantung adalah gagalnya fungsi jantung dalam memasok dan memompakan
darah keseluruh tubuh. Hal ini karena melemahnya otot jantung , ketika jantung
melemah maka tubuh tidak memiliki asupan darah yang cukup . akhirnya jantung
akan beradaptasi dengan keadaan tersebut dengan bekerja lebih keras menahan
lebih banyak darah atau dengan menjadi kaku dan menebal agar darah tetap
mengalir.

Review Jurnal :

1. PJK sebagian besar mempunyai derajat gagal ginjal kronik IV-V sebanyak 59
pasien (81,9%) Hasil analisis data antara gagal ginjal kronik didapatkanhasil yang
bermakna (p<0,001) dan RP=2,1 artinya pasien dengan gagal ginjal kronik
derajat IV-V lebih berisiko 2,1 kali lipat untuk terkena PJK. Hal ini berarti semakin
besar derajat keparahan gagal ginjal kronik maka kejadian penyakit jantung
koroner akan meningkat
2. Dalam jurnalnya ia menjelaskan bahwa peningkatan mortalitas dan morbiditas
akibat penyakit ginjal sering disebabkan PJK dan begiru sebaliknya . Hal ini
menunjukkan adanya hubungan timbale balik antara penyakit pada ginjal dengan
penyakit jantung koroner

Referensi

1. Sagita, T. C., Setiawan, A. A., & Hardian, H. (2018). Hubungan Derajat


Keparahan Gagal Ginjal Kronik Dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner.
Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(2), 472-484.
2. Ginanjar, E. (2016). Fungsi Ginjal dan Kematian Akibat Sindrom Koroner Akut.
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 3(4), 175-176.
HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan meningkatnya tekanan darah
melebiho normal yaitu sistolik >140mmHg dan diastolic >90mmHg yang dimana tekanan
atau dorongan yang diberikan darah terhadap pembuluh darah terlalu kuat. Seseorang
dikatakan meiliki tekanan darah tinggi apabila telah melakukan dua kali pengukuran
dalam waktu yang berbeda memiliki tekana darah diatas normal. Hipertensi merupakan
salah satu factor risiko dari penyakit jantung koroner.

Pada saat hipertensi akan menyebabkan peningkatan kerja jantung dalam


memompa darah sehingga terjadi hipertrofi ventrikel kiri. Tekanan darah manusia terdiri
dari tekana darah sistolik yaitu tekanan darah saat jantung menguncup, dan tekanan
darah diastolik yaitu tekanan darah saat jantung istirahat

Gejala dari hipertensi terasa nyeri di kepala, penglihatan kabur, sakit kepala,
epistaksis, telinga berdengung, rasa berat ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang-
kunang dan pusing. Peninggian tekanan darah kadang merupakan satu-satunya gejala,
terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau jantung.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
a. Hipertensi primer atau hipertensi idiopatik hipertensi yang tidak diketahui
dengan pasti apa benyebabnya diakrenakan banyak factor yang dapat
mempengaruhi terjadinya hipertensi seperti genetic, lingkungan dan lainnya
b. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang diketahui apa penyebabnya.
Biasnya hipetensi sekunder disebabkan oleh penyakit-penyakit yang
menduhuluinya seperti penyakit ginjal, hipetensi saat kehamilan dan lainnya
Berdasarkan bentuknya terbagi atas tiga yaitu
a. Hipertensi sistolik yaitu hipertensi yang terjadi ketika >140mmHg
b. Hipertensi diastolic yaitu hipertensi yang terjadi ketika >90mmHg
c. Hipertensi sistolik diastolic (campuran) yaitu hipertensi yang terjadi ketika
sistolik dan diastolic mengalami peningkatan >140mmHg/90mmHg
Faktor risiko dari hipertensi, terbagi dua yaitu
1. Tidak dapat dimodifikasi diantaranya : umur, jenis kelamin, riwayat keluarga
yang hipertensi, dan genetic
2. Dapat dimodifikasi diantaranya merokok, konsumsi garam, mengkonsumsi
alcohol, mengkonsumsi lemak jenuh, mengkonsumsi kafein, obesitas,
aktivitas fisik, dan stress.
Hipertensi apabila dibiarkan akan menyebabkan komplikasi yang dapat
membahayakan bagi tubuh. Hipertensi dapat mengakibatkan gangguan pada mata
menyababkan kejadian retinopati hipertensi, pada jantung dapat mengakibatkan
penyakit jantung koroner dan infark miokardium akut, pada ginjal dapat mengakibatkan
gagal ginjal dan pada otak dapat mengakibatkan stroke, perdarahan intracranial dan
ensefalopati hipertensif.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan diet rendah
garam ,melakukan olahraga dengan teratur, mengurangi merokok, mengurangi
konsumsi alcohol, dan mencegah timbulnya stress
Review Penelitian :

Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Erlyna Nur Syahrini dkk tahun 2012
yang berjudul Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Primer Di Puskesmas Tlogosari Kulon
Kota Semarang dalam penelitiannya ia menyatakan factor-faktor yang dapat
mempengaruhi kejadian hipertensi yaitu umur , obesitas, konsumsi garam, dan
mengkonsumsi makanan berlemak sedangkan jenis kelamin, merokok, konsumsi
alcohol dan konsumsi kafein secara statistic menunjukkan pvalue >0,05 yang dimana
tidak memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi. (1)
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekowati dan Sulistyowati tahun
2009 dalam penelitiannya ia menyatakan factor risiko terjadinya hipertensi jenis kelamin,
merokok, alcohol dan kafein sedangkan terdapat kesamaan penelitian natara keduanya
yang menyatakan umur dan obesitas menjadi factor risiko hipertensi. (2)
Referensi :

1. Syahrini, E. N. (2012). Faktor-faktor risiko hipertensi primer di Puskesmas


Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro, 1(2), 18704.
2. Rahajeng, E., & Tuminah, S. (2009). Prevalensi hipertensi dan determinannya di
Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, 59(12), 580-587.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan pada jantung yang yang
disebabkan karna adanya penyempitan, penyumbatan atau kelainan pada pembuluh
arteri koroner. Penyempitan dan penyumbatan tersebut dikarenakan adanya
penumpukan plak yang disebut dengan aterosklerosis. Hal ini menyebabkan kurangnya
pasokan darah yang kaya oksigen untuk mengalir ke jantung. Plak tersebut dapat
berupa timbunan lemak dan kolesterol. Dampak buruk lain dari adanya timbunan plak
pada pembuluh darah adalah aliran darah ke jantung dapat terhenti dan dapat
menimbulkan kematian mendadak.

Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan otot jantung menjadi lemah


sehingga menurunkan kemampuan jantung yang berdampak pada kejadian penyakit
gagal jantung dan menganggu irama jantung.

Gejala-gejala tertentu yang dapat dirasakan seseorang apabila menderita


penyakit jantung koroner yaitu adanya rasa nyeri pada dada (angina) rasa nyeri ini
biasanya seperti rasa berat dan tertekan pada dada, keadaan ini bisa diperparah ketika
melakukan olahrga atau aktivitas fisik lainnya dan akan berkurang ketika sedang
istirahat. Gejala kedua yaitu cepat berkeringat hal ini ditimbulkan karena ketika terjadi
penyempitan pembuluh darah otot jantung akan kekurangan oksigen (iskemia). Iskemia
ini juga dapat menyebbakan mual dan muntah. Dan gejala terakhir adalah sesak nafas
sebagai efek terganggunya aliran darah.

Factor risiko dari PJK diantaranya :

a. Faktor yang dapat dimodifikasi, yaitusss:


 Merokok (terdapat nikotin, tar dan karbon monoksida)
 Mengkonsumsi alcohol
 Aktivitas fisik
 Obesitas (memungkinkan terdapatnya timbunan lemak yang
akhirnya terjadi penyempitan dan penyumbatan pada pembuluh
darah sehinga terhambat aliran darah tertama ke otot jantung)
 Diet (bayaknya mengkonsumsi lemak)
 Stress (memicu peningkatan hormone adrenalin)
b. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu:
 Umur (Orang yang berusia >55 tahun keatas lebih memungkinkan
untuk terkana PJK disbanding kelompok umur lainnya
 Jenis kelamin (Laki-laki lebih rentan terkena PJK karena
perempuan memiliki hormone estrogen untuk melebarkan
pembuluh darah )
 Riwayat keluarga yang memiliki jantung koroner
 Ras (orang amerika-afrika lebih berisiko terkena PJK disbanding
orang asia)

Pengobatan PJK

a. Operasi Bypass Arteri Koroner (operasi yang dilakukan untuk


mengatasi penyempitan dengan memanfaatkan organ yang ada pada
tubuh)
b. Angiospaty dan penempatan stent (pengobatan dengan cara
memsukan balon ke pembuluh darah lalu dipompa dan menempatkan
ring untuk menjaga arteri tetap terbuka

Review Penelitian:

