Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Penyuluhan Haji dan Umrah
Dosen Pengampu :
Kelompok 10 :
SEMESTER 5
Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami haturkan kepada Allah SWT karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen penyuluhan Haji dan
umrah. Dengan ridho dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini. Kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menempuh pendidikan di IAIN Tulungagung.
2. Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah Dr. H. Akhmad Rizqon Khamami
Lc., M.A., yang telah mendukung pendidikan di FUAD.
3. Kajur Manajemen Dakwah Dr. H. Ahmad Nurcholis, SS., M.Pd., yang telah
membimbing kami.
4. Dosen pengampu mata kuliah Manajemen penyuluhan Haji dan umrah bapak
Samsul Rifa'I, M.Pd yang telah membimbing kami.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Penyuluhan Haji dan
Umrah. Kami berupaya untuk membuat makalah ini dengan sebaik mungkin, dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi para generasi muda khususnya mahasiswa Manajemen
Dakwah.
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan ibadah haji bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi
juga tanggung jawab pemerintah. Karena jamaah yang melaksanakan ibadah haji
ketika berangkat ke mekah membawa nama bangsa Indonesia. Sehingga
pelaksanaan ibadah haji menjadi tugas nasional dan menyangkut nama baik
Indonesia. Sehingga terbentuk sebuah lembaga yang bertujuan untuk membimbing
dan membina calon jamaah haji dengan baik sesuai panduan haji menurut ajaran
agama Islam. Lembaga tersebut dinamakan kelompok bimbingan ibadah haji
(KBIH). Adanya lembaga yang digunakan untuk mengarahkan calon jamaah haji
agar lebih mudah dalam melaksanakan proses ibadah haji.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Depertemen Agama RI, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penyelenggaraan Haji Nomor:
D/348 Tahun 2003.
2
Keputusan Menteri Agama Nomor 371 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
2
Para calon jamaah haji diharapkan mampu memahami dan mempersiapkan
bekal dalam dirinya dalam melaksanakan ibadah haji. Hal tersebut telah tercantum
pada undang-undang nomor 8 pasal 6 tahun 2019 yang berisikan tentang proses
penyelenggaraan haji dan umrah bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan
ketahanan dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Dalam pelaksanaan
bimbingan calon jamah haji yang dilakukan secara berkelompok atau massal dapat
menetapkan biaya bimbingan atau binaan dan pelayanan.
Namun, semua itu dilakukan sesuai kesepakatan dengan calon jamaah haji
dengan tidak memberatkan para jamaah haji. Dimana kelompok bimbingan ibadah
haji juga akan menyediakan buku panduan haji untuk pembekalan agar pelaksanaan
haji dapat dipahami baik dari bimbingan secara langsung dan bisa melalui bacaan
yang bisa dibaca kapanpun dan dimanapun. Selain itu, calon jamaah haji harus
mempersiapkan bekal yang cukup untuk kebutuhannya, baik dari perjalanan atau
saat di tanah suci dan Madinah.
Selain beberapa peran yang disebutkan diatas, adapun peran KBIH yang
harus diperhatikan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan ibadah haji, yaitu :
3
3
Junaidi, thesis : “ Peran Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH) Yayasan Baituttawil Dalam Peningkatan
Solidaritas sosial Keagamaan Di Kabupaten Pringsewu” (Lampung : UIN raden intan, 2018) , hal 1.
3
7. Memberikan pembimbingan pasca haji untuk meningkatkan kualitas jamaah
haji dan menjaga kemabruran hajinya.
1. Subjek (pembimbing).
Subjek adalah orang yang melakukan bimbingan ibadah haji. Dalam
melakukan bimbingan bisa individu, organisasi atau lembaga.
2. Objek (sasaran/jamaah haji).
Objek adalah orang yang dibimbing atau calon jamaah haji Indonesia yang
mendaftarkan diri untuk melaksanakan ibadah haji.
3. Metode.
Metode adalah suatu cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pelaksanaan bimbingan ibadah haji juga membutuhkan metode agar
bimbingan yang diberikan dapat dipahami oleh para jamaah haji.
4. Media.
Media adalah sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan
informasi. Dalam proses bimbingan pasti jamaah haji membutuhkan
informasi mengenai haji. Apalagi di era modern ini bisa melaui digital.
5. Tujuan
Setiap lembaga atau organisasi pasti memiliki tujuannya masing-masing,
termasuk lembaga bimbingan haji pasti memiliki tujuan tersendiri. Yaitu
dapat membimbing calon jamaah haji dengan penuh pemahaman tentang
haji dan umrah agar sesuai dengan ajaran agama Islam.
6. Efek.
Efek atau pengaruh dalam pelaksanaan bimbingan yaitu calon jamah haji
mampu memahami apa yang disampaikan dan dapat mengimplementasikan
tata cara haji dengan baik serta menjadi individu yang lebih baik.
B. Fungsi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ( KBIH).
4
1. Sebagai lembaga pemerintah yang memiliki tugas memberi informasi
tentang haji kepada calon jamaah haji.
Dalam tugas memberi informasi ini agar jamaah mengetahui
bagaimana proses pelaksanaan secara keseluruhan ibadah haji, baik dari
jadwal bimbingan, pembekalan dan sebagainya.
2. Lembaga kelompok bimbingan ibadah haji sebagai tempat konsultasi
mengenai haji.
