Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IBADAH DAN ZIARAH DI MADINAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur Dalam mata kuliah
Pembelajaran
MANASIK HAJI DAN UMRAH

DOSEN PENGAMPU :
Afri Eki Rizal ST.MM
Disusun Oleh :

Keompok 4
Rahman Dianto NIM 3620009
Zultia Reni NIM 3620060
Nayla Mariska NIM 3620079

JURUSAN MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SJCEH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena rahmat, taufik,
hidayah dan inayah-Nya, makalah Manasik Haji dan Umrah dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan
seluruh orang yang senantiasa mengikuti sunnah beliau. Makalah ibadah dan ziarah ini dibuat
berdasarkan kepada panduan dan Garis-garis Besar Program Pengajaran yang diberikan oleh
Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

Juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu didalam
penyusunan materi kuliah ini kami ucapkan terimakasih, karena tanpa arahan, bimbingan dan
motivasi yang diberikan, tentunya belum bisa tersaji kepada para pembaca, walaupun tidak bisa
kami sebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata, sebagai karya Manasik Haji dan Umrah yang baik tentunya memerlukan
sebuah celah untuk menyempurnakan materi kedepan, untuk itu kami dengan segala kerendahan
hati menerima masukan demi maksud diatas demi peningkatan dan penyempurnaan dalam
makalah dan pembelajan ini.

Bukittinggi, 8 Mei 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

C. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2

A. Pengertian Haji Dan Umrah ............................................................................................. 2

B. Program Ibadah Haji di Madinah ..................................................................................... 4

C. Program Ibadah Umrah di Madinah ................................................................................. 6

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 8

A. Kesimpulan....................................................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Haji adalah ziarah Islam tahunan ke Makkah. Hal ini merupakan kewajiban wajib
bagi umat Islam dan harus dilakukan setidaknya sekali seumur hidup oleh semua orang
Muslim dewasa, yang yang secara fisik dan finansial mampu melakukan perjalanan, dan
dapat mendukung keluarga mereka selama ketidakhadiran mereka. Jadi, pengertian haji
adalah berniat melakukan perjalanan ke Makkah.
Pengertian haji secara bahasa adalah menyengaja atau menuju. Sedangkan, pengertian
haji menurut istilah adalah menyengaja pergi ke tanah suci (Mekkah) untuk beribadah,
menjalankan tawaf, sa’i, serta wukuf di Arafah, maupun menjalankan seluruh ketentuan-
ketentuan ibadah haji pada waktu yang telah ditentukan serta dilakukan dengan tertib.
Umroh sendiri dalam syariat Islam berarti berkunjung ke Baitullah atau (Masjidil
Haram) yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada sang kuasa yakni Allah SWT dengan
memenuhi seluruh syarat syaratnya dengan waktu tak ditentukan seperti pada ibadah haji.
Manajemen sumber daya manusia ialah pengembangan sumber daya manusia yang
berfungsi melakukan perencanaan sumber daya manusia, penerapan, perekrutan, pelatihan,
pengembangan karir karyawan atau pegawai serta melakukan inisiatif terhadap
pengembangan organisasional sebuah organisasi atau perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Haji Dan Umrah?
2. Bagaimana Program Ibadah Haji Di Madinah ?
3. Bagaimana Program Ibadah Umrah Di Madinah?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian Haji Dan Umrah
2. Mengetahui Program Ibadah Haji Di Madinah
3. Mengetahui Program Ibadah Umrah Di Madinah

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Haji Dan Umrah
Secara bahasa haji adalah menuju kesuatu tempat secara berulang ulang, atau menuju
kesuatu tempat yang di muliakan atau diagungkan oleh suatu kaum peradaban. Ibadah umat
islam ke mekkah (baitullah) inilah yang disebut haji. Sebab baitullah adalah tempat yang di
agungkan dan tempat yang suci bagi umat islam. Adapun menurut istilah, kalangan ahli fiqh
mengartikan bahwa haji adalah niatan datang kebaitullah untuk menunaikan ritual ibadah
tertentu. Ibnu Al-Humam mengartikan bahwa haji adalah pergi menuju baitullah haram
untuk menunaikan aktivitas tertentu pada waktu tertentu. Para ahli fiqh lainya juga
berpendapat bahwa haji adalah mengunjungi tempat tempat tertentu dengan perilaku tertentu
pada waktu tertentu.
Penetapan waktu haji sendiri ada kalangan yang berpendapat bahwa haji diwajibkan
pada tahun 5H, namun ada yang mengungkapkan lain yaitu: tahun 8H, 9H, bahkan ada yang
berpendapat jauh sebelum tahun hijriah. Namun nabi Muhammad saw, baru menunaikan
ibadah haji pada tahun 10H sebab pada tahun 7H beliau keluar ke mekkah untuk
menunaikan dan tidak berhaji.
Adapun umrah menurut bahasa bermakna’ ziarah’ sedangkan menurut syara’umrah
ialah menziarahi ka’bah, melakukan thawaf di se-kelilingnya, bersa’I antara shafa dan
marwah dan mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu dan dapat
dilaksanakan setiap waktu.
1. Hukum mengerjakan ibadah haji
Hukum melaksanakan ibadah haji adalah wajib bagi setiap muslim yang mampu
sesuai dengan firman allah dalam surah Ali Imran Ayat 97. Ibadah haji, fardhu adalah
sesuatu yang apabila tidak dikerjakan sesuai ketentuanya, maka ibadah haji tidak sah,
seperti tidak melakukan wukuf di arafah. wajib dalam ibadah haji atau umrah adalah
sesuatu yang jika diabaikan secara keseluruhan, atau tidak memenuhi syaratnya maka
haji atau umrah tetap sah, tetapi orang yang bersangkutan harus melaksanakan sanksi
yang telah ditetapkan. Misalnya kewajiban melempar jumrah, bila ia diabaikan maka ia
haruus diganti dengan membayar dam (denda) sesuatu yang sunnah bila dilakukan, atau

