KEHIDUPAN
DISUSUN OLEH :
Kelompok 3
1. Amelia
2. Khairunnisa Fathanah Hani
3. M Alif Rizkiano Mauliddin
4. Mohd. Sufyan Tsauri Siregar
5. Nahdah Nabiilah
6. Rizki Aulia Permata Sari
7. Vidie Fatiha Aimar
Kelas : X IPA 5
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Guru Pembimbing : Yuliati, M.Pd.I
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hikmah Ibadah
Haji, Zakat, Dan Wakaf Dalam Kehidupan ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang
ibadah haji, zakat dan wakaf bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
untuk membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i
TUJUAN PENULISAN.................................................................................................................................... 2
A. HAJI
B. ZAKAT
C. WAKAF
ii
2. Hukum Wakaf ........................................................................................................................................... 10
1. KESIMPULAN........................................................................................................................................... 14
2. SARAN ........................................................................................................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rukun Islam yang terakhir adalah naik haji ke Baitullah. Maksudnya adalah
berkunjung ke tanah suci untuk melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai dengan
syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan. Ibadah haji ditentukan kepada muslim
yang mampu. Pengertian mampu atau kuasa yaitu mempunyai bekal yang cukup
untuk pergi dan bekal bagi keluarga yang ditinggalkannya
Sedangkan Zakat termasuk ke dalam rukun Islam dan menjadi salah satu unsur
yang paling penting dalam menegakkan syariat Islam. Oleh karena itu hukum zakat
adalah wajib bagi setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat
juga merupakan bentuk ibadah seperti sholat, puasa, dan lainnya dan telah diatur
dengan rinci berdasarkan Al-quran dan Sunah.
Wakaf Menurut Imam Nawawi adalah menahan harta yang dapat diambil
manfaatnya tetapi bukan untuk dirinyam sementara benda itu tetap ada padanya dan
digunakan manfaatnya untuk kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah.
Islam adalah agama yang benar, yaitu agama yang bersumber pada Al-quran dan
As-sunnah(Hadits Nabi dll), Islam memiliki lima pilar dasar agama atau yang sering
kita sebut dengan “Rukun Islam”. Rukun islam (lima pilar dasar ini) diantaranya
yaitu, membaca dua kalimat syahadat, melaksanakan sholat, mengeluarkan zakat,
berpuasa, dan melaksanakan haji jika mampu. Dari kelima pilar ini kami ditugaskan
untuk memperdalam ilmu “Fiqh ibadah” pada rukun islam yang terakhir
(Melaksanakan haji jika mampu), juga memperdalam tentang Zakat serta salah satu
amal ibadah yang tak lekang dimakan waktu yaitu Waqaf untuk tugas makalah kami.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Haji
2. Apa itu Zakat
3. Apa itu Waqaf
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAJI
1. Pengertian Haji
Kata haji berasal dari bahasa Arab al-hajju yang artinya menyengaja atau menuju.
Secara istilah haji adalah sengaja mengunjungi Ka’bah dengan niat beribadah
pada waktu tertentu dengan syarat-syarat dan dengan cara-cara tertentu.
Adapun yang dimaksud dengan waktu tertentu ialah bulan-bulan haji yang dimulai
dari bulan Syawal sampai sepuluh hari pertama bulan Zulhijah. Puncak pelaksanaan
ibadah haji pada tanggal 9 Zulhijah yaitu saat dilangsungkannya ibadah wukuf di
padang Arafah. Adapun amal ibadah tertentu ialah thawaf, sa’i, wukuf, mabit di
Muzdalifah, melontar jumrah, mabit di Mina, dan lain-lain.
2. Hukum Haji
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu melaksanakannya,
sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’ān surat Ali Imran ayat 97. Allah Swt.
berfirman:
Kewajiban haji adalah sekali dalam seumur hidup. Apabila ada yang melaksanakan
haji lebih dari sekali, hukumnya sunah.
a. Islam
b. Berakal
c. Baligh
d. Ada muhrimnya
e. Mampu dalam segala hal (misalnya dalam hal biaya, kesehatan, keamanan,
dan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan)
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Merdeka.
a. Ihram
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah yang ditandai dengan
mengenakan pakaian ihram yang berwarna putih dan membaca lafadz, “Labbaika
Allahumma hajjan.” (bagi yang akan melaksanakan ibadah haji), dan membaca
lafadz, “Labbaika Allahumma umratan.” (bagi yang berniat umrah).
b. Wukuf
Wukuf, yaitu hadir di padang Arafah pada tanggal 9 Djulhijjah dari tergelincirnya
matahari hingga terbenam. Wukuf adalah bentuk pengasingan diri yang merupakan
gambaran bagaimana kelak manusia dikumpulkan di padang Mahsyar. Wukuf di
Arafah merupakan saat yang tepat untuk mawas diri, merenungi atas seperti yang
pernah dilakukan, menyesali dan bertaubat atas segala dosa yang dikerjakan, serta
memikirkan seperti yang akan dilakukan untuk menjadi muslim yang taat kepada
Allah Swt.
c. Thawaf
1) Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika jamaah haji baru tiba di
Mekah.