Hasil uji statistic menggunakan uji chi square dengan α = 0,05 diketahui yang
memiliki hubungan bermakna dengan kejadian penyakit jantung antara lain usia
(p=0,019), kolesterol total (p=0,004), kadar trigliserida (p=0,019), hipertensi (p=0,002),
dan diabetes melitus (p=0,020). Hasil multivariate menggunakan regresi logistik
diketahui yang paling berpengaruh terhadap kejadian Penyakit jantung Koroner yaitu
kolesterol total dengan nilai (p=0,002,OR=5,127) dan Hasil uji statistik diperoleh nilai p =
0,293 (p> 0,05) berarti tidak ada hubungan anatara jenis kelamin dengan kejadian PJK.
Referensi : Zahrawardani, D., Herlambang, K. S., & Anggraheny, H. D. (2012). Analisis
faktor risiko kejadian penyakit jantung koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang. Jurnal
Kedokteran Muhammadiyah, 1(3).
SOAL
A. Anatomi Dan fisiologi Sistem Kardiovaskuler
1. Bagian lapisan jantung terluar yang berfungsi sebagai pelindung jantung
adalah lapisan...
a. Endotel
b. Epitel
c. Miokardium
d. Endokardium
e. Epikardium
2. Ruang jantung yang berfungsi untuk memompa daraha adalah
a. Katup
b. Lumen
c. Serambi
d. Bilik
e. Trikuspidal
3. Dibawah ini yang merupakan fungsi utama jantung adalah
a. Menjaga suhu tubuh
b. Sebagai alat transportasi bagi darah
c. Mengangkut emulsi lemak ke sirkulasi darah
d. Menghasilkan antibody
e. Memompa darah keseluruh tubuh
4. System kardiovaskuler yang berfungsi sebagai alat transportasi yang
berbentuk seperti selang panjang yang kenyal dan elastic adalah...
a. Sel darah
b. Pembuluh darah
c. Jantung
d. Limfosit
e. Katup
5. Lapisan pembuluh darah terdiri dari 3 lapiisan, lapisan pertama disebut
a. Epitel
b. Epikardium
c. Intima
d. Media
e. Endokardium
B. KELOMPOK BERISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULER
1. Kelompok yang memiliki factor risiko atau terpajan pada factor risiko
sehingga memungkinkan lebih tinggi kemungkinan terkena penyakit
kardiovaskulaer disebut dengan...
a. Kelompok berisiko penyakit kardiovaskuler
b. Faktor risiko
c. Kelompok rentan
d. Kelompok Utama
e. Kelompok Kardiovaskuler
2. Orang yang merokok lebih tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskular
dibandingkan yang tidak dikarenakan ada senyawa pada rokok yang dapat
mempengaruhinya. Senyawa pada rokok yang dapat menimbulkan kejadia
kardiovaskular adalah...
a. Tar, nikotin, dan karbon monoksida
b. Bensena,nikotin dan tar
c. Formaldehida, benzena dan tar
d. Nikotin, karbonmonoksida dan benzena
e. Karbon monoksida, formaldehida, dan benzena
3. Dibawah ini factor risiko dari penyakit kardiovaskular yang dapat
dimodifikasi adalah
a. Sex
b. Jenis kelamin
c. Merokok
d. Ras
e. Genetic
4. Laki laki lebih rentan menderita penyakit kardiovaskuler daripada
perempuans dikarenakan pada perempuan terdapat suatu hormone yang
berfungsi dalam melebarkan pembuluh darah, hormone tersebut adalah..
a. Progesteron
b. Estrogen
c. Melatonin
d. Serotonin
e. Testosteron
5. Orang yang stress lebih mudah terkena penyakit kardiovaskuler
disbanding yang tidak, ketika seseorang stress akan memicu
pembentukan hormone yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat,
hormone ini adalah…
a. Testosterone
b. Adrenalin
c. Estrogen
d. Melatonin
e. Serotonin
C. STATISTIK
1. Menurut who 17,6 juta kematian didunia setiap tahunnya disebabkan oleh
a. Penyakit pencernaan
b. TB
c. Kecelakaan transportasi
d. Penyakit Kardiovaskuler
e. Penyakit Pernafasan
2. Menurut riskesdas tahun 2018 angka kejadian penyakit jantung koroner
terendah berada di provinsi..
a. Sumatera Barat
b. Sumatera Selatan
c. NTT
d. NTB
e. Maluku
3. Menurut riskesdas tahun 2018 angka kejadian penyakit jantung koroner
tertinggi berada pada provinsi...
a. NTB
b. NTT