2
sesuatu yang makruh, jika ditinggalkan dapat mendukung kesempurnaan ibadah haji
dan umrah. Sedangkan sesuatu yang mubah, tidak berdampak apapun terhadap ibadah.
Sedangkan umrah hukumnya mutahabah artinya baik untuk dilakukan dan tidak
diwajibkan atau disebut tatawwu , yang artinya ialah tidak diwajibkan, tetapi baik
dilakukan untuk mendekatkan diri kepada allah dan melakukannya lebih utama daripada
meninggalkannya karena tatawwu mempunyai ganjaran pahala.
2. Syarat-syarat wajib haji dan umrah
Orang orang yang wajib menjalankan haji dan umrah itu hanyalah yang memenuhi
syaray syarat yaitu islam’ beragama islam merupakan syarat mutlak bagi orang yang
melaksanakan ibadah haji dan umrah. Karena itu orang orang kafir tidak mempunyai
kewajiban haji dan umrah. Demikian pula orang yang murtad, berakal (yaitu wajib bagi
orang yang bisa membedakan yang mana kebaikan dan yang mana keburukan), baligh
(bagi laki laki yaitu sudah pernah bermimpi basah ata umur lebih 15 tahun dan bagi
perempuan sudah keluar darah haid. Anak kecil tidak wajib haji dan umrah sebagaimana
dikatakan oleh nabi Muhammad s.a.w. “kalam dibebaskan dari mencatat atas anak kecil
sampai ia menjadi baligh, orang tidur sampai ia bangun. Dan orang yang gila sampai ia
sembuh). Merdeka ( yaitu tidak menjadi budak orang lain. Budak tidak wajib melakukan
ibadah haji karena ia bertugas melakukan kwajiban yang di bebankan oleh tuanya.
Padahal menunaikan ibadah haji memerlukan waktu. Disamping itu budak itu termasuk
orang yang tidak mampu dari segi biaya, waktu dan lain lain) mampu atau kuasa (artinya
yaitu mampu dalam perjalanan, mampu harta, dan mampu badan atau sehat jasmani dan
rohani).
3. Rukun Haji dan Umrah
Rukun haji adalah kegiatan-kegiatan yangapabila tidak dikerjakan,maka hajinyadi-
anggap batal.Berbeda dengan wajib Haji,wajib Haji adalah suatu perbuatan yang perlu
dikerjakan,namun wajib Haji ini tidak menentukan sah nya suatu ibadah haji,apabila
wajib haji tidak dikerjakan maka wajib digantinya dengan dam (denda). Rukun haji ada
enam, yaitu :
a. Ihram ( berniat)
b. Wukuf
c. Thawaf

3
d. Sa’i
e. Tahallul
f. Tertib
4. Rukun Umrah
a. Ihram
b. Tawaf
c. Sa’i
d. Tahallul
e. Tertib

B. Program Ibadah Haji di Madinah


Jamaah haji Gelombang I adalah jamaah haji yang berangkat dari Indonesia menuju
Madinah terlebih dahulu. Kemudian setelah tinggal selama 8-9 hari di Madinah, para jamaah haji
menuju Mekkah. Setelah selesai melaksanakan ibadah haji, mereka pulang ke tanah air melalui
Bandara KAIA (King Abdul Aziz International Airport) Jeddah.

Selama berada 8-9 hari di Madinah, kegaiatan utama yang dilakukan adalah Arba’in.
arba’in artinya empat puluh. Maksud Arba’in adalah melaksanakan shalat fardhu sebanyak40
kali selama 8 hari secara berjamaah terus menerus tanpa terputus di Masjid Nabawi Madinah.