2) Thawaf Ifadhah, yaitu thawaf yang dilakukan pada hari qurban setelah
melontar jumrah aqabah
3) Thawaf Wada’, yaitu thawaf perpisahan bagi jamaah yang akan
meninggalkan Mekah.
Adapun Thawaf Sunnah adalah thawaf yang dilakukan kapan saja sesuai dengan
kemampuan jamaah.
1) Niat
2) Menutup aurat
3) Suci dari hadas
4) Dilakukan sebanyak tujuh kali putaran
5) Dimulai dan diakhiri di hajar aswad
6) Posisi Ka’bah di sebelah kiri orang yang berthawaf
7) Dila ksanakan di dalam Masjidil Haram
d. Sa’ i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Shofa dan bukit Marwah sebanyak tujuh kali
yang dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah. Sa’i dilakukan setelah
pelaksanaan ibadah thawaf. Syarat sah sa’i Syarat sah sa’i adalah sebagai berikut :
1). Dilakukan sebanyak tujuh kali putaran (berawal di bukit Shofa dan berakhir di
bukit Marwah)
2). Dilakukan setelah thawaf ifadhah atau setelah thawaf qudum.
3). Menjalani secara sempurna jarak Shofa-Marwah dan Mar wahShofa.
4). Dilakukan di tempat sa’i.
e. Tahallul
Tahallul adalah mencukur atau memotong rambut kepala sebagian atau seluruhnya
minimal tiga helai rambut. Tahallul dilakukan setelah melontar jumrah aqabah pada
tanggal 10 Dzulhijjah, yang disebut dengan tahallul awwal. Setelah jamaah
melakukan tahallul awal ini larangan-larangan haji kembali dibolehkan kecuali
berhubungan suami isteri. Tahallul tsani dilakukan setelah thawaf ifadhah dan sa’i.
f. Tertib
4. Jenis-Jenis Haji
a. Haji Tamattu’
b. Haji Ifrad
Haji ifrad adalah berihram dan berniat dari miqat hanya untuk haji. Dengan kata lain,
mengerjakan haji terlebih dahulu kemudian mengerjakan umrah.
c. Haji Qiran
Haji qiran adalah melaksanakan haji dan umrah dengan satu kali ihram.
Artinya, apabila seorang jamaah haji memilih jenis haji ini, maka jamaah tersebut
berihram dari miqat untuk haji dan umrah secara bersamaan. Jamaah yang melakukan
jenis haji ini diwajibkan memotong hewan qurban.
Setiap ibadah yang diperintahkan Allah Swt. memiliki hikmah dan keutamaan-
keutamaan yang satu dengan lainnya berbeda-beda sebagai bentuk saling melengkapi
dan menyempurnakan.
7
B. ZAKAT
1. Pengertian Zakat
Zakat menurut bahasa artinya tumbuh, suci, dan berkah. Menurut istilah zakat
adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat sifat
dan ukuran kepada golongan tertentu.
Zakat merupakan salah satu dari 5 rukun islam dan disebutkan secara beriringan
dengan kata salat pada 82 ayat di dalam al-qur’an.
2. Hukum Zakat
Allah SWT telah menetapkan hukum wajib atas zakat sebagai salah satu dari 5 rukun
islam yang disebutkan di dalam al-qur'an, sunnah rasul dan ijma ulama
Dalam kitab al-ausath dan ash-shagir, imam Thabrani meriwatkan dari Ali r.a bahwa
nabi muhammad SAW. Bersabda:
“Allah SWT. Mewajibkan zakat pada harta orang orang kaya darikaum muslimin
sejumlah yang dapat memberikan jaminan kepada orang-orang miskin dikalangan
merek. Fakir miskin tidak akan menderita kelaparan dan kesulitan sandang pangan
melainkan disebabkan perbuatan goolongan orang kaya. Ingatlah bahwa Allah SWT
akan mengadili mereka secara tegas dan menyiksa mereka dengan azab yang pedih
akibat perbuatannya itu” (H.R Thabrani)
Syarat dalam ibadah zakat, yaitu syarat yang berkaitan dengan subjek
zakat/muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) dan objek harta (harta yang dizakati)
a. Syarat zakat yang berhubungan dengan subjek atau pelaku (muzakki : orang yang
terkena wajib zakat) adalah sebagai berikut.
1) Islam
2) Merdeka
3) Baligh
4) Berakal
b. Syarat- syarat yang berhubungan dengan jenis harta adalah sebgai berikut.