c. Maluku
d. Kalimantan Utara
e. Sumatera Barat
4. Angka tertinggi kejadian gagal jantung menurut Riskesdas 2013 berasal
dari provinsi...
a. Jambi
b. NTT
c. NTB
d. Maluku
e. Aceh
5. Angka terendah kejadian gagal jantung menurut Riskesdas tahun 2013
berasal dari provinsi...
a. Jambi
b. NTT
c. NTB
d. Maluku
e. Aceh
D. EFEK PENYAKIT KARDIOVASKULER
1. Berikut yang merupakan efek penyakit kardiovaskuler adalah...
a. Retinopati hipertensi, gagal ginjal dan gagal jantung
b. Diabetes, gagal ginjal dan gagal jantung
c. Asma, hemaroid dan gagal jantung
d. Hemaroid, infark miokardium akut dan stroke
e. Stroke, gagal ginjal dan hemaroid
2. Penyakit yang terjadi yang awalnya disebabkan oleh bakteri stretokokus
tipe A adalah..
a. Perpheral arterial disease
b. Penyakit jantung koroner
c. Infark miokardium akut
d. Rheumatic Heart disease
e. Retinopati hipertensi
3. Penyakit yang terjadi pada lengan dan tungkai kaki karena adanya
penyempitan hasil timbunan plak adalah penyakit...
a. Perpheral arterial disease
b. Penyakit jantung koroner
c. Infark miokardium akut
d. Rheumatic Heart disease
e. Retinopati hipertensi
4. Retinopati hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat tekanan darah
tinggi sehingga menghambat jalannya aliran darah. Penyakit ini
merupakan gangguan yang terjadi pada
a. Mata
b. Ginjal
c. Otak
d. Jantung
e. Hati
5. Peningkatan tekanan darah mengakibatkan rusaknya nephron yang
berfungsi sebagai penyaring hal ini akan berdampak timbulnya penyakit…
a. Gagal ginjal
b. Gagal jantung
c. Payah jantung
d. Infark miokardium akut
e. stroke
E. HIPERTENSI
1. Yang dimaksud hipertensi adalah
a. Peningkatan tekanan darah melebihi 140mmHg/90mmHg
b. Menurunnya tekanan darah dibawah normal
c. Infeksi pada system peredaran darah
d. Penyakit tekanan darah tinggi yang menular
e. Penyakit tekanan darah di bawah nilai 140/90 mm Hg
2. Komplikasi dari hipertensi dapat menyebabkan penyakit lain, kecuali...
a. Infark miokardium akut
b. perdarahan intracranial
c. ensefalopati hipertensif.
d. Retinopati Hiipertensi
e. Kanker
3. Dibawah ini adalah beberapa factor resiko hipertensi, kecuali :
a. Kurang aktifitas fisik
b. Alkohol
c. Obesitas
d. merokok
e. Pendidikan
4. Hipertensi yang sudah diketahui penyebabnya yang biasnya didahului oleh
penyakit merupakan...
a. Hipertensi sekunder
b. Hipertensi sekunder terkontrol
c. Hipertensi primer
d. Hipertensi primer terkontrol
e. Hipertensi tersier
5. Gejala apabila seseorang hipertensi , kecuali...
a. nyeri di kepala
b. sakit kepala
c. sakit tenggorokan
d. epistaksis
e. telinga berdengung
F. PENYAKIT JANTUNG KORONER
1. Dibawah ini yang merupakan gejala penyakit jantung koroner adalah,
kecuali...
a. Angina
b. Ngilu pada hati
c. Keringat
d. Sesak nafas
e. Rasa Mudah Lelah
2. Adanya penyempitan atau penyumbatan pada dinding arteri koroner yang
disebabkan karena adanya penumpukan plak disebut
a. Angina
b. Infark Miokardium akut
c. Aterosklerosis
d. Aritmia
e. Idiopatik
3. Penyempitan dan penyembutan disebabkan adanya plak yang menumpuk
di pembuluh darah, plak tersebut biasanya berupa timbunan...
a. Cairan
b. Leukosit
c. Trombosi
d. Lemak
e. eritrosit
4. Dibawah ini yang merupakan factor yang dapat meningkatkan kejadian
penyakit jantung koroner adalah...
a. Sering beraktivitas fisik
b. Tingginya kadar HDL
c. Tingginya Kadar LDL
d. Rendahnya cairan dalam tubuh
e. Rendahnya asupan lemak
5. Pada pengobatan jantung koroner terdapat 2 cara, salah satunya yaitu
dengan memasukan balon kedalam bagian pembuluh darah yg sempit lalu
memompakanya. Pengobatan ini adalah...
a. Penempatan stent
b. Angiospaty
c. Operasi Bypass arteri koroner
d. Pengobatan resin
e. Pengobatan statin

Anda mungkin juga menyukai