Arba’in biasanya dimulai pada waktu shalat subuh pertama hai pertama sejak kedatangan
dari Bandara AMAA (Amir Muhammad Abdul Aziz) Madinah ke pondokan atau hotel di
Madinah sekitar Majis Nabawi. Arba’in dengan demikian akan berakhir di waktu shalat Isya di
hari ke-8.

Selain melaksanakan "Arba'in" jamaah haji juga bisa melakukan beberapa aktivitas lain
seperti melakukan wisata ziarah ke tempat-tempat bersejarah atau sekedar jalan-jalan di kota
Madinah. Namun hal itu harus dilakukan secara terukur dan terencana agar tidak terlalu
menguras stamina dan menyebabkan gangguan kesehatan.

Adapun tempat-tempat bersejarah yang biasa dikunjungi jamaah haji selain Masjid
Nabawi sendiri antara lain Masjid Kuba, Jabal Uhud, Jabal Magnet, Raudhah, Maqbarah Baqi
(Pemakaman Baqi), Masjid Qiblatain, Museum Hejaz Railway, dan lain-lain.

4
Akan tetapi kegiatan wisata ziarah yang dilakukan jamaah haji harus dipertimbangkan
dari segi waktu. Maksudnya kegiatan wisata ziarah tidak melampaui waktu shalat. Sebab kalau
hal itu terjadi, berarti bisa membatalkan "Arba'in" atau menyebabkan "Arba'in" menjadi
terputus.

Artinya kalau kegiatan wisata ziarah dilakukan antara shalat shubuh dan dhuhur
misalnya, maka sebelum waktu dhuhur jamaah haji sudah kembali ke hotel untuk melaksanakan
shalat dhuhur berjamaah di Masjid Nabawi. Tempat wisata ziarah yang relatif dekat dari hotel
dan tidak memerlukan perjalanan yang lama adalah Raudhah dan Maqbarah Baqi (Pemakaman
Baqi). Raudhah berada di dalam Masjid Nabawi sendiri dan Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi)
berada di samping Masjid Nabawi.

Kendati Raudhah berada di dalam Masjid Nabawi, bukan berarti hal yang mudah masuk ke
dalamnya. Masuk ke Raudhah butuh perjuangan dan kesabaran, sebab banyak sekali jamaah haji
lain yang mengantre. Antrean sangat padat dan cukup lama, bisa sampai berjam-jam.

Bagi umat Islam, Raudhah adalah tempat bersejarah sekaligus tempat yang mustajabah
(dikabukannya do'a). Setiap orang yang berdo'a di sana pasti akan dikabulkan. Tapi tentu saja
do'a yang dipanjatkan harus memenuhi syarat dan ketentuan berdo'a.

Kemudian Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi). Tempat bersejarah ini juga bisa dijangkau
dari hotel tempat menginap para jamaah haji, sebab letaknya berada di samping Masjid Nabawi.
Melakukan wisata ziarah ke Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi) bisa kapan saja. Tapi waktu
yang relatif nyaman adalah pagi hari, sebab cuaca dan suhu belum terlalu panas. Setelah
melaksanakan shalat shubuh, jamaah haji bisa masuk ke area Maqbarah Baqi (Pemakaman Baqi).