1) Milik penuh/pemilikan
2) Berkembang
3) Mencapai nisab
4) Lebih dari kebutuhan pokok
5) Bebas dari hutang
6) Berlaku setahun/haul
c. Adapun yang termasuk rukun zakat adalah sebagai berikut.
1) Pelepasan atau pengeluaran hak milik pada sebagian harta yang dikenakan
wajib zakat
1) Menyucikan jiwa manusia dari sifat keji, kikir, pelit, rakus, dan tamak. Zakat
bisa membersihkan dan menyucikan orang yang menunaikannya karena zakat
membersihkan akhlaknya dan menyucikan serta membersihkan jiwanya dari
rasa bakhil dan berbagai akhlak tercela.
2) Mendorong orang untuk bekerja keras agar mampu memberikan zakat pada
orang yang membutuhkan, serta kepedulian orang kaya terhadap orang miskin.
3) Merupakan perwujudan syukur atas harta yang dititipkan kepada seseorang.
4) Menghilanghkan sifat kebakhilan atau kekikiran dengan perwujudan zakat.
C. WAKAF
1. Pengertian Wakaf
Kata wakaf berasal dari bahasa arab waqafa yang berarti menahan dan mencegah.
Artinya menahan untuk dijual, dihadiahkan, atau diwariskan.Bedasarkan istilah syar’i
wakaf adalah ungkapan yang diartikan penahanan harta milik seseorang kepada orang
lain atau kepada lembaga dengan cara menyerahkan benda yang sifatnya kekal kepada
masyarakat untuk diambil manfaatnya.
2. Hukum Wakaf
Wakaf hukumnya sunnah. Namun bagi pemberi wakaf merupakan amaliah sunnah
yang sangat besar manfaatnya. Mengapa dikatakan amaliah sunnah yang sangat
bermanfaat? Karena bagi wakif merupakan sadaqah jariyah. Wakaf adalah perbuatan
terpuji dan sangat dianjurkan dalam islam.
Beberapa dalil tentang ibadah wakaf diantaranya adalah hadit Rasulullah saw.
Riwayat olet bekhari dam muslim:
10
2) Harta yang diwakafkan harus diketahui kadarnya, apabila harta itu
tidak diketahui jumlahnya, pengalihan milik itu tidak sah
3) Harta yg di wakafkan harus dimiliki oleh orang yang berwakaf
4) Harta harus berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain
(mufarrazan) atau disebut dengan istilah gairasai’
c. Orang yang menerima manfaat wakaf (almauquf’alaihi) atau sekelompok
orang/badan hukum diberi tugas mengurus dan menerima barang wakaf (nair)
tersebut. Orang yang menerima wakaf diklasifikasikan menjadi 2 yaitu :
1) Tertentu (mu’ayyan) artinya orang yang menerima wakaf jelas
jumlahnya.
2) Tidak tertentu (gairamu’ayyan) artinya berwakaf itu idak ditentukan
kriterianya secara rinci.
11
5. Hikmah dan Keutamaan Wakaf
Ibadah wakaf memiliki keutamaan yang banyak, namun wakaf belum banyak
dilakukan oleh kaum muslimin. Dikarenakan wakaf tersebut berupa harta benda yang
dicintai. Jika kita (kaum muslimin) mengetahui betapa besar pahala yang didapat jika
berwakaf, maka mungkin kaum muslimin akan berbondong-bondong melakukan
wakaf. Salah satu keutamaan wakaf, bahwa ia akan dicatat dan dihitung sebagai amal
jariah yang pahalanya akan terus mengalir meskipun orang yang mewakafkannya
meninggal dunia. Yang berarti pemberi wakaf akan terap menerima pahala selama
wakafnya dimanfaatkan oleh orang lain.
12
7. Prinsip Pengelolaan Wakaf
a. Seluruh harya benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan
status wakaf sesuai dengan syariah
b. Wakaf dilakukan tanpa batas waktu
c. Wakaf mempunyai kebebasan memilih tujuan sebagaimana yang diperkenankan
oleh syariah
d. Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan
dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh wakif
e. Wakaf dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan-tujuan yang telah
ditentukan.
13
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN
14
2. SARAN
Agar kita memperdalam ilmu tentang Haji, Zakat dan Wakaf sehingga kita mengerti
syarat dan rukunnya dan agar harta kekayaan yang ada di tangan seseorang yang
mana merupakan ujian hidup di dunia dimanfaatkan dengan sebaik- tidak hanya untuk
kepentingan diri sendiri dan keluarganya, tetapi juga untuk kepentingan sosial seperti
melaksanakan haji, zakat dan wakaf. Yang mana akan mendatangkah pahala dan amal
jariyah yang akan menjadi penolong di yaumul hisab kelak.
15
DAFTAR PUSAKA
16