Sebagai tempat konsultasi mengenai haji, karena jika dalam
bimbingan ibadah haji masih belum paham atau mungkin ada suatu
permasalahan dapat dikonsultasikan pada kelompok bimbingan ibadah haji.
3. Sebagai pembina dalam pelaksanaan haji di Indonesia untuk membekali para
jamaah haji menuju haji mabrur.
4. Menjadi pengarah, monitoring, motivator dan pembimbing calon jamaah
haji.
C. Tujuan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ( KBIH).
Ada beberapa tujuan dari kelompok bimbingan ibadah haji Indonesia, yaitu :4
1. Membekali jamaah agar mampu melaksanakan ibadah haji dan umrah yang
sesuai dengan rukun, syarat, wajib dan sunnah haji ataupun umrah.
2. Memberikan rasa yakin, tentram dan aman serta suasana yang penuh
semangat pada calon jamaah.
3. Menciptakan ukhuwah islami diantara para jamaah sehingga dapat saling
membantu untuk mewujudkan cita-cita yang mulia dalam menyempurnakan
rukun Islam yang mulia.
4. Terciptanya calon jamaah haji yang mandiri. Artinya calon haji dapat
berangkat haji tanpa ada ketergantungan penuh terhadap pembimbing,
sehingga calon haji dapat melaksanakan hajinya dengan penuh kesadaran
yang didasari oleh pengetahuan ilmu manasik haji.5
4
Ibid, hal 37.
5
KBIH AL-HIKAM, https://alhikam.ac.id/page/detail/kbih-alhikam diakses tahun 2020
5
5. Memberikan panduan tata cara haji yang dilengkapi umrah untuk majelis
haji sebagai pengaturan dan arahan bagi calon jamaah haji dalam
melaksanakan ibadah haji.
6. Mengarahkan jamaah haji dalam pemahaman tentang apa saja yang
diakukan haji secara efektif dan tanpa cela sehingga mereka mendapatkan
haji yang mabrur.
7. Memberikan referensi dan materi pemahaman yang bagus tentang haji dan
umrah.
D. Kegiatan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ( KBIH).
Kegiatan kelompok bimbingan ibadah haji , yaitu :
1. Memberikan bantuan kepada calon jamaah haji dalam proses pendaftaran
haji.
2. Melakukan sosialisasi tentang ketentuan-ketentuan perhajian di Indonesia.
3. Menyusun buku panduan bimbingan yang didasarkan kepada buku pedoman
yang diterbitkan oleh Kementerian Agama.
4. Melaksanakan bimbingan dan pelatihan ibadah haji di tanah air dan di Arah
Saudi.
5. Melaksanakan bimbingan dan pendampingan ibadah haji di Arab Saudi
dengan menyediakan pembimbing 1 orang atau rombongan.
6. Memberikan bimbingan dan pendampingan ibadah wajib dan Sunnah
termasuk bimbingan umrah
7. Memberikan bimbingan pasca haji untuk meningkatkan kualitas jamaah haji
agar menjaga kemabruran hajinya.
Bimbingan sebelum pelaksanaan Haji, diantaranya :
1. Memberikan motivasi dan hikmah haji.
2. Membantu pemerintah dalam rangka sosialisasi kebijakan perhajian di
Indonesia.
3. Membantu calon jamaah haji dalam proses pendaftaran haji.
4. Memberikan pelatihan, binaan dan bimbingan pelaksanaan haji.
5. Memberikan bimbingan dalam ranah pendalaman ajaran agama Islam.
6
6. Memberikan pelatihan dan bimbingan doa dan baca tulis Al-Qur’an.
7
4. Memiliki susunan kepengurusan lembaga bukan pegawai negeri sipil yang
masih aktif dan pembimbing haji yang bersertifikat yang dkeluarkan atau
diketahui oleh pemerintah.
5. Rencana program proses bimbingan manasik dengan perkiraan paling sedikit
45 orang.
6. Memperoleh rekomendasi kepala kantor kementerian Agama
kabupaten/Kota setempat.
7. Memperoleh rekomendasi dari ketua forum komunikasi kelompok
bimbingan ibadah haji (FK.KBIH) Kabupaten/Kota dan Provinsi.
8. Memiliki pembimbing ibadah haji terdiri dari seorang ulama atau seorang
yang menguasai ilmu agama dan manasik haji serta memahami ketentuan
perhajian yang ditetapkan oleh pemerintah dan Ta’limul Haj.
9. KBIH yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana berkewajiban
menonjolkan identitas nasional dan bukan identitas kelompok/daerah.6
6
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 396 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia, Nomor 371 Tahun 2002 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan
Umrah Menteri Agama Republik Indonesia.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Johari & Johar efendi. ( 2019). Tuntutan manasik haji dan umrah. Yogyakarta : CV. Istana
egency.
Dimjati, Djamaluddin. ( 2011 ) . Panduan Ibadah Haji dan Umrah Lengkap (Solo : PT Era
Adicitra Intermedia.
Sukayat, tata. ( 2016 ). Manajemen Haji umrah dan wisata agama. Bandung : simbiosa
rekatama media.
Junaidi. (2018). Peran Kelompok Bimbingan Ibadah haji (KBIH) Yayasan Baituttawil Dalam
Peningkatan Solidaritas sosial Keagamaan Di Kabupaten Pringsewu, Lampung : UIN raden
intan.
10