5
C. Program Ibadah Umrah di Madinah
Berikut ini beberapa kegiatan dan aktivitas di madinah saat umroh:

1. Shalat fardhu dan sunnah di Masjid Nabawi


Para jamaah berada di Kota Madinah pada hari kedua, yang mana sebelumnya sudah tiba
dan menginap di Jeddah. Kegiatan pertama yang akan dilakukan setiba di kota ini adalah
melaksanakan salat di Masjid Nabawi, baik fardu lima waktu maupun sunah.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis terkait keutamaan dari masjid ini, satu rakaat
di Masjid Nabawi itu sama halnya seribu rakaat yang didirikan di masjid-masjid lain.
Tapi ke keistimewaan tersebut, terkecualikan pada Masjidil Haram. Selain itu, ada tempat
mustajab untuk berdoa. Lokasi tersebut ditandai dengan karpet berwarna hijau yang
dinamai Raudlah. Nabi Muhammad menyebutnya sebagai taman surga (Roudlotul
Jannah). Bukan hanya shalat, peserta umrah juga bisa i’tikaf, membaca shalawat, serta
zikir.
2. Mengunjungi Makam Nabi Muhammad
Kegiatan yang juga masuk dalam itinerary umroh selama beberapa hari di Madinah
adalah berziarah ke makam Rasulullah. Bisa dikatakan, ini menjadi aktivitas wajib yang
tidak boleh dilewatkan. Sebab, kaum muslim dapat ziarah dan melihat secara langsung.
Bukan hanya menziarahi Nabi SAW, para jamaah juga berziarah ke makam para sahabat.
Dilanjutkan pula dengan mengunjungi makam Baqi, dimana itu adalah makam keluarga
Rasulullah yang paling tua. Ada istri dan cucu-cucunya yang berada di Baqi.
3. Berkeliling disekitar Masjid Nabawi
Kegiatan umroh di Madinah yang selanjutnya adalah mengelilingi beberapa tempat di
sekitaran Masjid Nabawi. Jamaah dapat membeli oleh-oleh di Bin Dawood Supermarket
yang sangat besar. Ada pula beberapa pertokoan di dekat Masjid Nabawi. Terdapat juga
masjid yang terletak di sampingnya dan bisa dikunjungi. Namanya yaitu al-Ghammah.
Para jamaah, terkadang diceritakan tentang sejarah Nabi Muhammad SAW dan
mengunjungi museum Asmaul Husna. Salah satu momen yang tidak boleh dilewatkan
yaitu umbrella attraction. Itu adalah prosesi pembukaan dan penutupan payung besar
yang menjadi naungan jamaah di masjid. Biasanya ditutup setelah subuh, kemudian
terbuka kembali menjelang magrib.

6
4. Shakat di Masjid Quba
Selain Masjid Nabawi, ada satu tempat lagi yang dijadikan tujuan saat masih di Madinah.
Peserta umrah akan diajak ke Masjid Quba, yang mana itu pertama kali dibangun
Rasulullah. Biasanya ini menjadi agenda pagi hari, sehingga dapat salat duha.
5. Mengunjungi beberapa tempat lain
Ada yang menambahkan beberapa kegiatan dalam itinerary umroh. Seperti halnya datang
ke Jabal Uhud, yakni saksi terjadinya Perang Uhud. Terkadang pula mengunjungi Jabal
Magnet yang dapat menarik mobil, bahkan saat berhenti dan mesin mati. Selain tempat-
tempat tersebut, ada paket yang menambah destinasi lain. Contohnya Masjid Qiblatain
yang merupakan saksi dipindahkannya kiblat orang muslim. Dari awalnya di Masjidil
Aqsa dipindah ke Ka’bah. Masjid lain yang dikunjungi yaitu Khandaq. tempat wisata itu
merupakan tempat tragedy perang mas lampau,dan tempat sejarah bermula dan awalan
bagi masa keemasan umat muslim pada zamannya,selain itu disana terdapat beberapa
ilmuwan penting yang kini mencetuskan ide ide saintis maupun ekeology karena itulah
tempat wisata ini mampu memberi tahu kita mengenai sejarah bermula dan proses nya
islam ke penjuru dunia Itulah beberapa kegiatan umroh di Madinah yang akan dilakukan
jamaah. Rangkaian aktivitas dan lamanya menetap sebenarnya tergantung paket yang
dipilih. Tapi yang pasti yaitu berziarah ke makam Rasulullah dan shalat di Masjid
Nabawi. Setelah di Madinah akan check–out menuju Mekkah.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam ibadah Haji dan Umrah banyak sekali kegiatan yang harus dilakasanakan oleh
para Jemaah, khususnya bagi yang memiliki kemampuan dan kesempatan untuk
melaksanakannya. Mulai dari bagaimana amalan-amalan manasik, waktunya, tempat-tempatnya,
syarat, wajib, rukun, dan hal-hal lain yang harus diikuti aturannya secara berurutan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat membantu kita dalam mempelajari dari segi pengetahuan dan
dari segi lainnya. Selanjutnya kami ingin meminta maaf apabila dalam penulisan makalah masih
terdapat keslahan, dan kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan atau hal
yang lainnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ritongga, DR. A. Rahman dan Dr. Zainuddin MA. 2002. FIQIH IBADAH. Jakarta: Penerbit
Gaya Media Pratama.

Drs. Karim, M. Ag. FIQIH. (Media Pustaka Jombang)

Ma’ruf, H. Tolhah, dkk. 2008. FIQIH IBADAH, Panduan Lengkap Beribadah Versi
Ahlussunnah. Kediri: Lembaga Ta’alif Wannasyr PP. Al Falah Ploso Mojo Kediri.

Pasha, Drs. Musthafa Kamal, B. Ed. 2003. FIQIH ISLAM, Sesuai dengan Putusan Majlis Tarjih.
Citra Karsa Mandiri.

Azam, Prof. Dr. Abdul Aziz Muhammad dan Prof. Dr. Abdul Wahhab Sayyed Hawwa. 2009.
FIQIH IBADAH, Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. Jakarta: Amzah Jl. Sawo
Raya.

Anda mungkin juga menyukai